BAB 18 Sah!

Beruntung masih ada ojek yang mangkal di sekitar apartemen Melvin. Disra langsung menghampiri ojek motor dan memberikan alamat rumahnya pada sang pengendara.

"Neng, pake helmet ya?" pinta sang pengendara ojek.

"Haruskah?" tanya Disra.

"Tentu."

"Kenapa?"

"Biar nggak ditilang," ucap sang pengendara.

"Oh, jadi takut ditilang? Bukan takut kecelakaan?"

"Dua-duanya sih Neng," ujar sang pengendara terkekeh.

Sepanjang jalan, Disra memasang wajah yang cemberut. Dia sangat kesal atas apa yang telah dilakukan oleh Melvin kepadanya. Rasa ciuman itu, meskipun singkat. Namun, terasa begitu nyata.

"Brengsek!" gumam Disra yang masih bisa di dengar oleh sang ojek online. Kesal karena ciuman pertamanya diambil begitu saja.

"Apa Mba?" tanya sang pengendara.

"Apa?" tanya Disra bingung.

"Tadi, kayanya Mba bilang saya brengsek?"

"Oh, bukan Pak. Bukan Bapak," jelas Disra merasa bersalah karena menimbulkan kesalahpahaman.

Disra turun dari motor dan memberikan tips kepada sang ojek online.

"Kamu baru pulang?" tanya Tina yang masih menonton TV.

"Iya Bu." Disra menghampiri ibunya dan mencium punggung tangan Tina. "Ayah dan Dika udah tidur?"

"Baru saja mereka masuk ke kamar."

"Disra masuk dulu ya Bu. Capek banget."

"Iya, kamu istirahat dih."

****

"Terabig Net, Selamat siang, dengan Angel bisa dibantu?" ujar Disra.

"Siang," jawab Melvin.

"Mohon maaf, dengan siapa saya bicara?"

"Peter," jawab Melvin.

"Ada yang bisa dibantu, Pak Peter?"

"Iya Mba. Tolong sambungkan jaringannya."

"Bisa dibantu nomor pelanggannya?"

Peter menyebutkan nomor pelanggannya dan Disra mengetikan nomor tersebut di keyboardnya.

"Dilihat dari sini tidak ada masalah jaringan internet Pak Peter. Boleh tahu lampu apa yang mati di modem?" tanya Disra.

"Sambungkan saja jaringannya, Mba."

"Sudah terhubung Pak, sesuai dengan paket langganan Bapak. Bisa di cek terlebih dahulu, apakah lampu modem menyala semua?"

"Sudah menyala semua. Tapi, masih belum terhubung," jelas Melvin.

"Mohon maaf Pak. Bagaimana kondisi lampu modemnya? Menyala stabil atau ada yang berkedip? Karena ...."

"Lampu modem menyala normal," ucap Melvin memotong ucapan Disra. " Lampu act berkedip, tidak ada masalah dengan kabel RJ 45 atau RJ 11," tambahnya.

"Lampu modemnya normal itu, Pak. Jika lampu act berkedip artinya jaringan stabil. Seharusnya, tak ada masalah dengan internet Bapak," papar Disra.

"Aku sudah bilang, lampu modem normal," timpal Melvin.

Disra mengembuskan napasnya, tak ingin tersulut pelanggan sombong yang sedang berbicara dengannya. "Pak Peter sedang ada di depan komputer? Bersedia dipandu, Pak?"

"Tidak ada masalah dengan komputer ku. Aktifkan saja sekarang!" hardik Peter.

"Mohon maaf Pak, tak ada masalah Jaringan di kami," ujar Disra.

"Saya tidak mau tahu, kau harus bertanggung jawab!"

"Maaf Pak, tapi tidak ada masalah jaringan. Pak Peter bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Jika Bapak bersedia dipandu, akan kami bantu pandu."

"Saya ingin kau bertanggungjawab!" tegas Peter.

"Mohon kerja samanya, Pak Peter. Kami pun ingin membantu Pak Peter. Kita sama-sama lihat letak kesalahannya dimana. Kita bisa cek DNS terlebih dahulu atau settingan modemnya atau jika tak bersedia saya pandu, akan saya buatkan laporan untuk kedatangan teknisi."

"Saya tak butuh teknisi!" jelas Melvin.

"Kalau begitu, Bapak mau apa?" tanya Disra putus asa.

"Yang aku mau adalah kamu! Aku ingin kau menikah dengan ku! Kau harus bertanggung jawab Disra! Kau harus menikah denganku!" lantang Melvin.

Disra menekan tombol AUX. "Dasar orang gila! Sinting!" maki Disra tak didengar Melvin.

"Mohon maaf atas ketidak nyamanan. Kami akan bertanggung jawab jika memang kesalahan dari pihak kami. Namun, hanya untuk yang berhubungan dengan masalah internet, Pak Peter." Disra masih mencoba bersabar dengan permintaan aneh sang pelanggan.

"Saya tidak mau tahu, kau harus menikah dengan saya!" hardik Melvin.

Disra mulai tersulut emosi. "Emang loe pikir ini biro jodoh apa? Ini itu provider internet!" makinya histeris tanpa menekan tombol AUX.

"Kamu harus menikah dengan saya! Saya akan terus mengganggu kamu sampai kamu menikah dengan saya!" teriak Melvin.

"Dasar cowok gila! Gendoruwo bengek!" teriak Disra. Setelah itu menekan tombol Off.

Dia berbalik badan dan langsung membulatkan matanya. Melvin sudah ada di depannya. Tak habis pikir, bagaimana bisa laki-laki itu bisa dengan ajaib ada di depannya.

"Hello, Angel. Aku Peter Melvin Damara," ucap Melvin tersenyum smirk.

"Kamu ... kamu ... Peter ... Melvin ... gila ... sinting!" ujar Disra terputus-putus.

"Ya, dan saya datang untuk menikahimu," ucap Melvin dengan senyum liciknya.

Melvin langsung menarik lengan Disra dan membawa gadis itu ke sebuah gedung, dengan dekor pernikahan yang terlihat elegan. Bunga berwarna putih menghiasi seluruh sudut ruangan. Para tamu undangan tersenyum menanti kehadiran dirinya.

Disra melihat pakaiannya sendiri, entah kapan dirinya sudah memakai kebaya putih. Begitu pula dengan Melvin yang sudah berpakaian khas mempelai pria dengan warna senada.

Disra melihat sekeliling. Ayah, ibu dan adiknya pun tersenyum manis, menunggu pernikahan Disra berlangsung.

Disra diapit dua orang wanita dan menuntunnya menuju altar pernikahan. Disra mulai memberontak, dia mengerahkan kekuatannya. Namun, seakan dirinya sangat lemah. Bahkan, dua orang wanita yang mengapitnya tak terlihat terganggu dengan pemberontakannya.

Disra melihat ayahnya menjabat tangan Melvin. Lelaki berpakaian pengantin tersebut dengan lantang mengucapkan ikrar pernikahan.

"Sah!" ucap seorang penghulu.

Semua mata menatap ke arah Disra dan Melvin yang tiba-tiba sudah bersanding di pelaminan.

Disra memejamkan matanya. Saat membuka mata, dirinya sudah berada di dalam kamar pengantin.

Kamar pengantin dengan ranjang penuh kelopak bunga mawar putih, di atasnya tampak handuk bentuk bebek saling berhadapan, sehingga tampak simbol love.

"Mau apa kau?" tanya Disra panik melihat Melvin mendekat.

Melvin semakin dekat menghampiri Disra. "Kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Kau adalah istriku, kau seutuhnya menjadi milikku," ucapnya dengan tatapan penuh kesombongan.

"Pergi! Pergi! Menjauh dariku." Disra mengangkat tangannya, menghalau Melvin yang semakin mendekat padanya.

"Kau sudah menjadi seutuhnya milikku, Disra! Kau harus menjalankan kewajibanmu sebagai istri!"

Melvin semakin mendekatinya, Disra semakin panik, hingga tak ada jalan lagi baginya untuk bersembunyi.

Tembok sebagai jalan buntu. Melvin menumpu kedua tangannya ke dinding dengan Disra berada di tengah lengan Melvin.

"Pergilah! Kita tidak mungkin menikah! Kita tak saling mencintai! Aku membencimu Melvin!" teriak Disra.

Melvin tersenyum smirk, dia semakin dekat dan semakin dekat, hingga wajah mereka tak berjarak.

"Tidak!" teriak Disra.

Disra bangun dari tidurnya dan terduduk di ranjangnya. Menggusar wajahnya dengan kasar. "Gila! Sampe kebawa mimpi!" serunya.

Pintu kamar Disra di buka dari luar. Tina masuk ke kamar anak gadisnya. "Dis, kamu kenapa?"

"Nggak kenapa-kenapa. Cuma mimpi buruk," jelas Disra.

"Mimpi apa? Teriaknya sampai ke kamar Ibu." Tina duduk di ranjang Disra.

"Mimpi dibawa gendoruwo, Bu," ucap Disra asal.

"Mimpi kamu serem amat," ujar Tina bergedik.

"Itu dia, Disra sampe kaget."

"Mau ibu temenin tidur nya?"

"Nggak Bu. Disra udah nggak pa-pa."

"Ya udah, jangan lupa berdoa sebelum tidur," ujar Tina.

"Iya, Bu."

Tina keluar dari kamar Disra. Sedangkan Disra mengambil minum untuk menenangkan dirinya. "Melvin brengsek! Bisa-bisanya muncul di mimpi gua!" geram Disra.

Dia menatap pantulan dirinya di cermin. Tak sadar menyentuh bibirnya, ciuman pertamanya, ciuman yang hanya beberapa detik, sulit untuk dihilangkan dari memori otaknya.

Berbeda dengan Disra yang bermimpi buruk. Melvin tersenyum dalam tidurnya. Dia sangat menikmati mimpinya yang sedang melangsungkan pernikahan dengan Disra.

Dalam mimpinya, mereka menjadi pasangan pengantin yang saling mencintai, senyum terukir dari keduanya.

Terpopuler

Comments

jen

jen

Thor menjabat tangan itu Islam atau non muslim? tapi di altar?

2025-03-03

0

eka wati

eka wati

mimpinya nyambung
keren authornya 👏🏼👏🏼

2025-03-21

1

May Keisya

May Keisya

nyambung ya🤣🤣🤣

2023-05-13

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Magic Word Tak Berguna
2 BAB 2 Kerja Kuliah
3 BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!
4 BAB 4 Surat Pembaca
5 BAB 5 Dasar Kecoa Bunting! Babi Busuk! Cowok Brengsek!
6 BAB 6 Tanggung Jawab
7 BAB 7 Babi
8 BAB 8 Interview
9 BAB 9 Sekali Interview
10 BAB 10 Hari Pertama Kerja
11 BAB 11 Hidung Minimalis
12 BAB 12 Keganjenan
13 BAB 13 Enkripsi
14 BAB 14 Bebek Jontor
15 BAB 15 All You Can Eat
16 BAB 16 Tembus
17 BAB 17 Ciuman Pertama
18 BAB 18 Sah!
19 BAB 19 Mimpi
20 BAB 20 Ciuman Kedua
21 BAB 21 Cinta Ditolak, Dukun Bertindak!
22 BAB 22 1 Tahun Pacaran
23 BAB 23 Beauty and The Beast
24 BAB 24 Syntax Error
25 BAB 25 Dinas
26 BAB 26 Thailand
27 BAB 27 Bos Besar
28 BAB 28 Jenius
29 BAB 29 Trust
30 BAB 30 Transphobia
31 BAB 31 Makan Malam
32 BAB 32 Jam Tangan
33 BAB 33 Couple Sweater
34 BAB 34 Aturan Persahabatan
35 BAB 35 Pattaya
36 BAB 36 Satu Ranjang
37 BAB 37 Panggilan Telepon
38 BAB 38 Mineral Water
39 BAB 39 E-Commerce
40 BAB 40 Klakson
41 BAB 41 Di bawah pohon mangga
42 BAB 42 Penculikan
43 BAB 43 Room 19
44 BAB 44 Battle Dance
45 BAB 45 Makam
46 BAB 46 Kepergok
47 BAB 47 Tanggung Jawab
48 BAB 48 Persiapan Pernikahan
49 BAB 49 Bawa istrimu pergi
50 BAB 50 Malam Pertama
51 BAB 51 Tragedi Malam Pertama
52 BAB 52 Kabur
53 BAB 53 ASET
54 BAB 54 Bertaubat Bersama
55 BAB 55 Pesugihan
56 BAB 56 Mulutmu Harimaumu
57 BAB 57 Rendah Diri
58 BAB 58 Keistimewaan Hidung Minimalis
59 BAB 59 Video
60 BAB 60 Antara Marah dan Panggilan Alam
61 BAB 61 Persahabatan
62 BAB 62 Publikasi
63 BAB 63 Sistem Pakar
64 BAB 64 Hamil
65 BAB 65 Menuju Pernikahan
66 BAB 66 End
67 Terima Kasih
68 Promo Novel
69 April's Voice
70 Lucid Dream
Episodes

Updated 70 Episodes

1
BAB 1 Magic Word Tak Berguna
2
BAB 2 Kerja Kuliah
3
BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!
4
BAB 4 Surat Pembaca
5
BAB 5 Dasar Kecoa Bunting! Babi Busuk! Cowok Brengsek!
6
BAB 6 Tanggung Jawab
7
BAB 7 Babi
8
BAB 8 Interview
9
BAB 9 Sekali Interview
10
BAB 10 Hari Pertama Kerja
11
BAB 11 Hidung Minimalis
12
BAB 12 Keganjenan
13
BAB 13 Enkripsi
14
BAB 14 Bebek Jontor
15
BAB 15 All You Can Eat
16
BAB 16 Tembus
17
BAB 17 Ciuman Pertama
18
BAB 18 Sah!
19
BAB 19 Mimpi
20
BAB 20 Ciuman Kedua
21
BAB 21 Cinta Ditolak, Dukun Bertindak!
22
BAB 22 1 Tahun Pacaran
23
BAB 23 Beauty and The Beast
24
BAB 24 Syntax Error
25
BAB 25 Dinas
26
BAB 26 Thailand
27
BAB 27 Bos Besar
28
BAB 28 Jenius
29
BAB 29 Trust
30
BAB 30 Transphobia
31
BAB 31 Makan Malam
32
BAB 32 Jam Tangan
33
BAB 33 Couple Sweater
34
BAB 34 Aturan Persahabatan
35
BAB 35 Pattaya
36
BAB 36 Satu Ranjang
37
BAB 37 Panggilan Telepon
38
BAB 38 Mineral Water
39
BAB 39 E-Commerce
40
BAB 40 Klakson
41
BAB 41 Di bawah pohon mangga
42
BAB 42 Penculikan
43
BAB 43 Room 19
44
BAB 44 Battle Dance
45
BAB 45 Makam
46
BAB 46 Kepergok
47
BAB 47 Tanggung Jawab
48
BAB 48 Persiapan Pernikahan
49
BAB 49 Bawa istrimu pergi
50
BAB 50 Malam Pertama
51
BAB 51 Tragedi Malam Pertama
52
BAB 52 Kabur
53
BAB 53 ASET
54
BAB 54 Bertaubat Bersama
55
BAB 55 Pesugihan
56
BAB 56 Mulutmu Harimaumu
57
BAB 57 Rendah Diri
58
BAB 58 Keistimewaan Hidung Minimalis
59
BAB 59 Video
60
BAB 60 Antara Marah dan Panggilan Alam
61
BAB 61 Persahabatan
62
BAB 62 Publikasi
63
BAB 63 Sistem Pakar
64
BAB 64 Hamil
65
BAB 65 Menuju Pernikahan
66
BAB 66 End
67
Terima Kasih
68
Promo Novel
69
April's Voice
70
Lucid Dream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!