Stop Following Me Around

Sejauh perjalanan masa putih abu-abu di SMA Bina Bangsa ini,terhitung dari awal sampai semester tiga ini,bagi Reyno hidupnya di sekolah cukup tentram.

Catat. Cukup tentram,setidaknya sebelum Reyno bertemu dengan sosok yang bisa membuatnya emosi setiap harinya. Calista Andriana Wijaya,jika di ingat memang kehadiran sosok itulah yang membuat hari tenang Reyno berubah menjadi suram.

Atmosfer kesialan yang gadis itu pancarkan,bukan main auranya. Bahkan,di hari pertama bertemu saja,gadis itu sudah berhasil membuat Reyno yang notabenenya tidak pernah sama sekali terkena hukuman menjadi tau apa rasanya dihukum. Rasanya citra sebagai murid teladannya terkikis sudah.

Dan hari ini,lagi. Untuk yang kesekian kalinya,gadis itu muncul lagi. Mencemari paginya dengan emosi.

Niatnya datang jam enam ke sekolah adalah untuk tiduran di rooftop,namun apa daya. Semuanya sirna,karena tempat istirahat ternyamannya itu malah sudah ditempati oleh si biang kerok,Calista Andriana.

"Ckk!" Reyno membuang mukanya ke arah lain saat melihat keberadaan Calista lengkap dengan senyum pepsodentnya.

"Pagi Rey. Gue bawa sandwich buatan gue sendiri,kita sarapan barang ya."

"Gak."

Reyno memilih berbalik hendak meninggalkan si makhluk pengganggu,namun Calista buru-buru menahan pergelangan tangan Reyno seraya mencengkramnya erat.

"Eithh mau kemana sih Rey? Gue ngajak sarapan lho."

"Gue gak mau! Lo gak ngerti bahasa manusia?"

Calista melebarkan senyuman bodohnya.

"Ayolah Rey,janji deh gue. Cuma sarapan doang,abis sarapan gue balik ke kelas dan gak gangguin lo lagi. Janji."

Calista menatap Reyno penuh harap,namun yang ditatap malah bertingkah tak acuh dan justru berbalik hendak pergi dari rooftop.

Buru-buru Calista menyusul kepergian Reyno dan mensejajarkan langkah mereka.

"Ckk,ya udah kalau emang lo gak mau sarapan bareng gue. Kita ganti topik,kita ngobrol-ngobrol aja oke?"

Masih bungkam. Jangankan jawaban,bahkan tatapan pun tidak Calista dapatkan.

Calista tak menyerah,ia malah tetap memasang senyum riangnya sembari menaruh kedua tangannya di belakang punggung lalu mendongak melihat langit.

"Cuaca hari ini cerah ya.." Ujar Calista lagi.

Reyno mendengus.

Apa-apaan? Cerah katanya?

"Lo buta?" Tanya Reyno dengan nada geramnya.

Jelas awan yang menggumpal di langit warnanya hitam pekat dan orang itu malah dengan seenaknya mengatakan bahwa cuaca cerah.

Bahkan orang buta warna pun tahu bahwa cuaca saat itu sedang mendung dan tidak ada cerah-cerahnya sama sekali.

"Btw Rey,lo suka sarapan apa? Sarapan sandwich? Atau....,nasi goreng? Atau buah-buahan mungkin,lo sebutin aja. Mulai hari ini setiap pagi gue bakal.."

"Gak perlu!"

Reyno membalikkan badannya seraya menatap Calista tajam membuat gadis itu mundur sedikit.

"B..biasa aja dong mukanya." Tegur Calista yang sedikit terintimidasi dengan tatapan Reyno barusan.

"Gak bisa ya,lo sedikit lebih ramah sama orang? Lo gak sadar gak sih Rey? Lo itu terlalu kaku untuk ukuran anak cowok seusia lo,lo it.."

"Kaku atau enggaknya itu urusan gue Calista dan ramah atau enggaknya gue sama seseorang,itu tergantung siapa orang yang ngajak gue ngomong. Gue bakalan ramah,kalau orang yang ngajak gue ngomong memang ramah,sebaliknya. Gue gak ngerasa perlu ramah sama lo,karena apa? Karena lo cuma pura-pura!"

Calista seketika tercekat. Ucapan Reyno agaknya menyinggung gadis itu.

Namun walau begitu,ia belum mundur. Terlihat saat Reyno kembali melangkah,gadis itu mengikutinya lagi.

"Oh ya Rey,lo harusnya masih di skorsing kan ya?"

Benar kan,gadis itu memang keras kepala. Terbukti dari tajamnya ucapan Reyno barusan,tidak mematahkan pendiriannya sama sekali.

Reyno tak menjawab. Ia memilih membuka ipod dan berniat memakainya,namun belum sempat ipod itu menempel ke telinganya,gadis di sebelahnya itu sudah lebih dulu merampasnya dan memasukkannya ke saku bajunya sendiri membuat mata Reyno membola.

"Cewek gila! Balikin ipod gue!"

"Gak mau!"

Calista justru mempercepat langkahnya dan kabur meninggalkan Reyno yang tampak menatapnya nyalang.

"Calista,jangan main-main sama gue!"

"Bodo amat!" Teriak Calista dari kejauhan.

"Gue bakalan balikin ipod lo dengan satu syarat! Jadi pacar gue selama dua minggu,deal?"

Reyno mendengus lagi. Tentu saja ia tidak akan mau,ia bukanlah alat ataupun barang yang seenaknya dijadikan ajang permainan oleh gadis-gadis gila itu.

Cukup sudah ia dijadikan mainan oleh orang-orang yang bahkan paling dekat dengannya,di sekolah ini hidupnya ada dalam kendalinya. Ia tidak akan mau di kendalikan oleh siapapun termasuk cewek rese di depannya itu.

Tidak akan pernah.

"Lagi pula kenapa sih Rey? Timbang jadi pacar gue dua minggu doang. Lagian gak buat kencan atau semacamnya kok. Cukup lo akuin gue pacar lo ke Laura dan teman sekelas gue,lalu minggu berikutnya tepat di hari ulang tahunnya Laura. Lo dateng bareng gue ke sana,sebagi pasangan gue. Udah gitu aja,mau ya Rey! Please.."

"Rey..!"

"Gue bilang enggak ya enggak Calista!" Teriak Reyno lagi.

Kali ini langkah kakinya dipercepat guna agar bisa menyusul langkah kaki Calista yang semakin menjauh dan nyaris mendekati pintu keluar rooftop.

"Dua minggu doang Rey! Atau gini deh,lo gak perlu lakuin apapun selama dua minggu ini tapi lo cukup nantinya datang sama gue ke pesta ulang tahunnya Laura. Oke?"

"Gak."

Kali ini Reyno berhasil menyusul langkah Calista dan mencengkram pergelangannya sehingga gadis itu tercekat di tempatnya.

"Balikin ipod gue atau gue yang ambil!" Reyno menatap Calista dengan tajam. Satu tangannya ia tumpukan di sebelah kepala Calista sedang satunya lagi ia gunakan untuk mencengkram pergelangan Calista.

Posisi keduanya sangat dekat saat ini.

"Balikin!" Tekan Reyno dingin.

"Gak mau!" Calista justru memasang senyum remeh nan menantangnya.

"Calista,lo.."

"Apa? Lo mau ambil ipodnya pakai tangan lo? Silahkan,gak gue larang. Malahan bagus karena gue bisa tuntut lo dengan laporan pelecehan ke gue? Kalau sudah begitu,mau gak mau lo harus tanggung jawab,lo mau banget pakai cara yang kayak begitu?"

"Kalau mau,ambil nih.."

Calista memajukan dadanya beberapa senti ke depan hingga nyaris menyentuh dada Reyno.

"Ambil!" Suruhnya santai.

Reyno memejamkan matanya kuat-kuat. Cengkeraman tangannya pada pergelangan Calista semakin menguat.

"Calista,sekali lagi gue minta baik-baik sama lo. BALIKIN IPOD GUE!"

"Jadi pacar gue dulu,baru gue kasih!"

"Gue gak mau Calista! Lo paham gak sih?"

"Cuma du.."

"Gak ada cuma atau alasan apapun itu! Gue bilang gue gak tertarik,terlepas dari apapun alasan lo pagi ini! Yang gue mau sekarang adalah lo balikin ipod gue lalu pergi dari sini dan gak usah temuin gue lagi!"

Calista tersenyum licik.

"Oke kalau itu mau lo! Gue bakalan pergi dari sini. Tapi lepasin gue dulu."

Reyno menatap Calista dengan dalam. Setelah beberapa saat,cengkeramannya terlepas.

Reyno mundur beberapa langkah ke belakang sementara Calista membenarkan rok dan baju seragamnya yang sedikit kusut akibat perbuatan Reyno barusan.

"Nih,gue balikin ipod lo!"

Dengan cepat,Reyno merampas  benda tersebut dari tangan Calista dan memasukkannya ke saku agar aman.

"PERGI SANA!" Usir Reyno setelahnya.

Calista tak bergeming.

"Pergi Calista!"

"Gak mau! Gak mau sampe lo mau jadi pacar gue!"

Reyno menggeram marah. Tangannya spontan terangkat lalu mendorong Calista hingga gadis itu jatuh terjerembab.

"Lo benar-benar menguji kesabaran gue Calista! Asal lo tau dan lo inget baik-baik. "Gue,bukan robot yang bisa lo atur dan lo control semau lo,gue punya hak buat nentuin sesuatu yang harus gue serutui atau enggak!"

"Sejak awal gue bilang gue gak tertarik ya gak tertarik! Sikap lo bikin gue muak tau gak! Lo gak beda jauh sama manusia-manusia sok baik dan sok menderita di luar sana,lo sama munafiknya dengan mereka,sama egoisnya,sama jahatnya."

"Gue gak paham ya Kenapa ada manusia secaper dan seegois lo pada. Tega banget ngorbanin orang lain,ngejadiin orang lain alat cuma buat nyelamatin ego lo. Lo gak beda jauh sama mereka,gue benci sama lo!"

Setelah mengatakan kalimat sepanjang itu,untuk yang ke pertama kalinya. Reyno lalu mundur dan pergi meninggalkan Calista yang terbungkam di tempatnya.

♡♡♡

Reyno memacu mobilnya dengan cepat,setelah seperekian puluh menit berselancar di jalan raya yanh cukup macet. Kini mobil sport berwarna putih itu kembali memasuki gerbang rumah mewah yang baru satu jam lalu ia tinggalkan.

Reyno turun dari mobilnya setelah selesai memarkirkannya di tempat parkir.

Satpam yang berjaga menatap Reyno dengan heran.

"Loh,den Ray? Sudah pulang sekolah?" Tanyanya dengan nada rendah.

Reyno hanya menoleh sekilas sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah tanpa menjawab pertanyaan si penjaga rumah itu.

"Loh den Ray,den Ray udah pulang? Ada yang ketinggalan atau.."

Si pembantu yang hendak bertanya itu mengurungkan niatnya saat melihat satu lagi sosok majikannya yang ikut muncul.

"Nyonya muda,pagi.."

Sontak sapaan barusan membuat atmosfer di sekitarnya berubah.

Kedua pasang mata itu akhirnya bersibobrok. Raut sendu dan raut dingin terpancar jelas dari masing-masing pasang mata.

"Nak,kamu kok pulang sepagi ini? Ada apa? Kamu sakit?"

Reyno mendengus. "Gak usah berlebihan. Gue cuma di skorsing."

Nada bicara Reyno memang pelan,namun jawabannya barusan justru berhasil membuat gelas yang di pegang oleh sosok paruh baya itu jatuh hingga pecahan belingnya berserakan di lantai.

Di skorsing?

Pernyataan barusan berhasil menimbulkan presepsi-presepsi buruk di pikirannya.

Apa yang Reyno lakukan di sekolah? Kenapa ia sampai di skorsing? Apa Reyno berkelahi?

"Nak,kamu gak buat masalah kan? Kenapa sampai di skorsing? Kamu berantem atau..?"

"Bukan urusan lo!"

"Gue capek. Mau istirahat."

Dengan angkuhnya Reyno melewati sosok paruh baya itu lalu berlalu ke naik ke lantai dua tanpa menoleh sedikitpun.

Di pertengahan tangga ia berhenti.

"Gak usah sok perhatian. Lagipula wajar kalau gue di skorsing,gue bukan DIA! Gue gak sesempurna dia buat jadi siswa selalu teladan kayak yang lo berdua harapkan."

♡♡♡

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!