A Girl Entangled In Memories

A Girl Entangled In Memories

EPS. 1 TRAGEDI.

Di sebuah rumah mewah yang besar dan megah, terjadi kebakaran hebat. Rumah itu tampak sudah 70 % terbakar, namun tanpa ada siapapun yang tahu di bagian rumah itu terdapat anak kecil yang saat ini sedang menangis.

Anak kecil itu menangis memanggil kedua orang tuanya dengan isakan pilunya. Ruangan itu sangat kedap suara dari dalam, jadi tidak ada seorang pun yang mendengar tangisan nya.

''Papa.. mama.. '' Panggilnya dengan terisak pilu.

Sementara di bagian luar ruangan itu, sudah banyak api yang menjalar ke seluruh ruangan dan terdapat jejak jejak bekas darah yang bercecer di sana.

" Mama, papa.. Ryn takut." Gumam anak kecil yang menyebut dirinya sebagai Ryn.

Tiba tiba pintu terbuka, Ryn tersenyum cerah dan mengira bahwa itu adalah ibunya dan ayahnya, dia bangun dan langsung berlari ke arah pintu.

" Mama.. Papa.." Panggil Ryn.

" Sayang, sukurlah kamu baik baik saja." Ujar seorang pria berkemeja hitam.

" Paman Paul, dimana mama dan papa Ryn?" Tanya Ryn.

Pria bernama Paul itu bingung harus mengatakan apa, apa yang bisa dia katakan pada anak kecil berusia lima tahun itu? Dirinya hanya bisa menghela nafas.

' Anak yang malang.' Batin Paul.

" Ryn sayang, paman akan bawa kamu pergi dari sini. Papa dan mama Ryn berpesan pada paman, untuk menjaga Ryn." Ujar Paul memberi pengertian.

" Ryn mu mama, Ryn mau papa.." Gumam Ryn sambil menangis.

Paul sampai berkaca kaca melihatnya, dia sangat sedih melihat Ryn yang masih kecil harus kehilangan kedua orang tua nya.

" Paman akan pertemukan Ryn dengan mereka, nanti. Sekarang Ryn ikut paman, oke?" Ujar Paul, dan Ryn mengangguk.

Akhirnya Paul menggendong Ryn dan keluar dari ruangan itu, saat Paul hendak membuka pintu, Paul menutup mata Ryn, agar Ryn tidak melihat kobaran api dan juga darah dan jasad puluhan manusia di sana.

Ke esokan harinya, Paul membawa Ryn untuk mengebumikan kedua orang tuanya yang meninggal di rumah itu. Ryn menangis terisak dan menyuruh kedua orang tuanya itu untuk bangun. Tapi bagaimana bisa kedua orang tuanya bangun, mereka berdua sudah menjadi jasad yang dingin dan kaku.

" Mama, papa bangun.. jika Ryn nakal Ryn minta maaf. Ryn janji Ryn tidak nakal lagi." Ujar Ryn dengan isakan nya.

" Mama, Ryn janji tidak akan makan makanan manis lagi, tapi mama bangun.. Hiks.. Hiks.. Hiks.. Paman Paul, kenapa mama dan papa tidak bangun? Mereka benci Ryn, ya?" Ujar Ryn.

Paul sungguh tidak bisa menahan air matanya, keponakan kecilnya yang masih lugu dan tidak tahu apa apa itu harus menjadi yatim piatu.

" Sayang.. mama dan papa Ryn sangat mencintai Ryn, mereka tidak membnci Ryn sama sekali." Ujar Paul.

" Lalu kenapa mereka tidak bangun?" Ujar Ryn terisak.

Paul tidak kuat lagi, akhirnya dia menyuruh orang orang nya untuk mengebumikan kedua orang tua kandung Ryn. Ryn berteriak histeris melihat kedua orang tuanya di timbun tanah.

Paul mencoba menenangkan Ryn, tapi kemudian Ryn pingsan. Bahkan setelah dari pemakaman itu, Ryn tidak juga sadar dan tubuhnya kian semakin menjadi panas.

Paul yang panik itu langsung membawa Ryn ke rumah sakit. Selama dua hari tiga malam, Ryn tidak juga sadar. Paul benar benar tidak pernah sedetikpun meninggalkan Ryn, dia terus saja berada di sisi keponakan nya itu.  Hingga tiba tiba Ryn sadar, dan Paul terkejut ketika Ryn memanggilnya dengan sebutan papa.

" Dokter, kenapa dengan keponakan saya? " Tanya Paul yang panik.

Dokter melakukan pemeriksaan terhadap Ryn, namun tidak di temukan penyakit apapun. Ryn hanya terkejut dan mengalami taruma yang luar biasa atas meninggalnya kedua orang tuanya.

Ryn hilang ingatan, dan tidak lagi mengingat siapa sosok ayah dan ibu kandungnya. Ryn hanya tahu bahwa Paul, adalah ayah kandungnya.

" Lebih baik begini saja, kelak saat dia sudah ingat kembali dengan kedua orang tuanya, maka aku akan menceritakan nya." Gumam Paul, sambil mengusap kepala Ryn.

______________________

15 TAHUN KEMUDIAN.

Di sebuah ruangan rumah sakit, terlihat seorang gadis yang sedang terbaring dengan seorang pria dewasa yang selalu menggenggam tangan gadis itu.

" Sadarlah, sayang.. papa akan merasa sangat bersalah pada kedua orang tuamu di surga sana." Gumam pria itu.

Tiba tiba tangan gadis itu bergerak dan perlahan matanya terbuka. Yang terlihat pertama kali oleh gadis itu adalah wajah pria yang sedang menggenggam tangan nya dengan ke khawatiran.

" Papa, Ryn haus." Gumamnya.

Ryn, gadis kecil yang dulu di selamatkan oleh Paul dari kebakaran, kini sudah menjelma menjadi gadis dewasa yang cantik.

" Sayang, kamu sudah sadar.. Sukurlah, akhirnya kamu bangun. Sebentar, papa akan ambilkan minum untukmu." Ujar Pria itu.

Paulo Reiner, atau Paul.. sampai saat ini dia belum menikah, dia menolak menikah dan lebih memilih menjaga dan menjadi pengganti orang tua keponakan kesayangan nya, Ryn Gladys.

Sejak orang tua Ryn meninggal , Paul membesarkan Ryn seorang diri di bantu para pelayan nya. Karena Ryn sendiri kehilangan ingatan nya sejak kecil, dan menganggap Paul sebagai ayah nya.

" Minum, sayang." Ujar Paul.

Ryn menyedot air mineral yang Paul berikan. Gadis cantik bermanik hitam itu terlihat sangat kehausan hingga menghabiskan satu botol air itu tanpa sisa.

" Kamu haus?" Ujar Paul, dan Ryn mengangguk.

Setelah selesai, Ryn memberikan botol kosong itu pada Paul.

" Kamu sudah lebih baik? Bisa ceritakan pada papa apa yang sebenarnya terjadi, sayang? " Ujar Paul sambil membenarkan rambut Ryn.

" Ryn hanya ingat.. " Ucap Ryn menggantung.

Ryn memiliki ingatan yang buruk, karena saat usia nya 5 tahun dia kehilangan ingatan nya. Dia bahkan tidak ingat masa kecilnya saat berusia di bawah 5 tahun.

" Ryn ingat, pa. Pria yang mencoba menculik Ryn kemarin, adalah pria yang dulu juga hampir menculik Ryn pada saat ulang tahun Ryn yang ke tujuh belas." Ujar Ryn.

DEG!

Paul terkejut mendengarnya.

" Tidak apa apa, papa akan cari tahu siapa dia. Yang penting kamu baik baik saja, papa sangat takut kehilangan kamu, nak." Ujar Paul.

" Papa lupa? Ryn sudah menguasai berbagai macam bela diri berkat bimbingan papa. Jadi siapa yang bisa menyakiti Ryn." Ujar Ryn.

Gadis berusia 20 tahun itu memeluk Paul dengan sayang. Dan Paul pun mengusap kepala anak gadis nya itu.

" Padahal di acara ulang tahunmu kali ini papa memiliki kejutan besar, tapi malah ada kejadian tak terduga." Ujar Paul.

" Kejutan apa, pa? " Tanya Ryn pada Paul.

" Minggu lalu, kamu bilang kamu kesepian karena Mio meninggal, jadi papa membelikan kamu teman baru." Ujar Paul.

Mio adalah anjing kesayangan Ryn yang berusia 8 tahun. Paul membelikan anjing itu sebagai kado ulang tahun Ryn yang ke 12 tahun, tahun itu.

" Papa sungguhan? " Ucap Ryn, langsung antusias.

" Iya, sayang.. Nanti setelah kamu pulang, papa perlihatkan teman baru kamu." Ujar Paul.

Ryn mengangguk patuh, selama ini.. Lebih tepat nya sejak kecil hingga dewasa Ryn tidak memiliki teman. Dia benar benar anak rumahan yang di jaga sangat ketat oleh anak buah Paul. Satu satunya teman Ryn adalah Mio, anjing nya.

Bahkan sekolah pun dulu Ryn hanya bisa secara privat, dengan memanggilkan nya seorang guru pilihan Paul. Bukan tanpa alasan Paul melakukan itu, dia melakukan semuanya itu demi keselamatan dan keamanan Ryn.

" Sekarang kamu istirahat dulu, papa harus mengurus sesuatu." Ujar Paul, sambil mengusap kepala Ryn, dan Ryn mengangguk.

" Terimakasih, papa." Ujar Ryn.

Paul mencium kening Ryn, lalu membantu Ryn merebahkan dirinya. Setelah sudah menata selimut yang menutupi tubuh Ryn, Paul pun keluar dari ruang rawat Ryn.

Saat keluar dari ruangan rawat Ryn, wajah Paul yang sebelumnya lembut dan penuh kasih sayang itu berubah menjadi dingin dan tegas.

" Jaga nona baik baik." Ujar Paul pada ke empat anak buahnya.

" Baik tuan." Sahut ke empat anak buah Paul bersamaan.

Paul melangkah pergi dengan dua pengawal yang mengikutinya. Begitulah dia, orang besar yang sangat di segani bahkan oleh semua orang.

" Di mana Lodra? " Tanya Paul.

" Di mobil, tuan." Ujar salah satu anak buah yang mengikutinya.

Paul mengangguk dan berjalan keluar dari rumah sakit. Saat sampai di depan loby rumah sakit, sudah ada mobil sedan hitam mewah yang menunggunya di sana.

BRAK!

Pintu mobil tertutup.

" Sudah kau temukan pelakunya?" Tanya Paul pada pria beda usia yang saat ini sedang duduk di dalam mobil itu, Lodra.

" Dia adalah salah satu mantan rekan orang tua kandung Ryn, tuan." Ujar Lodra.

" Ryn memberi tahuku bahwa orang itu adalah orang yang juga pernah berusaha menculiknya pada saat ulang tahun ke tujuh belasnya, dulu. Kamu cocok kan datanya, apakah benar atau tidak." Ujar Paul.

" Ya, tuan." Sahut Lodra.

" Oh ya, apakah binatang yang aku pesan sudah ada di rumah?" Tanya Paul.

" Sudah, tuan.. Nona pasti akan senang meliahatnya." Ujar Lodra.

" Bagus." Ujar Paul.

Paul hendak menghadiri pertemuan, menurut penyelidikan tim Lodra dan yang lain nya di pertemuan itu akan muncul salah satu rekan mendiang kakak Paul, Wira. Paul datang kesana berniat untuk melihat secara langsung, seperti apa rupa dari orang itu. Tak lama mobil sampai di sebuah hotel mewah, Lodra turun mendampingi Paul masuk kedalam.

'' Jika orang itu sangat penting, kemungkinan dia akan sangat mencolok tuan. Orang orang pasti mengalihkan perhatian nya . '' Ujar Lodra.

Dan ya.. setelah Paul sampai di aula, semua orang beralih menatap Paul. Dari sana bisa di pastikan seberapa besar pengaruh Paul di kota Jakarta.

' Bagaimana bisa kau lupa, tuan adalah orang yang sangat berpengaruh kedua setelah keluarga Hunter yang terkenal di kota itu. Tentu saja kedatangan tuan akan lebih menyita perhatian publik.' Batin Lodra merasa bodoh sendiri.

'' Lihat ke sekeliling, jika orang itu sungguh ada maka dia akan melihat ke arahku juga.'' Bisik Paul, dan Lodra mengangguk.

Dan benar, saat ini tatapan Lodra terkunci pada seorang pria yang sedang memegang segelas anggur di tangan nya. Pria itu berusia sekitar 60 tahunan, dengan rambut putih yang di sisir rapi kebelakang.

'' Target terkunci. '' Ujar Lodra sembari menekan ear piece nya.

Saat ini di komputer tim Lodra muncul wajah pria ber rambut putih tadi, rupanya di pupil mata Lodra ada sejenis cctv yang di desain menjadi lensa kontak. Tim Lodra langsung mengecek identitas pria itu, sayangnya tim Lodra tidak bisa mengidentifikasi siapa pria itu. Seolah di lindungi, identitas pria itu tidak bisa di temukan.

'' Kami tidak bisa mengidentifikasi orang ini.'' Ujar tim Lodra dari ear piece.

Lodra tentu saja terkejut, ia berbalik lagi untuk melihat dimana pria itu berada, tetapi dia tidak ada di mana pun. Lodra melihat ke arah Paul dan menggelengkan kepalanya.

''Maaf, saya permisi kalau begitu.'' Ujar Paul pada orang orang yang mengerumuni dirinya seperti semut.

Paul dan Lodra berjalan keluar dari tempat itu, dan mereka kembali masuk kedalam mobil. Sesampainya di mobil, Lodra langsung menyalakan laptopnya dan membuka hasil tangkapan dari cctv lensa kontak matanya.

'' Tuan, saya mendapatkan dia yang tampak sangat mencurigakan dari semua orang, dan ya.. identitasnya tidak bisa sembarangan di lacak.'' Ujar Lodra.

'' Dia pasti orang dari dunia bawah ( mafia ). Tidak apa apa, yang penting kita sudah mendapatkan foto itu,  nanti kita cocokan dengan lukisan yanga ada di rumah.'' Ujar Paul.

'' Ya, tuan.. '' Ujar Lodra.

'' Sudah  malam, kita kembali ke rumah sakit.'' Ujar Paul.

Mobil pun melesat kembali menuju ke rumah sakit. Tak lama, mereka sampai di rumah sakit. Paul berjalan turun seorang diri, Lodra tidak ikut bersamanya karena Lodra harus menyelidiki siapa pria tadi.

Paul membuka pintu kamar rawat Ryn dengan sangat pelan, terlihat Ryn yang sedang tidur lelap. Paul tersenyum melihatnya, keponakan yang sudah menjadi putrinya secara sah di mata negara itu sudah benar benar tumbuh besar.

" Mimpi indah, sayang." Ujar Paul lalu mengecup kening Ryn.

Ke esokan harinya..

Ryn membuka matanya karena suara berisik di kamar rawat nya itu begitu terdengar. Rupanya Paul sedang menyiapkan sarapan untuk Ryn di meja.

" Papa.." Panggil Ryn.

" Sudah bangun, sayang?" Ujar Paul.

Paul menghampiri Ryn yang masih bermuka bantal itu lalu mengusap kepala Ryn.

" Cuci mukamu, lalu kita sarapan." Ujar Paul.

Ryn mengangguk, lalu dia bangun dari brankar rumah sakit. Sebenarnya Ryn tidak sama sekali terluka parah, dia hanya pingsan karena biusan pria yang menculiknya.

Hanya saja Paul terlalu khawatir berlebihan. Jika kalian percaya, satu rumah sakit itu heboh karena Paul yang berteriak memanggil dokter untuk menangani Ryn kemarin.

' Aku berpikir berlebihan.. ' Batin Paul.

Paul semalam mengira Ryn akan mendapatkan kembali ingatan masa kecilnya yang hilang, karena penculikan kemarin lebih membahayakan dari pada penculikan saat usia Ryn 17 tahun.

Ryn keluar dari kamar mandi dan sudah menguncir ke atas rambutnya. Lalu kemudian Ryn duduk di kursi yang di sediakan oleh Paul.

" Woah, dumpling." Ujar Ryn.

" Makanlah, setelah itu kita akan bersiap untuk pulang. Rumah sakit tidak aman untukmu." Ujar Paul, dan Ryn mengangguk.

Ryn memakan dumpling yang Paul belikan dengan bahagia. Dumpling adalah makanan kesukaan Ryn, padahal tidak ada alasan khusus Ryn menyukai dumpling, tapi dia selalu bahagia ketika memakan dumpling.

Ring.. Ring.. Ring..

Bunyi dering telepon milik Paul. Paul bangun dari duduknya dan mengangkat panggilan itu.

" Ya." Ujar Paul, ketika panggilan itu terhubung.

" Tuan, ada sesuatu yang harus aku jelaskan secara langsung, ini mengenai kelompok mendiang tuan Wira." Ujar suara Lodra dari balik telepon.

DEG!!

Paul terkejut.

" Baik, saya ke sana sekarang." Ujar Paul, dan panggilan di akhiri.

TO BE CONTINUED...

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

seru ni kayaknya...

2024-01-15

1

canyouseeme^^

canyouseeme^^

semangat thor

2023-09-16

1

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧ🏘⃝Aⁿᵘ

wow, karya yang bagus tor, dan panjang sekali part-nya, jadi puas bacanya, keren 👍

2023-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1 TRAGEDI.
2 EPS. 2. Bayi singa.
3 EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4 EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5 EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6 EPS. 6. Hampir saja...
7 EPS.7. Menyergap mata mata.
8 EPS. 8. KECELAKAAN
9 EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10 EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11 EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12 EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13 EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14 EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15 EPS. 15. PENYUSUP
16 EPS. 16. PERASAAN LARS..
17 EPS. 17. GEMPAR.
18 EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19 EPS. 19. PERKELAHIAN.
20 EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21 EPS. 21. Mengetahui fakta.
22 EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23 EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24 EPS. 24. Lars yang oleng.
25 EPS. 25. Uring uringan.
26 EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27 EPS. 27. Menangkap Sam.
28 EPS. 28. AWKWARD moment.
29 EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30 EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31 EPS. 31. DATE..
32 EPS. 32. KRISS.
33 EPS. 33. First Kiss.
34 EPS. 34. Bertemu Peet.
35 EPS. 35. Ruang Virtual.
36 EPS. 36. Membujuk Ryn.
37 EPS. 37. Gadis kuat.
38 EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39 EPS. 39.
40 EPS. 40.
41 EPS. 41. Cerita malam kelam..
42 EPS. 42. Berjanjilah.
43 EPS. 43. Ryn pulang.
44 EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45 EPS. 45. SAM tewas.
46 EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47 EPS. 47. Demi Penyamaran..
48 EPS. 48. Menyusup.
49 EPS. 49. Nyaris.
50 EPS. 50. Menyalahkan setan.
51 EPS. 51. JARI DAMIAN.
52 EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53 EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54 EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55 EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56 EPS. 56. Ryn demam.
57 EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58 EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59 EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60 EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61 EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62 EPS. 62. Rencana Lars.
63 EPS. 63. Ganjil.
64 EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65 EPS. 65. LARS HEBOH.
66 EPS. 66. Beli benda keramat.
67 EPS. 67. Pulang ke rumah.
68 EPS. 68. Lodra tertembak.
69 EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70 EPS. 70. Aksi Lodra.
71 EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72 EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73 EPS. 73. AKUARIUM
74 EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75 EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76 EPS. 76. David Tewas.
77 EPS. 77. Akhir dendam..
78 EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79 EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80 EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81 EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82 EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83 EPS. 83. SWEET NIGHT.
84 EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85 EPS. 85. Dengarlah..
Episodes

Updated 85 Episodes

1
EPS. 1 TRAGEDI.
2
EPS. 2. Bayi singa.
3
EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4
EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5
EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6
EPS. 6. Hampir saja...
7
EPS.7. Menyergap mata mata.
8
EPS. 8. KECELAKAAN
9
EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10
EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11
EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12
EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13
EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14
EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15
EPS. 15. PENYUSUP
16
EPS. 16. PERASAAN LARS..
17
EPS. 17. GEMPAR.
18
EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19
EPS. 19. PERKELAHIAN.
20
EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21
EPS. 21. Mengetahui fakta.
22
EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23
EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24
EPS. 24. Lars yang oleng.
25
EPS. 25. Uring uringan.
26
EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27
EPS. 27. Menangkap Sam.
28
EPS. 28. AWKWARD moment.
29
EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30
EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31
EPS. 31. DATE..
32
EPS. 32. KRISS.
33
EPS. 33. First Kiss.
34
EPS. 34. Bertemu Peet.
35
EPS. 35. Ruang Virtual.
36
EPS. 36. Membujuk Ryn.
37
EPS. 37. Gadis kuat.
38
EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39
EPS. 39.
40
EPS. 40.
41
EPS. 41. Cerita malam kelam..
42
EPS. 42. Berjanjilah.
43
EPS. 43. Ryn pulang.
44
EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45
EPS. 45. SAM tewas.
46
EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47
EPS. 47. Demi Penyamaran..
48
EPS. 48. Menyusup.
49
EPS. 49. Nyaris.
50
EPS. 50. Menyalahkan setan.
51
EPS. 51. JARI DAMIAN.
52
EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53
EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54
EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55
EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56
EPS. 56. Ryn demam.
57
EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58
EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59
EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60
EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61
EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62
EPS. 62. Rencana Lars.
63
EPS. 63. Ganjil.
64
EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65
EPS. 65. LARS HEBOH.
66
EPS. 66. Beli benda keramat.
67
EPS. 67. Pulang ke rumah.
68
EPS. 68. Lodra tertembak.
69
EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70
EPS. 70. Aksi Lodra.
71
EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72
EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73
EPS. 73. AKUARIUM
74
EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75
EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76
EPS. 76. David Tewas.
77
EPS. 77. Akhir dendam..
78
EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79
EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80
EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81
EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82
EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83
EPS. 83. SWEET NIGHT.
84
EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85
EPS. 85. Dengarlah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!