Tertangkap

April melepaskan jaket, yang di pakaikan oleh Elang. Dengan menutup sebagian wajahnya, dan April siapa memakai wig rambut panjang, serta memakai softlens cokelat.

Pintu terbuka, April pun langsung berjalan keluar dari kamarnya bersama pria tersebut.Sedangkan Willy, yang berpura-pura menjadi petugas Cleaning Service, sedang berpura-pura menyapu.

Kedua mata mereka saling beradu pandang, hanya kode dari mata keduanya memberikan sinyal. Pintu ruangan terbuka, Elang pun ikut berjalan masuk.

Terlihat Juna, dan Steven pun hadir. mereka memakai jas berwarna hitam, Elang merekam setiap yang ada di dalam, begitu juga Mika yang terlihat sedang menuangkan minuman, pada para Bos Mafia yang duduk di depan meja besar.

Hasil rekaman tersebut, diterima langsung oleh Willy dan langsung di kirimkan ke komandan mereka. Saat menerimanya, Komandan tidak percaya dengan apa yang di lihat, terlihat Steven dan Juna.

"Mereka tidak termasuk dalam misi ini." ucap Pak Fatih yang berada di dalam mobil, bersama Jefri yang sedang memantau dari rekaman CCTV yang di kirimkan oleh Willy.

Willy menjalankan sebuah drone, merekam semuanya. Memantau suasana dari luar gedung, banyak para sniper yang bersembunyi. Sniper pilihan untuk melindungi para Bos Mafia dari serangan musuh.

"Komandan." ucap Jefri.

"Willy mengirimkan rekaman dari luar hotel, para penembak lebih baik diam dan tetap bersembunyi. Karena berbagai arah jam, siap menembak." ucap Jefri.

"Buat semuanya, tahan untuk tidak menembak dulu. Bahaya mengancam kalian." ucap Pak Fatih.

Para Sniper, menoleh ke arah belakang mereka. Nyawa mereka terancam, karena senjata mengarahkan pada mereka, tetapi akal Komandan Fatih tidak sampai disitu saja, muncul Sniper dari setiap titik, yang siap menembakkan musuh.

"Saya perintahkan, tembak." ucap Pak Fatih.

Dor

Dor

Dor

Satu persatu, para musuh tertembak, dan para Tentara turun dari atas gedung, dengan mengunakan tali yang siapa menerobos masuk kedalam melalui semua jendela kaca.

April menari di atas panggung, dan lampu pun padam hanya menyorot padanya,tubuhnya meliuk - liuk, bahkan semua yang melihatnya bersorak hingga menaburkan uang ke arahnya.

"Kita beraksi sekarang." ucap Elang melalui Earpeace nya.

Sebuah mahkota kerajaan abadi ke 5 , terlihat begitu indah berada di dalam sebuah etalase. Mika,Willy dan Elang beraksi. Saat semuanya fokus, melihat tubuh April.

Satu persatu pria yang berjaga, langsung Mereka lumpuhkan, dengan berupa sengatan listrik, dan mulut di bekap.

Semuanya sudah tumbang, Willy dan Elang mendorong meja yang di atasnya ada sebuah Mahkota.

"Hey mau di bawa kemana?" tegur Juna.

Willy dan Elang menghentikan langkahnya, Juna mendekat begitu juga dengan Steven.Willy dan Elang, sudah menyiapkan kuda - kuda saat langkah kaki mereka semakin dekat.

"Mau di bawa kemana? " tanya Juna.

"Kalian sepertinya bukan anggota kami." ucap Steven yang telah siap memegang pistol di balik jasnya.

"Beraksi sekarang." ucap Willy memberikan kode sambil mendorong meja tersebut, dan bergerak ke arah depan karena ada roda di ke empat mejanya.

Dor

Dor

Mika menembakkan ke segala arah, para Anggota Mafia pun akhirnya melepaskan tembakannya. Elang berlari membawa mahkota tersebut, dan melemparkan pada Mika, kemudian Mika dengan alat yang sudah di siapkan memecahkan kaca gedung, dan lompat dari ketinggian lantai 7 dengan menggunakan parasut.

"Kejar wanita yang bawa mahkotanya." ucap salah satu anggota Mafia.

Elang melepaskan tembakannya, saring serang dan tembak. Sedangkan April langsung mengeluarkan senjata di balik jubahnya, dan menembakkan ke segala arah, saat para Tentara masuk dengan memecahkan kaca jendela.

Praaanngggg

Dor

Dor

Dor

April langsung berlari, Pablo dan Jack melihat April, saat akan menembak Pablo langsung menarik tangan Jack.

"Kejar dia, sama saja menyerahkan diri." ucap Pablo langsung berlari keluar ruangan bersama Jack.

Willy adu jotos dengan Steven dan Juna, tubuh Willy tersungkur saat Juna menendang punggungnya.

"Ternyata ini pahlawan kesiangan." ucap Juna dengan berjalan mendekat ke arah Willy.

Buuggghhh

Arrrrrggghhh

April datang langsung menendang tengkuk kaki Steven, Willy langsung bangun dan meninju perut Juna.

"April." udak Steven.

"Menyerah lah." ucap April dengan mengarahkan senjata ke arah Steven, sedangkan Willy ke arah Juna.

"hebat ya, ternyata kalian sekongkol." ucap Juna.

"Sebaiknya kalian menyerah." ucap Willy.

"Tidak akan." ucap Juna langsung mengarahkan pukulan ke arah Willy, namun segera di tangkis nya.

Steven bertarung dengan Apri, dan Juna dengan Willy Mereka saling mengeluarkan segala tenaganya.

Dor

Dor

Steven dan Juna menghindar mundur saat di serang Oleh tembakan Elang. Ketiganya langsung mengarahkan tembakan, ke arah Steven dan Juna.

Stevan dan Juna lari, ketiga nya mengejar. Saat itu Para Tentara datang dan langsung mengepung mereka berlima.

"Jatuhkan senjata kalian?" ucap salah satu Tentara.

Dor

Dor

Adu tembak terjadi, Elang dan Willy mengarahkan tembakan ke arah mereka. Dan Langsung melompat, dari lantai 7 dan menarik parasut yang ada di balik punggung mereka.

April memeluk tubuh Elang, saat mereka terjun dari lantai 7,hingga mendarat tepat di belakang hotel. Dan Mika yang sudah siap di dalam mobil langsung pergi meninggalkan tempat.

"Mahkotanya?" tanya Elang.

"Aman." jawab Mika.

Elang baru sadar, dengan posisi pakaian April, yang hanya mengenakan dalam saja. Dan langsung melepaskan jubahnya memberikan pada April untuk di pakai.

"Pakai, buta tutupi tubuh kamu."

"Terima kasih."

"Arah pukul 3 , kita berhenti tepat 200 meter." pinta Willy.

Mobil berhenti tepat ada sebuh van yang sudah terparkir di sisi jalan sempit. Mika langsung mengeluarkan mahkota tersebut, terlihat Pak Fatih dan Jefri keluar.

"Apa ini maksudnya?" tanya Elang yang sudah panik.

"Tenang, mereka ada di pihak kita." jawab Willy.

Pak Fatih berjalan dan mengetuk kaca jendela mobil, yang ada di samping Elang. Dan Elang pun, membuka kaca mobil tersebut.

"Maafkan saya komandan."

"Saya tahu ini jebakan, status saya akan tetap kamu jadi tersangka. Dengan seperti ini, akan lebih baik. Tuntaskan pekerjaan ini, tangkap mereka."

"Siap laksanakan komandan." ucap Elang, namun Pak Fatih menatap ke arah April.

"Tolong, jangan sekarang." ucap Elang.

"Baik, saya pura - pura tidak bertemu kamu hari ini. Tuntaskan segera, saya percayakan pada kamu."

"Terima kasih."

Mobil yang membawa Elang pun pergi, Pak Fatih dan Jefri langsung masuk kedalam van, dan meninggalkan lokasi.

"Kalau sampai Jendral tahu bagaimana?"

"Tanggung jawab saya, apa pasukan tambahan sudah datang?"

"Sudah, mereka berhasil meringkus beberapa Bos Mafia dari luar negeri."

"Bagus."

****

"Jawab.. !!! dimana Bos kalian." bentak Pak Fatih pada Steven dan Juna yang akhirnya tertangkap.

"Saya tidak tahu." ucap Steven.

Plaaaakkk

Plaaakkkk

Buuugggghhhh

"Dasar pengkhianat. " bentak Pak Fatih.

"Sampai kalian menembak mati kami, tidak akan pernah membuka mulut." ucap Juna.

Plaaaakkk

Plaaaakkk

Buuuggghhh

"Buuuggghhhh

Pak. Fatih meluapkan emosi pada kedua anak buahnya. Tanpa meminta ampun, mereka tetap pada pendiriannya.

******

Braaaakkk

Aaaaarrrggghhh

" Kita rugi 100 triliun." ucap Pablo.

"Steven dan Juna tertangkap, kita terancam." ucap Jack.

"Habisi mereka, dan cari wanita itu. Bila melawan, tembak tepat di kepalanya."

.

.

.

Terpopuler

Comments

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

lanjut kak,semangat yah 💪🙏🙏🙏🙏

2023-04-13

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

April,nyawamu terancam 😩 Elang tolongin April dong,,setidaknya biarkan April ttp hidup...😥
terimakasih komandan Fatih,sudah percaya dengan Elang dan Willy...😇

2023-04-13

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

100 triliun???? apakah itu uang semua 😱🤭

2023-04-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!