Penyamaran Yang Menyebalkan

Elang tersenyum, saat melihat Selena sudah duduk menunggunya di sebuah cafe. Elang mencium kedua pipi Selena, terakhir ke keningnya.

"Maaf lama ya menunggu." ucap Elang.

"Tidak juga, hanya telat 30 menit." ucap Selena.

"Kamu selalu bilang kata tidak di awal, padahal saya yang sering telat loh, by the way kamu kok belum pesan minuman?"

"Saya menunggu kamu."

"Kamu pesan apa?"

"Seperti biasa lemon tea dan kamu kopi espresso. "

"Mba, maaf mba." panggil Elang.

"Lemon tea satu dan kopi espresso satu, tambah dessert nya creme Brulee." ucap Elang.

"Mohon tunggu sebentar, untuk pesanannya."ucapnya.

" Terima kasih." ucap Elang.

"Setelah misi ini, saya ingin kamu tidak bekerja dalam bahaya. Saya akan minta sama Papah, untuk kamu tidak menjadi mata - mata. Pekerjaan kamu sangat berbahaya, saya takut kamu itu terjadi sesuatu."

"Ini sudah resiko pekerjaan, saya suka menjalaninya."

"Kamu tahu, Black Mamba itu banyak dicari di luar sana. Tanpa topeng, kamu sudah habis tidak bisa berkeliaran disini. Dan saya, mungkin akan terancam."

"Pergerakan Black Mamba, begitu mematikan. Tidak akan pernah ada yang mau mendekatinya, siapa pun dia, saya akan mengetahui gerakan nya. Mungkin kita tidak sadar kalau mereka ada disini."

Selena langsung menoleh ke kanan dan kiri, pesanan pun datang sesuai yang mereka pesan. Elang langsung meminum kopi, namun Selena masih seperti mencari sesuatu.

"Arah jam 6 di belakang kamu." ucap Elang.

"Jangan menoleh, karena dia sedang menatap kita." ucap Elang kembali dengan santai.

"Dia tahu Black Mamba?"

Elang tersenyum, saat seseorang berjalan ke arahnya. Selena dengan jantung berdebar melihat sosok pria tinggi, menggunakan stelan jas warna hitam.

"Apa kabar Elang?" sapa nya.

"Baik, gimana kabar kamu Jack?" ucap Elang.

"Baik, oh ini siapa?" tanyanya.

"Dia adalah partner kerja saya." jawab Elang.

"Tentara?"

"Yupz."

"Boleh saya gabung?"

"Silahkan."

"Saya tidak menyangka bertemu kamu disini, sudah lama, terakhir kita pernah berpisah saat kita lulus SMA, kamu jadi Tentara , saya seorang pengusaha."

"Kamu masih menjalankan bisnis itu?"

"Tentu, menghasilkan banyak uang Dari pada jual beli mobil mewah. Kamu bisa bergabung dengan saya, bisnis ini sampai ke luar negeri. Dari pada kamu menerima gaji, ya bisa di hitung. "

"Saya suka profesi ini." ucapnya, suara ponsel berdering dan Jack langsung mengangkatnya.

Elang dan Selena hanya jadi pendengar, saat Jack berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing.

"Nos vemos." ucap Jack langsung menutup ponselnya.

"Elang, kalau begitu saya permisi. Kalau kamu berubah pikiran, hubungi saya." ucapnya.

" A de conocerte. " ucap Elang.

Elang tersenyum saat Jack pergi, Elang menatap punggung Jack hingga keluar dari Cafe. Sedangkan Selena, menatap Elang dengan penuh tanda tanya.

"Siapa dia?"

"Namanya Badrudin, berganti Jack setelah dia menjadi seorang pengusaha ekspor impor, berkedok mobil mewah. Dia itu teman selasa SMA saya."

"Kenapa nama Badrudin jadi Jack?"

"Mungkin nama bisnisnya, hidup dia sekarang bak Sultan. Dia tidak tahu, kalau saya sedang memata - matainya, karena usaha dia berhubungan dengan Mafia Internasional."

"Tunggu dulu, saya belum paham, kamu bisa tahu dia terlibat?"

"Dia pernah menyebutkan nama Rafael De Sciglio, dia bekerja di bawahnya."

"Siapa Rafael De Sciglio?"

"Maaf, ini rahasia."

*****

Kembali menjadi Erik, berjalan dengan menundukkan kepalanya. Tiba - tiba seorang siswa perempuan, menghalangi jalan Erik, hingga terjatuh tersungkur.

Hahahahahh

Semua menertawakan Erik, hingga kacamatanya lepas. Pura - pura, mencari sebuah kacamata lalu mendapatkannya, dan memakai kembali.

"Kalau jalan itu pakai mata, bukan pakai lutut." ucap salah satu siswi, yang menghalangi jalannya Elang bernama Putri.

Erik hanya diam, dan langsung duduk di sebelah Apri, yang sedang memakai headset dengan buku menutup wajahnya.

"Kamu sedang apa?" tanya Erik, tapi April tetap diam.

"April, kok kamu diam." ucap Erik kembali.

April menurunkan bukunya, lalu melepaskan headset nya, dan menatap ke arah Putri. Seketika, Putri menundukkan kepalanya.

Erik yang melihatnya dalam hati tersenyum, dan melihat mata April seperti memberikan kode pada Putri, dan langsung pergi ke tempat duduknya.

"Kamu itu jadi cowok lembek banget sih? dikerjain sama tuh sih Putri kamu malah diam saja."

"Maaf saya tidak berani."

"Kamu tahu tidak? saya ini disini paling ditakuti. Kecuali tuh, anak kursi belakang." ucap April dan Erik menoleh ke arah belakang Dimas dan dua temannya.

"Hey... semuanya, terutama kamu tadi Putri, kamu sekarang selamat, kalau sampai besok kamu kerjain lagi si Erik, urusan kita berlanjut." ucap April.

"Dan kamu Dimas, kalau kamu masih suka sama saya, jangan ganggu Erik, karena Erik milik saya." ucap April, dan Erik langsung menatap ke arah April.

"Ma - maksud kamu?" tanya Erik.

"Kamu jadi jongos saya." jawab April.

Hahahahhahhahah

Seketika seisi kelas tertawa terbahak - bajak, saat mendengar perkataan April. Erik hanya bisa tertunduk.

****

"Kerjain nih tugas saya, pokoknya tugas tadi harus sudah beres saat jam ketiga." ucap April menyuruh Erik, untuk mengerjakan soal Fisika.

"Tapi kamu usaha dulu dong, masa langsung saya yang mengerjakan."

"Eits.. kamu jangan bantah, karena kamu jongos saya."

"Nih sekalian punya kita bertiga." ucap Dimas.

"Ta - tapi."

"Kamu bantah saya, wajah kamu saya tonjok." ucap Dimas.

"Ba - baik." ucap Erik.

"Kurang aja banget ini bocah, harus saya kasih pelajaran mereka."

*****

Jam pelajaran telah usai, semua siswa keluar untuk pulang. Saat sampai di parkiran, Dimas langsung berteriak saat melihat mobil mewahnya, tanpa roda.

"Dim, ban mobil kamu ada di atas pohon." tunjuk Adi.

"Siapa yang berani melakukan ini? kalian sudah berani membuat macam mengamuk...!!" bentak Dimas, saat melihat roda mobilnya, di gantung di atas pohon.

"Cepat naik, jangan diam saja ambil itu roda mobil." Bentak Dimas pada Adi dan Kamal.

"Ba - baik bos." ucap Kamal dan Adi langsung naik ke atas pohon.

Erik tersenyum penuh kemenangan, saat melihatnya. Bahkan saat itu, April yang menggunakan motor maticnya, pun terkena imbas. Kedua ban motornya kempes.

"Sial, siapa lagi yang kerjain motor saya?" ucap April kesal.

"Kenapa?" tanya Erik, pura - pura tidak tahu.

"Ada yang berani kempesin ban motor saya." jawab April kesal.

*****

Hahahahahaha

"Mampus tuh bocah." ucap Elang saat sudah berada di dalam mobil.

"Sumpah, kamu harus bayar saya, lima kali lipat dari gaji kamu sebulan. Saya harus bongkar empat ban mobil, dan harus naik ke atas pohon gantungin tuh ban mobil, belum kempesin motor tuh cewek. Sumpah baru kali ini, dapat kerjaan sampingan yang membuat saya ikut naik darah." ucap Willy.

"Jangankan kamu, saya saja harus terima nasib menjadi jongos, yang rela di perbudak sama mereka."

"Benar - benar anak jaman sekarang." ucap Willy.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

lanjut kak author...mantap 😅🙏

2023-04-03

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

ambil sendiri dong Dimas,malah nyuruh-nyuruh 🙄 pasti itu kerjaan Erik yah alias Elang 🤭

2023-04-03

1

Ig: @putriaayu_98

Ig: @putriaayu_98

suka banget nih kalau bau-bau mafia, langsung masuk favorit Thor, Semangat ❤️❤️

2023-04-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!