Anthony dan kawan-kawan nya langsung melirik ke arah sumber suara. "Kenapa dia ada disini?" tanya Anthony.
"Dimana Leon ku?" Shelly terlihat sangat begitu panik dan langsung berlari untuk mencari keberadaan Leon.
"Dia milikku tak ada satu pun yang boleh memilikinya selain aku!" Ucap Shelly yang langsung mencari-cari keberadaan Leon.
"Kenapa kalian diam saja! cepat tangkap gadis itu sebelum dia mengganggu ketua." Titah Anthony.
Kini seluruh para brandal itu pun berpencar untuk mengangkap gadis yang selalu mengganggu Leon selama ini.
Di kamar Queenara terbangun, ia memindai seluruh ruangan yang tampak asing baginya. "Dimana aku sekarang? dimana Leon?" Queenara menggulung rambut panjangnya. Queenara turun dari ranjang dan keluar untuk mencari keberadaan kekasihnya yang kini entah ada dimana.
Namun sayup-sayup terdengar suara keributan. Karena rasa penasaran yang tinggi kini ia pun melangkahkan kakinya untuk mencari sumber suara.
"Heyy... Apa yang sedang kalian lakukan!" Teriak Queenara yang terkejut saat melihat seorang perempuan tengah di keliling para pria yang bertubuh kekar.
Queenara berpikir para pria itu akan berbuat mesum pada sang gadis, sehingga ia datang untuk menyelamatkan wanita itu. Namun tanpa di duga kini wanita itu menarik rambut Queenara dengan sangat kasar.
"Hey, kenapa kamu menarik rambut ku?" Queenara bertanya karena ia tak mengerti maksud wanita itu.
"Karena kau sudah sangat berani mengganggu cintaku?"
"Cintaku? apa maksud mu aku sungguh tidak mengerti?"
"Jangan berpura-pura menjadi bodoh! kau pikir siapa dirimu sudah berani merebut Leon dariku." Shelly terlihat begitu marah dan membenci gadis yang ada di hadapannya.
Sedangkan Anthony dan kawan-kawan nya merasa syok saat gadis yang dicintai ketuanya mendapatkan kekerasan.
"Kenapa kalian hanya diam saja? cepat singkirkan wanita ini dari nona dokter. " Titah Anthony.
"Awghh... Lepaskan! kenapa kau melakukan hal ini padaku?" Queenara meringis menahan sakit di kepalanya.
"Lepaskan nona, jika tidak kami tidak akan mengampuni mu." Ancam salah satu di antara mereka.
"Jangan mengancamku dan jangan melakukan hal apapun, jika tidak maka rambut halus ini akan tertarik dari tempatnya." Shelly semakin menguatkan tarikannya dan membuat Queenara semakin berteriak kesakitan.
"Dasar perempuan psikopat tidak tahu terima kasih sudah di tolong malah berusaha menyakitiku. Dia pikir aku tidak bisa melakukan apapun." Geram Queenara yang kini mulai membalikan serangan Shelly.
"Apa tadi kamu bilang, Leon milikmu? jangan mimpi." Queenara memelintir tangan Shelly dan mendorongnya begitu saja hingga jatuh tersungkur.
"Dasar wanita sialan! berani sekali kau padaku! lihat saja aku akan membalasmu nanti. " Shelly berteriak histeris saat pas pria bertubuh kekar itu membawanya pergi.
"Nona maaf kami," belum Anthony menyelesaikan kata-katanya, Queenara sudah pergi begitu saja meninggalkan pria itu tanpa sepatah katapun.
"Nona! ckkk.. Ini semua gara-gara wanita j*lang itu, semoga saja ketua tidak murka setelah tahu kejadian ini." Ucap Anthony yang kini menatap punggung Queenara yang menghilangndi balik pintu.
Queenara mengusap kepala yang terasa berdenyut karena ulah barbar Shelly padanya. "Dasar pria memang tidak bisa di percaya, dia bilang cinta padaku tapi ternyata dia sudah memiliki kekasih lain." Queenara terus menggerutu dan keluar dari markas BlackSky dengan wajah kesalnya.
Leon baru saja turun dari motornya dan melihat Queenara keluar dari markas BlackSky. "Sayang apa kau mencari ku?" Leon bertanya dan menghampiri kekasihnya yang terlihat begitu kesal.
Plakkk..
"Dasar pria, auummmmhh..." Queenara membentuk tangannya seperti cakaran dan pergi begitu saja melewati Leon yang kini memegangi pipinya.
"Ada apa dengannya? kenapa dia menamparku? apa karena aku pergi terlalu lama?" Berbagai macam pertanyaan pun muncul dalam benak Leon.
"Sayang tunggu aku!" Leon berlari mengejar kekasihnya.
Queenara terus berjalan menyusui trotoar tanpa mempedulikan teriakan kekasihnya. Leon sungguh tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi, namun berbeda dengan mereka kini Anthony dan kawan-kawan nya tengah merasa sangat kebingungan saat melihat Queenara sudah tak ada lagi di markas.
"Ini pasti karena siluman ulat bulu itu, bagai mana jika ketua tahu?" Anthony merasa sangat pusing memikirkan kekacauan yang sudah terjadi di markas .
***
Di belahan bumi lain.
Elbara tengah menatap kesal pada wanita yang berada di hadapannya. "Apa mau mu? mengapa kau terus mengejarku." Tanya Elbara dengan wajah datarnya.
"Setelah kau membuat aku celaka kau masih bertanya kenapa aku mengejarmu? Dasar bandit aneh."
"Heyy.. Jaga bicaramu, cepat katakan betapa uang yang kau minta untuk menganti kerugianmu." Elbara merogoh sakunya mengambil dompet untuk memberikan uang pada gadis yang ada di hadapannya.
Namun tanpa di duga gadis itu langsung merebut dompet milik Elbara. "Heyy kau Dasar tidak sopan kembalikan dompet ku!" Elbara turun dari motornya untuk mengambil kembali dompet miliknya.
"Elbara Sam Sebastian, wow... Nama yang sangat bagus. Perkenalkan namaku Jasmine Adeera." Ucap gadis itu sambil mengibaskan rambutnya mengulurkan tangannya pada Elbara.
Elbara tersenyum miring dan mengambil dompet nya kembali lalu mengeluarkan semua uang yang ada di dalam dompet lalu memberikan nya pada Jasmine.
"Ambil semuanya dan pergilah, sekarang kita tidak punya urusan lagi." Ucap Elbara yang kini berjalan kembali ke motornya.
Namun tanpa di duga kini gadis itu menangis sangat keras membuat mereka jadi pusat perhatian para pengguna jalan yang melintas disana.
Elbara kembali berbalik dan menatap Jasmine dengan wajah bingungnya. "Apa gadis itu sudah tidak waras?"
"Aku hamil anakmu tapi kenapa kau akan pergi begitu saja meninggalkan ku, dan menanggung semuanya sendirian."Teriak Jasmine yang kini semakin histeris.
Elbara tampak kebingungan dengan ucapan gadis yang berada di hadapannya. "Jaga mulut mu jangan bicara sembarangan! aku pria baik-baik." Elbara sangat marah dan malu kini ia menjadi tontonan dan beberapa dari mereka menggunakan ponselnya untuk mengambil gambar dan video merekam kejadian tersebut.
Tanpa banyak kata kini Elbara menarik gadis itu dan membawanya pergi meninggalkan tempat itu dengan amarah yang meluap-luap. Sedangkan Jasmine yang duduk di belakang Elbara tersenyum penuh kemenangan.
"Turun!" Elbara menepikan motornya di tempat sepi dan sedikit jauh dari keramaian.
"Aku tidak mau." Jawab Jasmine yang masih duduk tenang tenang di belakang Elbara.
"Jangan terus memancing emosiku, turun sekarang atau aku akan melakukan sesuatu padamu." Ucap Elbara memperingatkan.
"Lakukan saja apa yang kau mau, dan aku melakukan apa yang aku mau." Tukas Jasmine dengan wajah cueknya.
"Astaga apa kau pasien rumah sakit jiwa?"
"Bukan." Sahut Jasmine singkat.
Elbara mengacak rambutnya frustrasi dan memilih turun dari motornya meninggalkan gadis itu sendirian.
"Elbara tunggu!" Jasmine berlari terseok-seok menahan sakit di kakinya.
"Auwwhhh..." Jasmine terjatuh di aspal meringis saat merasakan perih di lututnya.
Elbara mendengus kesal dan memutar bola matanya malas. Demi kemanusiaan yang selalu di ajarkan sang kakak kini ia pun memutuskan untuk membantu gadis yang terus mengejarnya tanpa alasan.
"Kau mau apa? turunkan aku!" Pekik Jasmine.
"Baiklah seperti yang kau minta."
Bruukk..
Arrghhh...
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
♡momk€∆π♡
yeyyy kakak adik punya massaah yg berbeda versi..ayo leon berusahalah💪❤
elbara jg ayo masa ditaklukkin ama cewe😁😁
2023-04-14
1