Ryn duduk di ranjangnya, karena dia bermimpi aneh, kepalanya jadi pusing. Dia memutuskan untuk mandi agar tubuhnya segar. Saat ini Ryn sedang mengeringkan rambutnya, sambil duduk di depan cermin.
" Jangan di pikirkan Ryn, itu hanya mimpi." Gumam Ryn sendiri.
Setelah selesai, ia mengepang dua rambutnya sendiri. Ryn cukup lihai untuk urusan mengepang rambutnya sendiri, bahkan terlihat lebih rapi dari yang Lusi kerjakan kemarin.
Setelah mengepang rambutnya, Ryn berganti pakaian, mulai saat ini dia hanya akan menggunakan pakaian serba tertutup saat keluar. Seperti celana panjang dengan jaket atau hoodie.
" Nona, makan siang sudah siap, tuan Lodra sudah menunggu di bawah." Ujar Pelayan.
" Baik, aku akan segera turun." Sahut Ryn.
Ryn pun menggunakan kaca matanya, mulai sekarang, dia akan berpenampilan seperti itu untuk mengecoh orang orang yang mengejarnya.
Ryn turun ke bawah dan melihat Lodra yang tampaknya sedang sibuk dengan telepon nya.
" Baik, aku akan kesana nanti, Tetaplah berjaga di sana." Ujar Lodra dan mengakhiri panggilan nya.
' Aku selalu bertanya tanya, sebenarnya hal apa yang selalu di selidiki papa dan kak Lodra. Mereka tidak pernah menceritakan nya padaku, bahkan sampai papa sudah meninggalpun kak Lodra masih tidak bercerita denganku.' Batin Ryn.
Ryn duduk di meja makan, dan Lodra langsung tersenyum karena melihat penampilan baru Ryn.
" Jadi kamu mau seterusnya berpenampilan seperti ini?" Tanya Lodra.
" Ya, kemarin Sam hampir berhasil menangkap kita, jika aku mengubah penampilanku sepertinya dia tidak akan mengenaliku." Ujar Ryn.
" Baiklah, apa pun yang terbaik untukmu, kakak akan mendukung dan melakukan yang terbaik. Ayo makan makan siangmu.." Ujar Lodra.
Ryn mengangguk, walau sebenarnya dia masih penasaran dengan Lodra dan hal yang sedang Lodra kerjakan tapi dia lebih baik diam.
" Kakak ada pekerjaan yang harus kakak kerjakan, mungkin kakak akan pulang malam. Apakah kamu tidak apa apa jika kakak tinggal sendiri?" Tanya Lodra, setelah mereka menyelesaikan makan siang nya.
Ryn menyesap jus jeruk nya, kemudian tersenyum..
" Tidak masalah, kakak tidak perlu menghawatirkan aku sebegitunya seperti papa, aku akan baik baik saja. Nanti aku akan pergi dengan Lars." Ujar Ryn.
" Baiklah, kakak lupa bahwa adik kaka ini adalah perempuan yang kuat dan pemberani." Ujar Lodra.
'' Kakak pergi dulu..'' Ujar Lodra sambil mengusap rambut Ryn. Ryn mengangguk, dan Lodra pergi.
Waktu berlalu, Ryn sedang berada di kamar Paul saat ini. Ia sedang melihat lihat album foto yang berada di kamar Paul. Banyak sekali fotonya saat masih kecil dulu, tapi aneh nya tidaka da satu pun foto ketika dirinya bayi, atau bahkan usia di bawah 5 tahun.
Sebenarnya Ryn ingin mencari foto ibunya, ia sangat penasaran dengan sosok ibunya. Paul tidak pernah sekalipun menunjukan foto ibu Ryn pada Ryn.
Banyak album foto yang sudah Ryn buka, dan semuanya.. Hanya foto ketika dirinya berusia sekitar lima atau enam tahun hingga kini, tidak ada foto saat dirinya bayi.
" Kenapa papa hanya menyimpan foto saat usiaku lima tahun, kemana foto foto saat aku bayi?" Gumam nya.
Ryn juga mencoba mengingat ingat kenangan dirinya saat kecil, tapi tidak ada.. Ryn merasa aneh sendiri.
" Apa aku pernah amnesia?" Gumam Ryn, tapi dia merasa dirinya baik baik saja. Bahkan laporan medis nya pun dia sehat secara jasmani dan rohani.
Ryn hendak menyimpan kembali semua album album foto itu, tapi kemudian selembar foto jatuh dari selipan album.
Ryn mengambil foto itu dan hendak memasukan nya kembali, tapi tiba tiba dia terkejut ketika melihat foto wanita yang ada di dalam mimpinya.
" Perempuan ini.. dia yang ada di dalam mimpiku." Gumamnya.
Ryn melihat foto itu seperti foto keluarga yang di ambil dari depan halaman rumah. Ada wanita yang berada di mimpi Ryn, juga anak kecil yang mirip dengan anak kecil yang di masukan kedalam lemari, namun sepertinya itu adalah saat anak itu masih lebih kecil.
Di sisi kanan nya, ada seorang pria yang berdiri dan merangkul perempuan itu. Namun sayangnya bagian wajah pria itu terbakar, bahkan bagian lain foto itu terlihat sudah termakan api.
" Ada apa ini.. Apakah wanita ini sungguh ada dalam dunia nyata?? dia bukan hanya ada di mimpiku." Gumam Ryn.
" Tok.. Tok.. Tok.. "
Suara pintu di ketuk dari luar.
" Ya." Sahut Ryn.
" Nona, ada tuan Lars di depan." Ujar suara pelayan.
" Baik, saya keluar." Ujar Ryn.
Ryn memasukan foto itu kedalam saku dan keluar dari sana. Saat Ryn sampai di ruang tamu, Terlihat Lars yang sedang duduk dan memainkan ponselnya.
" Hai." Sapa Ryn.
" Oh, hai.. Kamu sudah siap?" Tanya Lars karena melihat penampilan Ryn yang berbeda dari biasanya.
" Aku memutuskan untuk menggunakan penampilan ini." Ujar Ryn, dan Lars tersenyum.
" Ayo.." Ujar Lars, dan Ryn mengangguk.
Lars juga sudah tidak menggunakan pakaian formal, dia menggunakan pakaian biasa, berupa kaos dengan luaran jaket dan celana jeans sebagai pasangan nya.
" Pakai helm mu dulu, kemari." Ujar Lars, dan memakaikan helm di kepala Ryn.
Sungguh, jika ada yang melihat Lars dengan penampilan nya dan sikap nya saat ini, orang itu akan mengatakan dunia sudah terbalik atau matahari terbit dari barat.
Lars tidak pernah sekalipun memperlakukan seseorang dengan begitu perhatian, hanya pada kakek nya saja dia bersikap lembut. Dan Ryn.. Adalah orang kedua yang mendapatkan perlakuan istimewa dari Lars.
Mereka akhirnya pergi dari kediaman Ryn. Lars akan membawa Ryn ke festival jajanan malam di tengah kota. Biasanya, saat malam minggu di tengah kota akan banyak pe jual yang menjual makanan dan lain lain nya, tempat itu akan ramai oleh pengunjung.
Saat Lars ingin menjadi dirinya sendiri, dia akan menyamar menjadi pria biasa dan membaur dengan orang orang biasa. Tanpa sedikitpun dia memikirkan urusan pekerjaan dan kelompoknya, dia hanya akan menikmati waktu nya sendiri.
Tak lama, mereka sampai di daerah tengah kota.. Dimana saat ini banyak sekali penjual makanan, aksesoris, dan lain lain di sepanjang jalan itu. Lars memarkirkan motornya dan Ryn turun dengan tagapan berbinar.
" Woah..." Ujar Ryn.
Lars terkekeh mendengarnya, dulu saat dia pertama kali melihat tempat seperti itu juga berekspresi sama seperti Ryn saat ini. Terpukau, terkesima dan berbinar, karena dulunya Lars juga tak jauh berbeda dengan Ryn.
" Bagaimana kamu bisa menemukan tempat seperti ini?" Tanya Ryn.
" Kakekku adalah orang yang selalu merakyat, dia selalu mengajakku ke tempat tempat umum seperti ini. Dia bilang, agar aku bisa merasakan menjadi orang biasa, dan ya.. Aku menyukainya." Ujar Lars.
" Kakekmu pasti orang yang hebat." Ujar Ryn.
Benar, Peet hebat pada masanya.. Tapi sekarang, orang hebat itu masih terbaring koma di rumah sakit, dan belum menunjukan tanda tanda kesadaran sama sekali.
" Ayo.." Ujar Lars, menggandeng tangan Ryn.
Mereka mengelilingi tempat itu, Ryn melihat semuanya dengan pandangan berbinar, malam malam dengan suasana ramai dan penuh dengan berbagai macam jenis makanan, bagi Ryn itu seperti surga.
Lars berhenti di kedai yang menjual gulali kapas yang bisa di bentuk. Lars meminta penjual itu untuk membuatkan nya bentuk hati yang besar, dan penjual itu membuatkan nya.
" Kau pesan apa?" Tanya Ryn.
" Gulali untukmu." Ujar Lars.
" Gulali? Aku tidak suka makanan manis, aku sudsh berjanji.." Ujar Ryn menggantung ketika tiba tiba dia seperti pernah mengatakan kata kata itu.
Tiba tiba muncul bayangan di kepala Ryn, bayangan anak kecil yang menangis memandangi makam kedua orang tuanya.
" Mama.. Papa.. Lyn janji Lyn tidak akan makan makanan manis.. Lyn janji akan patuh, tapi mama bangun." Ujar suara anak kecil itu di kepala Ryn.
"NGIIING!!!" Lagi lagi, dengung di telinga Ryn muncul ketika Ryn seperti mengingat sesuatu.
" Ugh!!" Lenguh Ryn ketika merasakan sakit di telinganya.
" Ryn, kamu tidak apa apa?" Tanya Lars sengan nada khawatir.
' Aku tidak pernah berjanji pada papa untuk tidak makan makanan manis, kenapa aku seperti pernah mengatakan nya. Dan kenapa bayangan anak itu selalu muncul di kepalaku, sebenarnya siapa dia?' Batin Ryn.
Bayangan yang muncul itu tidak jelas, wajah gadis yang menangis itu juga masih blur di ingatan Ryn, dia tidak bisa mengetahui siapa anak kecil itu.
" Ryn, kamu baik - baik saja?" Ujar Lars lagi karena Ryn terus menutup telinga nya.
" Maaf, aku hanya tiba tiba sakit telinga." Ujar Ryn.
" Apakah kita perlu ke rumah sakit? Kamu terlihat sangat kesakitan." Ujar Lars.
" Tidak apa apa, aku susah biasa seperti ini." Ujar Ryn.
Lars membantu Ryn bangun, dan menatap lekat lekat wajah Ryn.
" Kamu yakin? Kamu tidak perlu ke rumah sakit?" Tanya Lars sekali lagi, dan Ryn mengangguk.
" Aku tidak apa apa, maaf membuatmu khawatir." Ujar Ryn.
Hingga akhirnya gulali kapas berbentuk hati itu sudah jadi. Penjual itu memberikannya kepada Lars, dan Lars memberikannya untuk Ryn.
" Woah, bagaimana bisa dia membuat hal seperti ini?" Ujar Ryn terkesima.
Gulali kapas berbentuk hati itu memiliki gradasi warna di setiap lapisnya, hingga menjadi gulali hati yang indah.
" Sudah ahlinya." Ujar Lars.
" Mas nya, teteh nya cantik sekali, kalian pasangan yang serasi. Malam ini kalian adalah pelanggan pertama, jadi mamang beri gratis satu gulali berbentuk kelinci ini untuk kalian. " Ujar penjual gulali yang berbicara dengan aksen bahasa sunda.
" Woah!! Keren." Ujar Ryn lebih terkesima lagi dengan bentuk kelinci.
" Terimakasih, pak." Ujar Ryn antusias, Lars sampai terkekeh melihatnya.
Yang lebih membuat Lars terkekeh lagi adalah, Ryn tidak sadar mereka dinyatakan sebagai pasangan yang serasi oleh si penjual. Ryn langsung menerima begitu saja gulali kapas graris itu.
" Sama - sama, selamat bermalam minggu." Ujar penjual itu.
" Ya, selamat malam minggu juga." Ujar Ryn polos, Lars makin terkekeh mendengarnya, Lars yakin Ryn tidak tahu arti bermalam minggu.
" Kamu kenapa sejak tadi tertawa terus? Apa ada yang lucu?" Tanya Ryn.
" Kamu yang lucu, ayo kita cari tempat duduk. " Ujar Lars. Ryn hanya bisa mengikuti tanpa menyentuh tangan Lars karena kedua tangan nya saat ini memegang gulali kapas.
" Jangan cepat cepat jalan nya, aku membawa dua gulali." Ujar Ryn.
Ryn berjalan sebisa mungkin untuk mengimbangi Lars, tetapi ketika dia hampir sampai, tatapan nya bertemu dengan seseorang yang dia hindari, Sam.
Sam tersenyum smirk dan melewati Ryn begitu saja. Ryn langsung pias, karena rupanya penyamaran nya tidak berhasil pada Sam. Sam menggunakan pakaian biasa dan menggunakan topi koboi dengan rambut putihnya yang di kuncir ke belakang.
Ryn seketika langsung siaga dan melihat ke sekelilingnya, Lars bahkan tidak terlihat lagi dari jangkauan mata nya. Dari tempatnya berdiri, Ryn melihat beberapa orang yang tampak terus menatap ke arah nya.
' Tuhan, kemana Lars.' Batin Ryn dengan pandangan panik.
Tentu saja dia panik, dia belum tahu apa motif Sam terus mengincarnya. Meski mustahil jika Sam menculiknya di tempat umum, tapi dengan munculnya Sam di sana, itu membuktikan bahwa Sam mengikutinya.
Tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya, dan seketika Ryn menjatuhkan dua gulalinya karena terkejut.
" Ryn, kamu tidak apa apa? Kenapa kamu seperti orang ketakutan?" Tanya Lars..
" La- Lars.." Gumam Ryn dengan nafas memburu karena terkejut.
" Hei, kamu tidak apa apa??" Tanya Lars dengan nada semakin khawatir.
" Aku tidak apa apa, aku hanya terkejut." Ujar Ryn.
' Aku tidak boleh melibatkan Lars, dia akan dalam masalah jika dia berada di sekitarku.' Batin Ryn.
" Bisakah kita pulang saja, aku merasa tidak enak badan." Ujar Ryn beralibi.
Lars tentu menyernyit bingung, sebelumnya Ryn terlibat begitu antusias, tapi sekarang dia seperti ketakutan.
Lars melirik ke sekitarnya dan dia menemukan beberapa orang yang mencurigakan, Lars yakin Ryn ketakutan karena mereka.
' Siapa sebenarnya mereka, beraninya membuat Ryn ketakutan.' Batin Lars.
" Baiklah, ayo kita pulang." Ujar Lars.
Lars merangkul Ryn dan memberi kode kepada anak buahnya yang mengikuti dirinya untuk lebih dekat lagi melindungi dirinya dengan Ryn.
Bagi Lars, terluka itu hal yang biasa.. Karena dia sudah biasa melawan musuh. Tapi dia tidak mau membuat orang yang dia sayangi terluka, Lars tidak pernah rela melihat orang orang yang dia kasihi terluka.
Mereka naik ke atas motor dan pergi dari sana, padahal belum lama Ryn dan Lars berada di sana, tapi Ryn memutuskan untuk pulang saja karena ia tidak ingin membuat Lars ikut dalam bahaya bersama nya.
Ryn merasa dirinya di ikuti seseorang, ia berkali kali melihat ke belakang untuk memastikan, memang ada beberapa pria menggunakan motor yang mengikuti di belakangnya.
" Lars, kita di ikuti." Ujar Ryn.
Lars melihat dari spion nya, lalu tersenyum.
" Itu orang orangku, tidak apa apa." Ujar Lars.
Ryn bernafas lega mendengarnya, ia pikir itu adalah orang orang Sam. Tak terasa mereka sudah sampai di kediaman Ryn.
" Besok sepertinya aku membutuhkan bantuanmu." Ujar Lars.
" Jadi kekasih pura puramu?" Ujar Ryn, dan Lars terkekeh.
" Benar.." Sahut Lars.
" Baiklah.. " Ujar Ryn.
" Aku akan jemput kamu saat jam makan siang nanti." Ujar Lars lagi, dan Ryn mengangguk.
Lars mengusap kepala Ryn dengan sayang, sambil tersenyum.
' Alangkah baiknya jika kamu menjadi kekasihku sungguhan.' Batin Lars.
" Aku pulang, karena hari ini gagal, aku akan menggantinya lain hari." Ujar Lars.
" Tidak apa apa, hari ini gagal karena aku.. Hati hati di jalan." Ujar Ryn, dan Lars mengangguk.
" Masuklah.." Ujar Lars, dan Ryn mengangguk.
Ryn masuk ke dalam, dan setelah Ryn menghilang di balik pintu, Lars memasang ear piece nya di telinga dan menghubungi anak buah nya.
" Sudah di temukan pelakunya?" Tanya Lars.
" Tuan muda, pelakunya adalah orang yang sama seperti yang kemarin di pusat perbelanjaan, Sam Eldrigo." Sahut anak buah Lars.
" Sam Eldrigo, mau apa dia memata matai Ryn.." Gumam Lars. Tatapan Lars menjadi begitu dingin saat ini.
" Cari tahu alasan dia mengincar Ryn, aku mau besok harus sudah ada hasil." Ujar Lars, dan panggilan di akhiri.
' Lebih baik kau tidak memiliki niat buruk pada Ryn, atau aku akan menghancurkanmu sampai ke akar, tanpa sisa.' Batin Lars..
TO BE CONTINUED..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nur Bahagia
😅
2024-09-09
1
Diana diana
Sam gelo
2024-02-19
1
Shinta Dewiana
sam lagi sam lagi...
2024-01-15
1