Merenung

Grizz memandang langit malam dari atas balkon kamarnya.Kamar Grizz kini dipindahkan oleh Alex berada di lantai 2. Awalnya dia tak mau karea merasa jauh dari kamar Bibi Yun, namun ia takut karena sudah mendapatkan tatapan tajam dari Alex. Kini a begitu bahagia saat tangannya ia julurkan keatas seakan-akan tengah memegang bulan dan bintang yang ada diatas langit itu. Bahkan kini senyumnya semakin merekah karena pada akhirnya dia bisa menikmati ketenangan yang selalu inginkan.

Dulu boro-boro dia bisa bersantai dan berimajinasi dengan tenang seperti ini, yang ada waktunya disibukkan dengan segudang pekerjaan rumah yang membuatnya setelah selesai pasti langsung tertidur pulas. Karena terlalu fokus, Grizz sampai tak sadar kalau dirinya tengah diperhatikan seseorang dari atas balkon kamar sebelahnya.

"Jangan terlalu menatap keindahan bulan yang ada di setiap malam, toh sebentar lagi cahaya itu juga akan redup bahkan hilang yang kemudian digantikan dengan matahari" ucap seseorang tiba-tiba.

Sontak saja Grizz yang masih menatap tangannya dan bulan itu langsung mengalihkan pandangannya kearah balkon sebelahnya. Matanya membelalak kaget saat melihat disana ada seseorang yang sangat ia takuti, Alex. Grizz hendak kabur dari sana, namun dengan sigap Alex memerintahkan gadis itu untuk tetap berada disana.

"Tetaplah disitu" titahnya.

Grizz pun tentu hanya bisa berdiri sambil memandang lurus ke depan. Ia tak mau melihat kearah Alex sama sekali karena ketika berhadapan dengan tatapan tajamnya itu membuatnya ketakutan. Alex yang melihat Grizz menurut kepadanya pun diam-daim menyunggingkan senyum tipisnya.

"Kamu tak mau melihat kearahku karena takut dengan wajahku yang buruk rupa ini?" tanya Alex memecah keheningan diantara mereka.

Sontak saja Grizz menghadap kearah Alex dan menggelengkan kepalanya ribut. Ia tak mau Alex berpikiran seperti itu terhadapnya. Ia tak pernah membeda-bedakan kasta, fisik, ras, atau agama apapun untuk dekat bahkan berteman dengannya. Ia hanya takut dengan tatapan tajam laki-laki itu.

"Aku hanya takut dengan tatapanmu" jujur Grizz sambil menggigit bibirnya.

"Jangan gigit bibirmu seperti itu nanti terluka" ucap Alex dengan tatapan menyelidik.

Grizz pun menghentikan kebiasaannya itu dengan langsung kembali menatap lurus ke depan. Ia bingung harus membahas topik apa dengan Alex, pasalnya selama dua hari ini ia sangat jarang berinteraksi dengan laki-laki itu. Bahkan kebanyakan interaksinya hanya kepada Bibi Yun dan Luis.

"Besok, kau sudah masuk ke sekolah. Jangan pernah macam-macam di belakangku atau kau akan tahu akibatnya" ucap Alex dengan nada mengancam.

"Emang Grizz mau ngapain? Kan Grizz di sekolah itu belajar biar bisa jadi dokter. Grizz bukan siswa yang suka tawuran atau bolos di jam sekolah ya" ucap Grizz tak terima.

Alex mengalihkan pandangannya kearah lain karena tak kuat melihat wajah Grizz yang begitu imut. Kedua tangan yang berkacak pinggang, bibir mengerucut lucu yang seakan-akan melambai untuk ia kecup, dan kedua pipi bakpao yang seperti ingin tumpah dari tempatnya. Bahkan Grizz sampai lupa jika ia berhadapan dengan orang berbahaya karena mengajukan protes padanya.

Alex juga sepertinya lupa kalau Grizz adalah gadis yang polos. Kehidupan gadis itu hanya seputaran rumah, tempat kerja, dan sekolah saja. Bahkan pergaulan gadis itu pun terbilang sangat terbatas tak seperti remaja pada umumnya yang nongkrong di cafe. Alex cukup beruntung mendapatkan Grizz yang bisa mengimbangi dirinya yang banyak dosa.

"Sudahlah lupakan. Cepat tidur, biar besok kau tak telat bangun" titah Alex mengalihkan pembicaraan.

Setelah mengatakan hal itu, Alex segera berlalu dari balkon kemudian memasuki kamarnya meninggalkan Grizz yang masih terpaku dengan kepergian laki-laki itu. Padahal tadi dirinya masih ingin meluapkan unek-unek dan pertanyaannya namun Alex malah tak mau menjawabnya. Grizz dibuat kesal dengan tingkah Alex yang selalu mengalihkan perhatian saat dirinya tengah fokus pada satu titik.

Karena sudah kesal dan mengantuk, Grizz pun akhirnya masuk kedalam kamarnya setelah mengunci pintu balkon. Ia merebahkan badannya diatas kasur empuknya kemudian memejamkan matanya sambil tersenyum.

"Besok Grizz sudah sekolah, akhirnya aku bisa belajar lagi" gumamnya yang kemudian masuk kedalam alam mimpi.

***

Keesokan harinya, Grizz sejak pagi sebelum jam 6 sudah bersiap dengan seragamnya. Bahkan ia kini tengah duduk di meja makan khusus untuk para maid. Ia tengah menunggu Bibi Yun yang sedang mempersiapkan bekalnya ke sekolah. Tadinya Grizz akan menyiapkannya sendiri namun dengan tegas langsung dimarahi oleh Bibi Yun.

Kaki Grizz sudah lumayan membaik walaupun masih ada beberapa luka yang masih memerah. Namun sudah tak terlihat sebanyak dari pertama masuk mansion ini. Apalagi Alex yang sudah menyiapkan dokter dan obat terbaik agar Grizz bisa kembali normal lagi terutama kulit kakinya.

"Ini bekalmu, nak" ucap Bibi Yun mengejutkan Grizz karena gadis itu tengah melamunkan nasibnya kedepan.

"Makasih ibu" jawab Grizz dengan senyum cerianya setelah tersadar dari keterkejutannya.

Grizz pun segera memasukkan bekalnya itu kedalam tas ranselnya bersamaan dengan botol air minumnya. Tadi ia sudah sarapan roti dengan selai walaupun baginya itu tak kenyang sama sekali menurutnya.

"Ibu, Grizz berangkat naik apa? Grizz juga belum tahu jalan yang harus dilewati menuju sekolah kalau dari sini. Kalau naik angkot nanti turunnya dan nyarinya dimana? Oh iya... Kalau naik angkot kan harus bayar, Grizz nggak ada uang. Apa aku hutang ibu? Besok kalau udah kerja, biar Grizz ganti" tanya Grizz beruntun sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke dagu.

Bibi Yun hanya geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan dan tingkah dari Grizz. Padahal gadis itu tahu kalau di mansion ini ada fasilitas sopir dan mobil yang bisa digunakan, namun dengan polosnya Grizz ingin naik angkot. Mana mau ngutang uang padanya lagi, astaga.

"Ini nanti buat jajan disana, tapi ingat jangan beli sembarangan. Nanti kamu diantar sama sopir naik mobil jadi nggak usah nyari angkot" ucap Bibi Yun sambil menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan.

Grizz hanya melongo tak percaya mendengar ucapan Bibi Yun. Pasalnya dari awal perjanjiannya jika sebelum menikah, ia akan menjadi pembantu namun sampai sekarang ia tak diperbolehkan memegang pekerjaan. Malah kini ia diberikan fasilitas yang memadai untuk sekolah.

Bahkan kini menatap tak percaya dua lembar uang seratus ribuan yang disodorkan padanya. Sebelumnya ia tak pernah memegang uang sebanyak itu, pasalnya saat gajian pasti akan langsung diambil begitu saja uangnya oleh ibu tirinya. Sedangkan ia hanya memegang uang 20 ribu setiap harinya, bahkan untuk jajan di sekolah saja ia tak pernah membawanya. Kehidupannya yang baru seakan berbeda 180 derajat dengan yang lama.

Terpopuler

Comments

Ahmad Syarif

Ahmad Syarif

lnjut ,up lg thor

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Alexander Yudha Barata
3 Pelajaran
4 Ancaman
5 Ancaman 2
6 Polos
7 Sengaja
8 Seragam Sekolah
9 Ulat
10 Merenung
11 Perkara Black Card
12 Sekolah
13 Hutan Belantara
14 Ingatan
15 Penguntit
16 Ujian
17 Pengacau
18 Jangan Ganggu Milikku!
19 Rapat
20 Tangis Grizz
21 Mencari Masalah
22 Penyesalan
23 Sakit
24 Kembali Ceria
25 Penjelasan
26 Terkejut
27 Cemburu
28 Kesal
29 Ujian
30 Tak Sengaja
31 Bimbang
32 Kedatangan Dara
33 Kedatangan Dara 2
34 Keyakinan
35 Fitting
36 Persiapan
37 Hari H
38 Pernikahan
39 Resepsi
40 Resepsi 2
41 Konferensi Pers
42 Jahil
43 Jahil 2
44 Penasaran
45 Penyelamatan
46 Rumah Sakit
47 Penyergapan
48 Sadar
49 Brutalnya Alex
50 Pandangan Kosong
51 Pulang
52 Villa
53 Kekesalan Alex
54 Menggemaskan
55 Jahil
56 Waspada
57 Tinggal Bersama
58 Terdiam
59 Makan Malam
60 Koordinasi
61 Pelajaran
62 Demam
63 Sembuh
64 Kekhawatiran
65 Keceriaan
66 Teror
67 Dugaan
68 Hutan
69 Pilihan Yang Tepat
70 Shock Terapi
71 Drama
72 Satu Kisah
73 Latihan
74 Penyisiran
75 Pindah
76 Pindah 2
77 Tertangkap
78 Cicak Besar
79 Gara-Gara Nicho
80 Kekejaman Alex
81 Lagi
82 Iblis
83 Bermain
84 Bayangan Masa Lalu
85 Pengawasan
86 Pengawasan 2
87 Kebodohan
88 Kegalauan Alex
89 Titik Terang
90 Balik Mengancam
91 Licik Dibalas Licik
92 Gara-Gara Cicak Besar
93 Lesu
94 Penjelasan
95 Latihan
96 Pesta Perpisahan
97 Tamu Kehormatan
98 Membalas Penghinaan
99 Hening
100 Viral
101 Isabella
102 Kekeluargaan
103 Semakin Ricuh
104 Rencana
105 Persiapan
106 Keramaian
107 Mediasi Gagal
108 Semakin Kalap
109 Kejujuran
110 Headline Berita
111 Unek-Unek
112 Unek-Unek 2
113 Pengakuan
114 Permohonan
115 Menolak
116 Mati Kutu
117 Tinggalkan
118 Babak Belur
119 Bahagia
120 Kampus
121 Incaran
122 Balapan
123 Ngambek
124 Maaf, Sayang!
125 Menemui Neo
126 Geger
127 Selesai Bertarung
128 Pertumpahan
129 Tuduhan
130 Clear
131 Kabar
132 Hadiah
133 Anak Sekolah
134 Membantu
135 Fakta Tersembunyi
136 Tuan Grey
137 Tuan Grey 2
138 Kedatangan Tuan Grey
139 Perasaan Yang Aneh
140 Pengakuan
141 Terharu
142 Sedikit Kalap
143 Mengetahui Semuanya
144 Sidang
145 Aktifitas
146 Makam
147 Rumah Masa Kecil
148 Kebersamaan
149 Pengejaran
150 Pamit
151 Grizz Ngambek
152 Kepulangan Tuan Grey
153 Grizz Galau
154 Manja
155 Heboh
156 Heboh 2
157 Libur (Dadakan)
158 Merah-Merah
159 Ngomel
160 Jalan-Jalan
161 Istana
162 Keriuhan
163 Keriuhan 2
164 Luar Negeri
165 Bahagia
166 Pulang
167 Kembali
168 Pertolongan
169 Ketakutan
170 Paman Gilbert
171 Kejadian
172 Kampus
173 Kampus 2
174 Sepenggal Kisah
175 Terharu
176 Cerita
177 Cerita 2
178 Pikirkan
179 Pasar
180 Bagi-Bagi
181 Penyerangan
182 Penyerangan 2
183 Dara Kesal
184 Perdebatan
185 Berduaan
186 Perkara Nasi Bungkus
187 Apotek
188 Positif
189 Cek
190 Cek 2
191 Bagi-Bagi (Lagi)
192 Perbincangan
193 Terkejut
194 Persiapan Lamaran
195 Mall
196 Keterkejutan Alex
197 Kesal
198 Heboh
199 Tegang
200 Perubahan
201 Ima
202 Tertunda
203 Lamaran
204 Kebersamaan
205 Hadiah Spesial
206 Akhir
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Awal
2
Alexander Yudha Barata
3
Pelajaran
4
Ancaman
5
Ancaman 2
6
Polos
7
Sengaja
8
Seragam Sekolah
9
Ulat
10
Merenung
11
Perkara Black Card
12
Sekolah
13
Hutan Belantara
14
Ingatan
15
Penguntit
16
Ujian
17
Pengacau
18
Jangan Ganggu Milikku!
19
Rapat
20
Tangis Grizz
21
Mencari Masalah
22
Penyesalan
23
Sakit
24
Kembali Ceria
25
Penjelasan
26
Terkejut
27
Cemburu
28
Kesal
29
Ujian
30
Tak Sengaja
31
Bimbang
32
Kedatangan Dara
33
Kedatangan Dara 2
34
Keyakinan
35
Fitting
36
Persiapan
37
Hari H
38
Pernikahan
39
Resepsi
40
Resepsi 2
41
Konferensi Pers
42
Jahil
43
Jahil 2
44
Penasaran
45
Penyelamatan
46
Rumah Sakit
47
Penyergapan
48
Sadar
49
Brutalnya Alex
50
Pandangan Kosong
51
Pulang
52
Villa
53
Kekesalan Alex
54
Menggemaskan
55
Jahil
56
Waspada
57
Tinggal Bersama
58
Terdiam
59
Makan Malam
60
Koordinasi
61
Pelajaran
62
Demam
63
Sembuh
64
Kekhawatiran
65
Keceriaan
66
Teror
67
Dugaan
68
Hutan
69
Pilihan Yang Tepat
70
Shock Terapi
71
Drama
72
Satu Kisah
73
Latihan
74
Penyisiran
75
Pindah
76
Pindah 2
77
Tertangkap
78
Cicak Besar
79
Gara-Gara Nicho
80
Kekejaman Alex
81
Lagi
82
Iblis
83
Bermain
84
Bayangan Masa Lalu
85
Pengawasan
86
Pengawasan 2
87
Kebodohan
88
Kegalauan Alex
89
Titik Terang
90
Balik Mengancam
91
Licik Dibalas Licik
92
Gara-Gara Cicak Besar
93
Lesu
94
Penjelasan
95
Latihan
96
Pesta Perpisahan
97
Tamu Kehormatan
98
Membalas Penghinaan
99
Hening
100
Viral
101
Isabella
102
Kekeluargaan
103
Semakin Ricuh
104
Rencana
105
Persiapan
106
Keramaian
107
Mediasi Gagal
108
Semakin Kalap
109
Kejujuran
110
Headline Berita
111
Unek-Unek
112
Unek-Unek 2
113
Pengakuan
114
Permohonan
115
Menolak
116
Mati Kutu
117
Tinggalkan
118
Babak Belur
119
Bahagia
120
Kampus
121
Incaran
122
Balapan
123
Ngambek
124
Maaf, Sayang!
125
Menemui Neo
126
Geger
127
Selesai Bertarung
128
Pertumpahan
129
Tuduhan
130
Clear
131
Kabar
132
Hadiah
133
Anak Sekolah
134
Membantu
135
Fakta Tersembunyi
136
Tuan Grey
137
Tuan Grey 2
138
Kedatangan Tuan Grey
139
Perasaan Yang Aneh
140
Pengakuan
141
Terharu
142
Sedikit Kalap
143
Mengetahui Semuanya
144
Sidang
145
Aktifitas
146
Makam
147
Rumah Masa Kecil
148
Kebersamaan
149
Pengejaran
150
Pamit
151
Grizz Ngambek
152
Kepulangan Tuan Grey
153
Grizz Galau
154
Manja
155
Heboh
156
Heboh 2
157
Libur (Dadakan)
158
Merah-Merah
159
Ngomel
160
Jalan-Jalan
161
Istana
162
Keriuhan
163
Keriuhan 2
164
Luar Negeri
165
Bahagia
166
Pulang
167
Kembali
168
Pertolongan
169
Ketakutan
170
Paman Gilbert
171
Kejadian
172
Kampus
173
Kampus 2
174
Sepenggal Kisah
175
Terharu
176
Cerita
177
Cerita 2
178
Pikirkan
179
Pasar
180
Bagi-Bagi
181
Penyerangan
182
Penyerangan 2
183
Dara Kesal
184
Perdebatan
185
Berduaan
186
Perkara Nasi Bungkus
187
Apotek
188
Positif
189
Cek
190
Cek 2
191
Bagi-Bagi (Lagi)
192
Perbincangan
193
Terkejut
194
Persiapan Lamaran
195
Mall
196
Keterkejutan Alex
197
Kesal
198
Heboh
199
Tegang
200
Perubahan
201
Ima
202
Tertunda
203
Lamaran
204
Kebersamaan
205
Hadiah Spesial
206
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!