EPS. 15. PENYUSUP

Malam kian larut, dan Ryn masih berada di kamar Paul saat ini. Dia tidak bisa tidur dan terus penasaran dengan foto perempuan yang ada di mimpinya itu.

" KRING!!! "

Suara alarm darurat berbunyi, Thunder dan Lio sampai terkejut dan mengaum.

Ryn bangun dari duduknya dan mengambil ponsel, ia melihat dari rekaman cctv untuk mencari tahu penyebab alrm itu berbunyi.

" Kemana semua orang?" Gumam Ryn.

Karena Lodra pun belum sampai di rumah, Ryn melihat dari aplikasi pelacak chip yang di pasangkan di setiap anggota, dan mereka semua diam di titik masing masing dan tidak bergerak.

" Ada yang aneh, kenapa mereka tidak mencari sumber bunyi. Apakah ada penyusup?" Ujar Ryn.

Ryn mencari kontak Lodra dan. Akan menghubunginya, tetapi tiba tiba..

" PRANG!"

Jendela kaca kamar Paul pecah karena di lempar batu.

Ryn sampai mematung melihatnya, dia sampai tidak mendengar bahwa panggilan nya pada Lodra sudah terhubung.

" Halo.. Adik, ada apa? Halo.." Ujar suara Lodra di balik telepon.

" Halo! " Ucap Lodra lagi dengan sedikit keras karena panik.

" Kakak, ada penyusup. Semua anggota kakak berdiam di titik mereka dan tidak bergerak saat alarm bunyi." Ujar Ryn.

" Kamu dimana? Kamu jangan keluar dari persembunyian, sembunyilah di tempat yang aman." Ujar Lodra terdengar panik.

" Aku di kamar papa." Ujar Ryn.

" Adik, dengar.. di dalam kamar papa ada satu ruangan rahasia, kamu.."

" PRANG!! "

Suara lemparan batu lagi. Thunder tidak henti hentinya mengaum.

" Halo, adik.. Kamu masih di sana? " Tanya Lodra panik.

" Ya, aku masih di sini kak." Ujar Ryn.

" Kamu dorong sebuah lemari buku milik papa di ruangan kerja papa, di sana ada ruangan rahasia, sembunyilah di dalamnya." Ujar Lodra dengan panik.

Ryn sendiri juga panik, dia memikirkan nyawa Thunder dan Lio. Dengan panik dia berlari mencari lemari buku yang di maksud oleh Lodra. Dan ya.. Ada di sana.

Ryn mengikuti instruksi Lodra, dan di balik lemari itu sungguh ada pintu bersandi.

" Kakak, ada sandi nya." Ujar Ryn.

" Sandinya ulang tahunmu." Ujar Lodra.

Ryn menekan sederet angka dan benar, sandi nya adalah ulang tahun dirinya. Paul benar benar menyayangi Ryn hingga apapun itu menggunakan tanggal ulang tahun Ryn.

" Thunder, ayo masuk." Ujar Ryn.

" Ryn, tinggalkan saja Thunder di luar, cepatlah sembunyi." Ujar Lodra panik.

Saat ini Lodra sedang mengendarai mobilnya untuk menuju pulang ke kediaman Paul.

Tapi Ryn tidak mendengarkan Lodra bicara, ia mengantongi ponselnya dan mencoba membujuk Thunder.

Harimau putih itu masih mengaum menghadap jendela. Ryn menggendong Lio dan memasukan nya kedalam ruangan itu, kamudian ia membujuk Thunder untuk masuk ke dalam ruangan tersembunyi itu.

" BRAK! BRAK! BRAK! "

Dari luar pintu kamar, terdengar seperti ada orang yang sedang mencoba membuka pintu kamar dengan mendobrak. Untung nya Ryn selalu mengunci kamar itu ketika dirinya berada di dalam.

" Thunder, ayo.." Ujar Ryn makin panik.

Thunder semakin menggila, dia terlihat sangat ganas saat ini. Mungkin dia panik karena lemparan batu dan kini ada yang mencoba mendobrak pintu kamar itu. Ryn sedikit kesulitan untuk menenagkan Thunder.

" GRROAR!! GGGGRRRRR!!!! "

Suara Thunder yang besar.

" Its ok, boy.. Its ok.. " Ucap Ryn sambil menempelkan keningnya di kening Thunder.

" BRAK! BRAK! " Suara dobrakan itu semakin keras.

" Its ok.." Gumam Ryn.

" Ryn, sayang.. Cepat sembunyi, tinggalkan saja Thunder." Terdengar suara Lodra yang masih membujuk Ryn.

Thunder akhirnya menurut, dan mereka masuk kedalam ruangan tersembunyi itu. Dan di saat yang bersamaan, orang yang sedari tadi mencoba membuka pintu itu akhirnya berhasil mendobrak pintu kamar Paul.

" Hampir saja." Gumam Ryn.

Ryn melihat sekelilingnya, dan rupanya ada sebuah kaca tembus pandang di sana. Ryn bisa melihat keadaan di luar ruangan itu dan dia melihat sekitar empat orang masuk dan di susul satu orang pria paruh baya dengan pakaian formal.

" Siapa mereka? Siapa dia?" Gumam Ryn.

Terlihat pria paruh baya berambut hitam itu berjalan menggunakan tongkat, Ryn bisa melihat tongkat itu memiliki ukiran kepala tengkorak manusia di atas nya.

" Kau bilang dia berada di sini, ini kamar Paul." Ujar pria paruh baya itu.

Ryn masih bisa mendengar suara di luar dari dalam, tapi orang yang di luar tampaknya tidak bisa mendengar suara dari dalam ruangan yang Ryn tempati saat ini.

' Dia mengenal papa.' Batin Ryn.

" Benar tuan, saya berhasil menangkap satu mata mata Sam, dan memintanya untuk menggambar denah rumah ini. Biasanya gadis itu akan berada di kamar Paul." Ujar seorang anak buah pria itu.

" Menurut informasi, gadis itu pandai bela diri. Dan saya melihatnya langsung saat dia membunuh habis anak buah Sam yang bekerja di tempat ini. " Ujar anak buah pria itu lagi.

" Heng!! Pandai bela diri juga memangnya kenapa? Dia hanya seorang anak gadis." Ujar pria itu.

" Cari dia sampai dapat." Ujar pria itu lagi.

" Baik!" sahut anak buah nya.

Sementara itu, pria itu sendiri tampak berjalan dan berdiri menghadap foto Paul.

" Aku akui kau sangat hebat, kau bukan mafia tapi kau mampu melindungi gadis itu dengan baik. Wira, adalah musuhku, kau melindungi putrinya maka kau juga musuhku." Ujar pria itu.

Ryn mendengar itu, dan dia mengernyit bingung. Apa maksud pria itu berkata demikian?

" Apa maksud pria itu berkata seperti itu? Siapa gadis yang di lindungi papa?" Gumamnya.

Pria itu hendak melangkah pergi dari kamar Paul, tetapi langkahnya terhenti ketika melihat foto tang terjatuh di kamar Paul. Pria itu mengambil foto itu, kemudian tersenyum remeh sambil berkata.

" Wira.. anakmu harus mati, Paul sudah mati, tidak ada yang melindungi anakmu lagi. Bertahun tahun aku menunggu hari ini, akhirnya tiba juga kematianmu." Ujar pria itu sambil menatap foto itu.

Setelah pria itu pergi dari kamar, Ryn berbalik badan dan melihat sekelilingnya. Ryn baru pertama kali masuk kedalam ruangan itu, dan dia terkesima dengan isinya.

Ryn menatap ponselnya, tetapi panggilan itu mati karena ponselnya habis baterai. Akhirnya Ryn hanya mengantonginya.

Ruangan itu tertata sangat rapi, ada banyak file - file yang mungkin adalah file penting, Pandangan Ryn saat ini tertuju pada frame besar yang di gantung di dinding dan di tutupi kain putih.

Ryn berjalan mendekat kearah frame itu dengan tatapan penasaran.

" Apakah ini adalah foto pernikahan papa? Papa selalu menyembunyikan foto mama dariku, rupanya dia menyimpan nya di ruangan ini." Ujar Ryn.

Tangan Ryn ter ulur dan membuka kain putih yang menutup frame itu, dan menariknya. Tapi rupanya yang terlihat di sana bukan foto pernikahan Paul, melainkan sebuah foto pernikahan orang lain.

Ryn menatap foto itu lamat lamat, akhirnya dia bisa mengetahui wajah pria yang berada di foto itu.

' Siapa sebenarnya kalian..' Batin Ryn.

Ryn semakin yakin, bahwa perempuan yang ada di mimpinya itu nyata.. hanya saja dia tidak pernah ingat dimana dia pernah bertemu dengan wanita itu sebelumnya.

Ryn menutup kembali foto itu, dan kini dia duduk di kursi yang tersedia di sana. Ruangan itu mirip ruang kerja Paul di dalam kamar, sama sama memiliki satu kursi dan meja belajar.

Ryn melihat sebuah buku berwarna biru tua yang bertumpuk dengan file lain. Buku itu seperti buku diary, Ryn tersenyum dan mengambilnya.

" Tidak di sangka, papa seorang pria juga sering menulis di buku diary.. Papa, Ryn minta izin membuka diary papa." Gumam Ryn.

Ryn membuka buku itu, dengan senyum dan mulai membacanya.

" 15 january 2003.. Aku mendapat panggilan dari kakak ku, Wira. Dia memintaku untuk datang ke Jakarta untuk melindungi anak dan istrinya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi aku meng- iyakan nya. Aku datang ke Jakarta dari Bali, dan saat aku sampai di kediaman kakakku, aku terkejut karena melihat kobaran api yang begitu besarnya.

Aku langsung berlari untuk mencari keberadaan kakak ku, dan aku lebih terkejut lagi ketika melihat begitu banyak nya jasad manusia yang tergeletak di sana.

Darah bercecer di mana mana, dan aku melihat kakak iparku juga tergeletak tidak bernyawa dengan luka tembak di kepalanya.

Aku kemudian mencari keberadaan kakakku, Wira.. Dan dia juga sama, tergeletak tidak bernyawa di ruangan lain. Aku menangis melihat kakak dan kakak iparku yang meregang nyawa dengan begitu mengenaskan.

Kemudian aku teringat dengan keponakan kecilku, Ryn.. dia pasti sendirian dan ketakutan. Aku mencarinya di setiap sudut rumah yang sudah nyaris semuanya terbakar. "

Ryn tertegun di bagian itu.. Paul menyebut nama keponakan kecilnya itu sebagai Ryn.. Ryn adalah namanya.

" Ryn?? Apakah itu aku?" Gumam Ryn, dengan jantung bergemuruh.

Ryn melanjutkan membaca diary Paul kembali dengan nafas memburu.

" Hingga aku masuk ke dalam kamar kakakku, aku ingat.. Kakakku Wira, pernah membuka sebuah ruangan rahasia di balik dinding. Aku mencoba membukanya dengan tanggal lahir keponakanku, dan terbuka.

Keponakan kecilku terlihat sedang menangis ketakutan. Aku benar benar tidak mengerti apa yang harus aku katakan ketika keponakanku itu mencari ayah dan ibunya.. Aku tidak tega mengatakan kepadanya bahwa ayah dan ibunya sudah meninggal."

Kalimatnya baru sampai di situ, tapi kepala Ryn sudah kesakitan. Ryn seperti mendapat gambaran tangisan anak kecil yang terus memanggil ayah dan ibunya.

" Ugh!!!" Ryn memegangi kepalanya yang berdenging, dan sakit itu.

Ryn menutup mata dan menutup telinganya yang berdengung dengan kedua tangan nya dan berharap bisa meredakan rasa sakitnya.

Di sisi lain, Lodra saat ini sedang melakukan baku tembak di luar. Dia sendirian melawan beberapa orang pria dengan hanya bersenjatakan satu senjata api.

' Tuhan, jika aku harus mati.. tidak apa apa, tapi setidaknya tunggu sampai aku melihat adiku baik baik saja.' Batin Lodra.

Semua tim nya tewas, Lodra hanya sendirian di sana. Ia menggunakan ponselnya untuk mengetahui titik musuh nya, dan karena itu dia bisa menang melawan musuh.

Lodra kini tinggal mencari pria tua dengan tongkat berukir kepala naga di tangan nya. Lodra melihat pria itu kabur dengan menggunakan helikopter dari pekarangan belakang.

Lodra bernafas lega melihatnya, akhirnya dia keluar dari persembunyian nya dan berlari masuk kedalam rumah.

" Ryn.." Teriak Lodra.

Lodra masuk kedalam kamar Paul, dan terlihat kamar itu sangat berantakan. Lodra langsung mendorong lemari buku iru dan membuka pintunya. Terlihat Ryn yang sudah tidak sadarkan diri di sana.

" Ryn, sayang.." Panggil Lodra.

Lodra menggendong Ryn dan keluar dari ruangan itu. Thunder dan Lio juga ikut keluar dari fuangan itu.

" Thunder, Lio.. Tetaplah di sini, ibu kalian harus di bawa ke rumah sakit." Ujar Lodra pada Harimau putih dan anak singa itu.

Lodra memasukan Ryn ke dalam mobil dan langsung membawa Ryn pergi dari sana menuju ke rumah sakit.

Sepanjang jalan itu, Lodra mengusap darah yang mengalir dari sudut matanya. Lodra sempat terlibat perkelahian dan terpukul di pelipis matanya hingga berdarah.

' Tolong Tuhan, jangan sampai terjadi apa apa padanya.' Batin Lodra.

Tak lama Lodra sampai di rumah sakit dan langsung menggendong Ryn untuk mencari perawat.

" Tolong adik saya, sus.." Ujar Lodra.

Perawat langsung membawakan brankar dan Ryn langsung di bawa ke UGD untuk di tangani Dokter.

Waktu berlalu, dan kini Ryn sudah berada di ruang rawat inap. Perlahan Ryn membuka matanya, ia melihat sekelilingnya dan mwlihat Lodra yang sedang tertidur di sisi beankarnya.

" Kakak.." Gumam Ryn. Lodra bangun ketika mendengar suara Ryn.

" Adik, kamu sudah bangun? Apakah ada yang sakit? Katakan pada kakak dimana yang sakit?" Ujar Lodra dengan penuh khawatir.

" Aku baik baik saja, kak." Ujar Ryn.

" Sukurlah, kakak khawatir karena kamu pingsan di dalam ruangan itu." Ujar Lodra.

Ryn jadi teringat kembali dengan buku diary milik Paul yang dia baca sebelumnya, Ryn jadi mencerna semuanya.

" Kak, apakah aku bukan anak kandung papa?" Tanya Ryn tiba tiba.

DEG!!

Lodra terkejut mendengarnya, tidak ada satupun yang memberi tahu Ryn siapa jati dirinya, dari mana Ryn tahu.

' Apakah Ryn menemukan sesuatu di ruang rahasia papa?' Batin Lodra.

" Kamu tentu saja anak kandung papa, kenapa kamu berkata seperti itu?" Ujar Lodra.

Ryn menatap Lodra lamat lamat, dia mencari kebohongan dari mata Lodra.

' Apakah kakak sungguh tidak tahu? ' Batin Ryn.

" Sayang, jangan terlalu banyak memikirkan hal yang tidak tidak, kamu anak kandung papa. " Ujar Lodra mengusap kepala Ryn.

Ryn mengangguk, tapi sejujurnya hatinya tidak demikian. Dia yakin Lodra menyembunyikan sesuatu, tapi dia akan mencari tahunya sendiri jika Lodra tidak mau mengatakan kebenaran nya.

" Istirahatlah, besok kita pulang ke apartemen kakak saja, di rumah sudah tidak aman lagi." Ujar Lodra.

" Ya, kak." Sahut Ryn.

' Aku harus pulang ke rumah dan mengambil buku diary papa. Aku yakin ada sesuatu tentang diriku yang papa sembunyikan.' Batin Ryn.

Ke esokan harinya..

Lars sudah bersiap dan hendak berangkat ke kantornya, tapi tiba tiba Roco masuk dengan wajah serius dan panik.

" Tuan muda, nona Ryn.. nona Ryn di rawat di rumah sakit. " Ujar Roco, dan Lars terkejut.

" Ayo ke sana." Ujar Lars. wajah Lars langsung serius dan keduanya langsung bergegas masuk ke dalam mobil.

Roco memberi tahu Lars karena Roco tahu, tuan muda nya itu sudah menaruh hatinya pada Ryn. Jadi apapun yang terjadi pada Ryn, itu seperti menjadi tanggung jawabnya juga.

" Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Lars.

" Kediaman nona Ryn di masuki perampok, anak buah kakak nona Ryn juga semuanya tewas. Hanya nona Ryn dan kakak nya saja yang selamat." Ujar Roco.

Lars terlihat sangat marah saat ini, beraninya ada orang yang menyakiti Ryn pikir nya.

Setelah beberapa saat, akhirnya mereka sampai di rumah sakit, rumah sakit langsung riuh karena kedatangan Lars. Biasanya Lars menggunakan pintu belakang, tapi karena dia buru buru, dia langsung turun di loby utama.

Lars berjalan dengan langkah lebarnya dan mencari dimana ruangan Ryn berada. Setelah sampai, Lars langsung membuka pintu kamar rawat Ryn begitu saja hingga Ryn yang sedang memainkan ponselnya pun terkejut.

Tanpa berkata apa apa lagi, Lars berjalan dan langsung memeluk Ryn sampai ponsel yang berada di tangan Ryn jatuh di selimut.

" Sukurlah, kamu baik baik saja." Gumam Lars. Sementara Ryn masih terkejut dengan tindakan tiba tiba Lars.

TO BE CONTINUED..

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

kasian Ryn . .

2024-02-19

1

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

musuh papanya satu persatu munjul..

2024-01-15

1

Yi Ying

Yi Ying

Up thor..

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1 TRAGEDI.
2 EPS. 2. Bayi singa.
3 EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4 EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5 EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6 EPS. 6. Hampir saja...
7 EPS.7. Menyergap mata mata.
8 EPS. 8. KECELAKAAN
9 EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10 EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11 EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12 EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13 EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14 EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15 EPS. 15. PENYUSUP
16 EPS. 16. PERASAAN LARS..
17 EPS. 17. GEMPAR.
18 EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19 EPS. 19. PERKELAHIAN.
20 EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21 EPS. 21. Mengetahui fakta.
22 EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23 EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24 EPS. 24. Lars yang oleng.
25 EPS. 25. Uring uringan.
26 EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27 EPS. 27. Menangkap Sam.
28 EPS. 28. AWKWARD moment.
29 EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30 EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31 EPS. 31. DATE..
32 EPS. 32. KRISS.
33 EPS. 33. First Kiss.
34 EPS. 34. Bertemu Peet.
35 EPS. 35. Ruang Virtual.
36 EPS. 36. Membujuk Ryn.
37 EPS. 37. Gadis kuat.
38 EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39 EPS. 39.
40 EPS. 40.
41 EPS. 41. Cerita malam kelam..
42 EPS. 42. Berjanjilah.
43 EPS. 43. Ryn pulang.
44 EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45 EPS. 45. SAM tewas.
46 EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47 EPS. 47. Demi Penyamaran..
48 EPS. 48. Menyusup.
49 EPS. 49. Nyaris.
50 EPS. 50. Menyalahkan setan.
51 EPS. 51. JARI DAMIAN.
52 EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53 EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54 EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55 EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56 EPS. 56. Ryn demam.
57 EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58 EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59 EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60 EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61 EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62 EPS. 62. Rencana Lars.
63 EPS. 63. Ganjil.
64 EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65 EPS. 65. LARS HEBOH.
66 EPS. 66. Beli benda keramat.
67 EPS. 67. Pulang ke rumah.
68 EPS. 68. Lodra tertembak.
69 EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70 EPS. 70. Aksi Lodra.
71 EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72 EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73 EPS. 73. AKUARIUM
74 EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75 EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76 EPS. 76. David Tewas.
77 EPS. 77. Akhir dendam..
78 EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79 EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80 EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81 EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82 EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83 EPS. 83. SWEET NIGHT.
84 EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85 EPS. 85. Dengarlah..
Episodes

Updated 85 Episodes

1
EPS. 1 TRAGEDI.
2
EPS. 2. Bayi singa.
3
EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4
EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5
EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6
EPS. 6. Hampir saja...
7
EPS.7. Menyergap mata mata.
8
EPS. 8. KECELAKAAN
9
EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10
EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11
EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12
EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13
EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14
EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15
EPS. 15. PENYUSUP
16
EPS. 16. PERASAAN LARS..
17
EPS. 17. GEMPAR.
18
EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19
EPS. 19. PERKELAHIAN.
20
EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21
EPS. 21. Mengetahui fakta.
22
EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23
EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24
EPS. 24. Lars yang oleng.
25
EPS. 25. Uring uringan.
26
EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27
EPS. 27. Menangkap Sam.
28
EPS. 28. AWKWARD moment.
29
EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30
EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31
EPS. 31. DATE..
32
EPS. 32. KRISS.
33
EPS. 33. First Kiss.
34
EPS. 34. Bertemu Peet.
35
EPS. 35. Ruang Virtual.
36
EPS. 36. Membujuk Ryn.
37
EPS. 37. Gadis kuat.
38
EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39
EPS. 39.
40
EPS. 40.
41
EPS. 41. Cerita malam kelam..
42
EPS. 42. Berjanjilah.
43
EPS. 43. Ryn pulang.
44
EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45
EPS. 45. SAM tewas.
46
EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47
EPS. 47. Demi Penyamaran..
48
EPS. 48. Menyusup.
49
EPS. 49. Nyaris.
50
EPS. 50. Menyalahkan setan.
51
EPS. 51. JARI DAMIAN.
52
EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53
EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54
EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55
EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56
EPS. 56. Ryn demam.
57
EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58
EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59
EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60
EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61
EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62
EPS. 62. Rencana Lars.
63
EPS. 63. Ganjil.
64
EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65
EPS. 65. LARS HEBOH.
66
EPS. 66. Beli benda keramat.
67
EPS. 67. Pulang ke rumah.
68
EPS. 68. Lodra tertembak.
69
EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70
EPS. 70. Aksi Lodra.
71
EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72
EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73
EPS. 73. AKUARIUM
74
EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75
EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76
EPS. 76. David Tewas.
77
EPS. 77. Akhir dendam..
78
EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79
EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80
EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81
EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82
EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83
EPS. 83. SWEET NIGHT.
84
EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85
EPS. 85. Dengarlah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!