Tok... Tok... Tok...
Saat Grizz masih berbaring diatas kasurnya, tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu kamar yang ditempatinya. Dengan segera Grizz bangun dari rebahannya kemudian berjalan tertatih menuju kearah pintu kamar.
Ceklek...
Grizz membuka pintu dan terlihatlah ada seorang wanita paruh baya yang ada dihadapannya. Grizz pun mempersilahkannya masuk setelah beliau meminta ijin padanya. Grizz mengikuti wanita paruh baya itu untuk masuk dalam kamar. Grizz segera saja duduk diatas kasur sedangkan wanita itu berdiri didekat ranjang. Grizz menatap kearah wanita paruh baya itu dengan tatapan polosnya.
“Silahkan duduk, bu” ucap Grizz tak enak hati melihat wanita itu masih berdiri didekatnya.
“Saya disini saja, nona. Saya kesini akan mengobati luka di kaki anda” ucap wanita paruh baya yang bernama Bibi Yun itu mengatakan tujuannya mendatangi kamar Grizz.
“Eh... Nggak usah, bu. Biar nanti Grizz sendiri yang mengobatinya, lagian aku udah terbiasa mendapatkan luka seperti ini” tolak Grizz sambil menggelengkan kepalanya cepat.
Tanpa mempedulikan Grizz yang menolak, Bibi Yun segera berjongkok dihadapan gadis itu. Bahkan Grizz sudah menjauhkan kakinya namun Bibi Yun segera mengapitnya agar dirinya tak bisa kemana-mana. Akhirnya dengan
pasrah Grizz menuruti wanita paruh baya itu untuk diobati walaupun sesekali dirinya meringis kesakitan karena obat merah dan alkohol yang dioleskan pada kakinya.
“Ini kaki sudah berapa kali dipukul, nona? Bahkan ini ada lebamnya yang sudah membiru dan saya yakin ini bekasnya sudah lama” ucap Bibi Yun sambil terus mengobati luka yang ada di kaki Grizz.
“Grizz nggak pernah hitung dan ingat berapa kali dipukul. Yang pasti udah banyak-banyak kali” ucap Grizz dengan polosnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya seakan itu bukanlah masalah yang besar.
Bibi Yun hanya terkejut sebentar setelah mendnegar ucapan Grizz itu kemudian mengelus lembut kaki nona barunya ini. Ia tak menyangka bahwa gadis sepolos dan selugu Grizz ini sudah mengalami hal menyakitkan. Dari tutur katanya pun terdengar begitu memilukan walaupun diucapkan dengan nada yang begitu ceria dan polos.
Tadi dirinya diberitahu oleh Luis tentang Grizz yang kelak akan menjadi istri dari Alex dan untuk sementara waktu akan membantu pekerjaannya di dapur. Berita yang sungguh mengejutkan dan membahagiakan bagi dirinya yang sudah lama ikut dengan Alex. Bibi Yun adalah seorang kepala maid sekaligus ibu angkat dari Alex.
Dulunya ia adalah tetangga kedua orangtua Alex dikampung, namun karena peristiwa kebakaran itu membuatnya hidup terlunta-lunta. Akhirnya Alex lah yang dengan senang hati mengajaknya hidup bersama mengarungi kehidupan yang kejam ini. Alex yang saat itu masih kecil dengan wajah yang cacat namun mempunyai hati yang baik membuatnya yakin untuk merawat anak itu dengan segala keterbatasan yang ada. Namun perlahan pasti, mereka berdua mampu melewati semuanya hingga sukses seperti ini walaupun ia tak tahu bisnis apa yang digeluti anak angkatnya itu.
“Sudah selesai” ucap Bibi Yun yang kemudian merapikan kembali celana panjang kulot Grizz.
“Terimakasih bu” ucap Grizz dengan senyum cerianya.
Bibi Yun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, kemudian ia bangkit dari posisi jongkoknya. Bibi Yun mengelus rambut Grizz dengan lembutnya, sedangkan gadis itu langsung memejamkan kedua matanya. Bahkan kini air mata sudah menggenang dalam matanya karena saat rambutnya dielus, dia merasakan kehangatan seorang ibu dari sosok Bibi Yun.
“Hiks... Hiks... Ibu...” seru Grizz tiba-tiba langsung memeluk Bibi Yun yang masih berdiri.
Bibi Yun sontak saja terkejut dengan respons dari Grizz namun ia langsung saja menormalkan keterkejutannya. Bahkan Bibi Yun langsung memeluk erat Grizz dengan mengusap punggungnya dengan lembut. Ia mencoba untuk memberikan kenyamanan untuk gadis polos ini. Mungkin saat ini Grizz tengah merindukan sosok ibunya.
“Entah kebaikan apa yang kau perbuat sehingga kamu bisa mendapatkan pendamping yang begitu polos seperti
gadis ini, Alex” batin Bibi Yun tanpa tahu kalau Grizz dipaksa menerima pernikahan ini oleh Alex.
***
Sore ini Grizz sudah berada di dapur mansion Alex bersama Bibi Yun dan maid lainnya. Ternyata di mansion ini ada 10 maid yang bekerja pada bagiannya masing-masing. Grizz kali ini akan membantu Bibi Yun mengawasi dua maid yang akan memasak untuk majikannya. Tadinya Grizz sudah akan membantu memasak, namun tak diperbolehkan sama sekali membuat gadis itu menggerutu kesal sedari tadi.
“Grizz ngapain coba disini kalau nggak boleh masak? Padahal masakan Grizz enak lho, rugi kalau nggak nyoba”
gerutu Grizz pelan.
Bibi Yun yang ada disampingnya pun hanya menahan tawanya mendengar gerutuan dari Grizz itu. Lagi pula Alex tak mengijinkan dirinya untuk memberi pekerjaan bagi Grizz, entah apa itu alasannya dia juga tak mengetahuinya secara pasti.
“Udah , kamu disini saja sama bibi. Kita awasin mereka memasak, siapa tahu ada yang mau naruh racun kan didalam makanan Alex dan Luis” ucap Bibi Yun berbisik pada Grizz.
Dengan polosnya, Grizz mempercayai ucapan Bibi Yun itu. Grizz pun terus memandangi pergerakan dua maid yang
sedari tadi sibuk menyiapkan masakan. Kegiatan dari kedua maid itu tak luput dari penglihatan Grizz membuat mereka sedikit risih karena merasa diawasi. Sedangkan Bibi Yun terkekeh pelan saat melihat apa yang dilakukan oleh Grizz itu.
“Nona, bisakah kau jangan mengawasi kami seperti itu? Kami jadi tak bisa konsentrasi dalam memasak” ketus
salah satu maid dengan berani.
“Grizz hanya ingin memastikan kalau semua masakannya aman sesuai prosedur” jawab Grizz dengan santai sambil
menggaruk pipinya yang tak gatal itu.
“Lebih baik kau fokus saja dengan masakanmu, Desi. Kalau memang kamu mengerjakan semuanya sesuai prosedur, nggak perlu takut dengan pengawasan Nona Grizz” ucap Bibi Yun memperingati.
Maid yang bernama Desi itu hanya bisa mengepalkan kedua tangannya. Ia sungguh tak suka dengan kehadiran Bibi Yun dan Grizz di mansion ini. Walaupun Bibi Yun kepala maid sekaligus ibu angkat dari tuannya, hal itu tak membuat Desi menghormati wanita paruh baya itu. Baginya, statusnya dengan Bibi Yun adalah sama-sama maid. Sedangkan maid satunya yang bernama Fia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat keberanian temannya itu.
Grizz mengacungkan kedua jempolnya kearah Bibi Yun pertanda sepakat dengan apa yang telah diperbuat oleh
kepala maid itu. Sedangkan Bibi Yun hanya tertawa melihat tingkah Grizz. Wanita paruh baya itu yakin kalau mansion ini suasananya akan jauh lebih hidup dengan kehadiran Grizz disini.
Acara memasak telah selesai, Grizz dan Bibi Yun segera membantu Desi juga Fia untuk menata semua makanan yang dimasak di meja makan. Namun saat Grizz tengah membawa semangkuk soup panas dengan langkah
tertatihnya, tiba-tiba saja...
PRANG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments