Braaaaakkkkk
"Kita gagal, dapatkan 300 juta." ucap Thomas.
"Maafkan saya bos, saya tidak tahu. Ternyata Black Mamba mengikuti April." ucap Juna.
"Kenapa tidak tembak saja dia, kesempatan itu ada untuk menghabisinya."
"Maaf Bos, kalau harus di tembak ditempat, akan menimbulkan bahaya besar, dan mengundang yang lainnya datang."
Plaaakkkk
"Bodoh." ucap Thomas menampar Juna.
"Kalau Black Mamba sudah terlibat, bisnis kita terancam. Kita harus hati - hati, karena Black Mamba kapan saja akan menembak mati kita di tempat. Sebelum dia yang menembak, kita harus tembak dia terlebih dahulu."
"Baik Bos."
"Dan ingat, kamu dekat dengan Black Mamba, hati - hati. Cari tahu siapa Black Mamba itu, wajah pria di balik topeng."
***
Aaaarrrrghhhgggg
Elang membuka topengnya, saat sadar dirinya sudah berada di dalam mobil, bersama Agam dan Willy.
"April mana?" tanya Elang.
"Dia lolos." jawab Willy.
"Sial, siapa yang pukul saya dari belakang?" ucap Elang yang masih merasakan sakit, di tengkuk lehernya.
"Mungkin April ada yang mengikuti dari belakang, orang yang menjaga April." ucap Agam.
"Tapi, kenapa dia tidak tembak saya? hanya memukul padahal itu kesempatan, untuk habisi saya."
"Mungkin, ada sesuatu kenapa dia tidak habisi kamu." ucap Willy.
****
"Saya juga bilang apa Bang? melewati hutan terlarang disana itu bahaya. Dan saya hampir saja tertangkap, kalau tidak ada yang menolong saya waktu itu, mungkin sekarang saya sudah di balik jeruji. Dan wajah saya, sekarang akan menjadi target DPO."
"Kamu tenang April, kamu itu hanya seorang kurir, kamu juga terlindungi, kami akan tetap ada di belakang kamu, selagi kamu masih butuh uang, kalau kamu ingin berhenti, tahu kan resikonya?"
"Ok, saya akan tetap ikut permainan ini. Bermain dengan Tentara pengkhianat seperti kamu." ucap April langsung pergi.
***
April membuka pintu kamar rumah sakit, terlihat seorang anak kecil sedang duduk sambil menggambar di sebuah meja kecil, yang ada di atas tempat tidur.
"Kakak."
"Hi.. Clara, kamu gambar apa?"
"Saya gambar, Kak April." tunjuknya.
"Bagus sekali gambarnya." ucap April tersenyum.
"Kak, kapan Clara sembuh? disini terus Clara bosan."
"Sabar sayang, kakak juga ingin kamu sembuh. Kamu kan dalam tahap pengobatan, kakak akan lakukan apa saja demi kamu sembuh, berapapun itu biayanya."
"Kakak cari uang dari mana?"
"Kamu tidak perlu tahu, kakak cari uang dari mana. Yang penting kamu bisa di obati, dan sehat."
"Makasih Kak, maaf kalau Clara merepotkan kakak."
"Tidak sayang, ini sudah tugas kakak."
****
Elang duduk melamun di dalam kamarnya, memikirkan tentang kejadian di hutan, dan sebuah mobil yang mengikutinya hingga terjadi baku tembak.
"Pasti ada yang terlibat, orang dalam satu tim. Dan pasti tahu siapa Black Mamba."
Elang pun menoleh ke kanan, kiri dan belakang. Dirinya seperti mencari sesuatu, Elang lantas mematikan lampu kamarnya, bahkan seluruh listrik di rumahnya dia padamkan.
Elang terus mencari, sesuatu yang mencurigakan. Saat melirik ke arah meja TV, sebuah cahaya warna merah kecil menyala. Elang pun langsung mengambilnya.
"Camera." ucap Elang.
Elang langsung masuk kedalam kamarnya, mencari benda yang serupa, dan mendapatkan camera tersembunyi di bawah, layar monitor komputernya.
"Mereka tahu siapa saya, pemainnya orang satu Tim. Saya harus lebih hati - hati lagi, tapi siapa ? Agam, Willy,Steven, Jefri atau Komandan? diantara mereka, ya diantara mereka."
*****
"Sayang, ada yang ingin saya katakan sama kamu."ucap Selena.
" Apa?"
"Kamu mau tidak, memimpin perusahaan Almarhum Ibu saya? Ayah akan setuju kita menikah, dan kamu tinggalkan profesi ini."
"Maaf Selena, saya tidak bisa. Karena menjadi Tentara itu, cita - cita saya sejak kecil."
"Tapi kamu melakukan pekerjaan bahaya, dan Ayah jujur tidak ingin memiliki menantu yang satu profesi, kamu tinggalkan profesi ini, dan saya juga sama. Kita jadi warga sipil, kita hidup tenang menjalankan bisnis."
"Kita putus."
"Hah!! maksud kamu?"
"Iya kita putus, karena nyawa saya sedang terancam. Lebih baik kamu menjauh dari saya, dari pada kamu akan ikut terlibat."
"Ini yang saya tidak suka, mempertaruhkan nyawa bahkan orang terdekat. Saya juga bilang, tinggalkan misi ini. Kamu pensiun, kita menikah dan jalani bisnis."
"Sudah tahu sejak awal siapa saya? kamu masih mau berhubungan dengan saya. Saya katakan sama kamu, suatu saat bila saya pulang hanya nama, kamu harus siap. Bila saya menjauh untuk menyelamatkan semuanya termasuk orang yang saya sayangi, kamu harus siap. Tapi faktanya, kamu ingin saya pensiun, dan seakan kamu tidak siap."
"Iya saya tidak mau jadi janda disaat usia muda, saya tidak mau memiliki suami yang selalu pergi lama."
"Kalau sudah tahu, kenapa kamu pacaran dengan saya? kenapa kamu terima saya? sudah jelas saya akan sering meninggalkan kamu. Dan kamu juga kan profesi sebagai Tentara juga, seharusnya tahu."
"Tapi bukan Tentara seperti ini." bentak Selena.
"Maaf, saya mencintai profesi ini. Saya menolak, untuk memimpin perusahaan keluarga kamu."
"Kamu ikhlas, kalau saya menerima Tedy?"
"Maafkan saya Selena, ini lebih baik."
Selena langsung pergi meninggalkan Elang, Agam langsung menghampiri Elang yang masih duduk, menatap punggung Selena hingga menjauh.
"Kenapa anak Komandan?" tanya Agam.
"Kita putus. " jawab Elang.
"Hah..!!! serius?"
"Iya, saya putus sama dia."
"Sayang banget, padahal kalian sudah lama menjalin hubungan."
"Tanpa pacar itu lebih baik."
*****
"Ini tugas kamu." ucap Erik pada April.
April memeriksa tugas yang di kerjakan oleh Erik, semuanya sudah terisi jawaban. April lalu meletakkan di atas meja kembali.
"Hallo sayang."
Awwww
April menyingkirkan tangan Dimas, saat menyentuh punggung April. Sehingga membuat Erik dan Dimas melirik ke punggung April.
"Kenapa sayang?"
"Jangan pegang punggung saya."
"Kenapa?"
"Ada memar, kemarin jatuh."
"Astaga, jatuh dimana?"
"Kamar mandi." ucap April bohong.
"Ka - kamu jatuh?" tanya Erik.
"Iya, kemarin saya tidak masuk itu karena jatuh."
*****
Elang mengintip April, saat April masuk kedalam toilet. Elang melihat, memar biru di punggungnya, akibat tendangannya.
"Ternyata tendangan saya keras juga." ucap Elang dalam hati.
Elang langsung bersembunyi di dalam bilik toilet perempuan, saat beberapa siswi masuk ke dalam.
****
"Darimana kamu?" tanya Dimas.
"Dari kamar mandi." jawab Erik.
"Eh culun, kamu bersihkan sepatu kita, pakai tangan kamu." perintah Kamal.
"Ma - maksudnya?"
"Eh kamu tuli ya, kamu bersihkan sepatu kita bertiga. Kamu tidak lihat apa, sepatu kita bertiga ini kotor." ucap Dimas.
"Ba - baik." ucap Erik menurut.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
EVI SILVIANI
ada mau y
2023-05-15
1
Desyi Alawiyah
kalo begini sih bahaya banget udh,Elang kamu harus lebih waspada yah,jangan sampai kamu kenapa"...tp siapa penghianat itu 🤔
2023-04-05
2
Ina Yulfiana
next semngt sukses selalu
2023-04-04
1