Hutan Belantara

"Makanan apa itu?" tanya Dara dengan tatapan bingungnya.

Grizz yang ditanya seperti itu tentunya menatap heran pada teman kelasnya itu. Pasalnya dulu waktu ia bersekolah dari SD hingga SMA sudah ada makanan itu. Makanan yang selalu membuatnya penasaran karena dulu ia sama sekali tak bisa membelinya. Namun kini ia harus kecewa karena ternyata makanan yang diinginkannya tak ada di kantin sekolahnya.

Dara memberikan ponsel untuk memesan makanan itu kepada Grizz. Ia ingin Grizz memilih sendiri makanan seperti apa yang dimaksud karena dirinya bingung. Grizz menerima ponsel itu kemudian dengan fokus mencari makanan yang tersedia. Ekspresi Grizz begitu berubah-ubah membuat Dara menahan tawanya. Terlebih saat bibirnya mengerucut lucu dengan kedua pipi yang menggembung.

"Dara, ini kenapa harganya mahal sekali? Masa harga nasi goreng 50 ribu, terus ini es teh aja 11 ribu" bisik Grizz pada temannya itu.

"Emang kamu mau makan itu? Kalau mau, pesan aja. Nanti aku yang bayarin" ucap Dara dengan santai.

"Grizz nggak mau punya hutang sama orang. Grizz mau air mineral aja, ini uangnya Dara. Lagi pula Grizz kan bawa bekal, besok-besok Dara aku bawain makanan dari rumah aja ya biar irit" ucap Grizz yang langsung memberikan ponsel dan uangnya kepada temannya itu.

Dara menganggukkan kepalanya mengerti. Akhirnya Dara memesankan makanan untuknya dan minuman buat Grizz, tanpa diketahui gadis polos itu jika pembayaran semuanya melalui dompet digital. Semua pembayaran disana memang menggunakan QRIS bukan lagi dengan uang cash. Namun karena Dara punya uang cash juga, akhirnya ia mengembalikan kembaliannya kepada Grizz.

"Nanti sisa uangnya bakalan Grizz tabung soalnya makanan disini mahal-mahal. Nggak mungkin kan kalau minta terus sama ibu, nanti uang ibu lama-lama bisa habis gara-gara Grizz" batinnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Dara begitu kagum dengan Grizz yang tak memanfaatkan dirinya padahal ia tahu kalau dirinya berasal dari kalangan orang kaya. Lagi pula jika nantinya Grizz membawakan bekal dari rumah, dia pasti akan memberikan uang gantinya.

***

Mobil yang dikendarai oleh Alex dan Luis sudah memasuki hutan belantara yang jarang orang memasukinya. Bahkan mungkin tak ada yang berani memasukinya karena banyaknya hewan buas yang ada disana. Mobil itu memasuki kawasan hutan itu dengan santai bahkan Alex dan Luis tak menghiraukan suara auman hewan apapun itu.

"Kau sudah pasang CCTV atau penyadap suara disana?" tanya Alex.

"Sudah, bos" jawab Luis dengan tegas.

Dalam keadaan serius seperti ini pasti Luis akan menggunakan bahasa formalnya. Tak berapa lama, mobil yang dikendarai oleh Luis itu berhenti didepan sebuah rumah berdinding bambu dan beratap anyaman jerami. Keduanya segera turun dari mobil kemudian masuk dalam rumah itu.

Beberapa anak buah Alex langsung menyebar ke semua titik yang sudah disepakati. Alex tak mau jika harus ada kecurangan dalam transaksinya kali ini.

"Selamat datang, tuan Alex" sapa seseorang yang sudah ada didalam rumah itu bersama dengan asistennya.

"Hmm... Siapkan" titah Alex dengan nada datarnya.

Asisten pria yang ada didalam rumah itu segera menyiapkan apa yang diminta oleh Alex. Sebuah senjata pistol laras panjang dan belati kecil dengan ukiran huruf A yang diletakkan di koper khusus langsung terlihat. Itu adalah sebuah senjata yang langka bahkan hanya dimiliki oleh mafia dahulu. Alex mengangguk puas dengan apa yang dilihatnya kali ini.

Reno segera meletakkan sebuah koper berdekatan dengan senjata itu. Setelah dibuka, terlihatlah satu koper berisi uang yang berada disamping senjata pesanannya. Kini Alex tengah melakukan transaksi jual beli senjata ilegal di kawasan hutan belantara yang memang digunakan untuk hal-hal seperti ini. Setelah transaksi disepakati, akhirnya Reno mengambil koper berisi senjata sedangkan pihak penjual dengan uangnya.

"Senang bekerjasama dengan anda, tuan Alex" ucap seseorang itu.

Alex hanya menjawab dengan anggukan kepala kemudian membalikkan badannya untuk pergi berlalu dari sana diikuti oleh Luis. Namun langkahnya terhenti saat seseorang itu mengucapkan sesuatu yang membuatnya marah.

"Gadis polos yang anda bawa kemarin bisalah kalau saya beli, tuan Alex" ucapnya.

Alex mengepalkan kedua tangannya bahkan kini matanya memerah dan menatap tajam kearah depan, sedangkan Luis sudah bersiap dengan apapun yang akan terjadi. Bahkan Luis dengan sigap mengaktifkan simbol bahaya pada gelangnya untuk memberitahu anak buah Alex agar bersiap-siap. Alex membalikkan badannya menatap kearah seorang pria yang terkekeh pelan saat ia mengira kalau lawannya ini menyetujuinya.

Tiba-tiba saja, Alex mengeluarkan sebuah pistol kemudian mengarahkannya kearah pria itu. Sontak saja pria bernama Franklyn Adelard itu langsung saja mengangkat kedua tangannya begitu pula dengan asistennya. Ia tak menyangka jika Alex akan melakukan ini, pasalnya sebelumnya Alex selalu menjual hal-hal seperti itu.

"Jangan pernah kau usik kehidupanku yang lain jika aku tak menawarkannya.padamu. Jika kau berani mengusik apa yang tak ku tawarkan, maka siapkan dirimu untuk mengucapkan selamat tinggal pada dunia ini" ucap Alex dengan nada mengancam.

Mendengar hal itu Franklyn membisu dan membeku ditempatnya. Ia hanya mendapatkan info tentang gadis yang dibawa oleh Alex dari rekannya bahkan mereka juga tengah mengincarnya karena dinilai masih polos dan bisa mendapatkan keuntungan. Namun ternyata akan ada bahaya yang mengancam jika ia berani mendekati bahkan memintanya dari Alex.

"Mohon ampun, tuan. Saya takkan meminta atau menanyakannya lagi" ucap Franklyn dengan sedikit gemetar.

Franklyn juga melakukan transaksi bisnis ilegal dengan beberapa pengusaha dan mafia kelas atas namun setiap kali berhadapan dengan Alex pasti dirinya sangat ketakutan. Seakan-akan ketika bertemu dengannya itu adalah akhir dari kehidupannya makanya dia harus sedikit berhati-hati.

Alex tak menanggapi permohonan maaf dari Franklyn. Ia segera memasukkan kembali pistolnya kedalam saku jasnya kemudian berlalu pergi dari sana diikuti oleh Luis. Sedangkan Franklyn dan asistennya langsung menghembuskan nafasnya lega karena tak lagi berhadapan dengan kematian.

"Lebih baik kita tak usah lagi berurusan hal lainnya dengan Alex kecuali transaksi yang memang dia inginkan" ucap Franklyn pada asistennya.

Asistennya hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Ia juga masih tak menyangka jika berada dalam posisi yang menegangkan seperti itu. Mereka duduk sambil menghela nafasnya lega saat mendengar suara mobil yang perlahan menjauh dari rumah itu. Namun kelegaan itu hanya bisa mereka rasakan beberapa detik saja, pasalnya Alex bukanlah tipe orang yang akan melepaskan sesuatu yang telah mengusiknya.

Booommmm....

Bunyi ledakan dari rumah berdinding kayu dan beratap jerami itu membuatnya hancur bahkan terbakar. Sudah tak ada lagi sisa wujud rumah disana melainkan hanya serpihan abu dan kayu  yang terbakar. Bahkan dua orang yang tadinya telah berurusan dengan Alex pun sudah tak ada wujudnya bersama dengan satu koper uang itu.

Episodes
1 Awal
2 Alexander Yudha Barata
3 Pelajaran
4 Ancaman
5 Ancaman 2
6 Polos
7 Sengaja
8 Seragam Sekolah
9 Ulat
10 Merenung
11 Perkara Black Card
12 Sekolah
13 Hutan Belantara
14 Ingatan
15 Penguntit
16 Ujian
17 Pengacau
18 Jangan Ganggu Milikku!
19 Rapat
20 Tangis Grizz
21 Mencari Masalah
22 Penyesalan
23 Sakit
24 Kembali Ceria
25 Penjelasan
26 Terkejut
27 Cemburu
28 Kesal
29 Ujian
30 Tak Sengaja
31 Bimbang
32 Kedatangan Dara
33 Kedatangan Dara 2
34 Keyakinan
35 Fitting
36 Persiapan
37 Hari H
38 Pernikahan
39 Resepsi
40 Resepsi 2
41 Konferensi Pers
42 Jahil
43 Jahil 2
44 Penasaran
45 Penyelamatan
46 Rumah Sakit
47 Penyergapan
48 Sadar
49 Brutalnya Alex
50 Pandangan Kosong
51 Pulang
52 Villa
53 Kekesalan Alex
54 Menggemaskan
55 Jahil
56 Waspada
57 Tinggal Bersama
58 Terdiam
59 Makan Malam
60 Koordinasi
61 Pelajaran
62 Demam
63 Sembuh
64 Kekhawatiran
65 Keceriaan
66 Teror
67 Dugaan
68 Hutan
69 Pilihan Yang Tepat
70 Shock Terapi
71 Drama
72 Satu Kisah
73 Latihan
74 Penyisiran
75 Pindah
76 Pindah 2
77 Tertangkap
78 Cicak Besar
79 Gara-Gara Nicho
80 Kekejaman Alex
81 Lagi
82 Iblis
83 Bermain
84 Bayangan Masa Lalu
85 Pengawasan
86 Pengawasan 2
87 Kebodohan
88 Kegalauan Alex
89 Titik Terang
90 Balik Mengancam
91 Licik Dibalas Licik
92 Gara-Gara Cicak Besar
93 Lesu
94 Penjelasan
95 Latihan
96 Pesta Perpisahan
97 Tamu Kehormatan
98 Membalas Penghinaan
99 Hening
100 Viral
101 Isabella
102 Kekeluargaan
103 Semakin Ricuh
104 Rencana
105 Persiapan
106 Keramaian
107 Mediasi Gagal
108 Semakin Kalap
109 Kejujuran
110 Headline Berita
111 Unek-Unek
112 Unek-Unek 2
113 Pengakuan
114 Permohonan
115 Menolak
116 Mati Kutu
117 Tinggalkan
118 Babak Belur
119 Bahagia
120 Kampus
121 Incaran
122 Balapan
123 Ngambek
124 Maaf, Sayang!
125 Menemui Neo
126 Geger
127 Selesai Bertarung
128 Pertumpahan
129 Tuduhan
130 Clear
131 Kabar
132 Hadiah
133 Anak Sekolah
134 Membantu
135 Fakta Tersembunyi
136 Tuan Grey
137 Tuan Grey 2
138 Kedatangan Tuan Grey
139 Perasaan Yang Aneh
140 Pengakuan
141 Terharu
142 Sedikit Kalap
143 Mengetahui Semuanya
144 Sidang
145 Aktifitas
146 Makam
147 Rumah Masa Kecil
148 Kebersamaan
149 Pengejaran
150 Pamit
151 Grizz Ngambek
152 Kepulangan Tuan Grey
153 Grizz Galau
154 Manja
155 Heboh
156 Heboh 2
157 Libur (Dadakan)
158 Merah-Merah
159 Ngomel
160 Jalan-Jalan
161 Istana
162 Keriuhan
163 Keriuhan 2
164 Luar Negeri
165 Bahagia
166 Pulang
167 Kembali
168 Pertolongan
169 Ketakutan
170 Paman Gilbert
171 Kejadian
172 Kampus
173 Kampus 2
174 Sepenggal Kisah
175 Terharu
176 Cerita
177 Cerita 2
178 Pikirkan
179 Pasar
180 Bagi-Bagi
181 Penyerangan
182 Penyerangan 2
183 Dara Kesal
184 Perdebatan
185 Berduaan
186 Perkara Nasi Bungkus
187 Apotek
188 Positif
189 Cek
190 Cek 2
191 Bagi-Bagi (Lagi)
192 Perbincangan
193 Terkejut
194 Persiapan Lamaran
195 Mall
196 Keterkejutan Alex
197 Kesal
198 Heboh
199 Tegang
200 Perubahan
201 Ima
202 Tertunda
203 Lamaran
204 Kebersamaan
205 Hadiah Spesial
206 Akhir
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Awal
2
Alexander Yudha Barata
3
Pelajaran
4
Ancaman
5
Ancaman 2
6
Polos
7
Sengaja
8
Seragam Sekolah
9
Ulat
10
Merenung
11
Perkara Black Card
12
Sekolah
13
Hutan Belantara
14
Ingatan
15
Penguntit
16
Ujian
17
Pengacau
18
Jangan Ganggu Milikku!
19
Rapat
20
Tangis Grizz
21
Mencari Masalah
22
Penyesalan
23
Sakit
24
Kembali Ceria
25
Penjelasan
26
Terkejut
27
Cemburu
28
Kesal
29
Ujian
30
Tak Sengaja
31
Bimbang
32
Kedatangan Dara
33
Kedatangan Dara 2
34
Keyakinan
35
Fitting
36
Persiapan
37
Hari H
38
Pernikahan
39
Resepsi
40
Resepsi 2
41
Konferensi Pers
42
Jahil
43
Jahil 2
44
Penasaran
45
Penyelamatan
46
Rumah Sakit
47
Penyergapan
48
Sadar
49
Brutalnya Alex
50
Pandangan Kosong
51
Pulang
52
Villa
53
Kekesalan Alex
54
Menggemaskan
55
Jahil
56
Waspada
57
Tinggal Bersama
58
Terdiam
59
Makan Malam
60
Koordinasi
61
Pelajaran
62
Demam
63
Sembuh
64
Kekhawatiran
65
Keceriaan
66
Teror
67
Dugaan
68
Hutan
69
Pilihan Yang Tepat
70
Shock Terapi
71
Drama
72
Satu Kisah
73
Latihan
74
Penyisiran
75
Pindah
76
Pindah 2
77
Tertangkap
78
Cicak Besar
79
Gara-Gara Nicho
80
Kekejaman Alex
81
Lagi
82
Iblis
83
Bermain
84
Bayangan Masa Lalu
85
Pengawasan
86
Pengawasan 2
87
Kebodohan
88
Kegalauan Alex
89
Titik Terang
90
Balik Mengancam
91
Licik Dibalas Licik
92
Gara-Gara Cicak Besar
93
Lesu
94
Penjelasan
95
Latihan
96
Pesta Perpisahan
97
Tamu Kehormatan
98
Membalas Penghinaan
99
Hening
100
Viral
101
Isabella
102
Kekeluargaan
103
Semakin Ricuh
104
Rencana
105
Persiapan
106
Keramaian
107
Mediasi Gagal
108
Semakin Kalap
109
Kejujuran
110
Headline Berita
111
Unek-Unek
112
Unek-Unek 2
113
Pengakuan
114
Permohonan
115
Menolak
116
Mati Kutu
117
Tinggalkan
118
Babak Belur
119
Bahagia
120
Kampus
121
Incaran
122
Balapan
123
Ngambek
124
Maaf, Sayang!
125
Menemui Neo
126
Geger
127
Selesai Bertarung
128
Pertumpahan
129
Tuduhan
130
Clear
131
Kabar
132
Hadiah
133
Anak Sekolah
134
Membantu
135
Fakta Tersembunyi
136
Tuan Grey
137
Tuan Grey 2
138
Kedatangan Tuan Grey
139
Perasaan Yang Aneh
140
Pengakuan
141
Terharu
142
Sedikit Kalap
143
Mengetahui Semuanya
144
Sidang
145
Aktifitas
146
Makam
147
Rumah Masa Kecil
148
Kebersamaan
149
Pengejaran
150
Pamit
151
Grizz Ngambek
152
Kepulangan Tuan Grey
153
Grizz Galau
154
Manja
155
Heboh
156
Heboh 2
157
Libur (Dadakan)
158
Merah-Merah
159
Ngomel
160
Jalan-Jalan
161
Istana
162
Keriuhan
163
Keriuhan 2
164
Luar Negeri
165
Bahagia
166
Pulang
167
Kembali
168
Pertolongan
169
Ketakutan
170
Paman Gilbert
171
Kejadian
172
Kampus
173
Kampus 2
174
Sepenggal Kisah
175
Terharu
176
Cerita
177
Cerita 2
178
Pikirkan
179
Pasar
180
Bagi-Bagi
181
Penyerangan
182
Penyerangan 2
183
Dara Kesal
184
Perdebatan
185
Berduaan
186
Perkara Nasi Bungkus
187
Apotek
188
Positif
189
Cek
190
Cek 2
191
Bagi-Bagi (Lagi)
192
Perbincangan
193
Terkejut
194
Persiapan Lamaran
195
Mall
196
Keterkejutan Alex
197
Kesal
198
Heboh
199
Tegang
200
Perubahan
201
Ima
202
Tertunda
203
Lamaran
204
Kebersamaan
205
Hadiah Spesial
206
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!