Setelah melihat Luis dan Grizz keluar dari rumah itu, Alex langsung menatap kearah Harto, Niken, dan Neo dengan tatapan tajamnya. Bahkan ketiganya langsung saja tertegun melihat tatapan itu, pasalnya mereka sudah merasa lega Alex mau menerima Grizz sebagai pelunas hutang-hutangnya.
"Saya tidak menyangka ada laki-laki tak bertanggungjawab kepada anaknya sendiri sampai menjualnya ke penagih hutang. Ternyata binatang jauh lebih baik daripada anda yang seorang ayah. Tetap saya ucapkan terimakasih karena memberikan gadis itu pada saya. Suatu saat nanti akan saya pastikan dia akan jadi orang berguna dan bisa menghancurkan kalian di masa depan dengan tangannya sendiri. Perlu kalian camkan ini, sekali apa yang sudah diserahkan padaku maka takkan pernah bisa kembali kepada pemiliknya" ucap Alex dengan senyum sinisnya.
Alex langsung berlalu pergi dari hadapan ketiganya meninggalkan mereka yang terkejut dengan pernyataan laki-laki itu. Mereka masih tak menyangka jika Alex akan menggunakan Grizz sebagai alat untuk menghancurkan keluarganya. Walaupun sebenarnya tanpa Grizz, Alex bisa saja dengan mudah menghancurkan keluarga itu namun akan lebih seru jika anaknya sendiri yang melakukannya.
Kalimat yang Alex ucapkan itu begitu menohok relung hati paling dalam Harto. Dia merasa bersalah karena menggunakan Grizz sebagai penebus ketidakbecusannya menjadi seorang ayah yang seharusnya bekerja untuk mendapatkan uang dan menafkahi keluarganya. Dia juga sedikit takut jika nanti anaknya kembali dengan memawa dendam untuk keluarganya terutama dirinya.
"Nggak usah dipikirkan ucapannya yang omong kosong itu, mas. Lagi pula nggak mungkin seekor kucing kalau dikasih ikan segar bakalan didiamin aja. Pasti juga cuma dijadikan alat penghangat ranjang laki-laki itu" ucap Niken tiba-tiba dengan menepuk bahu suaminya.
Niken tahu kalau suaminya pasti kepikiran dengan ucapan Alex yang mirip dengan sebuah ancaman itu. Sedangkan Neo tengah memikirkan ucapan Alex juga pasalnya sedari dulu laki-laki itu sudah terkenal atas kelicikan dan kekejamannya membuat siapapun yang berurusan dengannya pasti berakhir sengsara.
Bukan tak mungkin lagi jika ucapan Alex itu adalah sebuah peringatan kepada keluarganya untuk bersiap-siap atas kehancurannya. Membayangkannya saja sudah membuatnya bergidik ngeri, salahnya juga yang dengan mudahnya mengambil keputusan.
Tanpa menghiraukan istrinya yang masih berusaha menenangkannya, Harto segera saja berlalu masuk dalam kamarnya begitu pula dengan Neo. Sedangkan Niken yang ditinggal sendirian begitu saja hanya bisa menggerutu kesal karena tak paham dengan tingkah kedua laki-laki itu.
***
Grizz terdiam didalam mobil yang sedang membawanya entah kemana. Pandangannya lurus menatap jalan dari jendela mobil dengan tatapan kosong. Ia merasa hidupnya sudah berakhir sampai disini saja, bahkan ia tak menghiraukan Luis dan Alex yang juga berada didalam mobil itu. Suasana mobil yang begitu hening itu membuat dalam kendaraan itu terlihat menegangkan.
Tak berapa lama, mobil yang melaju itu berhenti didepan sebuah mansion mewah dengan pagar tinggi dan halaman luas. Grizz yang melihat hal ini untuk pertama kalinya pun hanya bisa menganga tak percaya.
"Tutup mulutmu itu sebelum kemasukan tikus" ketus Alex tiba-tiba.
Ucapan Alex itu tentunya bukan hanya mengejutkan Grizz namun Luis dan sang sopir pun diam-diam menganga tak percaya. Pasalnya selama ini Alex takkan pernah bicara jika tak ditanyai atau diajak berbincang duluan. Baru kali ini mereka mendengar dan melihatnya membuat Luis diam-diam menyunggingkan senyumannya.
"Pak, Bu... Anakmu sebentar lagi akan menemukan kebahagiaan sejatinya" batin Luis berharap sambil diam-diam melihat kearah Alex.
"Mana bisa tikus masuk ke mulutku yang kecil ini? Kecuali kalau tikusnya dijadikan soup lalu dimakan" ucap Grizz dengan polosnya sambil menatap Alex dengan pandangan bertanya.
Alex yang dipandang seperti itu pun seketika gugup dan segera saja mengalihkan pandangannya. Luis hanya bisa menahan tawanya melihat Alex yang salah tingkah seperti itu. Sepertinya kehadiran Grizz dalam hidup Alex bisa menambah keceriaan dalam mansion ini walaupun ia belum tahu apakah atasannya itu akan melakukan apa pada gadis itu.
Tanpa menjawab apapun, Alex segera saja membuka pintu mobil kemudian turun dan berjalan masuk kedalam mansion meninggalkan Grizz yang kebingungan. Luis dan sang sopir pun juga memilih untuk turun.
"Ayo nona silahkan masuk. Sebelum tuan Alex marah karena anda lama" ucap Luis mengagetkan Grizz.
Grizz pun tersadar kemudian buru-buru turun dari mobil kemudian berlari kecil mengikuti langkah lebar Luis. Bahkan ia tak menghiraukan rasa sakit di kakinya karena terlalu takut dengan kemarahan Alex. Saat masuk, terlihatlah Alex sedang duduk di sofa ruang tamu dengan menyilangkan kakinya.
"Lelet..." sentak Alex sambil menatap tajam kearah Luis dan Grizz.
Luis dan Grizz pun dengan serentak menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan apapun karena takut akan kemarahan Alex. Terlebih Luis yang sudah mengetahui tabiat Alex yang jika dibantah pasti akan langsung marah.
"Duduk..." titahnya dengan nada datarnya.
Luis segera mendekat kearah Alex kemudian berdiri didekat atasannya itu, sedangkan Grizz kebingungan. Pasalnya gadis itu akan mengikuti Luis namun melihat laki-laki itu berdiri didekat Alex membuatnya mengurungkan niat. Grizz segera saja duduk di sofa depan Alex dengan menundukkan kepalanya.
"Karena kau ada sudah ada ditanganku..."
"Aku mohon tuan, jangan jual Grizz atau ambil organ tubuhku. Daging Grizz pahit bahkan cuma banyak tulangnya aja, ntar kalau dijadikan masakan tongseng nggak akan kenyang" sela Grizz sebelum Alex menyelesaikan ucapannya.
Tak sopan memang, namun Grizz sudah terlanjur ketakutan kala mengingat ucapan ayahnya yang menginginkan dia untuk dijual dan diambil organ dalamnya. Bahkan Luis menahan tawanya mendengar ucapan Grizz yang terkesan ngasal.
Grizz kini menatap mata Alex dengan tatapan sendunya agar dikasihani. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca karena rasa takut yang berlebihan. Sedangkan Alex begitu terpaku dengan pancaran mata Grizz yang memancarkan banyak kesedihan dalam hidupnya.
"Saya..."
"Jadikan Grizz pembantu aja disini. Grizz udah terbiasa bersih-bersih dan masak asalkan tidak dijual" ucap Grizz dengan menangkupkan kedua tangannya didada.
Lagi-lagi dengan tak sopannya Grizz memotong ucapan Alex seakan perkataan yang akan dilontarkan oleh laki-laki itu adalah sebuah ancaman besar. Luis bahkan begitu takjub dengan keberanian Grizz yang berani memotong ucapan Alex.
"Diam..." sentak Alex kesal.
"Saya belum selesai bicara tapi kau dengan beraninya menyela ucapanku" lanjutnya dengan mata menatap tajam kearah Grizz.
Sontak saja Grizz ketakutan dan menundukkan kepalanya sambil menepuk bibirnya dengan tangan sembari merutuki kebodohannya. Namun tanpa ada yang menyadari, diam-diam Alex tersenyum tipis melihat tingkah gadis didepannya ini.
"Dengarkan ini... Karena kau sudah berada disini, maka kau harus MENIKAH DENGANKU" ucap Alex dengan menekankan pada dua kata terakhir dalam ucapannya.
"APA?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Ahmad Syarif
up lg thor
2023-04-04
0
Sari Supriyanti
Apaaaaaa....??? ga salah babang alex... griz masih ijo bang.... blom mateng,, napa si babang ga sabaran yaaa.... 😁😁😁
2023-04-04
0