BAB 4 Surat Pembaca

Berdiri tegak dengan kaki sendiri lebih baik daripada harus ditopang oleh orang lain meskipun dengan tongkat emas.

~Disra Auristela~

Pagi ini, entah mengapa langkah kaki Disra tidak bersemangat.  Menatap gedung berlantai tiga puluh dengan nama JK. Link Tower, gedung yang disewakan kepada beberapa perusahaan termasuk PT Adinaro Media. Disra dengan malas menekan angka 23 pada tombol lift menuju tempat layanannya berada, dia tiba di kantor pukul 05.50, jam kerjanya dimulai pukul 06.00. Disra sering meminta jadwal pagi karena sore hingga malam hari dia harus kuliah.

Gedung JK. Link Tower masih sepi dari para karyawan jika dibawah pukul 8 pagi, hanya lantai 22 dan 23 saja yang selalu ada manusia yang menghuni karena layanan call center Terabig Net melayani selama 24 jam sedangkan untuk lantai lain disewa oleh perusahaan lain dengan berbagai macam bidang usaha dengan sistem office hour, yakni bekerja dari pukul delapan pagi hingga pukul lima sore. Jika pun lembur tidak ada yang sampai 24 jam.

Tepat pukul 06.00 Disra mulai menjalankan rutinitasnya sebagai agent call center keluhan pelanggan. Tepatnya, keluhan masalah jaringan internet. Belum banyak pelanggan yang menghubungi layanan tersebut di pagi hari.

“Setelah melakukan pengecekan tidak ada masalah jaringan. Apa Bu Denise sedang berada di depan komputer?” tanya Disra.

“Ya Mba, lagi di depan komputer.”

“Kalau boleh tahu pakai windows apa Bu Denise?” tanya Disra lagi, mengetahui jenis komputer yang digunakan pelanggan bisa memudahkan Disra dalam memandu koneksi internet pelanggan.

“Wah, saya nggak tahu.”

“Baik, bisa klik tombol windows dan R secara bersamaan Bu Denise.”

“Bisa Mba, keluar jendela kecil nih.”

“Bisa ketikan CMD. Saya spelling ya Charlie Mama Delta lalu enter.”

“Oke, CMD. Sekarang tampil layar hitam,” terang Denise.

“Sekarang ketikan ipconfig. India Papa Charlie Oscar November Fanta India Golf,” tutur Disra.

Panduan berjalan dengan baik, Disra terus memandu pelanggan ke langkah berikutnya. Meskipun tidak terlalu paham komputer, pelanggan tersebut begitu mudah dipandu.

“Terima kasih Mba Angel, internetnya sudah bisa,” ujar Denise dengan suara yang terdengar bahagia.

“Baik, ada lagi yang bisa dibantu, Bu Denise?”

“Nggak ada Mba.”

“Terima kasih telah menghubungi Terabig Net. Selamat pagi, selamat beraktifitas, Bu Denise.”

Tut!

Sambungan telepon tanpa jeda terus tersambung. Mau tidak mau harus melayani para pelanggan yang menghubungi layanan.

“Mohon maaf Pak Aryo, keluhannya di mana?” tanya Disra.

“Nggak tahu, Kak,” ujar Aryo, pelanggan lainnya.

“Lampu modemnya nyala semua?”

“Enggak. Mati semua.”

“Sudah dipastikan kabel-kabel yang terhubung ke modem terpasang dengan benar?” tanya Disra dengan sabar.

“Emm. Enggak Kak.”

Disra mengerutkan dahinya bingung. “Maksudnya Pak Aryo?”

“Jangan panggil Pak dong Kak, aku ini masih sekolah, panggil adek aja,” keluh Aryo dengan suara manja.

Disra menekan tombol AUX agar tak didengar pelanggan. “Ajegile! Sok imut loe!” Disra menekan kembali tombol AUX. “Mohon maaf Pak, kami tidak diperkenankan. Bagaimana Pak Aryo, apa sudah di cek kabelnya, sudah terhubung dengan benar?”

“Huft, ‘kan udah dibilang Kak, nggak terhubung dengan benar,” ujar Aryo.

Distra menghembuskan napasnya pelan. “Bisa disambungkan terlebih dahulu Pak, kabelnya?”

“Nggak mau,” jawab Aryo manja.

Disra mengernyitkan dahinya, dia gemas dengan pelanggan yang sedang berinteraksi dengannya. “Untuk mengetahui ada kendala atau tidak, mohon disambungkan dulu Pak Aryo.”

“Nggak ah, Kak,” ujar Aryo tetap dengan alunan manja.

Disra menekan tombol AUX. “Shit! Mau loe apa seh? Bikin esmosi jiwa aja nih bocil!” Dia kembali menekan tombol AUX agar pelanggannya bisa mendengar ucapannya. “Mohon maaf Pak Aryo, bila dilihat dari sistem, tidak ada masalah jaringan. Kemungkinan besar internet tidak aktif karena Pak Aryo belum memasang kabel pada modem,” jelas Disra mencoba bersabar mendapat pelanggan aneh.

“Emang nggak ada masalah internet, Kak.”

“Mohon maaf, tujuan Pak Aryo menghubungi kami?” tanya Disra penuh dengan kebingungan.

“Oh, saya cuma mau ngasih tahu, bahwa modem saya, saya hias kaya burger, Kak. Atasnya saya kasih busa warna kuning, bawahnya juga. Terus saya karetin deh.”

Seketika Disra tidak berkata sepatahpun, takjub dengan pelanggan yang sedang berbicara dengannya. “Baik, Pak Aryo. Ada yang bisa saya bantu masalah internet?” tanyanya dengan lembut.

Disra tahu, berbagai macam pelanggan yang menghubungi Terabig Net. Ada tipe pelanggan vokal alias tukang marah-marah, normal dan kini, dia bertemu dengan pelanggan aneh.

Semua pelanggan hanya angin lalu yang akan berganti setiap waktu. Dirinya terus menerima panggilan telepon. Hingga ada pop up di layar monitornya.

[Angel, ke ruang SPV]

Disra melepas headsetnya, dia menuju ruang SPV. “Ada apa, Pak?”

“Duduk,” ujar Firdaus. Dia menggeser monitor ke arah Disra. “Baca.”

Layar monitor yang menampilkan surat kabar online yang menampilkan halaman surat pembaca. Di mana halaman tersebut memberikan informasi dari para keluhan para pelanggan pada suatu layanan. Surat pembaca sebagai keluhan untuk berbagai macam perusahaan. Namun, selama ini tidak pernah ada keluhan untuk PT Terabig Net.

Disra mulai membaca yang ada di layar monitor Firdaus, wajahnya mulai pucat pasi.

Saya merupakan salah satu pelanggan Terabig Net dengan ID Pelanggan 999898XXXX. Sungguh sangat disayangkan begitu buruknya layanan perbaikan yang diberikan oleh Terabig Net. Sebagai informasi, saya menghubungi layanan call center karena mengeluhkan gangguan internet yang terjadi. Namun, sangat memprihatinkan, bagian yang seharusnya bisa menyelesaikan masalah ataupun sekadar menenangkan pelanggan tidak saya dapatkan. Agent call center dengan nama online Angel telah berbicara sangat kasar. Bahkan Agent tersebut memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Saya pun sudah melaporkan hal ini pada pihak YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia). Namun tampaknya tidak cukup untuk membuat pihak Terabig Net melakukan perbaikan. Semoga dengan adanya surat pembaca ini dapat direspon sebagaimana mestinya oleh pihak Terabig Net. Terima kasih.

Peter-Jakarta

“Peter,” gumam Disra.

“Jadi benar, kamu berkata kasar?” tanya Firdaus.

“Bukan begitu Pak, itu … karena pelanggannya vokal,” terang Disra.

Firdaus mengambil headset dan memberikan pada Disra, dia menyalakan rekaman dimana Disra menangani pelanggan bernama Peter. Tidak bisa mengelak dan tak ada niatan pula untuk mengelak. Disra tahu, pekerjaannya pasti ada rekaman suaranya.

“Mau itu pelanggan marah-marah atau ngoceh nggak jelas. Kesopanan itu nomor satu. Saya tahu kamu sudah berbicara sopan. Tapi, kebiasaan jari kamu memainkan AUX dan mengumpat pelanggan itu yang ada masanya terjadi kecerobohan. Ini pasti kamu lupa mencet tombol AUX ‘kan sampe itu pelanggan dengar umpatan kamu! Apa susahnya sih diam aja, toh pelanggan nggak ada di depan mata ini!” tegas Firdaus.

“Maaf Pak, tidak akan saya ulangi lagi,” ujar Disra.

“Gini aja, kamu saya coaching. Ini soalnya sudah masuk ke surat pembaca. Belum ada tindakan dari management untuk kamu.”

“Baik, Pak.”

Disra hanya menunduk lemas, dapat surat coaching, hilang sudah tunjangan kedisiplinan. Dia hanya menghela napas pelan, setidaknya dia tidak dipecat. Disra masih butuh biaya untuk membayar uang semester kuliahnya dan juga membantu keluarganya. Selama belum mendapat pekerjaan baru, dia akan mencoba bertahan.

“Peter pelanggan durjana!” geram Disra.

Terpopuler

Comments

Endang Sulistia

Endang Sulistia

akibat jari kpleset nih..

2025-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Magic Word Tak Berguna
2 BAB 2 Kerja Kuliah
3 BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!
4 BAB 4 Surat Pembaca
5 BAB 5 Dasar Kecoa Bunting! Babi Busuk! Cowok Brengsek!
6 BAB 6 Tanggung Jawab
7 BAB 7 Babi
8 BAB 8 Interview
9 BAB 9 Sekali Interview
10 BAB 10 Hari Pertama Kerja
11 BAB 11 Hidung Minimalis
12 BAB 12 Keganjenan
13 BAB 13 Enkripsi
14 BAB 14 Bebek Jontor
15 BAB 15 All You Can Eat
16 BAB 16 Tembus
17 BAB 17 Ciuman Pertama
18 BAB 18 Sah!
19 BAB 19 Mimpi
20 BAB 20 Ciuman Kedua
21 BAB 21 Cinta Ditolak, Dukun Bertindak!
22 BAB 22 1 Tahun Pacaran
23 BAB 23 Beauty and The Beast
24 BAB 24 Syntax Error
25 BAB 25 Dinas
26 BAB 26 Thailand
27 BAB 27 Bos Besar
28 BAB 28 Jenius
29 BAB 29 Trust
30 BAB 30 Transphobia
31 BAB 31 Makan Malam
32 BAB 32 Jam Tangan
33 BAB 33 Couple Sweater
34 BAB 34 Aturan Persahabatan
35 BAB 35 Pattaya
36 BAB 36 Satu Ranjang
37 BAB 37 Panggilan Telepon
38 BAB 38 Mineral Water
39 BAB 39 E-Commerce
40 BAB 40 Klakson
41 BAB 41 Di bawah pohon mangga
42 BAB 42 Penculikan
43 BAB 43 Room 19
44 BAB 44 Battle Dance
45 BAB 45 Makam
46 BAB 46 Kepergok
47 BAB 47 Tanggung Jawab
48 BAB 48 Persiapan Pernikahan
49 BAB 49 Bawa istrimu pergi
50 BAB 50 Malam Pertama
51 BAB 51 Tragedi Malam Pertama
52 BAB 52 Kabur
53 BAB 53 ASET
54 BAB 54 Bertaubat Bersama
55 BAB 55 Pesugihan
56 BAB 56 Mulutmu Harimaumu
57 BAB 57 Rendah Diri
58 BAB 58 Keistimewaan Hidung Minimalis
59 BAB 59 Video
60 BAB 60 Antara Marah dan Panggilan Alam
61 BAB 61 Persahabatan
62 BAB 62 Publikasi
63 BAB 63 Sistem Pakar
64 BAB 64 Hamil
65 BAB 65 Menuju Pernikahan
66 BAB 66 End
67 Terima Kasih
68 Promo Novel
69 April's Voice
70 Lucid Dream
Episodes

Updated 70 Episodes

1
BAB 1 Magic Word Tak Berguna
2
BAB 2 Kerja Kuliah
3
BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!
4
BAB 4 Surat Pembaca
5
BAB 5 Dasar Kecoa Bunting! Babi Busuk! Cowok Brengsek!
6
BAB 6 Tanggung Jawab
7
BAB 7 Babi
8
BAB 8 Interview
9
BAB 9 Sekali Interview
10
BAB 10 Hari Pertama Kerja
11
BAB 11 Hidung Minimalis
12
BAB 12 Keganjenan
13
BAB 13 Enkripsi
14
BAB 14 Bebek Jontor
15
BAB 15 All You Can Eat
16
BAB 16 Tembus
17
BAB 17 Ciuman Pertama
18
BAB 18 Sah!
19
BAB 19 Mimpi
20
BAB 20 Ciuman Kedua
21
BAB 21 Cinta Ditolak, Dukun Bertindak!
22
BAB 22 1 Tahun Pacaran
23
BAB 23 Beauty and The Beast
24
BAB 24 Syntax Error
25
BAB 25 Dinas
26
BAB 26 Thailand
27
BAB 27 Bos Besar
28
BAB 28 Jenius
29
BAB 29 Trust
30
BAB 30 Transphobia
31
BAB 31 Makan Malam
32
BAB 32 Jam Tangan
33
BAB 33 Couple Sweater
34
BAB 34 Aturan Persahabatan
35
BAB 35 Pattaya
36
BAB 36 Satu Ranjang
37
BAB 37 Panggilan Telepon
38
BAB 38 Mineral Water
39
BAB 39 E-Commerce
40
BAB 40 Klakson
41
BAB 41 Di bawah pohon mangga
42
BAB 42 Penculikan
43
BAB 43 Room 19
44
BAB 44 Battle Dance
45
BAB 45 Makam
46
BAB 46 Kepergok
47
BAB 47 Tanggung Jawab
48
BAB 48 Persiapan Pernikahan
49
BAB 49 Bawa istrimu pergi
50
BAB 50 Malam Pertama
51
BAB 51 Tragedi Malam Pertama
52
BAB 52 Kabur
53
BAB 53 ASET
54
BAB 54 Bertaubat Bersama
55
BAB 55 Pesugihan
56
BAB 56 Mulutmu Harimaumu
57
BAB 57 Rendah Diri
58
BAB 58 Keistimewaan Hidung Minimalis
59
BAB 59 Video
60
BAB 60 Antara Marah dan Panggilan Alam
61
BAB 61 Persahabatan
62
BAB 62 Publikasi
63
BAB 63 Sistem Pakar
64
BAB 64 Hamil
65
BAB 65 Menuju Pernikahan
66
BAB 66 End
67
Terima Kasih
68
Promo Novel
69
April's Voice
70
Lucid Dream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!