BAB 9 Sekali Interview

Disra begitu serius mengerjakan perintah dari Raska. Jarinya menari indah mengetikan listing program untuk menghasilkan output yang diinginkan oleh Raska.

Raska hanya memainkan ponsel tanpa ada niat untuk melihat apa yang dikerjakan oleh Disra. Baginya, tidak masalah gadis itu menggunakan coding seperti apa, yang terpenting adalah hasil akhirnya.

Private Sub Command1_Click()

If Text1 \= "ADM01" And Text2 \= "123" Then

Form2.Show

Form1.Visible \= False

Unload Me

Else

MsgBox "Login Gagal! Username atau Password yang Anda Masukkan salah" _

& vbNewLine & "Silahkan Coba lagi!", vbCritical, "Peringatan"

Text1 \= ""

Text2 \= ""

Text1.SetFocus

Deretan listing program berbaris indah. Namun, belum juga selesai jarinya berselancar, Raska sudah membuyarkan konsentrasi Disra.

“Hei, apa yang sedang dikerjakan?” tanya Raska melihat layar kompurter Disra.

“Buat login, Pak,” jawab Disra.

Raska mengorek telinganya. “Jangan panggil gua ‘Pak’, panggil aja Kakak, usia kita juga kayanya nggak terlalu jauh,” tutur Raska. Dia langsung berbicara tak formal terhadap Disra setelah kepergian Bagas.

“Baik, Kak.”

“Terus loe ngapain bikin login begitu?”

“Bukannya sesuai dengan template yang Kakak minta?” tanya Disra menunjukan modul pada Raska.

“Ya nggak usah dibuat loginnya kali, buat aja langsung ke inti. Buang-buang waktu aja!” dengus Raska.

“Kenapa? Bukankah login penting?” tanya Disra lagi. Ya, meskipun beberapa programmer ada yang langsung membuat main program dan membuat login dan report sebagai akhir. Namun, bagi Disra login merupakan hal penting juga yang harus diutamakan.

“Loe kira ini sekolah? Di sini itu software house! Bukan cuma sekedar pembuatan login!” hardik Raska.

“Bukankah Kakak tadi meminta saya mengerjakannya?”

Huft! Raska mengehembuskan napasnya kasar. “Pemula juga bisa mengerjakan itu! Langsung saja ke main program!”

“Apa Kakak tidak mau melihat dulu hasil pembuatan login saya?”

“Untuk apa? Bukankah sama saja setiap login akan seperti itu? Loe pasti cuma buat kalau user yang tak terdaftar maka login akan gagal. Kalau user benar maka akan ke form selanjutnya.”

"Jika login memiliki keamanan yang lemah dan bisa dengan mudah diretas. Maka, form selanjutnya yang dianggap penting akan ikut memiliki resiko kerugian," jelas Disra.

Raska melirik sepintas pada layar monitor Disra. "Tapi, apa yang loe buat begitu standar. Semua yang kuliah di bidang IT sangat mudah membuat login seperti itu," tukas Raska.

"Bagaimana bisa menilai kalau Kakak hanya melihat sebagin listing coding saya? Coding ini belum selesai Kak," jelas Disra.

Raska diam sejenak. "Baiklah, lanjutkan. Tapi jangan lupa masih ada yang harus kamu lakukan setelah pembuatan form login."

"Ya, saya tahu."

Disra melanjutkan apa yang diminta Raska, bukan suatu hal rumit. Namun, cukup membuat otaknya pusing. Tidak hanya form login. Namun, masih harus mengerjakan yang lainnya.

Dua jam berlalu, Disra selesai mengerjakan apa yang diperintah oleh Raska. “Sudah selesai, Kak.”

Raska yang sedari tadi memainkan ponselnya, teralihkan setelah mendengar suara Disra. Dia meletakan ponselnya dan menarik monitor Disra agar menghadap dirinya. Jari Raska langsung mengetikan di keyboard. Beberapa kali dia mencoba untuk meretas login tersebut dan hasilnya masih gagal menembus pertahanan login itu.

Tak meminta user dan password yang dibuat oleh Disra, tujuannya adalah mengecek apakah sistem keamanan sudah berjalan dengan benar. Raska menaikan alisnya sebelah, mengakui bahwa gadis di sampingnya lumayan cerdas. Namun, belum bisa menandinginya. Setelah lima kali percobaan, Raska berhasil menjebol sistem keamanan tersebut. “Sudah masuk,” ujar Raska.

“Ya, sistem keamanannya belum sempurna,” jelas Disra menundukan kepalanya.

“Sudah kukatakan, semua juga bisa membuat login!”

“Tapi, dengan kemampuan Kakak. Jika yang membuat orang yang lebih amatir dari saya. Saya yakin, Kakak tidak membutuhkan lima kali percobaan untuk menjebol form login,” ucap Disra tersenyum smirk.

Ada suatu sindiran halus dalam perkataan Disra yang seharusnya Raska bisa menjebol form loginnya hanya dalam satu kali percobaan.

Raska tertawa. “Loe mau bilang gue kurang ahli?”

“Aku tidak bilang seperti itu. Hanya ingin memberitahu, tidak semua orang bisa membuat form login, terkadang anak yang sekolah dijurusan IT belum tentu bisa membuatnya.”

“Anak kampus mana yang tidak bisa membuatnya?” ejek Raska.

Disra hanya mengangkat bahunya saja. “Tidak semua orang kuliah dengan benar. Mungkin, ada sebagian orang yang kuliah hanya untuk menghabiskan waktu,” timpal Disra. Ya, bukan omong kosong belaka, dia sudah melihat mahasiswa yang tidak benar-benar mengikuti perkuliahan. Mereka tipe anak-anak pemalas yang hanya menghabiskan uang orang tuanya.

Raska hanya menganggukkan kepala dan meneruskan mengecek pekerjaan Disra. “Oke, loe tunggu di luar. Biar nanti Pak Bagas yang akan menghubungi loe.”

“Saya boleh pulang, Kak?”

“Loe nggak denger? Tadi gua bilang tunggu dulu di luar!”

Disra hanya tersenyum. “Iya, Kak. Baik, saya tunggu diluar.”

Disra berdiri dan izin keluar ruangan. Dalam hatinya sangat merutuki Raska yang bersikap sinis padanya. Suatu saat dia akan membalas perlakuan Raska tersebut. Dia menunggu di ruang tunggu. Tidak sampai 30 menit, dirinya sudah diminta masuk ke dalam ruangan.

Sudah ada Bagas di dalam ruangan tersebut. “Silakan duduk, Dis.”

“Iya, Pak,” ujar Disra seraya duduk di tempat yang sudah dipersilakan.

“Berapa gaji yang kamu pinta?”

“Bapak berani memberi gaji saya berapa?”

“Saya yang bertanya terlebih dahulu pada kamu.”

“Bapak sudah menilai saya. Saya juga yakin kalau Bapak sudah melihat apa yang sudah saya kerjakan. Dari hasil yang saya buat, Bapak bisa menilai sendiri berapa gaji yang pantas untuk saya.”

“Baiklah.”

***

Disra keluar dari ruang interview dengan wajah yang sangat bahagia, tidak menyangka dalam proses satu kali interview bisa langsung diterima dengan gaji dan juga fasilitas yang baik. Dia teriak bahagia tepat setelah keluar dari gedung.

Melvin hanya tersenyum dari tempat yang tak terlihat oleh Disra. “Kebahagiaanmu akan bertambah setelah tiba di rumah,” gumamnya.

Disra langsung menghubungi Felix. “Lix, gue diterima kerja!” serunya.

“Gila, sekali interview?” tanya Felix di seberang telepon.

“Iya, gaji gua juga dua digit! Kena mental nggak tuh yang mecat gue!” ujar Disra terkekeh.

“Keren banget loe, Dis! Kudu traktir gue pokoknya!”

“Assyiap!”

Disra terburu pulang ke rumah dengan hati yang gembira. Dia membuka pintu rumahnya setelah mengucapkan salam. Dia terkejut saat masuk ke dalam rumah, sudah ada ayahnya di ruang tamu. “Ayah!” serunya.

“Anak Ayah!” seru Roni. Dia langsung berdiri dan memeluk putri satu-satunya.

“Ayah udah keluar dari penjara?”

“Iya. Ayah dinyatakan bebas.”

“Ha? Kok bisa?” tanya Disra heran.

Tuk! Tina memukul pelan kepala Disra dengan spatulla. “Emang kamu mau ayah kamu dipenjara?”

“Bukan begitu, Bu. Disra cuma nanya doank kok! Disra seneng banget ayah bisa keluar dari penjara,” tutur Disra memeluk ayahnya lagi.

Begitu bahagia yang dirasakan Disra hari ini, dia mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi dan sang cinta pertamanya keluar dari penjara. Roni, sang ayah adalah cinta pertama putrinya, Disra.

Terpopuler

Comments

jen

jen

kok bs Peter sehebat itu. /Gosh/

siapa dia???

2025-03-03

1

Win wina

Win wina

Di dunia nyata juga seperti itu, segala sesuatunya tidak ada yang namanya kebetulan semuanya sudah di rancang sampai sedetail" nya; oleh sang pencipta tentunya...😀

2024-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Magic Word Tak Berguna
2 BAB 2 Kerja Kuliah
3 BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!
4 BAB 4 Surat Pembaca
5 BAB 5 Dasar Kecoa Bunting! Babi Busuk! Cowok Brengsek!
6 BAB 6 Tanggung Jawab
7 BAB 7 Babi
8 BAB 8 Interview
9 BAB 9 Sekali Interview
10 BAB 10 Hari Pertama Kerja
11 BAB 11 Hidung Minimalis
12 BAB 12 Keganjenan
13 BAB 13 Enkripsi
14 BAB 14 Bebek Jontor
15 BAB 15 All You Can Eat
16 BAB 16 Tembus
17 BAB 17 Ciuman Pertama
18 BAB 18 Sah!
19 BAB 19 Mimpi
20 BAB 20 Ciuman Kedua
21 BAB 21 Cinta Ditolak, Dukun Bertindak!
22 BAB 22 1 Tahun Pacaran
23 BAB 23 Beauty and The Beast
24 BAB 24 Syntax Error
25 BAB 25 Dinas
26 BAB 26 Thailand
27 BAB 27 Bos Besar
28 BAB 28 Jenius
29 BAB 29 Trust
30 BAB 30 Transphobia
31 BAB 31 Makan Malam
32 BAB 32 Jam Tangan
33 BAB 33 Couple Sweater
34 BAB 34 Aturan Persahabatan
35 BAB 35 Pattaya
36 BAB 36 Satu Ranjang
37 BAB 37 Panggilan Telepon
38 BAB 38 Mineral Water
39 BAB 39 E-Commerce
40 BAB 40 Klakson
41 BAB 41 Di bawah pohon mangga
42 BAB 42 Penculikan
43 BAB 43 Room 19
44 BAB 44 Battle Dance
45 BAB 45 Makam
46 BAB 46 Kepergok
47 BAB 47 Tanggung Jawab
48 BAB 48 Persiapan Pernikahan
49 BAB 49 Bawa istrimu pergi
50 BAB 50 Malam Pertama
51 BAB 51 Tragedi Malam Pertama
52 BAB 52 Kabur
53 BAB 53 ASET
54 BAB 54 Bertaubat Bersama
55 BAB 55 Pesugihan
56 BAB 56 Mulutmu Harimaumu
57 BAB 57 Rendah Diri
58 BAB 58 Keistimewaan Hidung Minimalis
59 BAB 59 Video
60 BAB 60 Antara Marah dan Panggilan Alam
61 BAB 61 Persahabatan
62 BAB 62 Publikasi
63 BAB 63 Sistem Pakar
64 BAB 64 Hamil
65 BAB 65 Menuju Pernikahan
66 BAB 66 End
67 Terima Kasih
68 Promo Novel
69 April's Voice
70 Lucid Dream
Episodes

Updated 70 Episodes

1
BAB 1 Magic Word Tak Berguna
2
BAB 2 Kerja Kuliah
3
BAB 3 Tamat Riwayatmu! Miss Call Angel!
4
BAB 4 Surat Pembaca
5
BAB 5 Dasar Kecoa Bunting! Babi Busuk! Cowok Brengsek!
6
BAB 6 Tanggung Jawab
7
BAB 7 Babi
8
BAB 8 Interview
9
BAB 9 Sekali Interview
10
BAB 10 Hari Pertama Kerja
11
BAB 11 Hidung Minimalis
12
BAB 12 Keganjenan
13
BAB 13 Enkripsi
14
BAB 14 Bebek Jontor
15
BAB 15 All You Can Eat
16
BAB 16 Tembus
17
BAB 17 Ciuman Pertama
18
BAB 18 Sah!
19
BAB 19 Mimpi
20
BAB 20 Ciuman Kedua
21
BAB 21 Cinta Ditolak, Dukun Bertindak!
22
BAB 22 1 Tahun Pacaran
23
BAB 23 Beauty and The Beast
24
BAB 24 Syntax Error
25
BAB 25 Dinas
26
BAB 26 Thailand
27
BAB 27 Bos Besar
28
BAB 28 Jenius
29
BAB 29 Trust
30
BAB 30 Transphobia
31
BAB 31 Makan Malam
32
BAB 32 Jam Tangan
33
BAB 33 Couple Sweater
34
BAB 34 Aturan Persahabatan
35
BAB 35 Pattaya
36
BAB 36 Satu Ranjang
37
BAB 37 Panggilan Telepon
38
BAB 38 Mineral Water
39
BAB 39 E-Commerce
40
BAB 40 Klakson
41
BAB 41 Di bawah pohon mangga
42
BAB 42 Penculikan
43
BAB 43 Room 19
44
BAB 44 Battle Dance
45
BAB 45 Makam
46
BAB 46 Kepergok
47
BAB 47 Tanggung Jawab
48
BAB 48 Persiapan Pernikahan
49
BAB 49 Bawa istrimu pergi
50
BAB 50 Malam Pertama
51
BAB 51 Tragedi Malam Pertama
52
BAB 52 Kabur
53
BAB 53 ASET
54
BAB 54 Bertaubat Bersama
55
BAB 55 Pesugihan
56
BAB 56 Mulutmu Harimaumu
57
BAB 57 Rendah Diri
58
BAB 58 Keistimewaan Hidung Minimalis
59
BAB 59 Video
60
BAB 60 Antara Marah dan Panggilan Alam
61
BAB 61 Persahabatan
62
BAB 62 Publikasi
63
BAB 63 Sistem Pakar
64
BAB 64 Hamil
65
BAB 65 Menuju Pernikahan
66
BAB 66 End
67
Terima Kasih
68
Promo Novel
69
April's Voice
70
Lucid Dream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!