Mobil yang dikendarai oleh Luis itu melaju dengan kecepatan sedang di jalanan raya yang terlihat ramai lalu lalang kendaraan. Beberapa mobil berisi anak buah Alex juga mengikuti mereka dari belakang dan depan namun jaraknya sudah diatur sedemikian rupa.
"Kok di belakang kaya ada mobil yang ngikutin?" tanya Grizz pada Luis saat melihat ada beberapa mobil dibelakang mereka.
"Mereka bodyguard kita" jawab Luis.
Namun Grizz seperti menemukan sebuah keanehan saat melihat mobil-mobil yang ada mengikuti mereka itu. Luis juga tak mungkin mengatakan jika mereka anak buah Alex yang mana akan membuat gadis polos itu takut nantinya. Grizz terus melihat kearah spion untuk melihat keanehan yang menurutnya sangat mengganjal.
"Coba lihat ke belakang, itu ada mobil tipe sama dengan bodyguard yang lainnya. Tapi mobil yang lain ada logo A warna emas, sedangkan yang tengah itu tak ada" ucap Grizz tiba-tiba setelah menemukan keanehannya.
Sontak saja Alex dan Luis langsung melihat kearah belakang kemudian meneliti apa yang diucapkan oleh Grizz. Benar saja, jika sekilas dilihat memang semua tipe mobil anak buah Alex akan sama namun jika ditelisik lebih dalam lagi ada perbedaan di antara itu yaitu logo A berwarna emas. Ada sebuah mobil yang menyusup di tengah-tengah milik anak buah Alex sehingga tak ada yang menyadarinya.
"Shittt... Penguntit" umpat Luis.
"Kamu tahu yang harus kau lakukan, Luis" ucap Alex dengan nada datarnya.
Luis tak menyangka jika ada yang berani menjadi penguntit mobil milik Alex. Padahal hampir semua orang tahu jika Alex takkan pernah memberi ampun siapapun yang sudah mengganggu kehidupannya. Terlebih disini ada Grizz, mereka berdua tengah menduga kalau orang itu sengaja mengikuti keduanya untuk mencari tahu tentang gadis polos yang ada didalam mobil itu.
Dorrr...
Luis menganggukkan kepalanya kemudian memberikan kode kepada anak buah Alex untuk berhati-hati melalui sebuah tembakan pistol yang ia lesatkan dengan tangan yang keluar dari jendela mobil. Sontak saja tembakan itu membuat beberapa pengendara di jalan raya itu ketakutan sehingga lebih memilih menghentikan kendaraannya. Ia berusaha menjauh dari rombongan mobil milik Alex dan yang lainnya, membiarkan mereka melaju lebih dahulu.
Sedangkan mobil yang berada di tengah-tengah anak buah Alex begitu terkejut dengan tembakan itu. Sepertinya pergerakan mereka telah diketahui oleh Alex sehingga itu merupakan peringatan agar tak macam-macam dengannya. Grizz sendiri shock karena baru pertama kali ini berada dalam situasi menegangkan seperti ini terlebih pistol yang digunakan adalah nyata.
"Biasanya Grizz lihatnya itu pistol mainan berisi air atau cabai. Ini kok isinya peluru ya" gumam Grizz sambil mengelus dadanya untuk menenangkan diri.
Mendengar gumaman Grizz membuat Luis dan Alex hanya bisa menahan tawanya. Bahkan melihat wajah Grizz yang shock itu membuat mereka seperti melihat sebuah hiburan. Luis pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menghindari penguntit itu. Sedangkan mobil penguntit yang masih berada di tengah-tengah anak buah Alex itu sepertinya tengah memikirkan strategi untuk kabur. Luis sudah memberitahu anak buahnya untuk menangkap mobil penguntit itu dan mencegahnya agar tak mengikuti Alex.
Namun mobil milik anak buah Alex yang tahu rencana penguntit itu tentunya langsung menghimpitkannya kearah penguntit itu. Beberapa mobil langsung menghimpit penguntit itu agar pergerakannya melambat sehingga Luis bisa melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi untuk membuatnya kehilangan jejak.
***
"Sial... Kita ketahuan" panik dua orang yang berada dalam mobil penguntit itu.
Keadannya mereka berdua benar-benar terdesak, apalagi mobil anak buah Alex terus memepet. Sedangkan ada satu mobil juga yang berada didepan penguntit sehingga menghalangi mereka melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hal ini tentu membuat mereka pasrah saja dan memelankan laj mobilnya. Mobil yang ada didepan langsung membelokkan arah menuju sebuah tempat.
***
Grizz melihat lagi kearah belakang, ternyata mobil milik anak buah Alex tinggal empat saja padahal tadi yang mengikuti hampir tiga kali lipatnya. Ia juga sudah tak melihat mobil yang berbeda diantara yang lainnya itu. Grizz kembali memusatkan pandangannya kearah jalanan.
"Takkan ku biarkan kau dalam bahaya" batin Alex dengan menyeringai sinis sambil menatap kearah Grizz.
Tak berapa lama, mobil yang dikendarai Luis memasuki gerbang hitam tinggi yang langsung terbuka. Mobil itu melesat masuk dalam halaman mansion milik Alex. Luis segera menghentikan laju kendaraannya setelah sampai di dekat pintu mansion.
Grizz turun dari mobil sedangkan Luis kembali melajukan mobil itu dengan Alex yang juga masih ada di dalamnya. Mereka berdua akan pergi mengurus penguntit itu, bagaimanapun juga keduanya harus tahu siapa sebenarnya yang tengah diincar. Grizz yang melihat mobil yang dikendarai oleh Luis dan Alex pergi pun terlihat sangat penasaran.
"Mau kemana mereka?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Saat dirinya tengah memandang kepergian mobil Alex, tiba-tiba saja Desi datang mengejutkannya. Bahkan dengan tak sopannya, Desi menoyor kepala Grizz sampai gadis itu seperti terjengkang.
"Kerja, jangan mentang-mentang dikasih fasilitas mewah terus kerjaannya cuma melamun" seru Desi.
"Biarin... Grizz kan bentar lagi jadi nyonya di rumah ini, jadi terserah dong" ucap Grizz membanggakan diri.
"Kalau mimpi jangan ketinggian, yang akan jadi nyonya di rumah ini hanya Desi" sentaknya tak terima.
Semua maid dan pekerja belum tahu tentang Grizz yang akan diperistri oleh Alex kecuali Luis dan Bibi Yun. Bukannya Grizz sombong atau memanfaatkan jabatan namun Luis yang menyuruhnya untuk sedikit percaya diri tentang kekuasaan. Pasalnya Luis tak ingin jika Grizz nantinya akan diinjak-injak oleh oranglain karena terlalu sering mengalah.
Karena merasa ucapannya tak dipercayai oleh Desi, Grizz pun berlalu masuk dalam mansion dengan menghentakkan kakinya berulangkali. Ia sungguh kesal harus menghadapi Desi setiap harinya yang selalu membuat masalah dengannya.
"Desi jelek, awas nanti kalau nakal lagi sama Grizz. Grizz lemparin kecoak yang ada di gudang belakang biar kapok" kesal Grizz yang kemudian menghambur dalam pelukan Bibi Yun.
Bibi Yun yang mendapatkan pelukan tiba-tiba dari Grizz pun terkejut namun setelahnya malah menciumi pipi bulat gadis itu. Grizz hanya bisa terkekeh geli mendapatan kecupan bertubi-tubi itu.
"Duh... Anak ibu kok pulang-pulang udah manja aja sih" sindir Bibi Yun.
"Biarin" acuh Grizz yang tambah memeluk erat Bibi Yun.
Bibi Yun memutuskan memanggil Grizz dengan sebutan "nak", bukan nona lagi. Pasalnya Grizz selalu protes karena Bibi Yun sudah dipanggilnya ibu namun dirinya malah memanggilnya dengan sebutan "nona". Bibi Yun juga sudah menganggap Grizz sebagai anaknya sendiri seperti Alex dan Luis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments