EPS. 3. Mata Mata Musuh.

Ryn tampak mengelus elus lembut kepala anak singa itu, lalu anak singa itu pun mengusel seakan merasa nyaman berada di gendongan Ryn dan merasakan sentuhan tangan Ryn.

Sesekali anak singa itu mengeong seperti kucing, suaranya sangat lucu hingga Ryn terkekeh mendengarnya.

'' Aku akan bawa dia dulu.'' Ujar Ryn, dan langsung membawa pergi anak singa itu.

Setelah Ryn membawa pergi singa itu, Lodra langsung menatap ke arah pawang singa tadi.

'' Lain kali saat bicara dengan nona, jaga ucapanmu. Jangan sekalipun kau meninggikan suaramu pada nona.'' Ujar Lodra pada pria tadi.

'' Maaf kan saya, tuan. Tapi, apakah nona sudah sering bermain bersama binatang buas? Walau itu hanya seekor anak singa, tapi dia juga galak.'' Ujar pria itu.

" Nona pencinta binatang, dia mudah mengambil hati para binatang." Ujar Lodra dan berlalu pergi dari hadapan sang pawang.

Berpindah ke sisi Ryn yang membawa masuk anak singa itu ke dalam rumah. Ryn mencari Paul yang sudah bisa di tebak dirinya berada di ruang kerja.

" Papa.. " Teriak Ryn.

" Astaga, nak.. jangan lari. " Ujar Paul yang melihat Ryn berlari sangat antusias.

Gadis 20 tahun itu langsung lompat dengan lincah dan duduk di atas meja kerja Paul.

" Papa, terimakasih untuk hadiah nya." Ujar Ryn antusias.

" Kamu suka?" Tanya Paul.

" Sangat.. " Ujar Ryn sambil mencium bayi singa itu.

Bayi singa itu terlihat menguap, memang benar benar sangat lucu dan begitu menggemaskan.

" Mulai sekarang, dia adalah teman barumu, kamu besarkan dia supaya dia bisa melindungi kamu. Ngomong ngomong, kamu punya nama untuknya? " Ucap Paul.

" Nama.. Em, aku akan menamainya dengan Lio." Ujar Ryn.

" Lio, nama yang bagus.. nah, sekarang kamu siap siap, kita akan terbang ke Bali." Ujar Paul, dan Ryn mengangguk.

Ryn membawa bayi singa itu keluar dan memberikan nya pada sang pawang, dirinya pun naik ke atas kamarnya.

Saat Ryn membuka lemari pakaian nya, tiba tiba bayangan wanita di mimpinya kembali muncul.

NGINNGGG!!!

telinga Ryn berdenging.

" Akh!!" Teriak Ryn. Ryn langsung jatuh terduduk dan menutup telinga nya.

' Tetaplah didalam sayang..'

Suara wanita yang memasukan anak nya ke dalam lemari itu kembali terngiang di telinga Ryn.

" Akh! Telingaku sakit sekali." Keluh Ryn.

Ryn menelungkup dan menutup kedua telinganya sambil memejamkan mata, Tak lama suara itu hilang. Ryn kembali bangun dan kembali merasa heran, karena dia hanya bermimpi itu satu kali, tapi dia bisa begitu kesakitan ketika mengingat mimpi itu.

" Kenapa aku bisa teringat dengan mimpi aneh itu, siapa sebenarnya perempuan itu?" Gumam Ryn.

Tak mau tenggelam dalam pemikiran nya terlalu lama, Ryn bangun dan mengambil satu set pakaian casual lalu mengganti pakaian nya. Ryn turun ke bawah, dan Paul sudah menunggu dirinya di ruang tengah.

" Sudah siap, sayang?" Tanya Paul.

" Sudah pa, ayo." Ujar Ryn.

Akhirnya mereka berdua pun keluar dari kediaman itu.

" Pa, seperti apa wajah mama?" Tanya Ryn tiba tiba saat keduanya sedang berada di perjalanan.

Paul tentu terkejut, Ryn tidak pernah bertanya seperti apa ibunya selama ini, dan kini akhirnya Ryn bertanya. Paul takut Ryn sudah mulai mengingat siapa dirinya dan masa kecilnya.

" Kamu mau tahu seperti apa mamamu?" Tanya Paul dengan tenang.

" Iya, Ryn tidak pernah melihat satupun foto mama di rumah. Papa juga tidak pernah bercerita pada Ryn." Ujar Ryn.

" Mamamu adalah perempuan yang cantik, baik, hebat dan cerdas, seperti kamu." Ujar Paul.

" Apakah papa mencintai mama?" Tanya Ryn, dan paul mengangguk.

' Benar, papamu sangat mencintai ibumu, nak. Dia bahkan rela melawan restu dari kakek dan nenekmu demi menikahi ibumu.' Batin Paul.

" Lalu kenapa papa tidak memasang satupun foto mama?" Tanya Ryn.

Paul menatap Ryn, lalu mengusap kepala Ryn.

" Kamu pernah sakit sayang, setelah mamamu meninggal. Papa takut kamu akan teringat terus menerus dengan mamamu, jadi papa menyingkirkan semua foto mamamu dan semua benda yang berhubungan dengannya." Ujar Paul.

" Papa takut kehilangan putri papa juga." Ujar Paul.

Ryn melihat kesedihan yang mendalam di mata Paul, Ryn langsung memeluk Paul.

" Maaf papa, Ryn tidak bermaksud membuat papa sedih. Jangan di ingat, Ryn sudah dewasa.. Ryn mengerti." Ujar Ryn.

meskipun Paul tidak menceritakan yang sebenarnya, tapi apa yang dia katakan memang benar. Dan kesedihan yang terpancar di wajahnya sesungguhnya memang dia benar benar takut kehilangan Ryn saat itu.

Tak lama keduanya sampai di bandara, pengawal yang mengikuti mereka masuk dan di sana juga sudah ada keamanan yang menunggu tiba nya Paul dan Ryn. Setelah melakukan pemeriksaan, akhirnya mereka pun terbang ke Bali.

Di tempat lain..

Di sebuah kediaman mewah dan megah, terdapat sebuah pesta yang mewah. Itu adalah pesta ulang tahun Peet Hunter yang ke 90. Dan ada seorang pria yang berdiri di belakang kursi roda Peet yakni cucu Peet, Lars Hunter.

Banyak tamu tamu dari kalangan konglomerat yang menghadiri acara ulang tahun itu, Mereka bahkan membawa anak anak gadis mereka dan berharap Lars akan meliriknya.

" Halo tuan Peet, selamat ulang tahun." Seorang pria dengan jas berwarna merah terang mendekat ke arah Peet.

" Terimakasih, siapa anda?" Tanya Peet.

Peet sudah mudah lupa atau pikun dengan hal hal di sekitarnya, satu satunya yang di ingat hanya cucunya, Lars seorang.

" Saya adalah Rama salah satu kolega bisnis keluarga Hunter." Ujar pria itu dengan wajah ramahnya.

" Ayah, ayah di sini." Ucap sebuah suara wanita.

" Kemari nak, ucapkan selamat ulang tahun, beliau adalah tuan Peet." Ujar Rama pada wanita yang sepertinya adalah putrinya.

" Selamat ulang tahun kakek Peet, saya Mona.." Ujar wanita itu.

" Lancang." Ujar Lars dengan suara bass nya.

Seketika Rama dan Mona langsung terkejut dan ketakutan, Lars terlihat sangat dingin.

" Sejak kapan kakekku menjadi kakekmu?" Ujar Lars dengan tatapan tajam ke arah Mona.

" Ma- maaf tuan muda Lars, putri saya lancang. Mona, Minta maaf pada tuan Peet dan tuan muda Lars. " Ujar Rama pada Mona.

" Ma- maaf tuan muda." Ujar Mona dengan wajah takut.

' Sial! Orang bilang untuk menarik hati pria, harus ramah dan akrab dengan keluarganya. Apa apaan ini, aku malah di bentak.' Batin Mona kesal.

Lars langsung mendorong kursi roda Peet dan pergi dari hadapan dua orang itu. Mereka berpindah menuju ke sofa kebesaran Peet.

" Kakek, kita pindah ke sofa. Kakek sudah terlalu lama duduk di kursi roda." Ujar Lars pada Peet.

" Ah, iya.." Ujar Peet.

Lars membantu sang kakek untuk pindah, dan hal itu di saksikan oleh banyak orang. Banyak yang memuji kasih sayang Lars terhadap sang kakek, Lars sangat sabar menghadapi sang kakek yang sudah pikun itu.

' Kenapa aku tidak melihat gadis itu di sini? Apakah Paulo Reiner tidak datang kemari?' Batin Lars.

Pandangan Lars menyapu melihat ke semua sudut rumahnya, ia mencari keberadaan Ryn. Tak lama, Roco menghampiri Lars dan berbisik sesuatu.

" Tuan muda, ini adalah hasil penyelidikan tentang Paulo Reiner." Bisik Roco.

" Dia tidak datang kemari, apakah dia tidak mendapatkan undangan ulang tahun kakekku?" Tanya Lars.

" Em, dapat.. hanya saja dia tidak bisa datang dan menyuruh asisten nya untuk mewakili dirinya." Ujar Roco.

Lars mengangguk mengerti, dan ia menyimpan map yang di bawa Roco kedalam jas nya.

Waktu berlalu, Ryn dan Paul sudah sampai di bandara. Dengan pengawalan khusus, Ryn dan Paul masuk kedalam mobil mewah yang sudah menunggu mereka di pintu belakang Bandara.

Karena waktu di Bali lebih cepat satu jam dari di Jakarta, jadi saat ini di sana sudah lumayan malam. Paul merasakan keanehan di sekitarnya, beberapa orang orang yang mengawalnya, baru.

" Apakah Tian mengganti pengawalku?" Tanya Paul pada supir nya.

" Ya, tuan.. Beberapa dari mereka baru, karena yang lama tertangkap mencoba berkhianat." Ujar sang supir.

Paul hanya diam, dan duduk dengan tenang di samping Ryn. Ryn juga mendengar itu, meskipun Ryn di manja oleh Paul, tapi kenyataan nya Ryn adalah gadis pemberani dan bisa berubah menjadi gadis dingin tanpa ampun jika tidak bersama Paul.

" Papa, bolehkah aku ke pantai umum, besok?" Tanya Ryn.

" Pantai umum berbahaya, sayang.." Ujar Paul.

" Bukankah ada banyak pengawal? Ryn akan baik baik saja." Ujar Ryn.

Saat mengatakan itu, tatapan Ryn bertemu dengan supir yang mengendarai mobil itu dari spion depan. Supir itu langsung kembsli fokus pada kemudinya.

' Kenapa aku merasa orang ini aneh, dia seperti menyembunyikan sesuatu.' Batin Ryn.

' Jika sampai mereka berani menghianati papa, maka aku yang akan menghabisi mereka semua. Aku tidak akan membiarkan papa tersakiti sedikitpun.' Batin Ryn.

" Baiklah, besok papa atur. " Ujar Paul.

' Besok, aku akan mencari tahu kebenaran nya.' Batin Ryn.

Tak lama mobil sampai di mansion tempat tinggal Paul dulunya. Mansion itu sangat besar dan memiliki sekitar 3 lantai, Dulunya itu adalah tempat tinggal Paul dan orang tuanya.

Banyak anak buah Paul yang berlalu lalang di sana, dengan langkah tegas dan berwibawa, Paul berjalan menggandeng Ryn.

Ryn pun demikian, tiba tiba dia memancarkan aura dingin nya. Tidak terlihat Ryn yang ramah dan murah senyum saat ini. Anak buah Paul pun menatap heran, karena Ryn selalu di kenal lemah lembut.

" Sayang, masuk ke kamarmu lalu istirshat. Papa ada sesuatu yang harus papa urus." Ujar Paul sambil mengusap kepala Ryn.

" Iya, pa." Sahut Ryn.

Para pelayan mansion itu membawakan koper dan barang barang Ryn masuk ke dalam kamar Ryn. Sementara itu Paul langsung pergi keluar lagi.

Ryn masuk ke dalam kamar dan langsung membuka kopernya, dia mengeluarkan pakaian serba hitam lalu masuk kedalam kamar mandi.

Tak lama, Ryn keluar dengan penampilan tomboy nya. Dia langsung menggunakan sepatu, dan mengeluarkan senjata andalan nya, belati. Dia berlari mendekat ke arah jendela dan langsung lompat dari lantai 2 ke bawah.

' Papa mau kemana.' Batin Ryn melihat Paul yang berjalan menuju ke belakang mansion.

Rupanya Ryn pandai menyembunyikan dirinya, dia melesat kesana dan kemari untuk mengikuti Paul dari belakang.

Tidak ada satupun yang tahu, Ryn memiliki sisi seperti itu. Selama ini Ryn selalu menjadi putri yang baik, lugu, dan lemah lembut. Bahkan Paul dan Lodra pun sama sekali tidak menaruh curiga pada Ryn.

Paul sampai di markasnya, Ryn tentu tahu papa nya tidak se sederhana itu. Ryn tahu Paul memiliki kelompok yang bergerak dengan mengandalkan kecanggihan gadget.

" Siapa yang memberimu ijin mengganti orang orangku, Tian?" Ucap Paul, pada pria bernama Tian yang sedang fokus pada berkas berkas.

" Oh, tuan.. Anda sudah datang? Maaf saya tidak tahu." Ujar pria bernama Tian.

" Tidak tahu, atau tidak mau menyambut kedatanganku? Kau semakin kesini semakin seenaknya denganku. Apa kau pikir karena kau adalah asisten pilihan mendiang orang tuaku jadi kau bisa seenaknya?" Ujar Paul dengan tatapan tajam nya.

" Aku adalah tuamnu, jadi taruh rasa hormatmu padaku!" Ujar Paul dengan nada tinggi.

" Maaf, tuan.." Ujar Tian menunduk.

" Sejak kapan pengawalku kau ganti? Siapa yang memberimu hak melakukan itu?" Ujar Paul.

" Mereka berkhianat, tuan.. Saya hanya melakukan yang terbaik untuk anda." Ujar Tian.

" Yang terbaik?? Jika mereka berkhianat, maka aku yang berhak memberi mereka hukuman, bukan kau. Jaga perilakumu, Tian. Atau kau juga aku keluarkan dari mansion ini, kau tahu konsekuensinya, bukan?" Ujar Paul.

" Baik, tuan.. maafkan kelancangan saya." Ujar Tian.

Paul berbalik pergi dari sana. Dari jauh Ryn melihat perubahan wajah dan tatapan Tian pada Paul yang seperti musuh.

' Rupanya dia memang berniat memberontak. Bisa jadi orang orang yang saat ini ada di mansion adalah orang orangnya, bukan orang orang papa.' Batin Ryn.

Ryn langsung pergi dan kembali masuk ke kamarnya lewat jendela. Dia naik ke atas pohon yang berada tepat di depan kamarnya, baru dia lompat ke balkon. Ryn langsung mengganti pakaian nya dan menyembunyikan pakaian yang sebelumnya dia kenakan.

CKLEK!

Pintu terbuka.

Paul masuk ke dalam kamar Ryn, dan melihat Ryn yang sudah berbaring di atas ranjang dengan piama nya.

" Mimpi indah, sayang." Ujar Paul, lalu mengecup kening Ryn.

Paul mematikan lampu dan keluar dari kamar Ryn. Setelah Paul keluar, Ryn kembali membuka matanya.

Ryn mengeluarkan ponselnya, dan mengirimi Lodra pesan. Ryn mengatakan kepada Lodra untuk mengecek satu persatu data diri pengawal baru yang di tempatkan di mansion Paul di Bali.

Ryn juga mengatakan bahwa mereka mencurigakan. Setelah mengirimi Lodra pesan, Ryn pun memejamkan matanya.

Di tempat lain..

Di jakarta, Lodra mendapatkan pesan dari Ryn. Dia pun langsung pergi ke ruang kerja yang terdapat berbagai macam alat alat canggih.

" Pria tua bernama Tian itu memang sedikit tidak waras. Bisa bisa nya dia terang terangan mau memberontak, tidak punya otak." Gumam Lodra.

" Semuanya dengar, tuan Paul saat ini sedang dalam bahaya. Ada yang mengirim mata mata musuh le mansion Bali, kita semua harus lembur dan mencari identitas semua pengawal baru tuan Paul di Bali." Ujar Lodra pada semua tim nya yang berjumlah 15 orang.

" Baik, Lodra." Ujar semua orang.

" Terimakasih untuk kerja samanya, katakan padaku kalian mau pesan makanan apa." Ujar Lodra, dan semua orang menjadi senang.

Mereka semua langsung bergerak dengan cepat. Mungkin malam ini sampai besok mereka tidak akan tidur.

' Jangan harap kalian bisa lari dari timku.' Batin Lodra.

TO BE CONTINUED...

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

untung Ryn cepat tanggap

2024-02-19

2

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

oo..musuh dlm selimut..

2024-01-15

1

Na Nadhifah

Na Nadhifah

Aku mampir kak Nana, semangat.. 😁😁

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1 TRAGEDI.
2 EPS. 2. Bayi singa.
3 EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4 EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5 EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6 EPS. 6. Hampir saja...
7 EPS.7. Menyergap mata mata.
8 EPS. 8. KECELAKAAN
9 EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10 EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11 EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12 EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13 EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14 EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15 EPS. 15. PENYUSUP
16 EPS. 16. PERASAAN LARS..
17 EPS. 17. GEMPAR.
18 EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19 EPS. 19. PERKELAHIAN.
20 EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21 EPS. 21. Mengetahui fakta.
22 EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23 EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24 EPS. 24. Lars yang oleng.
25 EPS. 25. Uring uringan.
26 EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27 EPS. 27. Menangkap Sam.
28 EPS. 28. AWKWARD moment.
29 EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30 EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31 EPS. 31. DATE..
32 EPS. 32. KRISS.
33 EPS. 33. First Kiss.
34 EPS. 34. Bertemu Peet.
35 EPS. 35. Ruang Virtual.
36 EPS. 36. Membujuk Ryn.
37 EPS. 37. Gadis kuat.
38 EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39 EPS. 39.
40 EPS. 40.
41 EPS. 41. Cerita malam kelam..
42 EPS. 42. Berjanjilah.
43 EPS. 43. Ryn pulang.
44 EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45 EPS. 45. SAM tewas.
46 EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47 EPS. 47. Demi Penyamaran..
48 EPS. 48. Menyusup.
49 EPS. 49. Nyaris.
50 EPS. 50. Menyalahkan setan.
51 EPS. 51. JARI DAMIAN.
52 EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53 EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54 EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55 EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56 EPS. 56. Ryn demam.
57 EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58 EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59 EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60 EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61 EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62 EPS. 62. Rencana Lars.
63 EPS. 63. Ganjil.
64 EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65 EPS. 65. LARS HEBOH.
66 EPS. 66. Beli benda keramat.
67 EPS. 67. Pulang ke rumah.
68 EPS. 68. Lodra tertembak.
69 EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70 EPS. 70. Aksi Lodra.
71 EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72 EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73 EPS. 73. AKUARIUM
74 EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75 EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76 EPS. 76. David Tewas.
77 EPS. 77. Akhir dendam..
78 EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79 EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80 EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81 EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82 EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83 EPS. 83. SWEET NIGHT.
84 EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85 EPS. 85. Dengarlah..
Episodes

Updated 85 Episodes

1
EPS. 1 TRAGEDI.
2
EPS. 2. Bayi singa.
3
EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4
EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5
EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6
EPS. 6. Hampir saja...
7
EPS.7. Menyergap mata mata.
8
EPS. 8. KECELAKAAN
9
EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10
EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11
EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12
EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13
EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14
EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15
EPS. 15. PENYUSUP
16
EPS. 16. PERASAAN LARS..
17
EPS. 17. GEMPAR.
18
EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19
EPS. 19. PERKELAHIAN.
20
EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21
EPS. 21. Mengetahui fakta.
22
EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23
EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24
EPS. 24. Lars yang oleng.
25
EPS. 25. Uring uringan.
26
EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27
EPS. 27. Menangkap Sam.
28
EPS. 28. AWKWARD moment.
29
EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30
EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31
EPS. 31. DATE..
32
EPS. 32. KRISS.
33
EPS. 33. First Kiss.
34
EPS. 34. Bertemu Peet.
35
EPS. 35. Ruang Virtual.
36
EPS. 36. Membujuk Ryn.
37
EPS. 37. Gadis kuat.
38
EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39
EPS. 39.
40
EPS. 40.
41
EPS. 41. Cerita malam kelam..
42
EPS. 42. Berjanjilah.
43
EPS. 43. Ryn pulang.
44
EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45
EPS. 45. SAM tewas.
46
EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47
EPS. 47. Demi Penyamaran..
48
EPS. 48. Menyusup.
49
EPS. 49. Nyaris.
50
EPS. 50. Menyalahkan setan.
51
EPS. 51. JARI DAMIAN.
52
EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53
EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54
EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55
EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56
EPS. 56. Ryn demam.
57
EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58
EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59
EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60
EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61
EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62
EPS. 62. Rencana Lars.
63
EPS. 63. Ganjil.
64
EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65
EPS. 65. LARS HEBOH.
66
EPS. 66. Beli benda keramat.
67
EPS. 67. Pulang ke rumah.
68
EPS. 68. Lodra tertembak.
69
EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70
EPS. 70. Aksi Lodra.
71
EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72
EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73
EPS. 73. AKUARIUM
74
EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75
EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76
EPS. 76. David Tewas.
77
EPS. 77. Akhir dendam..
78
EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79
EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80
EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81
EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82
EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83
EPS. 83. SWEET NIGHT.
84
EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85
EPS. 85. Dengarlah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!