Elang keluar dari tempat dimana April bekerja, saat keluar Elang melihat dari jauh, pria selama ini menjadi incarannya. Elang segera berbalik ke arah toilet.
Elang mengintip, dan pria tersebut masuk, April berganti posisi dengan wanita lain. Dengan hati - hati, Elang kembali dan mengikuti langkah, dimana Arip dan Juna, salah satu Anggota Tentara yang menjadi target sasaran.
"Saya minta, kamu antarkan ini." ucap Juna.
"Bang Juna, saya minta maaf. Saya takut, sendiri tanpa pengawalan, jujur saya takut di penjara sendiri." ucap April.
"April, apa salahnya sih kamu, antar barang ini ke perbatasan? saya di sana, dan waktunya saya yang jaga pos. Kamu menyelinaplah, dan lari masuk kedalam negara tetangga."
"Ini pertama kali saya masuk ke wilayah orang, saya takut kalau saya ketahuan."
"Menerobos lah lari dalam hutan, setelah melewati batas wilayah negara kita, arah 5 kilometer, kamu akan bertemu dengan seorang pria berseragam Tentara, katakan tortila.Bayaran sekarang, 50 juta." ucap Juna memberikan sebuah amplop warna cokelat.
April mengambilnya, dan langsung kembali keluar. Elang yang bersembunyi di balik kamar sebelah, yang mendengar semua percakapan April dan Juna.
Setelah Juna pergi, Elang pun pergi. Berjalan di belakang Juna, merasa ada yang mengikuti Elang segera bersembunyi. Juna langsung menaiki motornya, dan Elang langsung masuk kedalam mobil.
"Juna."
"Ternyata, dia peran di daratan. Untuk menyelundupkan sebuah barang yang akan dibawa April, dan mereka bekerjasama dengan salah satu Tentara penjaga perbatasan."
"Apakah Juna, sekarang di tempatkan di perbatasan?"
"Iya, dengan di pindahnya kesana, membuat dia semakin leluasa. Tapi saya curiga, bukan hanya Juna yang menjadi tersangka."
"Apa ada satu lagi?"
"Iya, mereka belum tahu, kalau kita sudah bergerak. Sepertinya tidak bisnis perdagangan senjata, pemalsuan uang, tapi narkotika."
"Luar biasa, saya heran baru tercium sekarang."
"Itu dia, orang dalam."
*****
"Ayah, tolonglah untuk Elang tidak ditugaskan seperti mata - mata terus. Saya itu ingin menikah dengan dia, dan hidup biasa saja." ucap selena.
"Elang itu, Tentara terpilih. Dalam hujanan bom dan peluru, dia lincah bergerak, dan ingat banyak musuh yang berhasil dia lumpuhkan." ucap Pak Fatih.
"Tapi Ayah, kalau saya menikah, dan ayah atau pusat sering mengirim Elang, terjadi sesuatu dengan dia? saya jadi janda gimana?"
"Selena, Ayah kan pernah bilang. Kamu berpacaran dengan Elang, harus berani menerima resiko, Ayah bilang lebih setuju kamu menikah dengan Tedy, pengusaha batu bara itu."
"Saya mencintai Elang Ayah."
"Tapi Elang, tidak mau meninggalkan pekerjaannya, kalau dia mau melanjutkan bisnis almarhum ibu kamu, Ayah setuju."
"Saya akan bicara sama dia, karena pekerjaan dia terlalu bahaya."
"Bahaya buat kamu, kalau musuhnya tahu, kamu kekasih Elang kamu juga bisa terancam. Makannya kenapa, Ayah ingin kamu menikah dengan Tedy. Ayah tidak suka memiliki menantu yang sama, profesi nya seperti Ayah."
****
Elang yang kembali menjadi Erik, tidak melihat April. Hingga mata pelajaran, jam pertama di mulai.
"April mana ya?" tanya Erik pada Dimas.
"Kenapa kamu tanya? mau tahu saja." ucap Dimas.
Erik pun tidak bertanya lagi, dan hanya menjadi bahan mainan Dimas, yang menendang - nendang kursinya, hingga Erik tidak nyaman untuk duduk.
"April tidak masuk." ucapnya pelan.
"Keluar sekarang." ucap Willy.
Elang pun langsung memasukkan bukunya kedalam tas, dan beranjak bangun, berjalan ke arah Ibu Wati yang sedang menulis di papan tulis.
"Maaf Bu, saya mau minta ijin."
"Kenapa?"
"Tiba - tiba, perut saya tidak enak."
"Oh yaudah, kamu ijin pada guru piket ya."
"Baik Bu." ucap Erik.
Setelah ijin pada guru piket, Elang langsung masuk kedalam mobil Willy, dan Willy langsung mengemudikan dengan kencang.
"Kamu punya info?"
"Kita tertinggal info jauh, berdasarkan laporan Agam, mengikuti April dia pergi ke arah perbatasan."
"Kita susul." ucap Elang langsung menyiakan senjatanya.
"Kita tidak bisa bertindak, karena memasuki wilayah negara tetangga. Kalau ingin menangkap April, sebelum dia masuk ke perbatasan."
Elang dan Erik segera melajukan mobilnya ke arah perbatasan, namun terlihat ada sebuah mobil yang mengikutinya.
"Sepertinya kita di ikuti." ucap Elang.
Willy langsung menancapkan gasnya, aksi kejar - kejaran pun terjadi, suara tembakan terdengar. Elang langsung membalas tembakan nya.
Dor
Dor
Prang
Kaca mobil yang di kendarai Willy pecah tertembak, Elang segera mengisi pelurunya. Dan kembali menembakkan.
Dor
Dor
"Willy, kamu hubungi Markas, kita di kepung musuh." ucap Elang sambil menebak kan ke musuh yang mengejarnya.
"Kami butuh bantuan, di KM 3.Mobil kami di serang tembakan, dari belakang." ucap Willy.
"Bantuan akan datang."
Tak beberapa lama, sebuah helikopter datang, sebuah tembakan langsung mengarahkan pada mobil penjahat, hingga mobil tersebut tertembak, dan terguling.
Buuuummmm
Sebuah ledakan terdengar, dan mobil langsung berhenti tepat di sebuah pos penjagaan.
"Kami Tentara." ucap Willy.
Tentara penjaga pintu portal langsung membukakannya, hanya kendaraan tertentu yang boleh masuk ke daerah terlarang.
Elang dan Willy turun, Agam pun sudah siap dengan senjatanya. Sedangkan Aji berpura-pura berjalan masuk ke sebuah kantor, yang di dalamnya terdapat CCTV.
Mereka pun masuk kedalam hutan, Elang sudah siap memakai topeng yang hanya menutupi kedua matanya. Sedangkan Willy dan Agam memakai Buff.
Semuanya menyebar, hingga sampai di titik 1 kilometer sebelum perbatasan, ketiganya mendekat saat terlihat April sedang berlari memegang pistol.
April yang merasakan di ikuti, langsung berhenti. Dan ketiganya pun berhenti, sambil mengarahkan senjata padanya.
"Berhenti kamu, turunkan senjata atau kami tembak." ucap Elang.
April seperti mengenal suara tersebut, dengan perlahan menoleh ke belakang dengan kedua tangan di atas.
"Diam di tempat." ucap Agam mendekat.
Aaaarrrgghh
Sebuah spray di arahkan pada Agam, saat mendekat akan mengambil pistol di tangan April.
Arrrggghhh
Agam merasakan perih dimatanya, April langsung lari, dan Elang mengejarnya sedangkan Willy menolong Agam.
"Kamu kejar dia." ucap Agam.
"Berhenti kamu." teriak Elang saat mendekati.
Elang terus mengejarnya, hingga ke tengah hutan. Sedangkan Willy kehilangan kedua jejak mereka.
Buuuggghhh
Aaaaasrrrgghhhh
Elang menendang punggung April hingga tersungkur, Elang langsung berdiri sedangkan April menatap Elang yang siap menatapnya.
"Kamu tidak akan bisa menangkap saya."
Elang langsung mengarahkan senjatanya ke arah dada April, semakin berjalan mendekat. April bersiap untuk mengambil senjata di balik pakaiannya.
Elang yang tahu, langsung menendang wajah April, dan April langsung membalas Elang. Keduanya bergulat, April berhasil menangkis setiap serangan Elang.
April menendang perut Elang, dan Elang tidak mau kalah, langsung menarik kaki April hingga terjatuh.
"Mau lari kemana kamu hah...!! " ucap Elang yang langsung menindih tubuh April.
Buuuughhhh
Elang pingsan, saat tengkuk lehernya di pukul sebuah benda keras.
"Cepat lari."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Murni Zain
waduh ...ada yg berhianat
2023-04-04
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
ladalah tetap saja si Elang kalah
2023-04-04
2
Try Susilowaty
waduhhhh siapa itu penghianat nyaaaa
sampah negara😡😡😡
babang elangg, hati hati yahhhh
2023-04-04
2