EPS. 17. GEMPAR.

Waktu berlalu, Lars sedang bekerja dengan laptopnya saat ini, dan tiba tiba Ryn keluar dari kamar. Sudah sekitar dua jam lamanya Ryn berada di dalam kamar Lars, yang dia lakukan hanya membaca buku menonton tv sampai bosan.

Benar, menunggu adalah hal yang membosankan, begitu juga untuk Ryn. Akhirnya Ryn berjalan dan melihat lihat sekeliling ruangan kerja Lars, dan itu sungguh menyita perhatian Lars.

" Apakah kamu lapar?" Tanya Lars.

Ryn terkejut, ia pikir Lars tidak mesama sekali, tapi rupanya Lars melihat dirinya.

" Um, tidak.." Ujar Ryn.

" Kamu bosan?" Tanya Lars, dan Ryn mengangguk.

Lars tersenyum dan menutup laptopnya, kemudian ia menghubungi Roco.

" Masuk ke ruanganku." Ujar Lars lewat telepon, kemudian di akhiri. Tak sampai dua menit, Roco sudah sampai di sana.

" Ya, tuan muda." Ujar Roco.

" Apakah ada pertemuan penting hari ini?" Tanya Lars.

" Tidak ada, tuan muda." Ujar Roco.

" Kalau begitu kamu handle sisanya, aku akan pulang." Ujar Lars.

" Baik, tuan muda." Ujar Roco.

" Ayo, kita pulang." Ujar Lars pada Ryn.

" Eh, kenapa kita pulang? " Ujar Ryn.

' Aduh nona Ryn, kamu sungguh polos. Tuan muda tidak pernah meninggalkan pekerjaan nya demi orang lain kecuali tuan besar. Sudah pasti karena anda, jadi dia pulang.' Batin Roco.

" Bukankah kamu bosan? Lebih baik kita pulang ke rumahku, orang orangku sudah membawa harimau dan anak singamu ke rumahku." Ujar Lars.

" Sungguh??" Ujar Ryn terkejut.

" Hm, ayo.." Ujar Lars.

" Tapi bagaimana dengan pekerjaanmu?" Ujar Ryn.

" Aku bisa bekerja dari rumah, jangan khawatir." Ujar Lars.

Ryn tersenyum lalu kemudian dia mengangguk. Akhirnya Lars memakai jas nya dan menggandeng Ryn keluar dari ruangan nya.

' Astaga... tuan muda meninggalkan pekerjaan nya hanya karena nona Ryn bosan?? Sudah aku tetapkan, nona Ryn adalah nonaku juga saat ini.' Batin Roco dengan penuh haru.

Sudah sering Roco membantu Kakek Lars untuk mencarikan Lars kekasih, tapi tak satupun yang Lars lirik dari semua perempuan itu. Roco sungguh bahagia karena akhirnya Lars mendapatakn belahan hatinya.

Lars menggandeng tangan Ryn dan menuruni gedung menggunakan Lift. Ketika Lift terbuka, banyak yang terkejut karena melihat Lars yang berjalan menggandeng tangan seorang gadis.

Namun peraturan di perusahaan , ketika Lars lewat semua orang yang berpapasan dengan nya harus menundukan kepalanya dan di larang menatap Lars secara langsung.

Tapi walau begitu, beberapa orang sangat penasaran dengan sosok gadis yang sedang di gandeng oleh Lars, mereka pun mencuri curi pandang pada sosok Ryn.

" Astaga, kekasih CEO cantik sekali." Bisik satu karyawan ke yang lain nya.

Ryn sedikit mendengar itu, dia mengernyit bingung ketika dirinya di anggap kekasih Lars. Sepanjang Lars dan Ryn melangkah, semua mata memandang ke arah mereka.

Hingga akhirnya mereka berdua pun sampai di mobil. Lars membukakan pintu untuk Ryn di pintu pintu depan, Lars mengemudikan sendiri mobil itu.

" Kenapa semua orang mengatakan aku adalah kekasihmu??" Tanya Ryn setelah Lars duduk di kursi kemudi.

" Mungkin kita memang serasi." Ujar Lars sambil tersenyum.

" Aku serius, Lars.." Ucap Ryn.

" Aku juga serius, aku sudah mengatakan padamu bahwa kamu adalah satu satunya gadis yang pertamakali mendapatkan pengakuan cinta dariku." Ujar Lars sambil melajukan mobilnya.

" Semua juga tahu, aku tidak memiliki satu pun kekasih atau bahkan mantan kekasih. Dan jika kamu percaya, karyawanku mengira aku menyimpang." Ujar Lars, dan itu membuat tawa renyah Ryn pecah.

'' Hahahaha'' Tawa Ryn begitu renyah terdengar.

'' Kamu senang sekali mengetahui hal itu, hm? '' Ujar Lars berpura pura sedih.

"Maaf, jadi kamu sungguhan??" Ucap Ryn tidak percaya.

'' Aku tidak pernah berbohong.'' Ujar Lars.

'' Maaf kalau begitu." Ujar Ryn merasa bersalah.

Setelah beberapa saat menempuh perjalanan yang di bumbui canda tawa itu, akhirnya mereka sampai di kediaman Lars.

Itu adalah kedua kalinya Ryn datang ke sana, tapi seakan semua pelayan sudah sangat mengenal baik Ryn, mereka semua bersikap ramah.

" Halo nona, selamat datang." Ujar pelayan.

" Terimakasih." Ujar Ryn ramah.

Dari jauh terdengar suara berisik Thunder yang sedang mengaum, mungkin Thunder merasa asing dengan lingkungan barunya, dan tidak mendapati keberadaan Ryn di sana.

" Apakah itu Thunder?" Tanya Ryn pada Lars.

" Sepertinya begitu, ayo aku bawa kamu padanya." Ujar Lars, dan Ryn mengangguk antusias.

Lars menggandeng tangan ryn dan masuk ke dalam kediaman itu, mereka keluar ke taman belakang rumah Lars dan ya.. Thunder sedang menggila.

" GGRROOR!! GGRRR!! GROOAR!!" Suara Thunder yang menggelegar seperti namanya.

Harimau putih itu terlihat sangat marah saat ini, mungkin karena dia merasa terancam dengan manusia manusia baru yang dia lihat.

" Thunder." Ujar Ryn.

" Nona, jangan mendekat.. Dia sedang sangat marah saat ini, dia baru bangun." Ujar pawang.

Ada sekitar tiga pawang yang berdiri di tiap sisi kandang Thunder, sementara Lio berada di kandang lain.

" Bangun?? Apakah mereka tidur?" Tanya Ryn.

" Untuk menangkap binatang buas seperti mereka, para pawang harus menggunakan bius khusus untuk membuat mereka tenang, agar mereka mudah di bawa. Maaf karena tidak memberi tahumu." Ujar Lars.

" Aku mengerti, tidak apa apa.. Aku bisa menanganinya." Ujar Ryn.

Mungkin karena pengaruh biusan juga, Harimau putih itu jadi panik dan bahkan dia belum mengenali Ryn.

" Thunder, it's me.." Ujar Ryn.

Ryn perlahan maju, meskipun Harimau putih itu terlihat sangat ganas saat ini, tapi Ryn memberanikan diri menyentuh wajahnya, dan perlahan pupil mata Thunder yang sebelumnya menatap dengan permusuhan, kini menjadi tenang.

" Hey... Hey.. Maaf ya? Aku meninggalkan kalian." Ujar Ryn.

Harimau putih bermata biru itu langsung memeluk Ryn, dia seakan sangat merindukan Ryn. Para pawang di sana sampai tercengang melihatnya.

" Woah! rupanya nona bisa menjinakan binatang." Ujar salah satu pawang.

" Thunder, itu namanya." Ujar Ryn.

Lars tersenyum melihat bagaimana gadisnya itu begitu menyayangi binatang. Orang akan merasa ngeri karena besar harimau itu bahkan hampir dua kali lipat tubuh Ryn, tapi dia sangat jinak jika bersama Ryn.

' Dia memang gadisku.' Batin Lars.

Terdengar juga suara Lio yang mengaum kecih dengan suara khas anak singa. Dia seakan memanggil manggil Ryn.

" Maaf, bisakah aku minta tolong kalian untuk melepaskan Lio?" Ujar Ryn pada salah satu pawang.

" Oh, baik nona." Ujar sang pawang.

Semua orang di sana sangat mengagumi Ryn, dia cantik, baik, penyayang binatang dan tentunya penyayang manusia, terlebih lagi Ryn sangat sopan.

" Astaga, bahkan nona Ryn mengatakan tolong pada pawang, dia sangat sopan.. memang benar benar nona masa depan kita semua." Ujar salah satu pelayan.

Lio di lepaskan dan langsung lari ke arah Ryn, singa kecil yang menggemaskan itu langsung menempelkan dirinya di pelukan Ryn, Ryn pun mengusap usap kepala Lio dengan gemas.

" Sepertinya kamu harus sering sering datang, atau kedua anakmu ini akan mengamuk setiap hari." Ujar Lars, dan Ryn terkekeh.

" Sepertinya begitu." Sahut Ryn.

Memang benar, ikatan antara Ryn dengan kedua peliharaan nya itu sudah seperti ibu dengan anaknya. Lio yang belum lama bersama Ryn pun langsung terlihat begitu akrab dan menyayangi Ryn.

Semua orang pun bubar, tak lagi mengerumuni Ryn. Tentu saja Lars yang mengusir mereka dengan kibasan tangannya, karena bagi Lars.. Ryn hanya boleh dia seorang yang memandang.

" Kamu tunggu di sini, aku akan segera kembali." Ujar Lars, dan Ryn mengangguk.

Ryn tiduran di perut Thunder dan Lio ikut melingkar tidur di pelukan Ryn. Tidak pernah Ryn bayangkan hidupnya akan seperti itu, teka teki tentang siapa jati dirinya, dan orang orang yang mengejarnya tanpa dia tahu apa sebabnya, membuatnya dalam kebingungan.

' Papa, apalah Ryn bukan anak kandung papa? ' Batin Ryn.

Sebutir air mata menetes di perut Thunder, dan Ryn langsung menghapusnya. Tak terasa ia malah tertidur di sana.

Lars keluar dari kediaman nya dan terkejut ketika melihat Ryn yang ternyata sedang tidur bersama dua binatang peliharaan nya.

Lars mendekat ke arah Ryn untuk menggendong Ryn masuk ke dalam, Thunder bangun dan mulai waspada, tapi dengan geraksn kasih sayang, Lars berhasil mendekati harimau putih yang ganas itu.

" Ibumu lelah, biarkan aku membawanya untuk beristirahat, hum?" Bisik Lars pada Thunder.

Lars yakin Thunder adalah harimau putih yang cerdas, terbukti dia sangat menjaga Ryn dari siapapun. Dan Thunder membiarkan Lars menggendong Ryn untuk masuk kedalam kediaman nya.

Lars membawa Ryn masuk ke dalam kamarnya, ia merebahkan Ryn dengan perlahan di ranjangnya lalu menyelimutinya. Terdengar Ryn seperti terisak kecil, Lars yang melihat itu pun ikut sedih.

' Apa sebenarnya yang kamu alami, sayang.. Aku janji, akan mengembalikan keceriaanmu dan senyummu. Aku akan melindungimu, meski kamu belum menerimaku.' Batin Lars, dan mengecup kening Ryn.

Smeentara itu di tempat lain..

Lodra sedang berkutat dengan semua file perusahaan yang Travis berikan padanya. Sebagai pemimpin yang baru, Lodra harus cepat belajar. Travis dengan telaten memberikan bimbingan pada Lodra apa - apa saja yang harus Lodra lakukan sebagai pemimpin.

' Bagaimana keadaan Ryn sekarang, apa dia baik baik saja?' Batin Lodra.

Lodra kian semakin tidak tenang ketika mendengar bahwa Sam datang ke rumah sakit, walau Lars sudah mengatakan padanya lewat Roco bahwa Ryn ada bersama Lars, tapi Lodra masih saja tidak tenang jika belum melihat langsung kondisi Ryn.

" Tuan muda, apakah ada yang anda pikirkan?" Ujar Travis.

" Aku memikirkan Ryn, paman." Ujar Lodra.

" Nona akan baik baik saja, dia sudah berada di tangan yang tepat. Lars Hunter adalah satu satunya kandidat yang paling baik untuk nona, kebetulan dia menyukai nona, jadi anda tidak perlu khawatir. " Ujar Travis.

" Paman benar." Ujar Lodra.

Lodra menunduk, dia merasa bersalah pada mendiang Paul. Dia seharusnya bisa menjaga Ryn dengan aman, tetapi kini Ryn justru di bawah perlindungan orang lain.

' Aku harus menjadi lebih kuat, agar aku bisa memberantas semua orang orang itu. Sungguh lucu, saat papa masih hidup, tidak satupun dari mereka yang menunjukan batang hidungnya. Tapi setelah papa meninggal, mereka satu persatu muncul untuk menangkap Ryn.. tidak akan aku biarkan itu terjadi.' Batin Lodra.

" Dan selama nona masih aman, alangkah baiknya tuan muda membangun kembali apa yang tuan Paul lakukan untuk melindungi nona. Anda harus membangun kembali tim anda untuk keamanan anda dan nona di masa depan." Ujar Travis.

Yang Travis katakan benar, Lodra harus membangun kembali tim nya. Kecanggihan gadget yang sudah ia rancang sejak lama bersama Paul tidak boleh hilang sia sia.

" Baik, paman." Ujar Lodra. Lodra pun kembali fokus dengan setumpuk pekerjaan nya.

Travis yang melihat begitu semangatnya Lodra menhadi senyum sendiri, awalnya dia ragu dengan keputusan Ryn yang emnunjuk Lodra sebagai pemimpin yang menggantikan Paul, tapi melihat betapa gigihnya Lodra belajar, dia menjadi yakin.

' Tuan, apa yang bisa saya lakukan.. sudah saya lakukan. Saya sungguh berharap semua akan baik baik saja, meski keadaan nya tidak begitu. ' Batin Travis.

' Anda telah menyelamatkan seekor anak anjing setia yang terlantar, anjing adalah binatang yang paling setia pada tuan nya, dan tidak akan pernah lupa pada jasa manusia yang menolongnya.' Batin Travis lagi.

Bukannya Travis menyamakan Lodra dengan binatang, hanya saja dulu Lodra adalah orang yang di pergunakan sebagai umpan, atau bisa kita sebut sebagai anjing pesuruh. Jadi Travis mengatakan nya sebagai anjing terlantar.

Waktupun berlalu..

Ryn bangun dari tidurnya dan mendapati pemandangan yang asing, dia langsung terkejut dan bangun dengan tergesa.

" Dimana aku?" Gumam Ryn.

" Kamu sudah bangun?" Tanya Lars, dan itu mengejutkan Ryn yang sedang melihat sekitar kamar itu.

" Maaf, apakah kamu terkejut?" Ujar Lars.

" Aku pikir aku dimana.." Gumam Ryn.

" Bersihkan dirimu, lalu kita makan malam bersama, kakakmu ada di bawah." Ujar Lars sambil mengusap kepala Ryn.

" Oh, baik. Tapi aku tidak memiliki pakaian ganti." Ujar Ryn.

" Sudah aku siapkan, ada di kamar mandi." Ujar Lars.

" Baiklah, terimakasih.." Ujar Ryn.

Ryn masuk ke dalam kamar mandi, dan Lars kembali keluar untuk menemui Lodra. Lodra sudah sekitar 15 menit di sana.

" Dia sedang mandi." Ujar Lars dan Lodra mengangguk.

" Terimakasih sudah menyelamatkan adikku, tuan muda Lars." Ujar Lodra.

" Sebenarnya saya sudah menyatakan perasaanku pada Ryn, hanya saja dia belum memberi jawaban. Tapi meskipun begitu, saya akan selalu melindungi dia, karena saya menyayanginya." Ujar Lars.

" Sebagai kakaknya, aku tentu menginginkan yang terbaik untuk adikku, meski kami bukan saudara kandung, tapi dia adalah keluarga bagiku." Ujar Lodra.

" Aku senang ada yang mencintainya, tolong jangan sakiti dia jikapun rasa cinta di hati anda sudah hilang.. Dan ya, semoga anda mendapatkan hatinya." Ujar Lodra tersenyum.

Apa yang bisa di lakukan Lodra, dulu dia memiliki rasa tapi kini dia adalah seorang kakak. Kakak bagi Ryn yang harus merelakan Ryn bersama pria masa depan nya.

" Kakak." Panggil Ryn.

Ryn berlari kecil dan masuk kedalam pelukan Lodra, dia adalah gadis manis yang lemah lembut jika bersama orang yang di kasihinya. Tapi menjadi begitu dingin dan bengis saat menghadapi musuhnya.

" Kamu baik baik saja?" Tanya Lodra.

" Aku baik." Ujar Ryn.

" Mari makan malam lebih dulu sebelum kalian pulang." Ujar Lars.

Lodra dan Ryn mengangguk, dan keduanya pun masuk ke dalam ruang makan. Lars hanya tinggal sendirian, tapi kediaman nya begitu besar, dan juga meja makan itu adalah meja makan dengan delapan kursi.

" Apakah ada yang akan datang?" Tanya Ryn.

" tidak ada, hanya kalian." Ujar Lars, dan Ryn mengangguk.

Satu persatu pelayan datang membawakan makanan pembuka, bagai di restoran ternama, tata cara makan di kediaman Lars sangat tertata dan dengan urutan.

Pelayan menyajikan makanan dengan menyebutkan nama makanan itu, semua itu di siapkan oleh koki ternama yang bekerja di kediaman Lars dengan proporsi gizi yang sudah di hitung dengan baik.

Dan juga, tidak sembarang makanan di sajikan, kalori, gula, dan semuanya di perhitungkan oleh ahli gizi langsung yang juga bekerja di sana.

' Benar benar keluarga yang tidak sembarangan, bahkan makanan pun di siapkan dengan rapi dan jaga dengan ketat.' Batin Lodra.

TO BE CONTINUED...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***