Miss Jones & Mrs. Badman

Miss Jones & Mrs. Badman

Prolog

Tringg....

Deringan lonceng yang bergema nyaring di seluruh sekolah SMA Bina Bangsa siang itu,nyatanya tak menyurutkan sedikitpun langkah kaki seorang gadis yang saat ini tengah menaiki tangga yang akan menuntunnya ke lantai dua.

Gadis itu terus bergegas,berbaur dengan remaja sebayanya yang kini juga tampak sibuk kembali ke kelas masinh-masing. Langkah kakinya terus bergerak cepat hingga akhirnya berhenti tepat di depan sebuan pintu yang pada palangnya terdapat tulisan.

"Welcome to XI IPA 1."

Gadis itu terlihat menarik napas beberapa kali sebelumnya akhirnya melangkah mendekati daun pintu dan mulai mengetuk benda mati tersebut sebanyak tiga kali.

"Tok...,tok..,tok.."

"Permisi guys..,boleh gue masuk??" Gadis itu berucap dari depan pintu dengan nada sedikit berteriak.

Sontak suaranya membuat atensi beberapa orang teralihkan.

"Eh cewek,masuk atuh neng. Ada perlu apa??"

Salah satu cowok yang duduk di paling pojok dekat pintu terlihat mempersilahkan gadis itu masuk dengan gaya genitnya.

Gadis itu sedikit bergidik melihatnya.

"Gue masuk nih ya." Ujar gadis itu lagi,kali ini dengan nada yang lebih rendah dari sebelumnya.

"Nyari apa??"

Tiba-tiba suara bak gledek menyambar dari salah satu kursi,gadis itu mendelik.

Terlihat sesosok gadis dengan rambut curly tengah menatapnya sinis.

"Mau caper ya lu?" Tanya gadis itu lagi.

"Eh. Enggak kok,gue ke sini cuma mau nyari Reyno..."

"Iya Reyno,Reyno Margantara. Dia anak kelas ini bukan ya?"

Gadis itu bertanya dengan kikuk sembari mengoper bola matanya ke sana kemari,mencari objek yang sebenarnya belum sepenuhnya ia kenali.

"Lo nyari Reyno? Buat apa?"

Tanya salah satu siswa yang duduknya di kursi paling ujung.

"Ah,itu..,gue ada kepentingan sama dia. Dia anak kelas ini, bukan?" Gadis itu bertanya lagi.

"Dia dari kelas ini. Cuman anaknya lagi gak ada di kelas,kalau gak di perpustakaan ya di ruang musik,kalau gak ya di rooftop. Dia anaknya suka ketenangan,jadi sebelum guru masuk dia gak bakalan ada di kelas."

"Hah??" Penjelasan siswa yang duduk di kursi belakang tadi cukup membuat gadis itu melongo.

"Hah,heh,hoh. Udah nemu kan jawabannya? Reyno itu gak ada di kelas!" Siswi berambut curly yang tadi sempat sewot,kini menunjukkan taringnya lagi.

"Balik sana!" Tukas gadis itu lagi.

"Iya..,iya ini gue mau balik." Malas menanggapi keributan,sosok gadis yang katanya mencari Reyno itu memilih berbalik dan berjalan cepat menuju pintu.

"Aw.." Langkahnya terhenti saat di perbatasan ambang pintu,tubuhnya menabrak tubuh seseorang yang baru akan masuk.

"Kalo jalan pake mata dong! Lo gak liat apa? Di sini ada orang yang juga lagi jalan! Buta ya lo??" Gadis itu kesal bukan main saat badan mungilnya dibuat hampir terpelanting akibat ditabrak tubuh raksasa dari cowok yang sama sekali tidak ia kenal.

Kekesalan gadis itu semakin memuncak,kala tak mendapat respon dari lawan bicaranya.

"Heh? Lo bisu juga?"

"Gak!"  Pria raksasa yang tadi menabrak tubuhnya itu akhirnya angkat suara,sesaat setelah melepas earphone yang menyumpal kupingnya.

"Ngomong apa,lo tadi di awal?" Tanya pria itu lagi. Jelaslah tadi ia tidak medengar umpatan gadis itu tapi bukan berati ia tak menangkap kemarahan yang terpancar. Ia hanya menguji kesabaran gadis itu saja.

Sembari mengusap wajahnya dengan kesal,gadis itu berteriak lagi.

"LO BUTA,dan LO JUGA TULI! PUAS?? Oh atau..."

"Calista,Reyno? Kalian ngeributin apa di depan sini??"

Sontak saja suara berat barusan mengalihkan atensi kedua remaja berseragam itu. Kompak keduanya menoleh ke arah sumber suara dan mendapati sosok gempal berkumis lebat tengah menatap tajam ke arah keduanya.

"Kalian berdua pacaran ya di sini??"

Tanya sosok gempal itu lagi,kali ini diiringi dengan raut geram.

"Enggak pak.."

"Enggak.."

"Terus ngapain kalian ribut-ribut di depan pintu?"

"Kita gak ribut pak,kita cuma.."

"Diam!! Kalian tau ini jam berapa??"

"Ini jam sembilan tiga puluh yang artinya jam istirahat pertama sudah usai. Lalu kenapa kalian terutama kamu..." Menunjuk ke arah Calista. "Masih keluyuran?"

"A..anu pak saya..."

"Silence!! Saya gak nyuruh kamu ngomong dan kamu Reyno! Jangan coba-coba cari pembelaan kayak gadis ini. Kalian berdua keluar sekarang dan bersihkan toilet sekolah!!"

"Pak tapi.."

"Sekarang atau skorsing dua hari!!"

"Saya pilih skorsing dua hari.." Interupsi dari pria bernama Reyno tadi berhasil membuat gadis bernama Calista itu melongo.

"Hah,lo gila ya??"

Tanya Calista dengan kagetnya.

Namun Reyno tak menjawab. Pria itu justru melenggang masuk ke dalam kelas,mengambil tasnya kemudian keluar lagi melewati dua sosok tadi tanpa menoleh sedikitpun.

"Kamu..,tunggu apa lagi? Sana balik dan kerjakan hukuman  yang saya suruh!!"

"Pak,tapi..."

"Kerjakan Calista Adriana!!"

"Hua...."

Gadis itu akhirnya berteriak nyaring usai menahan kekesalan yang sejak tadi ia pendam.

♡♡♡

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!