EPS. 9. RIP, PAUL REINER.

Ryn baru sadar setelah semalaman hilang kesadaran. Di ingatan nya tiba tiba berputar kejadian saat sebelum semuanya menjadi gelap dan dia meneteskan air matanya ketika mengingat betapa eratnya Paul memeluk dirinya.

" Papa.." Gumam nya.

Lodra yang mendengar suara Ryn langsung bangun dan memandang Ryn yang saat ini menangis. Padahal kondisinya parah namun dia memaksakan diri untuk menunggu Ryn sadar di ruangan Ryn.

Alhasil dokter menempatkan mereka berdua dalam satu ruangan. Lodra langsung menghampiri Ryn dengan terpincang pincang.

" Adik, kamu sudah bangun.." Ujar Lodra.

" Kak, dimana papa?" Ujar Ryn.

Lodra langsung terdiam, harus bagaimana menyampaikan kabar duka itu pada Ryn. Tapi dia mau tidak mau juga harus menyampaikan nya.

" Kakak.." Ujar Ryn.

" Papa, pergi.. " Ujar Lodra.

Ryn langsung terisak, Lodra memeluk Ryn yang terisak itu dan ikut meneteskan air mata. Kini di dunia ini hanya tinggal mereka berdua, kakak beradik yabg tidak sedarah.

" Tolong kuatlah, adik.. Papa akan sedih melihat kamu begini." Ujar Lodra.

" Hiks.. Hiks.. Hiks.. " Tangis Ryn tidak sama sekali bisa terbendung.

Selama hampir satu jam Ryn berada di pelukan Lodra, Lodra pun tidak bisa berkata apa apa lagi, dia juga terpukul atas kehilangan Paul. Yang kini Lodra pikirkan adalah dia harus menjaga satu satunya keluarga yang di tinggalkan oleh Paul, yakni adiknya.. Ryn.

" Besok, kita akan makamkan papa.." Ujar Lodra.

Ryn yang tidak bisa mengontrol emosinya itu kehilangan kesadaran. Lodra merwbahkan tubuh Ryn, dan menyelimutinya.

" Kamu.. adalah satu satunya keluargaku, adik. Meskipun kita bukan sedarah, tapi aku akan menjagamu selayaknya kakak kandungmu. Aku bahkan menyesal tidak mendengarkan papa untuk memanggilnya dengan sebutan papa." Ujar Lodra.

Lodra mengusap kepala Ryn yang bahkan tetap mengalir air mata meskipun dia kehilangan kesadaran.

" Tok.. Tok.. Tok.. "

Pintu di ketuk.

" Ketua, kami sudah mengurus kepulangan jasad tuan Paul ke Jakarta." Ujar salah satu tim Lodra.

" Baik, kita pulang ke jakarta malam ini juga." Ujar Lodra.

Setelah mengurus semuanya, Lodra di dorong menggunakan kursi roda oleh salah satu anggota tim nya, dengan Ryn yang berada di pangkuan Lodra.

" Biar saya yang menggendong nona, Ketua.. jahitan kaki anda akan kembali terbuka nanti." Ujar anak buah Lodra.

" Tidak apa apa, jalan saja." Ujar Lodra.

Akhirnya mereka melanjutkan langkah mereka hingga menuju ke loby. Jasad Paul sendiri di bawa menggunakan mobil jenazah.

Ke esokan harinya..

Banyak karangan bunga yang terpasang di depan kediaman Paul, begitu juga di perusahaan Paul. Semua karyawan Paul merasa sangat kehilangan atas kematian Paul.

Sementara itu, di kediaman Paul sendiri kini Ryn sedang berdiri di depan peti jenazah Paul. Ryn tidak terisak namun air matanya terus menetes hingga jatuh di punggung tangan Paul.

' Aku sudah meminta padamu Tuhan, untuk jangan mengambil papaku dariku. Aku sudah mengatakan nya padamu, bahwa aku tidak ingin kehilangan senyumnya, tapi kau tetap mengambilnya dariku.' Batin Ryn.

' Baru kali ini aku meminta padamu, bukan? Aku tidak meminta banyak, aku hanya meminta satu. Dan aku bahkan tidak meminta hal yang sulit atau mustahil. Kenapa kau tidak mendengar permohonanku, Tuhan.' Batin Ryn lagi.

' Kau mengambil satu satunya orang yang paling ku sayangi, kau tahu bukan.. hanya papaku yang aku punya, bagaimana caranya aku hidup di dunia ini sendirian, Tuhan..' Batin Ryn..

Ryn mengusap air matanya yang terus jatuh membasahi pipi dan menetes ke peti jenazah Paul. Ryn merasa Tuhan tidak adil kepadanya, Paul adalah satu satunya anggota keluarga yang dia miliki, hanya satu.. dan Tuhan mengambil Paul darinya.

" Adik, tolong jangan terus menangis.. Papa akan sedih melihat kamu begini." Ujar Lodra.

" Padahal papa berjanji akan pulang cepat. Bahkan aku menyusulnya berharap bisa melindungi papa tapi.. Aku malah membuat papa meninggal karena melindungiku." Ujar Ryn.

" Jika saja tidak ada aku, mungkin papa akan melindungi dirinya sendiri dan tetap selamat. Papa meninggal karena aku, kak." Ujar Ryn.

" Tidak.. Bukan begitu. Papa melindungi kamu karena papa sangat menyayangi kamu. Kematian itu rahasia Tuhan, adik. Dan itu takdir.. Hanya saja caranya mungkin memang begitu." Ujar Lodra.

" Tuhan bahkan tidak mendengar permintaanku, dia tidak mengasihiku." Ujar Ryn.

Tiba tiba dari pintu depan muncul Lars yang datang melayat. Dia bersama asisten sementaranya berjalan masuk kedalam jediaman Paul.

Ryn tentu mengernyit bingung, karena ketika Lars datang, semua irang langsung berbisik dan membicarakan kedatangan Lars.

" Apakah keluarga Hunter dan keluarga Reiner memiliki hubungan? Tuan muda Lars datang melayat." Bisik seorang perempuan.

" Mungkin mereka akrab, bagaimanapun mereka berada di urutan pertama dan kedua orang paling kaya." Ujar yang lain.

" Tapi bukankah aneh? Tuan muda Lars tidak pernah mendatangi orang lain, sebaliknya orang lain yang selalu berbondong bondong mencari perhatian nya." Ujar Yang lain nya.

Lars mendengar itu, ia menjadi merasa terganggu. Terlebih lagi itu adalah acara pemakaman, bukan pameran.

" Suruh mereka diam." Ujar Lars pada asisten nya.

Asisten nya mengangguk dan langsung mendatangi para orang yang sedang membicarakan kedatangan Lars. Sementara Lars sendiri berjalan lurus hingga berdiri tepat di hadapan Ryn yang saat ini menatap dirinya.

" Aku turut berduka cita untuk kematian ayahmu." Ujar Lars.

" Terimakasih." Ujar Ryn singkat.

" Adik, kamu mengenal dia? Kalian saling mengenal?" Tanya Lodra.

Lars menatap Lodra, dia tidak mendapatkan laporan bahwa Paul memiliki seorang putra, tapi kini ada seorang pria yang memanggil Ryn adik.

" Dia.. Temanku, kak." Ujar Ryn, Lodra mengangguk mengerti.

Sejujurnya Lodra bingung, bagaimana bisa Ryn yang anak rumahan dan tidak pernah memiliki satu temanpun itu tiba tiba mengenal Lars yang notabenenya adalah orang nomor satu di kota yang sangat terkenal, seorang tuan muda keluarga Hunter.

" Anda..." Ujar Lars pada Lodra.

'' Saya kakak Ryn.. Lodra.'' Ujar Lodra.

'' Jangan menangis, papamu akan sedih melihat kamu begini.'' Ujar Lars, dan Ryn hanya mengangguk.

Hingga akhirnya jasad Paul pun di antarkan ke pemakaman untuk di kebumikan, Ryn terus berada di senderan Lodra yang duduk di mobil jenazah. Lars dan asisten nya ikut mengiringi pemakaman itu, hingga mereka sampai di pemakaman elite kalangan orang kelas atas.

Tiba tiba di ingatan Ryn muncul bayangan, bayangan dimana di dalam ingatan nya itu juga terdapat banyak orang berpakaian hitam. Ryn melihat seorang anak kecil menangis dengan sangat pilu memanggil mama dan papa nya.

'' NGINGGGG!!!!''

Suara dengung di telinga Ryn yang membuat Ryn kesakitan.

'' Akh!!'' Ryn langsung menutup telinganya, Lodra yang melihat itu pun khawatir.

'' Ryn, kamu baik baik saja?? Apa yang terjadi? '' Tanya Lodra.

''NGINNNNGGG!!!''

Ryn tidak mendengar apa yang Lodra katakan, telinganya berdengung hebat, dan saat ini muncul bayangan bayangan aneh di ingatan nya.

'' Mama.. papa..  '' Isakan anak kecil itu terdengar begitu pilu dan menyayat hati.

'' Akh, sakit.'' Ujar Ryn sambil menutupi kedua telinga nya.

'' Ryn.. sayang.. kamu tidak apa apa? '' Ujar Lodra yang tampak sangat khawatir.

Sayangnya Lodra tidak bisa untuk sekedar berjongkok, jahitan di kakinya sudah terbuka dan jika sampai kembali terbuka lagi maka akan semakin parah.

'' Hiks! hiks! Sakit.'' Ujar Ryn yang terus berjongkok dan menutupi kedua telinganya dengan kedua tangan nya.

Semua orang juga menatap khawatir pada Ryn, hanya saja mereka tidak berani mendekat karena Lodra tidak mengizinkan nya. Tiba tiba Lars membelah kerumunan dan langsung menutupi tubuh Ryn dengan jasnya, lalu memeluknya.

'' Tidak apa apa, jangan takut.. '' Ujar Lars, sembari mengusap usap lengan Ryn yang berada di dalam pelukan nya

Ryn hanya diam di dalam pelukan Lars, entah mengapa pelukan Lars begitu nyaman dan menenangkan. Dengung suara di telinga Ryn dan bayangan bayangan itu pun perlahan hilang.

'' Jika kamu tidak kuat, maka kamu beristirahat saja, kasihan jasad papamu sudah menunggu.'' Ujar Lars. Ryn langsung menggeleng, dan menatap Lars yang saat ini berada di hadapan nya.

'' Aku ingin mengantarkan papa ke peristirahatan nya yang terakhir.'' Ujar Ryn.

Lars tersenyum lalu mengangguk, perlahan dia membantu Ryn untuk berdiri dari posisi jongkoknya.

'' Kalau begitu ayo.. kita antar papamu ke peristirahatan terakhirnya.'' Ujar Lars, dan Ryn mengangguk.

Melihat itu, semua orang yakin.. antara Lars dengan Ryn sudah pasti ada sesuatu. Ada yang menebak bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang selama ini mnyembunyikan kabar beritanya, ada juga yang menebak bahwa Ryn adalah tunangan tersembunyi Lars.

Ryn berjalan dengan di bantu oleh Lars menuju ke tempat dimana Paul akan di makamkan. Setelah pendeta membacakan doa doa nya Peti jenazah Paul akhirnya di turunkan dan mulai di timbun tanah.

Melihat kejadian itu, Ryn sekaan pernah melihat hal yang sama.

' Sebenarnya apa yang terjadi kepadaku. Aku merasa aku pernah melihat kejadian ini, tapi aku bahkan baru kali ini datang ke pemakaman.' Batin Ryn.

Dan kemudian tangisan anak kecil itu kembali terdengar. Ryn melihat anak perempuan menangis tidak mengizinkan kedua orang tuanya di timbun tanah.

Tapi selain anak perempuan itu, yang lain tidak terlihat wajahnya. Bahkan sosok pria yang terus memeluk anak perempuan itu juga tidak terlihat wajahnya, seakan hsnya berfokus pada anak kecil itu saja.

' Siapa sebenarnya anak kecil itu? Kenapa dia ada di ingatanku?' Batin Ryn.

' Papa.. Apa sebenarnya yang tidak aku ketahui dari diriku sendiri.' Batin Ryn.

Ryn melihat peti mati Paul yang semakin banyak tertimbun tanah. Ryn menatapnya dengan pandangan tidak rela, dia tidak rela kehilangan orang yang paling dia kasihi di dunia ini.

Hingga akhirnya pemakaman itu pun berakhir, satu persatu orang mulai pergi dari makam Paul dan hanya menyisakan Ryn, Lars, Lodra dan anak buah Lodra.

" Adik, ayo kita pulang." Ujar Lodra.

" Papa... sendirian kak." Ujar Ryn.

Lodra kembali menyendu, ia merasa bersalah pada Ryn karena tidak bisa melindungi Paul juga.

" Adik.. Papa sudah tenang di rumah Tuhan, apa yang perlu kita khawatirkan. Di sana papa tidak sendirian, ada malaikat malaikat Tuhan yang bersama papa, menjaga papa dan menemani papa." Ujar Lodra mencoba menghibur Ryn.

" Papa.. Ryn akan datang lagi kemari." Ujar Ryn.

' Dan Ryn akan membalas mereka yang sudah membuat papa meninggalkan aku sendirian..' Batin Ryn.

Lars melihat tatapan sendu yang perlahan menjadi dingin dari sorot mata Ryn, Lars tahu Ryn tidak selemah yang terlihat saat ini. Karena saat menolong dirinya pun Ryn tidak tampak menunjukan sisi lemah.

'' Ayo kita pulang.'' Ujar Lars, dan Ryn mengangguk.

Kini semuanya sedang berada di depan mobil masing masing, Lodra dengan tongkatnya berjalan menghapiri Lars yang saat ini berada di hadapannya.

'' Tuan Lars, terimakasih sudah ikut mengantar kepergian orang tua kami.'' Ujar Lodra.

'' Tidak perlu sungkan, Ryn dan aku adalah teman. '' Ujar Lars sambil tersenyum.

'' Kalau begitu aku pulang dulu, jangan terus bersedih.. kuatlah.'' Ujar Lars menyemangati Ryn.

'' Terimakasih sudah datang.'' Ujar Ryn. Lars mengangguk, lalu pergi dari sana.

' Teman, adalah langkah awal yang bagus untuk menjalin sebuah hubungan. Gadisku adalah gadis yang kuat, aku yakin aku tidak salah pilih.' Batin Lars.

'' Adik, sebenarnya sejak kapan kamu mengenal Lars Hunter? '' Tanya Lodra,

'' Lars Hunter? Jadi nama nya adalah Lars Hunter?'' Tanya Ryn.

'' Katanya kalian berteman, tapi kamu bahkan tidak tahu namanya?'' Ujar Lodra.

'' Aku hanya tidak sengaja menolong dia saat itu, dan dia yang mengklaim bahwa kami berteman. '' Ujar Ryn.

'' Apakah kamu tahu siapa Lars Hunter itu?'' Ujar Lodra, dan Ryn menggeleng.

' Sudah aku tebak, mana mungkin Ryn mengenal dia yang adalah orang nomor satu di kota.' batin Lodra.

'' Dia adalah orang kaya nomor satu, Lars Hunter. Identitasnya juga tidak sesederhana itu, adik.. jangan terlalu dekat dengan nya jika kamu tidak mengenalnya, berbahaya.'' Ujar Lodra, dan Ryn mengangguk.

'' Ayo kita pulang.'' Ujar Lodra, dan Ryn mengangguk.

_______________________

1 Minggu kemudian..

Ryn masuk ke dalam sebuah kamar, jika melihat dari nuansa kamar dan foto yang tertempel di dinding, itu sudah menujukan bahwa kamar itu adalah kamar Paul. Setiap malam dia akan masuk kedalam kamar Paul dan menatap begitu lama foto Paul.

'' Papa.. Tolong dukung apa yang akan Ryn lakukan, dalam semingguan ini, Ryn sudah banyak mengamati orang orang itu, tolong restui apa yang akan Ryn lakukan. Ryn akan membalas dendam untuk kematian papa. '' Gumamnya sembari menatap foto Paul yang terpasang di dinding.

Selama satu mingguan ini, Ryn tidak pernah bisa tidur nyenyak, dia akan keluar pada malam hari dan mengamati semua orang yang bekerja di rumahnya, dia selalu merasa tidak aman di rumahnya sendiri. Ryn sampai membawa Thunder, si harimau putih untuk menemaninya tidur di kamar bersama Lio si anak singa.

Dua binatang beda ras itu bisa terlihat akrab, bahkan Thunder memperlakukan Lio seperti anaknya sendiri, karena Lio masih kecil mungkin.

'' TAK!!'' Terdengar suara dari luar kamar Paul.

Ryn langsung menatap kearah jendela yang saat ini terlihat bayangan dua pria berdiri di luar sana. Ryn mendekat kearah Jendela dan mendengarkan perbincangan orang orang itu.

'' Kamu yakin gadis itu tidur di sini? '' Ujar suara seorang pria.

'' Benar, setiap malam dia datang kemari namun tidak membawa binatang buasnya.'' Ujar pria yang satunya.

Ryn mengepalkan tangan nya, dia emosi mendengar orang orang itu membicarakan dirinya, dia berbalik badan dan duduk di kursi kerja milik mendiang Paul, dia menunggu dua pria itu masuk kedalam. Pria itu benar benar masuk dengan cara mencongkel jendela kamar mendiang Paul, tapi mereka tidak melihat keberadaan Ryn di atas ranjang.

'' Katamu dia di sini, mana?!'' Ujar satu pria ke teman nya.

'' Aku sungguh melihatnya masuk ke dalam sini, sungguh.'' Ujar yang satu nya.

Ryn tersenyum smirk mendengarnya, dia berjalan menuju ke jendela, dan menguncinya. Dua pria itu terkejut melihat Ryn yang tiba tiba berada di belakangnya.

'' Kalian mencariku? '' Ujar Ryn dengan tatapan dingin nya.

TO BE CONTINUED...

Terpopuler

Comments

£rvina

£rvina

baru ngeh lodra laki2, kirain perempuan /Hey/

2024-06-26

1

Diana diana

Diana diana

ohho . .

2024-02-19

1

Icha Brahmana

Icha Brahmana

padahal seru bgt, knpa yg komen sedikit??

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 EPS. 1 TRAGEDI.
2 EPS. 2. Bayi singa.
3 EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4 EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5 EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6 EPS. 6. Hampir saja...
7 EPS.7. Menyergap mata mata.
8 EPS. 8. KECELAKAAN
9 EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10 EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11 EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12 EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13 EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14 EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15 EPS. 15. PENYUSUP
16 EPS. 16. PERASAAN LARS..
17 EPS. 17. GEMPAR.
18 EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19 EPS. 19. PERKELAHIAN.
20 EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21 EPS. 21. Mengetahui fakta.
22 EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23 EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24 EPS. 24. Lars yang oleng.
25 EPS. 25. Uring uringan.
26 EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27 EPS. 27. Menangkap Sam.
28 EPS. 28. AWKWARD moment.
29 EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30 EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31 EPS. 31. DATE..
32 EPS. 32. KRISS.
33 EPS. 33. First Kiss.
34 EPS. 34. Bertemu Peet.
35 EPS. 35. Ruang Virtual.
36 EPS. 36. Membujuk Ryn.
37 EPS. 37. Gadis kuat.
38 EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39 EPS. 39.
40 EPS. 40.
41 EPS. 41. Cerita malam kelam..
42 EPS. 42. Berjanjilah.
43 EPS. 43. Ryn pulang.
44 EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45 EPS. 45. SAM tewas.
46 EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47 EPS. 47. Demi Penyamaran..
48 EPS. 48. Menyusup.
49 EPS. 49. Nyaris.
50 EPS. 50. Menyalahkan setan.
51 EPS. 51. JARI DAMIAN.
52 EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53 EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54 EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55 EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56 EPS. 56. Ryn demam.
57 EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58 EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59 EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60 EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61 EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62 EPS. 62. Rencana Lars.
63 EPS. 63. Ganjil.
64 EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65 EPS. 65. LARS HEBOH.
66 EPS. 66. Beli benda keramat.
67 EPS. 67. Pulang ke rumah.
68 EPS. 68. Lodra tertembak.
69 EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70 EPS. 70. Aksi Lodra.
71 EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72 EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73 EPS. 73. AKUARIUM
74 EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75 EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76 EPS. 76. David Tewas.
77 EPS. 77. Akhir dendam..
78 EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79 EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80 EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81 EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82 EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83 EPS. 83. SWEET NIGHT.
84 EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85 EPS. 85. Dengarlah..
Episodes

Updated 85 Episodes

1
EPS. 1 TRAGEDI.
2
EPS. 2. Bayi singa.
3
EPS. 3. Mata Mata Musuh.
4
EPS. 4. Sisi Lain Ryn yang tidak di ketahui orang.
5
EPS. 5. First Meet, Ryn dan Lars.
6
EPS. 6. Hampir saja...
7
EPS.7. Menyergap mata mata.
8
EPS. 8. KECELAKAAN
9
EPS. 9. RIP, PAUL REINER.
10
EPS. 10. MEMBERANTAS PENGHIANAT.
11
EPS. 11. BERTEMU MUSUH.
12
EPS. 12. SATU HARI BERSAMA LARS.
13
EPS. 13. MIMPI YANG ANEH.
14
EPS. 14. MENEMUKAN SEBUAH FOTO.
15
EPS. 15. PENYUSUP
16
EPS. 16. PERASAAN LARS..
17
EPS. 17. GEMPAR.
18
EPS. 18. Jatuh Cinta Itu Memabukan.
19
EPS. 19. PERKELAHIAN.
20
EPS. 20. KENANAGAN YANG MUNCUL.
21
EPS. 21. Mengetahui fakta.
22
EP. 22. Perkara luka di telapak kaki.
23
EPS. 23 Menyinggung sosok yang salah.
24
EPS. 24. Lars yang oleng.
25
EPS. 25. Uring uringan.
26
EPS. 26. MEMORY BLOCK.
27
EPS. 27. Menangkap Sam.
28
EPS. 28. AWKWARD moment.
29
EPS. 29. Membawa Ryn ke rumah masa kecilnya.
30
EPS. 30. Mimpi masa kecil.
31
EPS. 31. DATE..
32
EPS. 32. KRISS.
33
EPS. 33. First Kiss.
34
EPS. 34. Bertemu Peet.
35
EPS. 35. Ruang Virtual.
36
EPS. 36. Membujuk Ryn.
37
EPS. 37. Gadis kuat.
38
EPS. 38. Sekilas tentang ayah kandung Ryn.
39
EPS. 39.
40
EPS. 40.
41
EPS. 41. Cerita malam kelam..
42
EPS. 42. Berjanjilah.
43
EPS. 43. Ryn pulang.
44
EPS. 44. Memberikan Sam siksaan pedih.
45
EPS. 45. SAM tewas.
46
EPS. 46. Tidur siang, anak nakal.
47
EPS. 47. Demi Penyamaran..
48
EPS. 48. Menyusup.
49
EPS. 49. Nyaris.
50
EPS. 50. Menyalahkan setan.
51
EPS. 51. JARI DAMIAN.
52
EPS. 52. Video pesan rahasia Damian.
53
EPS. 53. Tuan Bucin tingkat Maksimal.
54
EPS. 54. THUNDER MINTA KAW*N.
55
EPS. 55. Cincin tanda Cinta.
56
EPS. 56. Ryn demam.
57
EPS. 57. Perayaan ulang tahun di kapal.
58
EPS. 58. Lelang di kapal pesiar.
59
EPS. 59. Minta cicit, berujung wedding proposal.
60
EPS. 60. Tidak boleh lengah.
61
EPS. 61. Mempertemukan dua Harimau
62
EPS. 62. Rencana Lars.
63
EPS. 63. Ganjil.
64
EPS. 64. SEBERCAK DARAH DI RANJANG.
65
EPS. 65. LARS HEBOH.
66
EPS. 66. Beli benda keramat.
67
EPS. 67. Pulang ke rumah.
68
EPS. 68. Lodra tertembak.
69
EPS. 69. Dendam dan masa depan.
70
EPS. 70. Aksi Lodra.
71
EPS. 71. Dendam Lodra terbalas.
72
EPS. 72. Mengalihkan perhatian Ryn.
73
EPS. 73. AKUARIUM
74
EPS. 74. Pengukuran gaun pertunangan
75
EPS. 75. MENYERANG DAVID.
76
EPS. 76. David Tewas.
77
EPS. 77. Akhir dendam..
78
EPS. 78. STONE dan pertikaian hatinya.
79
EPS. 79. Tanding, Ryn vs Stone.
80
EPS. 80. Mengunjungi makam untuk pertama kalinya.
81
EPS. 81.Bertunangan dan menikah dadakan.
82
EPS. 82. SWEET WEDDING DAY.
83
EPS. 83. SWEET NIGHT.
84
EPS. 84. 9 bulan kemudian.
85
EPS. 85. Dengarlah..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!