Lars menatap tajam pada manager dan pelayan wanita itu, sambil tangan nya mengusap usap lengan Ryn. Bukannya Ryn berpura pura kesakitan, ujung dari buku menu itu memang tajam karena terdapat seperti list besi di tepiannya sebagai hiasan.
" Jika kau masih ingin membuka restoran ini di sini, cepat suruh karyawan mu minta maaf padanya." Ujar Lars.
" Lars, tidak apa apa.. mungkin dia tidak sengaja. " Ujar Ryn, tapi Lars masih menatap tajam karyawan wanita itu.
" Apa yang kau lakukan, cepat minta maaf padanya." Ujar manager restoran itu.
Karyawan perempuan itu langsung menunjukan wajah tidak suka nya. Tapi karena dia butuh pekerjaan, jadi dia langsung menghadap Ryn dan meminta maaf.
' Hanya gadis cupu saja, apa menariknya coba, ck.' Batin karyawan itu.
" Maaf nona, saya tidak sengaja." Ujarnya.
" Tidak apa apa, lain kali tolong hati hati saja." Ujar Ryn.
" Ya." Ujar karyawan itu dengan malas.
Lars bangun dan langsung meraih tangan Ryn.
" Ayo kita pindah." Ujar Lars.
Ryn menurut dan bangun dari sana, Sebelum Lars keluar, Lars menghubungi Roco untuk memberi peringatan pada restoran yang baru saja menyinggung Ryn.
Lars membawa Ryn keluar dari pusat perbelanjaan itu, Ryn yang melihatnya jadi bingung sendiri.
" Kita tidak jadi makan?" Tanya Ryn.
" Kita pesan saja, ya? Kamu harus ke rumah sakit. " Ujar Lars.
" Rumah sakit? Kenapa? Aku tidak apa apa, Lars." Ujar Ryn.
" Kamu terluka, aku takut itu akan menjadi infeksi dan membekas di lenganmu." Ujar Lars.
Ryn menghentikan langkahnya, dan Lars ikut berhenti.
" Ini hanya tergores, tidak apa apa." Ujar Ryn.
" Tapi.."
" Aku sudah biasa di cakar oleh harimau peliharaanku, dan itu lebih parah dari ini. Ini bukan apa apa, jangan terlalu khawatir, Lars." Ujar Ryn.
" Harimau? Bukankah di rumahmu hanya ada anak singa?" Tanya Lars.
" Ya, dan seekor harimau putih yang besar. Sudah, tidak apa apa.. Aku baik baik saja, lebih baik ayo kita makan, tiba tiba aku lapar." Ujar Ryn.
Lars terkesima berkali kali dengan gadis di hadapan nya itu, saat itu dia melihat Ryn bersama Lio si anak singa, sekarang Ryn mengatakan ada seekor harimau putih juga di rumahnya, besok apa lagi?
' Memang benar benar gadis yang langka.' Batin Lars.
" Ayo.." Ujar Ryn lagi.
" Baiklah, ayo." Ujar Lars.
Akhirnya keduanya kembali masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu lagi dan masuk ke dalam restoran lain yang berada di sana.
Mereka masuk ke dalam restoran Chinese yang terkenal, dan Ryn.. Memesan dumpling, makanan kesukaan nya. Lars terkekeh melihat betapa Ryn lahap makan dumpling di hadapan nya.
Jika gadis lain, mungkin akan menjaga image nya di hadapan pria, apa lagi itu adalah Lars Hunter, seorang CEO dan pewaris HUNTER group. Tapi lain dengan Ryn, dia makan seperti biasanya tanpa malu malu atau menjaga image nya.
" Kamu suka dumpling?" Tanya Lars.
" Uhum." Sahut Ryn mengangguk sambil mengunyah dumpling yang berada di mulutnya.
Lars terkekeh melihatnya, ia sampai tidak mengambil dumpling di meja sama sekali, semua untuk Ryn.
" Habiskan jika kamu suka." Ujar Lars dengan senyum nya.
Untungnya saat itu mereka sedang menyamar, jadi tidak banyak paparazi atau orang awam yang mengenali Lars.
Hingga akhirnya mereka selesai makan malam, dan kini keduanya sedang berjalan jalan mengelilingi pusat perbelanjaan itu.
" Sudah malam, ayo pulang." Ujar Ryn.
'' Baiklah..'' Ujar Lars.
Akhirnya keduanya pun menaiki motor besar Lars yang terparkir secara VIP di depan pusat perbelanjaan itu, Lars mengemudikan motor itu dengan kecepatan sedang karena ia tidak mau membuat Ryn ketakutan.
Sementara ryn sendiri kini menatap ramainya jalanan kota di malam hari yang tidak pernah ia lihat dengan bebas, dulu. Tapi tiba tiba bayangan paul yang sedang tersenyum muncul di benaknya.
' Aku pernah sangat memimpikan hal yang begitu sederhana ini, bermain di luar rumah tanpa pengawalan yang begitu ketatnya. Berkeliling kota tanpa khawatir ada satupun yang mengenaliku, dan bernafas dengan bebas.' Batin Ryn.
' Aku senang karena akhirnya aku bisa merasakan satu hal ini, tapi sayangnya papa tidak lagi bersamaku.' Batin Ryn lagi.
Lars melihat wajah sendu Ryn dari spion nya, wajah sendu Ryn itu membuat hati Lars ikut sedih, entah apa sebabnya.
' Apa yang dia pikirkan sebenarnya, hingga wajahnya begitu menyendu.' Batin Lars.
" Besok malam aku akan menjemputmu, apakah kamu ada waktu?" Tanya Lars mencoba mencairkan suasana.
" Hm? Mau kemana?" Tanya Ryn.
" Sudah aku bilang bukan, aku akan mewujudkan semua keinginanmu." Ujar Lars.
" Kamu bilang kamu ingin ke pantai, pasar malam, wahana bermain, dan bersepeda di sore hari. Hari ini kita sudah ke wahana, maka besok aku akan mengajakmu ke pasar malam." Ujar Lars lagi.
" Tidak perlu.. Itu akan membuang waktumu, aku yakin kamu juga memiliki kesibukan. Aku sudah tahu trik untuk menyamar, jadi aku akan melakukannya sendiri." Ujar Ryn menolak.
" No - no.. Dilarang menolak." Ujar Lars.
" Tapi.."
" Gladys.. bukankah kita berteman?" Ujar Lars memanggil Ryn dengan nama belakangnya.
" Tapi itu akan merepotkanmu." Ujar Ryn.
" Aku tidak merasa di repotkan sama sekali.. " Ujar Lars kukuh.
" Baiklah, katakan padaku jika kamu butuh bantuan. Aku akan dengan senang hati membantumu semampuku." Ujar Ryn dan Lars mengangguk.
Tapi kemudian Lars teringat dengan sang kakek yang selalu mencecarnya untuk segera memiliki kekasih dan menikah. Tiba tiba Lars memiliki ide gila untuk mengikat Ryn lebih erat lagi dengan cara..
" O- oh.. aku lupa, sepertinya aku akan benar benar meminta bantuanmu." Ujar Lars.
" Oh, katakan.. bantuan apa yang kau butuhkan dariku?" Tanya Ryn.
" Maukah kamu menjadi kekasihku?" Ujar Lara.
" Eh??" Ryn langsung terkejut.
" Pura pura menjadi kekasihku di hadapan kakekku. Kakek ku sedang sakit, dan dia selalu memintaku untuk membawa kekasihku ke hadapan nya." Ujar Lars.
" Jadi, kenapa kau tidak bawa kekasihmu ke hadapan kakekmu??" Tanya Ryn heran.
" Karena aku tidak memiliki kekasih." Ujar Lars.
Ryn mengernyitkan keningnya, Lars adalah pria tampan, bagaimana bisa dia tidak memiliki kekasih?
"Siapa yang percaya kau tidak memiliki kekasih." Ujar Ryn.
" Semua orang percaya bahwa aku tidak memiliki kekasih, biar aku perkrnalkan diriku padamu, aku adalah Lars Hunter, Ryn." Ujar Lars.
" Entahlah, aku tidak kenal.. Yang aku kenal adalah Lars si korban begal yang menyusup di kediamanku. " Ujar Ryn sambil terkekeh.
Lars pun terbahak mendengarnya, baru kali ini ada orang yang mendengar nama besar Lars tapi tidak kenal sama sekali. Ryn justru hanya mengingat Lars sebagai korban begal.
Tak lama keduanya sampai di kediaman Ryn. Para anak buah yang menjaga Lodra sampai menghadang Ryn dan Lars yang berada di depan gerbang.
" Ini aku, Ryn.." Ujar Ryn.
" Oh, maaf nona kami tidak mengenali nona. Silahkan masuk, nona." Ujar anak buah Lodra.
Lodra juga langsung keluar dari dalam kediaman itu, dan terkejut melihat Ryn yang berpenampilan aneh menurutnya.
" Adik, kamu kenapa berpenampilan seperti ini?" Tanya Lodra.
" Aku menyamar kak." Ujar Ryn.
" Lars, terimakasih untuk hari ini." Ujar Ryn.
" Tidak masalah, kalau begitu aku pulang.. sampai jumpa besok malam." Ujar Lars pada Ryn dan Ryn mengangguk.
Lodra hanya bisa terbengong dengan keadaan. Dia terkejut rupanya Lars memiliki sisi seperti itu juga, dia pikir Lars hanya selalu berpenampilan formal, tapi yang dia lihat ini.. Lars seperti anak remaja.
" Adik, itu apakah sungguh tuan muda Lars?" Tanya Lodra dengan wajah lucu.
" Ya, dia Lars, kak. " Ujar Ryn dan terkekeh.
Ke esokan harinya..
Ryn sedang duduk di gazebo dekat kolam renang, ia tidak sendirian tentunya, ia bersama dua binatang peliharaan nya, Thunder dan Lio.
" Nona, ada sekertaris Travis di depan, beliau mencari anda." Ujar seorang pelayan.
" Baik, aku keluar." Ujar Ryn dengan senyumnya.
Ryn menggendong Lio, sementara Thunder berjalan di belakang Ryn. Sungguh Harimau jantan itu seperti anak ayam yang hanya mengikuti induknya saja.
Kemarin, karena di tinggal seharian oleh Ryn.. Keduanya mengamuk di kediaman, Lio mencakari sofa dan tidak mau di dekati siapapun sambil mengaum dengan suara khas bayi singa.
Sementara Thunder, dia menatap penuh permusuhan pada semua anak buah Lodra dan mengaum galak, bahkan saat makan pun Thunder hampir menggigit tangan sang pawang.
Ryn sudah sampai di ruang tengah dimana saat ini sudah ada Travis, sekertaris mendiang Paul.
" Halo paman Travis." Ujar Ryn.
" Selamat siang nona, bagaimana kabar anda?" Tanya Travis ramah.
" Baik.." Ujar Ryn.
" Bagus, selalu jaga kesehatanmu. Oh- ya.. saya kemari untuk meminta tanda tangan anda nona." Ujar Travis.
" Tanda tangan??" Tanya Ryn bingung.
" Ya, sesuai isi surat wasiat dari mendiang tuan Paul, beliau meminta agar anda meneruskan perusahaan dengan menjadi pemimpin." Ujar Travis.
" Tapi aku bahkan tidak begitu mengerti tentang bisnis, paman." Ujar Ryn.
" Saya mengerti, oleh karena itu tuan Paul memberi saya perintah untuk melatih anda dengan tuan muda Lodra tentang bisnis. Sepertinya tuan muda Lodra sudah tahu tentang bisnis, jadi saya hanya harus mengajari anda." Ujar Travis.
Ryn lupa, bahwa masihbada ribuan nyawa yang bergantung pada perusahaan ayahnya. Tapi Ryn hanya ingin menjalani hari hari biasa, ia sama sekali tidak ingin terjun dalam dunia bisnis yang memusingkan.
" Apakah tidak bisa jika kak Lodra saja yang terjun ke perusahaan, paman?" Ujar Ryn.
" Ini.... " Ujar Travis bingung.
" Dengan bantuan paman Travis, kak Lodra pasti bisa menjadi pemimpin." Ujar Ryn.
" Apakah nona tidak tertarik dengan bisnis?" Tanya Travis, dan Ryn menggeleng.
" Masalahnya tuan muda Lodra hanya anak angkat tuan Paul, nona.. saya takut jika.." Ujar Travis menggantung.
" Aku percaya pada kak Lodra, paman. Dia mungkin memang anak angkat papa, tapi aku sangat yakin dia bukan orang yang seperti itu. Kak Lodra sangat baik, dia pasti bisa menjalankan amanah dari papa. " Ujar Ryn dengan wajah penuh keyakinan.
Dan dari sudut ruangan, Lodra mwndengar itu.. dia tidak menyangka Ryn begitu mempercayai dirinya. Kebanyakan, anak angkat akan di musuhi oleh anak kandung dari orang tua angkat nya, tapi Ryn..
' Dia benar - benar berhati malaikat. Aku berjanji Ryn.. Akan menjadi kakak yang baik untukmu, aku berjanji papa.. Akan menjaga Ryn dengan segenap kekuatanku, tidak akan aku biarkan apa yang kau bangun hilang begitu saja.' Batin Lodra.
" Jika anda bilang begitu, maka baiklah.. Tetapi sebagai penerus dia harus lebih banyak belajar lagi. " Ujar Travis.
" Aku akan katakan padanya.. Dan aku yakin, di bawah bimbingan paman, kak Lodra akan menjadi orang hebat." Ujar Ryn.
" Saya sangat salut pada anda nona, kalau begitu saya permisi, saya akan bawakan surat kuasa lain besok. Jaga diri anda baik baik.. selamat siang nona." Ujar Travis, dan Ryn mengangguk.
' Papa..' Batinnya memanggil Paul.
Ryn memejamkan matanya dan menengadahkan wajahnya ke atas lalu tertidur..
Tiba tiba saja, Ryn membuka matanya ketika mendengar suara teriakan orang yang saling tembak dan melihat sekelilingnya itu berlumuran darah.
" Dimana aku." Gumam Ryn panik.
Ryn melihat banyak sekali orang yang membawa tembakan dan saling baku tembak. Ryn bersembunyi di balik meja untuk menghindaei peluru.
" Astaga, kenapa tiba tiba ada serangan. Kak Lodra dimana? Aku tidak memiliki senjata apapun." Gumam Ryn.
Saat Ryn sedang melihat lihat sekelilingnya untuk mencari senjata, dia melihat wanita yang sebelumnya ada di mimpinya sedang berlari menggendong anak kecil yang di masukan ke dalam lemari.
" I- itu.. Itu adalah perempuan yang memasukan anak nya kedalam lemari di mimpiku." Ujar Ryn.
Ryn menatap sekelilingnya dan ya, itu bukan kediaman nya. Dia berada di rumah lain, yang entah itu rumah siapa.
" Vitalia.." Teriak seorang pria, dan Ryn langsung mengernyit bingung. Itu adalah wajah Sam Eldrigo.
" Sam, kenapa dia di sini? Sebenarnya aku ada di mana?" Ujar Ryn lagi.
" DOR! " Ryn melihat pria yang melindungi wanita itu di tembak mati begitu saja.
Ryn berlari untuk membantu melindungi perempuan itu dari kejaran Sam, Ryn berdiri di belakang Sam dan hendak menghajar Sam dengan tangan nya tapi.. Dia tidak bisa menyentuh Sam.
" Kenapa aku tidak bisa menyentuhnya?!" Gumam Ryn bingung.
Ryn kembali berlari dan hendak memukul Sam lagi, tapi dia masih saja tidak bisa menyentuh tubuh Sam. Dia seakan menembus bayangan. Ketika Ryn sedang bingung dengan kondisi dirinya sendiri, tiba tiba Sam berdiri di hadapan nya dengan menodongkan senjata apinya kearah Ryn.
" Mati saja kau." Ujar Sam, dan..
" DOR!!" suara tembakan itu bergema, dan Ryn mematung di tempat.
Pelurunya tidak mengenai dirinya, tetapi menembus dirinya. Ryn dengan nafas terengah engah mengikuti arah pandang Sam yang sepertinya tidak memandang dirinya, tetapi seseorang di belakangnya.
Ryn perlahan berbalik badan untuk melihat sosok yang baru saja di tembak Sam, tapi tiba tiba..
" Adik!! bangun." Teriak suara Lodra dan Ryn membuka matanya dengan nafas yang tersenggal senggal juga.
" Sukurlah, kamu bangun." Ujar Lodra dan langsung memeluk Ryn.
" Kakak.." Ujar Ryn masih bingung.
Ryn menatap ke sekelilingnya dan dia mengenali ruangan itu, dia berada di kediaman nya. Ryn pun menghela nafas..
" Ternyata cuma mimpi." Gumam Ryn.
" Kamu mimpi apa? Kamu sampai bergumam dan bergerak tidak karuan. Apakah mimpimu se mengerikan itu?" Ujar Lodra.
" Ya, kak. Aku bermimpi berada di tengah perang baku tembak. Aku melihat.. aku melihat Sam di sana." Ujar Ryn.
" Sam??" Ujar Lodra.
" Ya, aku pikir.. aku pikir rumah kita di serang, tapi kemudian aku sadar itu bukan rumah kita. Aku melihat rumah itu penuh dengan darah, kak." Ujar Ryn menjelaskan.
' Apakah Ryn bermimpi tentang rumah masa kecilnya? Apa dia melihat kejadian berdarah itu? ' Batin Lodra.
" Aku memimpikan seorang wanita yang menggendong anak nya dan memasukan nya kedalam lemari, sudah dua kali. Dan tadi aku melihat dia, dia di kejar Sam.. tapi kemudian Sam berdiri di hadapanku dan menembak seseorang di belakangku, aku tidak tahu dia siapa.. saat aku ingin melihat, aku terbangun." Ujar Ryn menjelaskan.
' Tidak salah lagi, dia memimpikan tragedi berdarah itu.. Tapi sepertinya Ryn tidak tahu bahwa perempuan yang ada di mimpinya itu, mjngkin ibunya..' Batin Lodra.
" Tidak apa apa, hanya mimpi.. " Ujar Lodra sambil mengusap kepala Ryn.
' Apakah akhirnya ingatan masa kecil Ryn akan kembali.' Batin Lodra.
TO BE CONTINUED...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nur Bahagia
wkwkwk 🤣
2024-09-09
1
Diana diana
lars , lindungilah Ryn
2024-02-19
1
Shinta Dewiana
misteri..
2024-01-15
1