Pengacau

Keesokan harinya, Grizz datang lebih awal ke sekolah karena mendapatkan kabar dadakan semalam dari kepala sekolah jika tes masuk akan dilaksanakan pada pukul 6 pagi. Bahkan Grizz tak sempat pamit kepada Alex dan Luis yang masih tertidur saat dirinya berangkat sekolah. Ia hanya menitipkan pesan kepada Bibi Yun jika ia berangkat diantar oleh salah satu anak buah Alex yang berjaga di mansion.

"Kenapa harus pagi-pagi gini sih tes nya? Mana pemberitahuannya dadakan lagi" gerutu Grizz yang kemudian berjalan masuk ke area sekolah yang masih terlihat sangat sepi.

Bahkan anak buah Alex merasa janggal ketika Grizz memintanya mengantar ke sekolah sepagi ini. Ia juga memutuskan untuk menunggu disana terlebih dahulu karena tak mau disalahkan jika nantinya terjadi sesuatu dengan Grizz. Saat tadi dimintai tolong, sebenarnya ia ragu untuk melakukannya namun melihat gadis itu yang sudah akan menangis membuatnya tak tega.

Ting... Ting... Ting...

Bunyi suara panggilan yang berasal dari ponselnya membuat lamunannya terhenti. Ia segera mengambil ponsel yang berada di sakunya kemudian melihat siapa yang menghubunginya. Ternyata Luis lah yang menghubunginya, ia yakin pasti akan menanyakan tentang keberadaan nonanya.

"Halo, tuan..." sapanya.

"..."

"Iya benar, tuan. Ini saya masih di sekolah untuk berjaga-jaga, pasalnya area sangat sepi. Saya takut terjadi sesuatu dengan nona" jelasnya.

"..."

Tak berapa lama, dia segera saja keluar dari mobil setelah mematikan panggilannya dengan Luis. Ia mulai berjalan masuk kedalam area sekolah yang sepi itu menuju ruang kepala sekolah seperti yang diberitahukan oleh Luis.

***

Tok... Tok... Tok...

Grizz mengetuk pintu ruang kepala sekolah dengan ragu-ragu, terlebih saat melihat sekitar yang terlihat sepi. Tak berapa lama seruan kepala sekolah menyuruhnya untuk masuk membuat ia segera membuka pintu itu. Terlihat kepala sekolah sedang duduk sambil meletakkan kedua kakinya diatas meja. Bahkan didalam ruangan itu sang kepala sekolah tengah menghisap rokok membuatnya teringat dengan kelakuan ibu tirinya yang menyundutkannya padanya.

"Dimana saya harus mengerjakan soal tes itu, pak?" tanya Grizz takut-takut dengan masih berada di posisinya dekat pintu.

"Masuk dulu sinilah, masa mau mengerjakan soal tes didekat pintu" ucap kepala sekolah itu dengan terkekeh seakan ada yang lucu.

Terlihat sekali jika kepala sekolah itu mengarahkan matanya kearah Grizz dengan tatapan mesumnya. Bahkan wajah Grizz sudah nampak pucat karena ketakutan. Ia ingin sekali pergi dari sini namun dia memikirkan tentang nasib sekolahnya. Ia tak mau merepotkan atau merugikan Alez yang sudah membiayainya sekolah.

"Nona, jangan masuk" seru anak buah Alex yang tiba-tiba saja datang dari belakang tubuh Grizz.

Sontak saja saat Grizz akan melangkahkan kakinya berjalan menuju kursi depan meja kerja kepala sekolah itu langsung menghentikan langkahnya. Ia langsung membalikkan badannya dan berlari kecil untuk sembunyi dibelakang anak buah Alex. Ia sungguh ketakutan melihat ekspresi kepala sekolah itu yang seakan-akan ingin menerkamnya hidup-hidup.

"Hei... Kau siapa? Jangan jadi pengacau di sekolah ini" seru kepala sekolah itu yang langsung berdiri dari duduknya dan membuang asal puntung rokoknya.

"Saya adalah wali dari siswa anda, nona Grizz" jawab anak buah Alex dengan tegas.

Bahkan anak buah Alex bernama Hugo itu menatap tajam kearah kepala sekolah itu. Kepala sekolah yang mendapatkan tatapan tajam seperti itu sangatlah ketakutan bahkan kini ia sudah menelan salivanya kasar.

Ia tak menyangka gadis polos yang didaftarkan oleh Luis itu ternyata mempunyai pawang yang banyak. Bahkan saat sekolah pun dikawal seperti ini, ia menjadi bertanya-tanya seberapa penting gadis ini dalam kehidupan mereka.

"Siap-siap saja kau jadi lemper di tangan atasan saya karena berniat jahat pada nona Grizz" ucap Hugo dengan penuh ancaman.

"Paman, tadi kepala sekolah itu ngelihat Grizz kaya mau maem aku tahu" adu Grizz yang tadi benar-benar ketakutan.

"Hei... Jangan kau adu domba antara aku dengan atasannya. Aku yakin jika gadis ini pasti sudah jadi pemuas ranjang kalian sehingga tak rela jika berbagi denganku kan? Lagi pula dia juga mau-maunya saja saya suruh datang untuk tes padahal sudah jelas diterima di sekolah ini, berarti dia memang dengan senang hati menawarkan diri dan masuk perangkapku" kesal kepala sekolah itu dengan mencoba memberanikan diri melawan anak buah Alex.

Kepala sekolah itu memang tak tahu jika Grizz adalah bawaan dari Alex secara langsung karena Luis hanya mengatakan jika gadis itu dititipkan untuk belajar disini. Sehingga ia dengan pikirannya langsung saja mencari cara untuk menjebak gadis yang terlihat masih polos itu terlebih jika titipan berarti sudah "dipakai" oleh Luis dan yang lainnya. Sungguh pikiran yang picik.

"Apa itu pemuas ranjang? Maksudnya tidur di ranjang sampai puas begitu?" tanya Grizz dengan tatapan polosnya.

Hugo yang mendengar ucapan nonanya yang sangat polos itu tentunya merasa kasihan karena kepolosannya dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab. Tak ingin nonanya mendengar kalimat-kalimat laknat lainnya, akhirnya Hugo menyuruh Grizz untuk tutup telinga saja. Grizz pun menuruti perintah Hugo dengan senang hati.

"Jangan bicara macam-macam dengan dia" sentak Hugo sambil berjalan mendekat kearah kepala sekolah itu.

Kepala sekolah itu langsung saja memundurkan langkahnya saat melihat tatapan garang Hugo. Bahkan Hugo terlihat begitu marah karena nonanya itu dengan tidak punya hatinya malah dituduh melakukan hal-hal tak senonoh.

Brakkk...

Tiba-tiba saja pintu didobrak dengan kencangnya oleh Luis yang membuat Hugo menghentikan langkahnya. Grizz pun langsung membuka telinganya kemudian menatap dua orang yang datang. Sontak saja Grizz membulatkan matanya saat melihat Luis dan Alex datang ke sekolah dengan wajah memerah. Terlebih mereka sudah tahu penyebab kepala sekolah itu mengharuskan Grizz datang pagi-pagi.

"Sialan..." sentak Luis kalap.

Luis bahkan langsung berjalan menuju kepala sekolah itu kemudian meninju perut buncitnya dengan tangan. Luis seperti berhadapan dengan samsak tinju untuk meluapkan amarahnya. Terlebih Luis sudah menganggap Grizz sebagai adiknya sendiri.

Tadi ia sudah mendengar bagaimana kalimat menjijikkan itu keluar dari mulut pria tua itu melalui sambungan ponsel Hugo yang memang tersambung dengannya. Alex yang mendengar pun geram bukan main namun dia saat ini hanya ingin menenangkan Grizz dulu yang begitu shock. Terlebih dengan kalapnya Luis menghajar kepala sekolah itu membuat Grizz ketakutan bahkan sampai menangis.

"Jangan dilihat kalau memang tak sanggup" ucap Alex yang berada disamping Grizz.

"Itu nanti tuan Luis bisa dipenjara kalau mukulin orang sampai sekarat" ucap Grizz dengan lirih.

Bahkan kini wajahnya sudah banjir dengan air mata karena takut dengan apa yang terjadi selanjutnya. Padahal Alex dan Hugo yang melihatnya tampak terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

Episodes
1 Awal
2 Alexander Yudha Barata
3 Pelajaran
4 Ancaman
5 Ancaman 2
6 Polos
7 Sengaja
8 Seragam Sekolah
9 Ulat
10 Merenung
11 Perkara Black Card
12 Sekolah
13 Hutan Belantara
14 Ingatan
15 Penguntit
16 Ujian
17 Pengacau
18 Jangan Ganggu Milikku!
19 Rapat
20 Tangis Grizz
21 Mencari Masalah
22 Penyesalan
23 Sakit
24 Kembali Ceria
25 Penjelasan
26 Terkejut
27 Cemburu
28 Kesal
29 Ujian
30 Tak Sengaja
31 Bimbang
32 Kedatangan Dara
33 Kedatangan Dara 2
34 Keyakinan
35 Fitting
36 Persiapan
37 Hari H
38 Pernikahan
39 Resepsi
40 Resepsi 2
41 Konferensi Pers
42 Jahil
43 Jahil 2
44 Penasaran
45 Penyelamatan
46 Rumah Sakit
47 Penyergapan
48 Sadar
49 Brutalnya Alex
50 Pandangan Kosong
51 Pulang
52 Villa
53 Kekesalan Alex
54 Menggemaskan
55 Jahil
56 Waspada
57 Tinggal Bersama
58 Terdiam
59 Makan Malam
60 Koordinasi
61 Pelajaran
62 Demam
63 Sembuh
64 Kekhawatiran
65 Keceriaan
66 Teror
67 Dugaan
68 Hutan
69 Pilihan Yang Tepat
70 Shock Terapi
71 Drama
72 Satu Kisah
73 Latihan
74 Penyisiran
75 Pindah
76 Pindah 2
77 Tertangkap
78 Cicak Besar
79 Gara-Gara Nicho
80 Kekejaman Alex
81 Lagi
82 Iblis
83 Bermain
84 Bayangan Masa Lalu
85 Pengawasan
86 Pengawasan 2
87 Kebodohan
88 Kegalauan Alex
89 Titik Terang
90 Balik Mengancam
91 Licik Dibalas Licik
92 Gara-Gara Cicak Besar
93 Lesu
94 Penjelasan
95 Latihan
96 Pesta Perpisahan
97 Tamu Kehormatan
98 Membalas Penghinaan
99 Hening
100 Viral
101 Isabella
102 Kekeluargaan
103 Semakin Ricuh
104 Rencana
105 Persiapan
106 Keramaian
107 Mediasi Gagal
108 Semakin Kalap
109 Kejujuran
110 Headline Berita
111 Unek-Unek
112 Unek-Unek 2
113 Pengakuan
114 Permohonan
115 Menolak
116 Mati Kutu
117 Tinggalkan
118 Babak Belur
119 Bahagia
120 Kampus
121 Incaran
122 Balapan
123 Ngambek
124 Maaf, Sayang!
125 Menemui Neo
126 Geger
127 Selesai Bertarung
128 Pertumpahan
129 Tuduhan
130 Clear
131 Kabar
132 Hadiah
133 Anak Sekolah
134 Membantu
135 Fakta Tersembunyi
136 Tuan Grey
137 Tuan Grey 2
138 Kedatangan Tuan Grey
139 Perasaan Yang Aneh
140 Pengakuan
141 Terharu
142 Sedikit Kalap
143 Mengetahui Semuanya
144 Sidang
145 Aktifitas
146 Makam
147 Rumah Masa Kecil
148 Kebersamaan
149 Pengejaran
150 Pamit
151 Grizz Ngambek
152 Kepulangan Tuan Grey
153 Grizz Galau
154 Manja
155 Heboh
156 Heboh 2
157 Libur (Dadakan)
158 Merah-Merah
159 Ngomel
160 Jalan-Jalan
161 Istana
162 Keriuhan
163 Keriuhan 2
164 Luar Negeri
165 Bahagia
166 Pulang
167 Kembali
168 Pertolongan
169 Ketakutan
170 Paman Gilbert
171 Kejadian
172 Kampus
173 Kampus 2
174 Sepenggal Kisah
175 Terharu
176 Cerita
177 Cerita 2
178 Pikirkan
179 Pasar
180 Bagi-Bagi
181 Penyerangan
182 Penyerangan 2
183 Dara Kesal
184 Perdebatan
185 Berduaan
186 Perkara Nasi Bungkus
187 Apotek
188 Positif
189 Cek
190 Cek 2
191 Bagi-Bagi (Lagi)
192 Perbincangan
193 Terkejut
194 Persiapan Lamaran
195 Mall
196 Keterkejutan Alex
197 Kesal
198 Heboh
199 Tegang
200 Perubahan
201 Ima
202 Tertunda
203 Lamaran
204 Kebersamaan
205 Hadiah Spesial
206 Akhir
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Awal
2
Alexander Yudha Barata
3
Pelajaran
4
Ancaman
5
Ancaman 2
6
Polos
7
Sengaja
8
Seragam Sekolah
9
Ulat
10
Merenung
11
Perkara Black Card
12
Sekolah
13
Hutan Belantara
14
Ingatan
15
Penguntit
16
Ujian
17
Pengacau
18
Jangan Ganggu Milikku!
19
Rapat
20
Tangis Grizz
21
Mencari Masalah
22
Penyesalan
23
Sakit
24
Kembali Ceria
25
Penjelasan
26
Terkejut
27
Cemburu
28
Kesal
29
Ujian
30
Tak Sengaja
31
Bimbang
32
Kedatangan Dara
33
Kedatangan Dara 2
34
Keyakinan
35
Fitting
36
Persiapan
37
Hari H
38
Pernikahan
39
Resepsi
40
Resepsi 2
41
Konferensi Pers
42
Jahil
43
Jahil 2
44
Penasaran
45
Penyelamatan
46
Rumah Sakit
47
Penyergapan
48
Sadar
49
Brutalnya Alex
50
Pandangan Kosong
51
Pulang
52
Villa
53
Kekesalan Alex
54
Menggemaskan
55
Jahil
56
Waspada
57
Tinggal Bersama
58
Terdiam
59
Makan Malam
60
Koordinasi
61
Pelajaran
62
Demam
63
Sembuh
64
Kekhawatiran
65
Keceriaan
66
Teror
67
Dugaan
68
Hutan
69
Pilihan Yang Tepat
70
Shock Terapi
71
Drama
72
Satu Kisah
73
Latihan
74
Penyisiran
75
Pindah
76
Pindah 2
77
Tertangkap
78
Cicak Besar
79
Gara-Gara Nicho
80
Kekejaman Alex
81
Lagi
82
Iblis
83
Bermain
84
Bayangan Masa Lalu
85
Pengawasan
86
Pengawasan 2
87
Kebodohan
88
Kegalauan Alex
89
Titik Terang
90
Balik Mengancam
91
Licik Dibalas Licik
92
Gara-Gara Cicak Besar
93
Lesu
94
Penjelasan
95
Latihan
96
Pesta Perpisahan
97
Tamu Kehormatan
98
Membalas Penghinaan
99
Hening
100
Viral
101
Isabella
102
Kekeluargaan
103
Semakin Ricuh
104
Rencana
105
Persiapan
106
Keramaian
107
Mediasi Gagal
108
Semakin Kalap
109
Kejujuran
110
Headline Berita
111
Unek-Unek
112
Unek-Unek 2
113
Pengakuan
114
Permohonan
115
Menolak
116
Mati Kutu
117
Tinggalkan
118
Babak Belur
119
Bahagia
120
Kampus
121
Incaran
122
Balapan
123
Ngambek
124
Maaf, Sayang!
125
Menemui Neo
126
Geger
127
Selesai Bertarung
128
Pertumpahan
129
Tuduhan
130
Clear
131
Kabar
132
Hadiah
133
Anak Sekolah
134
Membantu
135
Fakta Tersembunyi
136
Tuan Grey
137
Tuan Grey 2
138
Kedatangan Tuan Grey
139
Perasaan Yang Aneh
140
Pengakuan
141
Terharu
142
Sedikit Kalap
143
Mengetahui Semuanya
144
Sidang
145
Aktifitas
146
Makam
147
Rumah Masa Kecil
148
Kebersamaan
149
Pengejaran
150
Pamit
151
Grizz Ngambek
152
Kepulangan Tuan Grey
153
Grizz Galau
154
Manja
155
Heboh
156
Heboh 2
157
Libur (Dadakan)
158
Merah-Merah
159
Ngomel
160
Jalan-Jalan
161
Istana
162
Keriuhan
163
Keriuhan 2
164
Luar Negeri
165
Bahagia
166
Pulang
167
Kembali
168
Pertolongan
169
Ketakutan
170
Paman Gilbert
171
Kejadian
172
Kampus
173
Kampus 2
174
Sepenggal Kisah
175
Terharu
176
Cerita
177
Cerita 2
178
Pikirkan
179
Pasar
180
Bagi-Bagi
181
Penyerangan
182
Penyerangan 2
183
Dara Kesal
184
Perdebatan
185
Berduaan
186
Perkara Nasi Bungkus
187
Apotek
188
Positif
189
Cek
190
Cek 2
191
Bagi-Bagi (Lagi)
192
Perbincangan
193
Terkejut
194
Persiapan Lamaran
195
Mall
196
Keterkejutan Alex
197
Kesal
198
Heboh
199
Tegang
200
Perubahan
201
Ima
202
Tertunda
203
Lamaran
204
Kebersamaan
205
Hadiah Spesial
206
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!