Roleplay World Online (RWO)
Di sebuah kota metropolitan bernama Jayakarta, sedang ramai-ramainya orang-orang lalu-lalang di jalanan, hingga di beberapa rumah toko.
Mereka sedang menantikan, perilisan perdana perangkat keras VR terbaik dunia, yang bernama ArcGear, di mana mereka bisa melakukan penyelaman maya dengan lebih baik, itu terjadi tepat di tahun 2030.
Untuk gim di dalam ArcGear itu sendiri, baru terdapat sebuah gim Roleplay World Online atau yang disingkat RWO, gim ini sudah sempat rilis beta nya setahun lalu di perangkat keras VR versi terdahulu.
Permainannya cukup baik, hanya saja fitur VR terdahulu itu sangat tak cocok dengan fitur yang disuguhkan oleh Roleplay World Online.
Gim dengan menyuguhkan keindahan tiada batas dengan kota-kota metropolitan raksasa, di sebuah benua yang diberikan nama Pangea. Gim dengan tema dunia terbuka dan aksi.
Gim ini memiliki setumpuk fitur, salah satu unggulannya adalah sesuai nama gimnya, yaitu Roleplay atau permainan peran. Terdapat tiga peran utama, Petugas Keamanan yang disebut Pemburu, para Kriminal, dan juga Warga Biasa.
Di salah satu rumah toko, seorang pemuda melompat dengan kegirangan, akhirnya dia mendapatkan ArcGear setelah VerseGear miliknya yang terdahulu tidak kompatibel lagi dengan gim RWO.
Pemuda dengan berambut cokelat dan bermata biru serta memakai kacamata ini tersenyum, orang-orang di sekitarnya hanya bisa menatap iri karena pemuda ini mendapatkan perangkat keras yang mereka idamkan.
“Bagus, tidak sia-sia menabung,” gumam pemuda yang bernama Gavin Arsenio.
“Hoi, Vin! Kau sudah beli ArcGear?” seru seseorang dari arah belakang Gavin.
Gavin berbalik dan melihat temannya, yaitu Deny Dewantara sedang tersenyum sembari membawa satu set kardus yang tentunya berisi perangkat keras ArcGear.
“Kita bertemu di Kota Pemula, temani aku yang pemain baru!” ucap Deny sembari melangkahkan kakinya mendekati Gavin.
“Yap, tapi ... Sebagai pemain profesional, jangan sekali-kali kau membeberkan peranmu nanti di RWO, semuanya rahasia, jangan mixing dan beberapa aturan lainnya,” jelas Gavin.
Deny mengangukkan kepalanya dengan paham, mereka pun berpisah di persimpangan jalan dan menuju ke rumah masing-masing.
Gavin berjalan, sekitar lima menit kemudian sampailah dia di rumah minimalis dengan desain ala Eropa di tengah kompleks perumahan modern lainnya.
“Nat, aku pulang!” ucap Gavin sembari membuka pintu rumah.
“Kakak! Nathan mau perangkat itu,” lirih Nathan, seorang anak laki-laki kecil berusia 10 tahun, selisih 8 tahun dari Gavin.
“Haha, Nat, kamu belum bisa memakai ini, nih main gim ponsel saja,” ucap Gavin sembari memberikan ponsel pintarnya.
“Yaaah ... Yaudah deh, Nathan masuk ke kamar dulu.” Nathan kecil berlari dengan cukup bersemangat karena ponsel pintar Gavin adalah edisi terbaru sejauh ini.
“Nah, sekarang kita akan merakit beberapa fiturnya,” gumam Gavin sembari menuju ruangan kamar tidurnya.
Gavin meletakkan kardus dengan gambar ArcGear yang futuristik, kemudian dia membuka kardus itu dan segera mengeluarkan perangkat keras VR yang beberapa bagian belum dirakit.
Mengikuti buku panduan, dalam waktu 30 menit, Gavin menyelesaikan rakitannya yang cukup melelahkan, perangkat keras itu pun sudah terlihat bentuknya yang futuristik.
Setelah itu, Gavin melihat jam yang masih menunjukkan pukul 09.34 pagi. Hal ini pun membuatnya berniat untuk beberapa jam akan bermain RWO.
“Nathan! Kak Gavin mau main, Nathan jangan nakal, sebentar nanti datang Bibi yang biasa itu, bukain dia pintu!” teriak Gavin yang lantas dengan suara cempreng, Nathan membalasnya.
“Iya, Kak! Nathan sudah besar kok!”
gavin tersenyum puas, tidak sia-sia dia mengajarkan adik kecilnya untuk melakukan banyak hal ketika dia bermain RWO yang mata uang di dalamnya bisa dikonversi ke dunia nyata dengan perbandingan nyata rupiah ke berbagai macam mata uang, yaitu 1:10.000, untuk wilayah Indonesia sendiri memakai konversi Rupiah In-Game ke Dollar.
Misalnya, jika mempunyai uang sebesar 1 juta Rupiah, maka harus dibagi 10.000 untuk mendapatkan, maka mendapatkan 100 Dollar di dunia nyata.
Gavin menyiapkan perangkat keras VR nya, menyambungkan beberapa data ke komputer dan semuanya pun telah siap. Gavin berbaring di kasur dengan posisi nyaman memakai ArcGear.
“Haaa ... Oke. Penyelaman dimulai, Arc Start!” seru Gavin.
Pandangan Gavin yang awalnya langit-langit rumahnya, berubah menjadi lorong dengan angka-angka biner yang begitu memanjakan mata dengan aksi-aksi memukau biner tersebut.
Hingga Gavin sampai pada menu awal pembukaan RWO.
[Selamat datang, Pemain!]
[Memindai data server dari pengujian beta setahun lalu!]
Gavin menunggu, sembari menatap tangannya yang masih berbentuk virtual transparan berwarna biru muda.
[Pemindaian selesai, Karakter Kriminal bernama Arsen Alexander akan {Log-in}]
“Ini dia! penyelaman memakai ArcGear!!!” seru Gavin begitu bersemangat.
Karakter gim Roleplay World Online miliknya memiliki peran Kriminal bernama Arsen Alexander, seorang pemuda yang dalam masa pengujian beta berisi 10.000 pemain mengacaukan kota dengan kejahatan gilanya.
“Sip, namaku Arsen, si pengacau andal, hahaha!”
Gim dengan fitur yang nyaris menyentuh dunia nyata, dengan banyak kegiatan yang bisa dilakukan, untuk para peran utama, mereka memiliki tugas masing-masing, seperti Petugas Keamanan yang disebut Pemburu, mereka akan memburu para Kriminal.
Sementara itu, Warga Biasa hanyalah warga yang mementingkan pekerjaan biasa saja demi meraup keuntungan sebanyak mungkin, tak begitu peduli dengam konflik Pemburu dan Kriminal.
Saat ini, Gavin tenggelam dalam penyelaman, hingga pandangannya sempat gelap, tetapi kembali normal ketika dia telah berdiri di hadapan gedung apartemen.
“Yahoo! ArcGear memang mantap!” seru Gavin tanpa memedulikan sekitar.
Lagipula perlahan tapi pasti, keramaian akan muncul karena fitur gim dan juga fitur dari ArcGear itu sendiri yang benar-benar memuaskan dalam sekali coba.
Gavin pun berlari ke arah sebuah rumah kecil tanpa memedulikan beberapa orang entah itu NPC atau orang nyata yang memanggilnya.
Memasuki rumah, menguncinya dan segera menyiapkan setelan untuk dirinya beraksi.
“Setelan hitam ketat, selesai. Pisau dan beberapa alat lainnya!” gumam Gavin.
Untuk karakternya saat ini, ada sedikit perubahan dari dunia nyata, rambutnya lebih hitam dengan mata merah, untuk lain sebagainya sama persis.
Gavin keluar rumah, dan segera berlari menggunakan kelincahannya, mencoba memanjat tembok, tetapi seorang pemain lainnya memergokinya.
“Hayoloh! Kau, Kriminal!” seru pemain itu, tubuhnya cukup kekar dengan wajah garangnya.
“Cih, Pemburu sialan!”
Gavin segera meraih lubang pada dinding itu, dan langsung menarik tubuhnya untuk ke atas rumah sebelum Pemburu menembakkan pistolnya ke arahnya.
Darrr!!!
Gavin terkejut, ledakan dari arah pusat kota membuatnya sempat tersentak, pandangannya juga tiba-tiba buram hingga dirinya ingin {Log Out} karena situasi nampaknya tak terkendali, tiba-tiba tombol itu tak ada di tempatnya berada.
Layar hologram tentang status diri, dan beberapa inventaris, kemudian menu pengaturan semuanya masih ada, tetapi menu {Log Out} tak ditemukan olehnya.
Hingga, perlahan tubuhnya menghilang dari tempatnya berada, menuju pusat dunia Roleplay World Online bernama Kota Aezak.
Kota Aezak sendiri sebagai kota pemula, tetapi di sinilah berkumpul kebanyakan pemain, dengan alun-alun seluas dua hingga tiga kali lebih besar dari sebuah stadion sepakbola.
Semua pemain berjatuhan dari 1 meter di atas permukaan tanah dengan wajah kebingungan, hingga mereka mendengar suara menggelegar dari puncak menara Monumen Dunia, di puncaknya, seorang pria berjubah hitam berdiri begitu mendominasi.
“Wahai para pemain Roleplay World Online! Selamat datang, 300.000 pemain dari seluruh dunia yang berkesempatan mengikuti tahap Penghakiman Dunia!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Rexyaa Vold
Alo bang , Gw Hadir
2023-04-03
2