Target Musuh

Semuanya mencari sesuatu yang mencurigakan di dalam mobil, tapi tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Bahkan hingga Mika membongkar mesin mobil tersebut, dan Elang bersama Willy mencari di setiap celah tidak menemukan apapun.

"Tidak ada yang mencurigakan." ucap Mika.

"Sama tidak ada." ucap Elang.

"Memang mereka itu, tidak ada tujuan mencurigai Mika." ucap Willy.

"Satu mobil berapa lama?" tanya Elang.

"Tergantung, karena mereka ingin saya yang mengerjakan bukan karyawan saya. Sekitar 1 bulan, bisa juga lebih. Tergantung customernya, ingin gimana." jawab Mika.

"Kita disini geraknya sempit, bisa saja kita ketahuan mereka."

"Tenang, selagi kalian tidak keluar rumah dan tidak menginjakkan kaki di bengkel, tidak akan ketahuan."

"Benar itu Elang." ucap Willy.

"Kita sampai kapan seperti ini?" tanya April.

"Sampai mereka tertangkap." jawab Elang.

"Saya juga akan tertangkap, dan di penjara."

"Kalau kamu menyerah sekarang, didalam penjara pun kamu tidak akan aman. Selagi mereka, masih berkeliaran secara bebas." ucap Elang.

"Betul itu, kita waspada saja mulai sekarang." ucap Mika.

****

Elang duduk di atas balkon sambil menatap bulan, yang bulat sempurna dengan cahaya yang terang. Sambil menikmati secangkir kopi hangat, dan mendengarkan musik di ponselnya.

"Lagi melamun apa?" tanya April.

"Eh nggak kok, lagi lihat bulan saja. Indah sekali, sambil menikmati kopi." jawab Elang.

"Kamu kangen pacar ya atau istri?" ucap April, dan Elang hanya tersenyum.

"Tidak, saya masih single. Mana ada wanita yang mau, bersanding dengan saya."

"Kenapa?"

"Kan tahu sendiri, pekerjaan saya gimana."

"Tapi kan itu, suatu tugas."

"Pekerjaan saya terlalu berbahaya, mana ada yang mau. Kalau pun ada, saya tidak tega meninggalkan dia sendiri menangis untuk kehilangan selamanya."

"Dia yang sudah memilih kamu, dia akan mau mengambil segala resikonya. Tidak seperti saya, memiliki kekasih tidak pernah menghargai dan caranya mencintai dengan tulus."

"Apa kamu bahagia dengan Juna?"

"Entah, rasa apa yang saya harus katakan."ucap April.

" Kamu bisa kenal Juna dimana?"

"Saya kenal dia di Club, saat itu saya tertarik saja sama dia. Waktu itu saya tidak tahu, kalau dia itu Tentara. Jalan satu tahun, saya baru merasakan tingkah laku dia. Hal yang aneh, dia akan puas kalau saya jadi bahan tontonan ramai-ramai. "

"Kamu terjun ke dunia malam sejak kapan?"

"Sejak kelas 9 , saya sudah mengenal namanya aneka minuman."

"Apa adik kamu sudah sakit saat itu?"

"Iya, sudah sakit."

"Terus, kamu tinggal dimana?"

"Saya tidak punya tempat tinggal, di Club itu ada kamar. Saya dan Clara tinggal disana, lingkungan yang keras dan tidak pantas untuk kami berdua tinggal."

"Seandainya kamu diberi keringanan hukum? kamu mau apa?"

"Saya ingin membahagiakan adik saya, bila saya keluar nanti."

"Apa kamu siap? untuk menerima hukuman nanti?"

"Saya tidak bisa mengatakan ini, hiks.. hiks.. hiks.. "

Elang turun dari balkon, memeluk tubuh April. Tangisannya semakin keras, Elang berusaha menenangkannya dengan mengusap punggung April.

"Saya akan berusaha menjadi saksi, berusaha untuk kamu ringan dari tuntutan."

"Tidak bisa, saya sudah terlalu jauh menjadi pemain." ucap April.

Elang memeluk April dengan erat, April membalas pelukannya. Dirinya merasakan nyaman saat di peluk Elang, tidak pernah merasakan hal seperti ini.

"Bang Juna, tidak pernah memperlakukan saya seperti ini."

Elang tersenyum, dan melepaskan pelukannya sambil menatap ke arah wajah April.

"Kamu, kalau lagi nangis kelihatan cantik."

"Ih... apaan sih." ucap April sambil mengusap air matanya.

"Nggak sumpah, kamu itu cantik."

"Makasih."

"Sama - sama."

****

"Kamu ngapain pelukan sama April?" tanya Willy saat Elang masuk ke dalam kamar.

"Hanya menghibur dia." jawab Elang santai.

"Jangan terlalu berlebihan, ingat dia itu siapa. Dan kita itu sedang bekerja, bukan mencari kesempatan dalam kesempitan."

"Kamu itu bicara apa sih? saya juga paham kok."

"Kalau kamu sampai jatuh cinta sama April, akan ada cerita baru. Saya hanya mengingatkan saja."

****

"Kenapa sampai sekarang kamu belum bawa April kemari?" tanya Jack.

"Maafkan saya Bos, saya belum menemukan April. Karena dia sekarang bersama Black Mamba."kawan Juna.

" Apa kamu, sudah dapat info dimana Black Mamba?"

"Belum, karena dia itu pintar dan lincah."

"Apa kamu merasa bodoh?"

"Maaf Bos tidak."

"Cari mereka, saya tidak mau tahu bagaimana kamu menangkapnya."

"Baik Bos."

****

"Kita harus cari kemana bajingan kecil itu?" ucap Juna yang stress.

"Apa kita tidak mencoba ke Club, mungkin dia kembali ke sana." ucap Steven.

"Kita coba kesana."

Steven dan Juna, mengarahkan motor mereka ke Club dimana April bekerja. Karena hanya tempat itu, satu - satunya menemukan April.

Setelah sampai di Club, Juna langsung berjalan ke arah kamar April. Juna membukanya, kamar yang tampak rapih hanya ada photo dirinya dan April.

"Sepertinya, April tidak datang kemari saat terakhir itu." ucap Steven.

"Kalian cari April?" tanya seorang wanita berpakaian seksi.

"Iya, kemana dia?" tanya kembali Juna.

"Sudah hampir 3 minggu, entah kemana dia. Padahal barang - barang dia masih ada, mungkin di bawa pria hidung belang."

Juna dan Steven langsung pergi meninggalkan Club, dan kembali menaiki motor sport mereka.

"Kemana lagi kita cari?" ucap Steven.

"Satu - satunya cara, kita cari Elang dan Willy. Karena April ada bersama mereka berdua." ucap Juna.

*****

"Apakah belum ada kabar tentang Elang dan Willy?" tanya Pak Fatih pada Agam.

"Belum Komandan." jawabnya.

"Kalian rupanya sedang ingin bermain bersama kami, apa yang sebenarnya kalian rencanakan?"

"Kami sudah mencari di setiap kota, bahkan semua personil turun ke lapangan. Tapi belum membuahkan hasil."

"Cari kembali sampai ketemu, kalau bisa umumkan di setiap media."

"Tapi Komandan."

"Elang dan Willy sudah menjadi tersangka, sebarkan berita ini."

"Siap komandan."

****

"Elang, Willy, April kalian kemari." panggil Mika.

"Ada apa?" tanya Elang, Willy dan April mendekat.

"Lihat, wajah kalian tersebar di seluruh stasiun televisi." ucap Mika.

"Mereka membuat laporan kalau kita membawa kabur April, dan seakan membuat laporan palsu kalau kita ini adalah pengkhianat negara." ucap Elang.

"Bagaimana ini?" tanya April.

"Ini taktik mereka, agar kita tertangkap." jawab Willy.

"Pergerakan kita semakin sempit, kita harus hati - hati." ucap Elang.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Try Susilowaty

Try Susilowaty

si juned ama si steppp bner2 sampah masyarakat, bisa jdi tentara pake jalur apa luuuu🤬🤬🤬🤬
bner2 ngerusak citra tentara azzzz, gue bom jg tu otong merekAa😡😡
maap ya makkk othorr, kebawa emosi akuuuu🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

2023-04-11

3

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

semakin sulit aja ni mereka ber3 harus lebih waspada dan berhati-hati

2023-04-11

2

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

si Juna sama Steven bener" deh...minta digetok kepalanya...bisa"nya mereka memfitnah rekannya sendiri...


lanjut kak author,makin seru aja...🙏🙏🙏🙏

2023-04-11

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!