Siapa Kamu

"Kamu gila apa, akan bawa pasien yang sedang sekarat." ucap Karisma.

"Kak, nyawa mereka terancam. Kita harus bawa mereka, tolong bantu saya." ucap Elang.

"Kamu susah amat, kalau dia itu tersangkut tinggal jebloskan saja ke penjara selesai kan."

"Bukan itu masalahnya, dia itu kunci. Dan kuncinya itu, memang butuh perlindungan. Saya ini bertindak sendiri, mereka tidak tahu. Kakak tahu ini apa?" ucap Elang sambil menunjukkan sebuah camera kecil di balik jaketnya.

"Ini camera yang terhubung langsung, ini mati. Dan GPS di jam tangan terpasang, tapi saya lepaskan, untuk mengelabui mereka. Jam tangan yang ada GPS, saya taruh di mobil Willy dengan camera laporan palsu, agar mereka percaya kalau saya itu ada di luar sana, bukan disini. Nyawa saya pun terancam dan jadi tolong bantu Kak."

"Ok, kakak bantu kamu. Kita pikirkan caranya, agar dia keluar dengan hal yang masuk akal."

"Saya ada ide."

****

"Baik kalau itu keputusan kamu, tapi saya sebagai seorang dokter sangat menyayangkan keputusan kamu." ucap Karisma di depan kedua susternya.

"Saya ucapkan banyak terima kasih, sudah membantu sejauh ini. Dan saya menyesal, untuk ambil keputusan ini."

"Baik, kamu nanti tanda tangani surat perjanjian di atas materai, nanti suster nika yang akan mengurusnya."

"Baik dok terima kasih.'

Setelah April menandatangani surat di atas materai, Willy dan Elang membantu mengeluarkan Clara. Karisma pun ikut membantu mengeluarkan Clara dari rumah sakit, tetapi melalui jalur khusus untuk keluar masuk mobil dokter.

" Cepat masuk." ucap Karisma pada April.

Elang mengangkat tubuh Clara untuk masuk kedalam mobil, begitu juga dengan Willy dan kini mereka berempat keluar dari area rumah sakit.

"Kakak, kita mau kemana?" tanya Clara.

"Kamu akan di rawat di suatu tempat." jawab Karisma.

"Ibu dokter ini, punya hubungan apa dengan pria yang di belakang saya?" tanya April.

"Dia adik saya." jawab Karisma sambil menatap Elang dari arah spion.

"Gawat, di belakang itu mobil yang pernah membawa April." ucap Willy.

"Kita harus tenang, siapkan senjata." ucap Elang yang sudah bersiap dengan pistol di tangannya.

Lampu merah berhenti, mobil mereka kini saling berdampingan. Tepat di samping April, mereka yang di dalam terancam bahaya.

"Tenang, kaca mobil ini tidak terlihat oleh mereka, kalau kita didalamnya." ucap Karisma.

"Sebenarnya ada apa ini?" tanya Clara.

"Kakak, jawab pertanyaan saya." ucap kembali Clara.

"Kamu diam, jangan bersuara." ucap April, yang siap mengeluarkan pistol dari dalam tasnya.

Lampu berganti hijau, mobil Karisma sengaja tidak langsung jalan. Sebelum mobil musuh bergerak, setelah mobil tersebut jalan. Karisma langsung menjalankan mobilnya dan mengambil berbeda arah.

****

"Kalian tunggu disini, Kakak akan masuk sebentar." ucap Karisma.

"Kakak, katakan apa yang terjadi?" tanya Clara.

"Kamu akan di obati oleh dokter Karisma, tapi tidak di rumah sakit." jawab April.

Terlihat dari dalam mobil, Karisma sedang berbincang dengan seorang pria. Lantas pria tersebut berjalan bersama Karisma menuju ke arah mobil yang mereka tumpangi.

"Kalian harus ke lapangan bola di ujung jalan sana, Karisma akan membawa kalian. Temui saya disana." ucapnya.

Karisma langsung masuk ke dalam mobilnya, dan pria tersebut segera masuk kedalam rumahnya.

"Siapa dia?" tanya Elang.

"Dokter Rafi, dia dokter ahli seperti kakak. Clara akan di bawa oleh dia, di rumah sakit miliknya yang ada di luar negeri." jawab Karisma.

"Luar negeri? lalu bagaimana nantinya?" ucap April.

"Ini terbaik buat kalian berdua, sementara Clara akan di bawa kesana. Willy yang akan mengawal Clara dan dokter tadi." ucap Elang.

"Dokter Rafi namanya." ucap Karisma.

"Kakak, tolong katakan ada apa? kenapa saya harus, berobat ke luar negeri." ucap Clara.

"Maafkan Kakak, ini demi kamu. Demi kamu sembuh, dan selamat." ucap April.

"Selamat dari apa Kak?"

"Maaf dek, kakak tidak bisa cerita. Yang penting kamu sembuh dari penyakit ini."

Karisma langsung mengarahkan mobilnya ke arah lapangan bola yang dimaksud. Di perjalanan semuanya diam, hingga sampai di lapangan bola yang dituju.

Rafi sudah berada di sana, mereka pun langsung mendekati Rafi. Terlihat sebuah helikopter akan mendarat, perlahan helikopter mendarat di rumput hijau itu.

"Kita harus segera pergi." ucap Rafi.

"Dek, maafkan Kakak. Tapi Kakak janji, kakak akan selalu hubungi kamu. Hanya ini cara Kakak selamatkan kamu." ucap April sambil memegang kedua pipi Clara.

"Saya tahu, Kakak ada masalah. Dua orang itu bersenjata, tapi saya ingin perpisahan ini bukan perpisahan kita untuk waktu yang lama. Clara tidak memiliki siapa - sapa, hanya punya Kakak." ucap Clara memeluk April.

"Iya Clara, kakak pun sama. Maafkan Kakak Clara, karena kakak kamu harus seperti ini."

"Kalian harus segera pergi." ucap Elang.

"Saya akan pergi menjaga Clara, saya usahakan komunikasi tetap ada." ucap Willy.

"Hati - hati, karena pergerakan kita sekarang. Bisa saja mereka tahu, dan mengikuti." ucap Elang.

"Iya saya paham."

Ketiganya berjalan ke arah helikopter yang menjemputnya. Clara menatap dari dalam helikopter, saat mulai meninggalkan lapangan.

Clara meneteskan air matanya, begitu juga April. Tangan April melambaikan tangannya, hingga helikopter terbang jauh.

"Sebaiknya kita segera pergi dari sini." ucap Elang.

****

"Masuk." ucap Elang.

"Ini rumah siapa?" tanya April.

"Ini rumah saya, dan ingat kamu tidak boleh keluar dari rumah ini. Dan kalau ada gerak mencurigakan, kamu bersembunyi lah di bawah tempat tidur ini. Dibawah sini, ada tempat persembunyian."jawab Elang.

" Katakan, siapa kamu?"

"Saya akan membantu kamu, dan meringankan hukuman kamu dengan syarat bantu kami."

"Kamu Polisi?"

"Saya The Black Mamba."

"Apa!! The Black Mamba."

"Kamu pasti tahu, dan kamu itu menjadi target utama saya. Kenapa? karena Juna itu sudah di curigai sebagai Tentara yang berkhianat dan menjadi Mafia. Tapi saya tahu, tidak hanya Juna, di tim saya pun ada yang berkhianat dan mencoba menghabisi nyawa saya, akan mereka lolos dari kejaran. Dan kamu pun harus tahu, nyawa kamu juga terancam. Karena kurir seperti kamu, sedang di ikuti oleh black Mamba, dan rawan tertangkap. Makannya, sebelum terjadi, mereka ingin menghabisi kamu dan Clara."

"Saya tidak mengerti, kenapa mereka ingin habisi saya, padahal saya adalah kurir terbaik mereka."

"Bekerjalah seperti biasa, saya akan selalu ada di belakang kamu.Malam ini kamu tidur di sini, dan besok kamu kembalilah ke tempat tinggal kamu. Seperti biasa saja, jangan mencirikan sesuatu yang mencurigakan."

"Iya."

"Saya pergi, kalau ada yang ketuk pintu, kamu jangan buka. Dan lebih baik, kamu diam didalam kamar. Bila ada yang masuk, jangan bersuara langsung bersembunyi."

"Baik, terima kasih."

.

.

Terpopuler

Comments

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

saya adalah Erik,,temanmu,,🤭 (maaf yah Elang,becanda 😅👌)

2023-04-09

2

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸

april dewasa sblm waktunya krn tuntutan hidup...kasihan..hrsnya dia msh seneng2 jg y...😢

2023-04-08

2

Grafity_ky

Grafity_ky

kasian banget april,lebih baik dia sembunyi dit4 elang aja biar aman,tambah penasaran lanjut kak seru😁

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!