Sekolah

Grizz memasuki sekolahnya dengan tatapan terus memuja karena begitu kagum dengan bangunan dan beberapa properti mewah yang ada disana. Sambil berjalan ia terus melihat ke sekelilingnya membuat beberapa siswa disana terheran-heran. Bahkan ada yang bingung karena sebelumnya belum pernah melihat wajah Grizz berada di sekolah ini. Saat Grizz tengah asyik dengan dunianya sendiri, tiba-tiba saja ada yang menepuk bahunya membuat gadis itu berjengit kaget. Grizz langsung membalikkan badannya menatap orang yang menepuk bahunya itu dengan berkacak pinggang.

"Apa? Buat kaget Grizz aja, gimana nanti kalau aku kena serangan jantung tiba-tiba dan meninggoy karena dikagetin? Mau tanggungjawab kamu?" seru Grizz menampilkan wajah galaknya.

Sontak saja beberapa siswa yang ada disana terkekeh geli melihat wajah Grizz yang terlihat lucu. Walaupun Grizz ingin menampilkan wajah galak, namun sama sekali tak cocok dengan gadis itu. Wajahnya tetap saja polos bahkan imut dengan rambut yang di kuncir dua itu.

"Kamu murid baru kan? Ngapain kamu nengak-nengok ke semua bangunan disini? Kaya orang ilang tahu nggak" ucap seorang siswa bername tag, Andara Delia Trisya.

"Ish... Biarinlah, suka-suka Grizz dong mau lihat apa. Ini mata-mata Grizz lho" kesal Grizz yang kemudian pergi berlalu dari hadapan Dara.

Semua murid disana melongo tak percaya mendengar ucapan Grizz yang terkesan galak pada Dara. Padahal di sekolah itu, hampir semua siswa tak ada yang mau berurusan dengannya. Bahkan Dara pun disana tak ada yang mau menjadi temannya. Andara Delia Trisya, seorang gadis tomboy nan bar-bar yang merupakan aak dari seorang pengusaha tambang batu bara dan emas.

Kekayaannya sudah tak diragukan lagi, namun hidupnya sangatlah kesepian karena tak ada seorang teman pun di sekolah ini yang mau berdekatan dengannya. Waktunya di sekolah hanya ia habiskan untuk belajar dan berlatih karate. Tak bisa dipungkiri jika gadis itu adalah pemegang sabuk hitam karate yang sudah menyabet beberapa piala dalam kejuaraan nasional maupun Internasional.

Hal inilah yang membuat semua siswa takut berdekatan dengannya, terlebih Dara suka membalas orang yang suka mencari masalah dengan gadis itu. Dara yang melihat siswa baru yang dikagetkannya malah pergi berlalu pun segera menyusulnya dengan berjalan agak jauh dari gadis itu.

***

"Ish... Ini mana sih ruang kelasnya? Mewah sih ini sekolah, tapi kalau kebanyakan ruangan gini ya bisa-bisa Grizz kesasar dong. Huaaaa... Capek" gerutu Grizz.

Sudah beberapa menit Grizz berkeliling untuk mencari ruang kelasnya, namun sampai saat ini ia belum menemukannya. Ingin bertanya pada siswa yang ada disana namun dia malu sehingga memutuskan untuk mencarinya sendiri.

Sedangkan Dara yang sedari tadi mengikuti Grizz pun hanya bisa menahan tawanya saat mendengar gerutuan gadis polos itu. Dara sudah bisa menebak jika siswa baru yang tadi dikagetinya itu adalah seorang gadis pemalu dan polos.

"Makanya kalau ada orang yang mau nemenin itu jangan di galakin, nyasar kan akhirnya" sindir Dara dibelakang tubuh Grizz.

Sontak saja Grizz membalikkan badannya kemudian memelototkan matanya kearah Dara. Dara hanya bisa terkekeh geli melihat raut wajah Grizz. Sepertinya hari ini dirinya sudah dibuat tertawa terus menerus karena melihat wajah gadis itu.

"Kamu ngikutin Grizz ya?" tanya Grizz dengan menatap Dara dengan tatapan menyelidik.

"PD... Aku mau ke kelasku noh didepan" ucap Dara mengelak.

Walaupun awalnya Dara mengikuti Grizz namun memang benar adanya jika gadis tomboy itu berjalan juga kearah kelasnya yang tinggal beberapa langkah lagi sampai. Mendengar jawaban Dara membuat raut wajah Grizz tampak lesu.

"Grizz capek, ini kelasnya dimana sih?" tanya Grizz sambil menunjukkan kartu identitas kelasnya kearah Dara.

Grizz menghilangkan rasa malu dan egonya demi bisa segera sampai di ruang kelasnya. Ia sudah lelah karena mengelilingi sekolah ini tanpa ujungnya. Terlebih bel masuk akan segera berbunyi 5 menit lagi. Ia menatap dengan tatapan memohon kearah Dara membuat gadis yang didepannya itu tertawa.

"Ayo..." ajak Dara yang kemudian menarik tangan Grizz dengan lembut.

Dara memutuskan untuk mengantarkan Grizz karena kasihan melihat wajah sendunya. Terlebih pada dahinya sudah berkeringat karena terlalu lama berjalan mengelilingi sekolah. Grizz yang ditarik pun pasrah saja berjalan mengikuti gadis disampingnya ini. Ia hanya bisa berharap kalau Dara akan benar-benar mengantarkannya ke ruang kelas.

Tak berapa lama, Dara dan Grizz berhenti didepan sebuah ruang kelas yang sama seperti pada kartu identitas gadis itu. Grizz langsung saja kegirangan dan memeluk Dara dengan eratnya. Dara pun begitu terkejut melihat reaksi Grizz membuat tubuhnya menegang. Seumur hidupnya, ia belum pernah dipeluk oranglain selain keluarganya.

"Wah... Terimakasih sudah mengantar Grizz ke kelas" ucap Grizz dengan riang.

Dara hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kemudian ikut masuk kedalam kelas bersama Grizz. Ternyata Dara dan Grizz satu kelas membuat keduanya memutuskan untuk duduk sebangku. Walaupun sebenarnya Dara juga tak memiliki teman sebangku sebelumnya.

***

Tak berapa lama, guru yang mengajar akhirnya memasuki kelas. Terlihat sekali kalau semua siswa langsung dengan sigap duduk di kursinya masing-masing. Tak ada siswa yang masih bermain atau berbicara sendiri, hal ini sangat berbeda dengan sekolahnya dulu. Bahkan disana banyak sekali siswa yang suka seenaknya sendiri dan sering membuat gaduh saat jam pelajaran dimulai. Disini juga tak ada perkenalan siswa baru, semua akan berkenalan masing-masing saat nanti jam istirahat. Hal ini membuat Grizz harus beradaptasi kembali dengan lingkungan barunya.

Setelah beberapa jam berkutat dengan pelajaran, akhirnya hal yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa datang juga. Bel yang menandakan waktu istirahat berbunyi memuat guru segera saja keluar dari ruang kelas. Grizz dan siswa lainnya juga keluar dari kelas. Grizz menggenggam jari telunjuk Dara yang berjalan disampingnya seperti seekor anak ayam yang mengikuti induknya.

"Ayo kita duduk dulu" ajak Dara sambil melangkahkan kakinya menuju sebuah meja yang ada di kantin.

Grizz dan Dara duduk  kemudian memesan makanan melalui sebuah ponsel pintar yang ada diatas meja tersebut. Grizz hanya bisa menggaruk pipinya sampai memerah karena bingung dengan kecanggihan yang ada didepan matanya. Untuk ponsel saja gadis itu hanya punya sebuah android biasa bahkan layarnya kini sudah retak, sedangkan ini hanya untuk memesan makanan menggunakan sesuatu yang sangat canggih.

"Kamu mau makan apa?" tanya Dara sambil memilih makanan di layar ponsel itu.

"Ehm... Cilok sama telur gulung, ya Grizz mau itu" jawabnya dengan ceria.

Dara mengalihkan pandangannya dari ponsel kemudian menatap Grizz dengan tatapan bingung. Baru pertama kali ini dia mendengar nama makanan itu. Ini dirinya yang kurang update makanan baru atau Grizz yang tahu segala jenis menu. Pasalnya dua makanan itu juga tak ada di daftar menu kantin mereka.

Terpopuler

Comments

Ahmad Syarif

Ahmad Syarif

up lg thor, lucu

2023-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Alexander Yudha Barata
3 Pelajaran
4 Ancaman
5 Ancaman 2
6 Polos
7 Sengaja
8 Seragam Sekolah
9 Ulat
10 Merenung
11 Perkara Black Card
12 Sekolah
13 Hutan Belantara
14 Ingatan
15 Penguntit
16 Ujian
17 Pengacau
18 Jangan Ganggu Milikku!
19 Rapat
20 Tangis Grizz
21 Mencari Masalah
22 Penyesalan
23 Sakit
24 Kembali Ceria
25 Penjelasan
26 Terkejut
27 Cemburu
28 Kesal
29 Ujian
30 Tak Sengaja
31 Bimbang
32 Kedatangan Dara
33 Kedatangan Dara 2
34 Keyakinan
35 Fitting
36 Persiapan
37 Hari H
38 Pernikahan
39 Resepsi
40 Resepsi 2
41 Konferensi Pers
42 Jahil
43 Jahil 2
44 Penasaran
45 Penyelamatan
46 Rumah Sakit
47 Penyergapan
48 Sadar
49 Brutalnya Alex
50 Pandangan Kosong
51 Pulang
52 Villa
53 Kekesalan Alex
54 Menggemaskan
55 Jahil
56 Waspada
57 Tinggal Bersama
58 Terdiam
59 Makan Malam
60 Koordinasi
61 Pelajaran
62 Demam
63 Sembuh
64 Kekhawatiran
65 Keceriaan
66 Teror
67 Dugaan
68 Hutan
69 Pilihan Yang Tepat
70 Shock Terapi
71 Drama
72 Satu Kisah
73 Latihan
74 Penyisiran
75 Pindah
76 Pindah 2
77 Tertangkap
78 Cicak Besar
79 Gara-Gara Nicho
80 Kekejaman Alex
81 Lagi
82 Iblis
83 Bermain
84 Bayangan Masa Lalu
85 Pengawasan
86 Pengawasan 2
87 Kebodohan
88 Kegalauan Alex
89 Titik Terang
90 Balik Mengancam
91 Licik Dibalas Licik
92 Gara-Gara Cicak Besar
93 Lesu
94 Penjelasan
95 Latihan
96 Pesta Perpisahan
97 Tamu Kehormatan
98 Membalas Penghinaan
99 Hening
100 Viral
101 Isabella
102 Kekeluargaan
103 Semakin Ricuh
104 Rencana
105 Persiapan
106 Keramaian
107 Mediasi Gagal
108 Semakin Kalap
109 Kejujuran
110 Headline Berita
111 Unek-Unek
112 Unek-Unek 2
113 Pengakuan
114 Permohonan
115 Menolak
116 Mati Kutu
117 Tinggalkan
118 Babak Belur
119 Bahagia
120 Kampus
121 Incaran
122 Balapan
123 Ngambek
124 Maaf, Sayang!
125 Menemui Neo
126 Geger
127 Selesai Bertarung
128 Pertumpahan
129 Tuduhan
130 Clear
131 Kabar
132 Hadiah
133 Anak Sekolah
134 Membantu
135 Fakta Tersembunyi
136 Tuan Grey
137 Tuan Grey 2
138 Kedatangan Tuan Grey
139 Perasaan Yang Aneh
140 Pengakuan
141 Terharu
142 Sedikit Kalap
143 Mengetahui Semuanya
144 Sidang
145 Aktifitas
146 Makam
147 Rumah Masa Kecil
148 Kebersamaan
149 Pengejaran
150 Pamit
151 Grizz Ngambek
152 Kepulangan Tuan Grey
153 Grizz Galau
154 Manja
155 Heboh
156 Heboh 2
157 Libur (Dadakan)
158 Merah-Merah
159 Ngomel
160 Jalan-Jalan
161 Istana
162 Keriuhan
163 Keriuhan 2
164 Luar Negeri
165 Bahagia
166 Pulang
167 Kembali
168 Pertolongan
169 Ketakutan
170 Paman Gilbert
171 Kejadian
172 Kampus
173 Kampus 2
174 Sepenggal Kisah
175 Terharu
176 Cerita
177 Cerita 2
178 Pikirkan
179 Pasar
180 Bagi-Bagi
181 Penyerangan
182 Penyerangan 2
183 Dara Kesal
184 Perdebatan
185 Berduaan
186 Perkara Nasi Bungkus
187 Apotek
188 Positif
189 Cek
190 Cek 2
191 Bagi-Bagi (Lagi)
192 Perbincangan
193 Terkejut
194 Persiapan Lamaran
195 Mall
196 Keterkejutan Alex
197 Kesal
198 Heboh
199 Tegang
200 Perubahan
201 Ima
202 Tertunda
203 Lamaran
204 Kebersamaan
205 Hadiah Spesial
206 Akhir
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Awal
2
Alexander Yudha Barata
3
Pelajaran
4
Ancaman
5
Ancaman 2
6
Polos
7
Sengaja
8
Seragam Sekolah
9
Ulat
10
Merenung
11
Perkara Black Card
12
Sekolah
13
Hutan Belantara
14
Ingatan
15
Penguntit
16
Ujian
17
Pengacau
18
Jangan Ganggu Milikku!
19
Rapat
20
Tangis Grizz
21
Mencari Masalah
22
Penyesalan
23
Sakit
24
Kembali Ceria
25
Penjelasan
26
Terkejut
27
Cemburu
28
Kesal
29
Ujian
30
Tak Sengaja
31
Bimbang
32
Kedatangan Dara
33
Kedatangan Dara 2
34
Keyakinan
35
Fitting
36
Persiapan
37
Hari H
38
Pernikahan
39
Resepsi
40
Resepsi 2
41
Konferensi Pers
42
Jahil
43
Jahil 2
44
Penasaran
45
Penyelamatan
46
Rumah Sakit
47
Penyergapan
48
Sadar
49
Brutalnya Alex
50
Pandangan Kosong
51
Pulang
52
Villa
53
Kekesalan Alex
54
Menggemaskan
55
Jahil
56
Waspada
57
Tinggal Bersama
58
Terdiam
59
Makan Malam
60
Koordinasi
61
Pelajaran
62
Demam
63
Sembuh
64
Kekhawatiran
65
Keceriaan
66
Teror
67
Dugaan
68
Hutan
69
Pilihan Yang Tepat
70
Shock Terapi
71
Drama
72
Satu Kisah
73
Latihan
74
Penyisiran
75
Pindah
76
Pindah 2
77
Tertangkap
78
Cicak Besar
79
Gara-Gara Nicho
80
Kekejaman Alex
81
Lagi
82
Iblis
83
Bermain
84
Bayangan Masa Lalu
85
Pengawasan
86
Pengawasan 2
87
Kebodohan
88
Kegalauan Alex
89
Titik Terang
90
Balik Mengancam
91
Licik Dibalas Licik
92
Gara-Gara Cicak Besar
93
Lesu
94
Penjelasan
95
Latihan
96
Pesta Perpisahan
97
Tamu Kehormatan
98
Membalas Penghinaan
99
Hening
100
Viral
101
Isabella
102
Kekeluargaan
103
Semakin Ricuh
104
Rencana
105
Persiapan
106
Keramaian
107
Mediasi Gagal
108
Semakin Kalap
109
Kejujuran
110
Headline Berita
111
Unek-Unek
112
Unek-Unek 2
113
Pengakuan
114
Permohonan
115
Menolak
116
Mati Kutu
117
Tinggalkan
118
Babak Belur
119
Bahagia
120
Kampus
121
Incaran
122
Balapan
123
Ngambek
124
Maaf, Sayang!
125
Menemui Neo
126
Geger
127
Selesai Bertarung
128
Pertumpahan
129
Tuduhan
130
Clear
131
Kabar
132
Hadiah
133
Anak Sekolah
134
Membantu
135
Fakta Tersembunyi
136
Tuan Grey
137
Tuan Grey 2
138
Kedatangan Tuan Grey
139
Perasaan Yang Aneh
140
Pengakuan
141
Terharu
142
Sedikit Kalap
143
Mengetahui Semuanya
144
Sidang
145
Aktifitas
146
Makam
147
Rumah Masa Kecil
148
Kebersamaan
149
Pengejaran
150
Pamit
151
Grizz Ngambek
152
Kepulangan Tuan Grey
153
Grizz Galau
154
Manja
155
Heboh
156
Heboh 2
157
Libur (Dadakan)
158
Merah-Merah
159
Ngomel
160
Jalan-Jalan
161
Istana
162
Keriuhan
163
Keriuhan 2
164
Luar Negeri
165
Bahagia
166
Pulang
167
Kembali
168
Pertolongan
169
Ketakutan
170
Paman Gilbert
171
Kejadian
172
Kampus
173
Kampus 2
174
Sepenggal Kisah
175
Terharu
176
Cerita
177
Cerita 2
178
Pikirkan
179
Pasar
180
Bagi-Bagi
181
Penyerangan
182
Penyerangan 2
183
Dara Kesal
184
Perdebatan
185
Berduaan
186
Perkara Nasi Bungkus
187
Apotek
188
Positif
189
Cek
190
Cek 2
191
Bagi-Bagi (Lagi)
192
Perbincangan
193
Terkejut
194
Persiapan Lamaran
195
Mall
196
Keterkejutan Alex
197
Kesal
198
Heboh
199
Tegang
200
Perubahan
201
Ima
202
Tertunda
203
Lamaran
204
Kebersamaan
205
Hadiah Spesial
206
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!