EPS.7. Menyergap mata mata.

Paul berjalan mendekat ke arah kandang, dan ia kebingungan mencari keberadaan Ryn. Ryn tidak terlihat di manapun.

" Ryn sayang.." Panggil Paul.

" Papa, Ryn di sini.. dengan Thunder." Sahut Ryn.

Paul melihat kedalam kandang Thunder dan ya.. Ryn sedang berbaring di sana berbantalkan tubuh Thunder. Lebih tepatnya, Harimau putih itu melingkari tubuh Ryn.

" Astaga, sayang.. Papa kira kamu kemana." Ujar Paul sambil menggelengkan kepalanya.

Harimau putih itu langsung waspada ketika ada orang lain datang, ia mengira orang itu akan menyakiti Ryn atau dirinya. Padahal Paul sering berinteraksi dengan nya, tapi Thunder seolah hanya mengakui Ryn seorang sebagai tuan nya.

" Papa, boleh Ryn bawa Thunder masuk ke Vila?" Tanya Ryn dengan cengiran nya.

" Jika kamu bawa dia masuk, maka seisi vila akan di acak acak olehnya. Orang orang juga akan ketakutan, dia galak." Ujar Paul.

" Tidak kok, Thunder baik.. Dia hanya jahat pada orang yang berhati jahat saja." Ujar Ryn sambil mengusap usap kepala harimau putih itu.

Memang benar, binatang pun memiliki instingnya sendiri. Jika dia tidak merasa terancam, maka dia tidak akan menyerang. Seolah dia tahu jika seseorang memiliki niat buruk, maka dia akan menjadi waspada.

" Jangan nak, tidak semua manusia seperti kamu yang berani dengan mereka.." Ujar Paul sambil terkekeh.

" Haiyah.." Ujar Ryn mendengus, dan Paul semakin terkekeh.

" Papa pergi dulu, mungkin papa akan pulang sore." Ujar Paul, dan Ryn mengangguk.

" Hati hati di jalan pa." Ujar Ryn.

Entah mengapa sejak kemarin perasaan Ryn tidak tenang. Seakan akan terjadi hal besar, tapi apa itu Ryn juga tidak tahu.

' Semoga semuanya akan baik baik saja. ' Batin Ryn.

Di tempat lain..

Lars sedang berada di rumah sakit saat ini, setelah dirinya mengunjungi sang kakek, kini dia sedang mengunjungi Roco, asisten nya.

Roco di temukan hampir tak bernyawa di tepian jurang. Mobil yang Roco kemudikan itu terjun bebas di daerah yang cukup jauh dari kediaman Paul, karena kejaran musuh.

" Kau akan baik baik saja." Gumam Lars sambil menatap Roco.

Lars sungguh sangat berterimakasih dengan Roco, dia mengorbankan dirinya sendiri untuk mengecoh musuh untuk melindungi Lars, hingga berakhir dirinya hampir mati.

Lars pergi dari sana, dan sudah ada asisten pengganti yang akan menggantikan Roco sementara hingga Roco kembali sadar.

" Tuan muda, ini adalah laporan yang sudah di rekap oleh asisten Roco. " Ujar asisten pengganti itu.

" Terimakasih." Ujar Lars.

Akhirnya mereka keluar dari rumah sakit dan menuju ke perusahaan. Selain seorang CEO, Lars juga adalah pemimpin mafia yang tersembunyi selama ini. Meski begitu, tidak ada yang tahu bahwa Lars adalah ketua Mafia.

Waktu berlalu .. Malam harinya, ketika semua orang sudah tidak beraktivitas.. Ryn mulai menggunakan pakaian yang membuatnya bergerak bebas. Dia menggunakan pakaian serba hitam dan tidak lupa dia membawa belati kesayangan nya.

Ia membuka jendela kamarnya, kebetulan kamarnya berada di lantai satu, jadi itu semakin mempermudah pergerakan nya. Ryn melompat keluar dari jendela dan mengendap endap pergi diam diam.

' Penjagaan di sini lumayan bagus.' Batin Ryn.

Ryn melesat pergi menuju ke arah pepohonan dimana dia melihat kilauan cahaya siang tadi. Dan rupanya benar, disana ada semacam perkemahan kecil yang terdiri dari tiga orang.

Ryn mengamati sekelilingnya terlebih dahulu siapa tahu dia bisa mendengar siapa bos mereka.

" Kenapa tidak langsung culik saja, toh sebenarnya yang di inginkan adalah gadis itu, bukan? " Ujar salah satu pria.

" Akan sulit membawa dia jika masih ada pria bernama Paul itu, mereka bukan kelompok mafia tapi dia juga memiliki banyak anggota."Ujar yang lain, yang saat ini sedang membakar jagung.

Ryn yang mendengar itu pun bingung, siapa yang mereka maksudkan..

' Apa mereka membicarakan aku?' Batin Ryn.

" Misi kali ini tidak boleh gagal." Ujar pria ketiga yang sedang mengelap belati penuh darah.

" Tapi kenapa tuan tidak memperbolehkan kita yang menangkapnya? Tuan tidak mau gadis itu di sentuh orang lain. Anggota yang sebelum aku dulu pernah bersama Tuan menculik gadis itu, tapi lolos juga." Ujar pria pertama.

" Dan ada yang berskhir kehilangan tangan nya." Ujar pria ketiga.

' Jadi benar, dia anak buah pria yang menculikku. Tapi kenapa pria itu ingin menculikku? Aku bahkan tidak pernah keluar tanpa pengawalan orang orang papa.' Batin Ryn.

" Besok, ketika pria bernama Paul itu pergi.. Kita bantai Vila itu, setelah kita menghabisi semua orang, kita kabari Tuan bahwa gadis itu di Vila sendirian." Ujar pria kedua.

" Hati - hati, menurut tuan, gadis itu bisa bela diri. Karena dua kali di culik, dia bisa lolos." Ujar pria kedua lagi.

Kedua pria itu mengangguk lalu memakan jagung yang sebelumnya mereka bakar. Ryn mengintai sekitar setengah jam di sana, hingga akhirnya dua pria itu tidur dan satu pria berjaga, mereka berjaga bergantian.

' Bagus, tidurlah.. Setelah ini kalian akan tidur selamanya.' batin Ryn.

Ryn memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang pria yang sedang berjaga sendirian. Dia mendekat tanpa suara dan..

" JLEB!! KRAK"

" UHUK!!" Pria yang Ryn tusuk dengan belati itu langsung memuncratkan darah.

Rin menusuk di tulang rusuknya, juga dia memutar belatinya hingga membuat tulang pria itu patah. Pria itu langsung tewas di tempat.

Ryn memposisikan pria itu seakan pria itu sedang tertidur tengkurap, kemudian dia kembali bersembunyi di balik semak. Ryn menunggu hingga pergantian berikutnya. Dan setelah dua jam akhirnya keluar pria kedua.

"Ck! Dia malah ikut tidur. Hoy! Bangun, pindah ke dalam." Ujar pria itu.

Pria itu menelentangkan teman nya dan terkejut, teman nya sudah tidak bernyawa dan berlumuran darah.

" Ada musuh! Ukh!!" Pria itu langsung tumbang di atas jasad reman nya.

Ryn melemparkan belatinya, dan menusuk tepat di jantung pria itu. Dua pria sudah tewas, dan sekarang Ryn akan melanjutkan aksinya.

Ryn menepuk pria yang sedang tidur itu dan pria itu bangun.

" Eh, siapa kau?" Ujar pria itu menatap kearah Ryn.

" Temanmu sudah ke neraka, sekarang giliranmu." Ujar Ryn dan memukul leher pria itu sampai pingsan.

Ryn tentu tidak membunuhnya, dia membutuhkan satu pria itu untuk menjadi kuncinya mengorek informasi.

Ryn menghubungi Lodra, meskipun dia kesal dengan Lodra, tapi dia tidak sekuat itu untuk mengangkat pria yang baru di pukulnya hingga pingsan itu sendirian. Terlebih, jarak dari Vila ke pepohonan itu lumayan jauh.

" Kakak, datang ke kemari.. Aku akan berikan lokasiku." Ujar Ryn pada Lodra.

Tidak sampai sepuluh menit, Lidra datang. Dia heran saat Ryn menghubunginya malam malam, tapi dia langsung terkejut saat mengetahui posisi Ryn yang berada di tengah hutan.

" Astaga, adik.. sedang ap.. Huh? Siapa mereka?" Tanya Lodra ketika melihat dua jasad pria.

" Mayat." Ujar Ryn santai.

" Ryn, jangan bilang kamu membunuh mereka.." Ujar Lodra.

" Ya, aku membunuh mereka, nanti aku minta tolong kakak bereskan mereka. Tapi ada satu yang masih hidup, kits mungkin akan bisa mendapatkan informasi darinya." Ujar Ryn.

" Dimana?" Tanya Lodra, dan Ryn menunjuk ke arah tenda.

Lodra berjalan memasuki tenda itu, tan terkejut ketika melihat pria yang sudah di ikat rapi oleh Ryn menggunakan tali.

'' Kita bawa dia dan taruh dia di dekat kandang Thunder, lalu kakak interogasi dia besok.'' Ujar Ryn. Meskipun Lodra tidak habis pikir dengan Ryn tapi dia tetap mengangguk.

' Sepertinya tugasku akan bertambah besar nantinya, semoga aku bisa menyembunyikan hal sebesar ini.' Batin Lodra.

'' Ayo kita bawa pergi dia.'' Ujar Lodra.

Lodra memanggul pria itu, tubuh Lodra yang memang kekar itu membuatnya seakan tidak memiliki beban sama sekali. Mereka pun berjalan menuju Vila. Ketika keamanan di sana sedang berganti, Ryn masuk kedalam Vila dan Lodra membawa pria itu masuk ke dalam dan menaruhnya di sisi kandang Thunder.

Ke esokan harinya..

Pria yang pingsan itu bangun dari tidurnya, entahlah.. sepertinya dia pingsan dan berlanjut menjadi tidur. Dia membuka mata dan pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah Thunder, si harimau putih yang saat ini menatap tajam kearahnya.

'' HUA!!!!'' Teriak pria itu.

'' GRROAR!!!'' Harimau putih itu mengaum.

'' AA!! Tolong.. siapapun tolong aku.'' Ujar Pria itu.

'' Berisik!'' Bentak Lodra.

Pria itu terengah engah, dia panik dan ketakutan disaat yang bersamaan. Dia kebingungan kerena semalam dirinya masih berada di tenda dan kini justru berada di depan kandang harimau.

'' Dua temanmu sudah berada di dalam perutnya, jika kau bisa bekerja sama.. maka kau akan selamat.'' Ujar Lodra.

'' Tolong lepaskan aku.'' Ujar pria itu.

'' katakan lebih dulu padaku, siapa yang menyuruhmu?'' Tanya Lodra.

'' Aku tidak tahu, aku hanya menjalankan tugasku  saja.'' Ujar pria itu berbohong.

Lodra berjalan dan mengambil sobekan baju milik rekan pria itu yang berlumuran darah dan memberikan nya pada pria itu sembari berkata.

'' Lihat pakaian ini, kau mengenalinya bukan? Ini milik kedua rekanmu, dan sekarang mereka bersemayam di dalam perut harimau putih ini, menjadi robekan daging.'' Ujar Lodra.

Pria itu ketakutan melihatnya, padahal darah adalah hal yang biasa dirinya lihat apabila dirinya sedang menjalankan misi membunuh, tetapi kali ini dirinya yang akan menjadi korban. Dan juga, mati menjadi makanan harimau tentu saja tidak lucu.

'' Tolong lepaskan aku, aku akan ceritakan padamu.'' Ujar pria itu.

'' Ceritakan saja, aku mendengarkanmu.'' Ujar Lodra.

'' Baik.. baik.. aku akan ceritakan pdamu.'' Ujar Pria itu.

" Jangan menciba membohongiku, atau aku potong satu persatu anggota tubuhmu dan aku berikan pada Harimau." Ujar Lodra.

" Aku tidak berani, aku akan bicara jujur." Ujar pria itu, dan Lodra tersenyum smirk melihatnya.

" Ceritakan.." Ujar Lodra.

" Kami adalah..."

Di sisi lain, saat ini Ryn keluar dari kamarnya dengan pakaian santainya, juga sudah ada Paul yang saat ini sedang duduk di meja makan.

'' Pagi sayang, kemari.. Papa sudsh menyiapkan dumplung untukmu.'' Ujar Paul, dan Ryn tersenyum senang.

'' Papa akan ada pertemuan.. jadi mungkin kamu akan sendirian di Vila, apa kamu mau ikut papa?'' Tanya Paul.

'' Ryn di vila saja, bermain dengan Thunder, pa.'' Ujar Ryn.

'' Baiklah, papa pergi dulu kalau begitu.'' Ujar Paul dan mencium kening Ryn.

Paul pun melangkah pergi dari sana, Ryn menatap Paul dari belakang dan dia seakan tidak rela Paul pegi. Entah mengapa perasaan Ryn semakin tidak enak.

'' Papa.. '' Panggil Ryn.

'' Ya, sayang?'' Ujar Paul menghentikan langkahnya.

'' Tidak bisakah papa di vila saja seharian ini?'' Ujar Ryn.

Sungguh, semakin hari semakin besar rasa takut Ryn terlebih lagi sekarang dia sudah tahu bahwa banyak orang yang mengincar Paul untuk menangkap dirinya.

" Kenapa, sayang?" Tanya Paul.

Ryn hanya diam dan tidak bisa berkata apa apa.. Kemudian menggeleng.

" Tidak ada, Ryn hanya merindukan papa." Ujar Ryn.

" Astaga, nak.. Kita bahkan setiap hari bertemu dan tinggal bersama, masa kamu merindukan papa?" Ujar Paul terkekeh.

' Tuhan, tolong jaga papaku.. Aku tidak akan rela jika senyumnya hilang dari pandanganku, terlebih dirinya. ' Batin Ryn sambil menatap Paul.

" Aduh, kok malah sedih.. Kemari, papa minta maaf ya.. papa terlalu sibuk sampai jarang memiliki waktu bersama dengan putri papa ini." Ujar Paul sambil memeluk Ryn.

Ryn memeluk erat pinggang Paul dan kemudian meneteskan air matanya.

" Cup.. cup.. cup.. Papa minta maaf yah.." Ujar Paul.

" Papa, akhir akhir ini perasaan Ryn tidak enak, tolong berjanjilah papa akan baik baik saja." Ujar Ryn sambil menatap Paul.

" Papa janji akan baik baik saja, sayang.. Itu cuma perasaan kamu saja. " Ujar paul.

" Yang tenang oke.. Papa janji akan pulang cepat." Ujar Paul, dan Ryn mengangguk.

" Sudah ya, papa pergi dulu." Ujar Paul lagi, dan Ryn mengangguk.

" Jangan menangis, putri papa sudah besar. Papa hanya sebentar, dan akan kembali dengan cepat." Ujar Paul.

" Iya.." Sahut Ryn.

Paul kemudian mengecup berulang kali kening dan kepala Ryn, kemudian ia pun melangkah pergi dari sana. Tapi percaya atau tidak, Paul sendiri mengusap air matanya.

Setelah Paul pergi, Ryn memakan dumpling yang di siapkan Paul itu hingga habis, kemudian ia bangun dan berjalan ke arah belakang Vila, dimana ada Lodra yang sedang baru selesai mengintrogasi pria mata mata itu.

" Kakak mendapatkan sesuatu?" Tanya Ryn.

" Dia bilang dirinya adalah orang suruhan Sam Eldrigo, pria yang mencoba menculik kamu." Ujar Lodra.

" Sebenarnya yang mereka incar adalah kamu, tapi karena kamu sangat di lindungi oleh tuan.. mereka jadi mengincar tuan lebih dulu." Ujar Lodra lagi.

" Dan banyak dari anak buah tuan, yang berhasil di tarik olehnya. Alhasil mebjadi mata mata yang mengamati gerak gerik tuan dan kamu. Dimana tuan??" Ujar Lodra.

" Papa pergi menemui klien nya bersama sekertaris Travis. " Ujar Ryn.

' Gawat, hampir sebagian besar dari mereka adalah orang orang pria bernama Sam itu, tuan dalam bahaya.' Batin Lodra.

" Kakak, ada apa?" Tanya Ryn.

" Tidak apa apa, kamu tetaplah di vila.. Sebentar lagi tim kakak akan datang, Kakak akan mengikuti kemana papamu pergi." Ujar Lodra.

" Aku ikut.." Ujar Ryn.

" Tapi.."

" Bagaimana jika pria itu datang, dan tim kakak belum datang? Aku akan di bawa dengan mudah." Ujar Ryn.

Benar, jika sampai Lodra pergi dan timnya belum datang.. Maka Ryn akan dalam bahaya. Lodra jadi dilema sekarang, jika dia membawa Ryn juga bahaya, karena dia hanya sendirian.

" Kakak, aku bisa bela diri.. Jangan lupakan itu." Ujar Ryn.

" Baiklah, ayo." Ujar Lodra.

Ryn langsung mengikuti Lodra dan naik kedalam mobil, mereka berdua pun melesat pergi dari sana.

" Tim, ikuti posisiku.. Di Vila tidak ada orang, nona bersamaku." Ujar Lodra pada anak buahnya, menggunakan ear piece nya.

***TO BE CONTINUED***...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

deg degan gaesss

2024-02-19

1

syh 03

syh 03

tegang bgt 🙃🙃

2023-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1 TRAGEDI.
2 EPS. 2. Bayi singa.
3 EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4 EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5 EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6 EPS. 6. Hampir saja...
7 EPS.7. Menyergap mata mata.
8 EPS. 8. KECELAKAAN
9 EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10 EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11 EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12 EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13 EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14 EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15 EPS. 15. PENYUSUP
16 EPS. 16. PERASAAN LARS..
17 EPS. 17. GEMPAR.
18 EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19 EPS. 19. PERKELAHIAN.
20 EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21 EPS. 21. Mengetahui fakta.
22 EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23 EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24 EPS. 24. Lars yang oleng.
25 EPS. 25. Uring uringan.
26 EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27 EPS. 27. Menangkap Sam.
28 EPS. 28. AWKWARD moment.
29 EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30 EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31 EPS. 31. DATE..
32 EPS. 32. KRISS.
33 EPS. 33. First Kiss.
34 EPS. 34. Bertemu Peet.
35 EPS. 35. Ruang Virtual.
36 EPS. 36. Membujuk Ryn.
37 EPS. 37. Gadis kuat.
38 EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39 EPS. 39.
40 EPS. 40.
41 EPS. 41. Cerita malam kelam..
42 EPS. 42. Berjanjilah.
43 EPS. 43. Ryn pulang.
44 EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45 EPS. 45. SAM tewas.
46 EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47 EPS. 47. Demi Penyamaran..
48 EPS. 48. Menyusup.
49 EPS. 49. Nyaris.
50 EPS. 50. Menyalahkan setan.
51 EPS. 51. JARI DAMIAN.
52 EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53 EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54 EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55 EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56 EPS. 56. Ryn demam.
57 EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58 EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59 EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60 EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61 EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62 EPS. 62. Rencana Lars.
63 EPS. 63. Ganjil.
64 EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65 EPS. 65. LARS HEBOH.
66 EPS. 66. Beli benda keramat.
67 EPS. 67. Pulang ke rumah.
68 EPS. 68. Lodra tertembak.
69 EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70 EPS. 70. Aksi Lodra.
71 EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72 EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73 EPS. 73. AKUARIUM
74 EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75 EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76 EPS. 76. David Tewas.
77 EPS. 77. Akhir dendam..
78 EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79 EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80 EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81 EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82 EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83 EPS. 83. SWEET NIGHT.
84 EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85 EPS. 85. Dengarlah..
Episodes

Updated 85 Episodes

1
EPS. 1 TRAGEDI.
2
EPS. 2. Bayi singa.
3
EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4
EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5
EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6
EPS. 6. Hampir saja...
7
EPS.7. Menyergap mata mata.
8
EPS. 8. KECELAKAAN
9
EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10
EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11
EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12
EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13
EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14
EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15
EPS. 15. PENYUSUP
16
EPS. 16. PERASAAN LARS..
17
EPS. 17. GEMPAR.
18
EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19
EPS. 19. PERKELAHIAN.
20
EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21
EPS. 21. Mengetahui fakta.
22
EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23
EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24
EPS. 24. Lars yang oleng.
25
EPS. 25. Uring uringan.
26
EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27
EPS. 27. Menangkap Sam.
28
EPS. 28. AWKWARD moment.
29
EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30
EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31
EPS. 31. DATE..
32
EPS. 32. KRISS.
33
EPS. 33. First Kiss.
34
EPS. 34. Bertemu Peet.
35
EPS. 35. Ruang Virtual.
36
EPS. 36. Membujuk Ryn.
37
EPS. 37. Gadis kuat.
38
EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39
EPS. 39.
40
EPS. 40.
41
EPS. 41. Cerita malam kelam..
42
EPS. 42. Berjanjilah.
43
EPS. 43. Ryn pulang.
44
EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45
EPS. 45. SAM tewas.
46
EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47
EPS. 47. Demi Penyamaran..
48
EPS. 48. Menyusup.
49
EPS. 49. Nyaris.
50
EPS. 50. Menyalahkan setan.
51
EPS. 51. JARI DAMIAN.
52
EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53
EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54
EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55
EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56
EPS. 56. Ryn demam.
57
EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58
EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59
EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60
EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61
EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62
EPS. 62. Rencana Lars.
63
EPS. 63. Ganjil.
64
EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65
EPS. 65. LARS HEBOH.
66
EPS. 66. Beli benda keramat.
67
EPS. 67. Pulang ke rumah.
68
EPS. 68. Lodra tertembak.
69
EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70
EPS. 70. Aksi Lodra.
71
EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72
EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73
EPS. 73. AKUARIUM
74
EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75
EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76
EPS. 76. David Tewas.
77
EPS. 77. Akhir dendam..
78
EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79
EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80
EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81
EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82
EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83
EPS. 83. SWEET NIGHT.
84
EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85
EPS. 85. Dengarlah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!