Ajeng dan Abian.

"Fiona?" panggil Yudha.

Fiona terkesiap lalu mengangkat wajahnya.

"Kamu dengar? Apa yang aku katakan tadi? Kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan?"

"Mas kok bicara gitu sih? Ya nggak lah, mana mungkin." jawab Fiona.

"Syukurlah, aku takut kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Karena jika itu benar. Kamu akan tau sendiri akibatnya." cetus Yudha membuat Fiona menelan saliva dengan kepayahan.

Di dalam ruko, Hasna berpamitan pada sahabatnya. Setelah mengobrol cukup lama mengenai kemajuan ruko itu.

"Aku pamit ya? Sampai ketemu esok. Tapi beneran gak mau ikut aku pulang?" tanya Hasna.

"Nggak Na, biar nanti pesan taksi online saja."

"Yasudah kalau begitu aku pulang. Assalaamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Hasna kemudian keluar dari ruangan itu menuju lantai bawah, lalu keluar dan langsung naik kedalam mobil.

"Kasihan sekali kamu Jeng, padahal kamu orangnya baik, tapi ... Kenapa harus dipertemukan dengan lelaki itu." kata Hasna dalam hati. Kemudian ia teringat pada seorang designer terkenal itu.

"Apa aku jodohkan saja ya mereka berdua. Tapi ... Gimana caranya? Dia bukan siapanya aku. Saudara bukan. Hanya sekedar kenal doang itu juga baru ketemu sekali." kata Hasna berbicara sendiri. Setelah itu ia menghidupkan mobilnya dan melaju meninggalkan tempat itu.

Saat di tengah jalan, perutnya terasa lapar. Lantas ia menepikan mobilnya didepan sebuah restoran. ia turun dan langsung masuk.

Ia pun duduk dan langsung memesan makanan juga minuman.

Setelah menunggu sepuluh menit, pesanan pun datang, dan segera ia melahap makanan itu.

"Itu ... Bukannya Bu Hasna?" desis Luthfan sambil mempertajam penglihatannya.

"Iya benar itu Bu Hasna." katanya. Lalu ia pun bangkit dan melangkah mendekati Hasna.

"Bu Hasna?" panggilnya, dan Hasna mengangkat wajahnya.

"Pak Luthfan?" Hasna mengambil tissu untuk membersihkan sisa makanan di mulutnya.

"Boleh gabung?"

"Iya silakan." ujar Hasna berdiri kemudian duduk lagi.

"Bapak dari tadi ada disini?" tanya Hasna.

"Iya, lagi makan juga, terus kebetulan lihat Bu Hasna disini, jadi saya mampir." kekeh Luthfan dan ia pun duduk.

"panggil saya nama saja ya, kalau di panggil ibu, berasa ketuaan. Karena belum menikah" kekeh Hasna

"Bu Hasna bisa saja." kekeh Lutfhan. "Baiklah saya panggil kamu saja ya? Kalau begitu, kamu gak usah panggil saya Bapak juga, karena saya juga belum menikah." kekehnya, kemudian mereka tertawa.

"Ternyata kamu lucu ya, ku pikir kamu pendiam sekali." kekeh Hasna.

"Itulah, kadang orang-orang yang baru kenal mengira demikian." katanya terkekeh.

"Kamu sendirian disini?" tanya Luthfan dan Hasna mengerutkan dahinya.

"Maksudku, tumben tidak bersama teman kamu, siapa itu namanya, aku lupa." kata Lutfhan pura-pura lupa.

"Maksudnya Ajeng?" tanya Hasna.

"Ya, itu dia namanya, kemarin kan kamu sama dia?" tanya Lutfhan sambil mengulum senyum.

"Ohh, tadi aku ajak juga, tapi katanya nanti saja pulangnya." papar Hasna.

"Memang dia lagi dimana?"

"Dia sedang ada di ruko miliknya." jelas Hasna.

"Boleh aku tau alamat ruko itu?" tanya Luthfan. Dan lagi Hasna kembali mengerutkan dahinya.

"Ahh lupakan, bukan apa-apa kok." ujar Luthfan tersenyum sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

Hasna mengulum senyum, ia paham maksud dan tujuannya menanyakan hal itu, karena ingin bertemu dengan sahabatnya. Lalu ia pun memberitahukan alamat ruko itu.

"Ehh aku gak serius itu tadi." kata Luthfan tak enak hati.

"Gak papa. Karena aku pikir kamu pun bisa mengajaknya bekerja sama dengannya, karena dia juga menjual segala macam pakaian. Jadi barangkali kamu mau menawarkan rancangan baju kamu untuk dia jual disana." papar Hasna.

"Benarkah?" tanya Luthfan berbinar.

"Iya, coba saja datang kesana." jawab Hasna.

"Kalau begitu aku pamit ya? Makasih sudah meluangkan waktunya." kata Luthfan, padahal ia ingin menanyakan Ajeng sudah punya suami apa belum, tapi ia masih sungkan.

Lantas ia keluar dari resto itu. Dan naik kedalam mobil melaju meninggalkan tempat itu.

"Hanya dengan cara itu. Aku bisa mendekatkan mereka berdua. Karena aku lihat Pak Luthfan orangnya sangat baik, dan sangat menghormati perempuan. Terlihat juga dari postingan di akun sosial media miliknya." gumam Hasna, kemudian ia pun keluar dari sana dan naik kedalam mobil untuk pulang.

"Aku harus kesana sekarang." gumam Luthfan dengan perasaan gugup.

"Kenapa aku gugup sekali. Padahal belum juga ketemu." katanya sambil mengatur napasnya.

"Tapi ini sudah mau maghrib. Besok saja lah." Kata Luthfan sambil melihat jam yang ada ditangannya.

Ajeng hendak pulang dari sana, dan ia memilih menunggu di luar sambil menunggu taksi online pesanannya datang.

Kebetulan Abian sedang melintasi ruko itu, dan melihat Ajeng berdiri disana. Lantas ia pun menepikan mobilnya tepat dihadapan Ajeng.

Kaca mobil itu ia turunkan. "Ajeng?" sapanya.

"Abian?"

Abian pun turun "Kamu ngapain disini sendirian?" tanyanya.

"Aku lagi nunggu taksi, kenapa dari tadi belum datang juga." keluh Ajeng.

"Kalau begitu ikut aku saja, aku akan mengantar kamu. Mau pulang kan?" tanya Abian.

"Iya."

"Ayo naik."

"Apa tidak merepotkan kamu?" tanya Ajeng tak enak hati.

"Ya nggak lah, ayo naik, nanti anak kamu nungguin."

"Baiklah." Kemudian Ajeng naik kedalam mobil dan langsung menyenderkan tubuhnya.

Abian pun sama, ia naik kedalam mobil dan menghidupkannya lantas melaju meninggalkan ruko itu.

"Kelihatannya kamu capek banget." ujar Abian sesekali menoleh pada Ajeng. Karena sedang menyetir.

"Iya, aku merasa lelah sekali." jawab Ajeng lesu.

"Kita makan dulu ya? Kulihat wajah kamu lesu sekali." ujar Abian.

"Ehh gak usah. Biar nanti saja dirumah." tolak Ajeng.

"Tapi wajah kamu pucat sekali. Kamu belum makan kan?" tanya Abian dan Ajeng mengangguk.

"Nah makanya itu udah kamu makan dulu." ujar Abian tanpa penolakan lagi dari Ajeng, karena memang Ajeng sangat lapar, ia belum makan dari tadi siang.

Abian memberhentikan mobilnya di sebuah restoran yang tadi ada Hasna dan juga Luthfan disana. Namun mereka berdua sudah pergi.

Keduanya turun dari mobil dan memasuki restoran itu, dan langsung memesan dua porsi makanan juga minuman.

Sepuluh menit, akhirnya pesananpun datang.

"Sekarang makanlah." titah Abian.

"Iya makasih." jawab Ajeng yang langsung melahap makanannya.

Mereka berdua sibuk dengan makanan masing-masing, tak ada obrolan diantaranya.

Setelah usai. Keduanya memilih untuk istirahat sebentar disana sebelum pulang.

"Kamu kerja apa disana?" tanya Abian membuka obrolan terlebih dahulu.

Tapi Ajeng hanya mengulum senyum.

"Sebentar! Apa kamu yang punya ruko itu?" tanya Abian menatap wajah itu yang tersenyum padanya. Membuat Abian tak fokus dengan senyuman itu, padahal Ajeng memang seperti itu.

"Waahh... Aku baru tau ini lho." kata Abian sedikit terkejut.

"Ah hanya usaha kecil-kecilan saja." jawab Ajeng merendah.

"Pertama memang kecil, tapi pasti akan meningkat juga usaha kamu, ku lihat masih ramai pengunjung meski di jam segini."

"Alhamdulillaahh. Aamiin." lagi-lagi Ajeng tersenyum.

Dari kejauhan Fiona menatap mereka berdua. Karena memang Fiona bersama dua temannya lagi berada di resto itu.

Posisi Ajeng memang mengarah pada Fiona. Tapi Abian berada di depan Ajeng sehingga posisinya memunggungi Fiona.

"Lihat apa sih?" tanya Clara. Dan arah pandangannya mengikuti dimana Fiona menatap.

"Kamu kenal mereka?"tanya Clara.

"Dia yang sempat menjadi madu ku, lebih tepatnya istri pertama Mas Yudha." jawab Fiona.

"Dia Ajeng seperti yang kamu ceritakan itu?" Tanya Clara lagi dan Fiona mengangguk.

"Siapa sih? Kok aku gak tau." ujar Siska menatap Ajeng juga.

"Biar nanti aku ceritakan." bisik Clara.

"Sebentar, aku mau samperin mereka berdua. Baru aja kemarin dekat dengan pria lain, sekarang sudah dapat yang baru lagi, ternyata dia yang tidak puas dengan satu lelaki. Dasar munafik." umpat Fiona. Kemudian ia berjalan ke arah Ajeng dan Abian yang sedang asik berbicara.

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

semoga bersama litfan

2023-10-09

0

Ozma Fridani

Ozma Fridani

semoga berjodoh Ajeng dg Abian

2023-08-08

1

STARLA my journey

STARLA my journey

up lg dunk kq

2023-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Minta Cerai
2 2. Memilih Untuk Pergi. Namun ...
3 3. Ajeng dan Fiona
4 4. Kemarahan Ajeng
5 5. Perdebatan
6 6. Pergi
7 7. Foto Mesra
8 8. Bertemu Seseorang
9 9. Ingin Rujuk
10 10. Kebencian Qeera
11 11. Masih Cemburu.
12 12. Urus Surat Cerai
13 Sosok Luthfan Aqmar
14 Waktu Berjalan Begitu Cepat
15 Belum Sembuh Dari Luka
16 Sidang Pertama
17 Mengambil Barang
18 Ajeng dan Abian.
19 Salah Sangka
20 Resmi Berpisah.
21 Kegelisahan Sang Anak
22 Abian Qadafi
23 Kebenaran Terungkap
24 Ujian Hidup Yang Tak Sama
25 Belum Move On
26 Bertemunya Abian dengan Luthfan
27 Kepanikan Yudha
28 Mengungkapkan Isi Hati
29 Masalah Hati Siapa Yang Tahu
30 Abian Kerumah Ajeng
31 Lagi Fiona Berulah
32 Kedatangan Ibu Mertua
33 Gelisah
34 Mertua Dan Menantu
35 Cincin Berlian
36 Cemburu
37 Membuat Rancangan Baju
38 Sekolah Baru
39 Penyesalan Yudha
40 Will You Marry Me
41 Perdebatan Antara Retno dan Fiona
42 Rebutan Sertifikat
43 Qeera Menjenguk Yudha
44 Qeera Dilarikan Kerumah Sakit
45 Cincin Itu...
46 Luthfan Akhirnya Tahu Siapa Ajeng
47 Saat Hasna Melihat Cincin Itu
48 Kepasrahan Ajeng, Kebahagiaan Abian.
49 Cemburu Berat
50 Menahan Malu
51 Tawaran Kerjasama Baru
52 Retno Ke Kantor Abian
53 Rekreasi
54 Mengetahui Fakta.
55 Rumit
56 Sebuah Permintaan.
57 Ijab Qabul
58 Canda Tawa Sang Pengantin Baru
59 Rencana Penjebakan.
60 Sebuah Intrik
61 Aksi Penjebakan
62 Kemarahan Abian.
63 Disebuah Rumah Sakit
64 Kembalinya Ajeng
65 Melepas Rindu
66 Sebuah Keputusan
67 Bermuara Dititik Kerinduan
68 Sisa Pengantin Baru
69 Hasna dan Alvino
70 Perdebatan Dua Sahabat
71 Merajuk
72 Kebebasan Yudha
73 Amarah yang Memuncak
74 Kecelakaan
75 Luthfan Sadar Akan Kesalahannya
76 Konflik
77 Fakta yang Baru Diketahui Yudha
78 Hamil
79 Waktu Tak Mungkin Bisa Diputar Kembali
80 Mengalah Bukan Berarti Kalah
81 Kesabaran Luthfan Menghadapi Hasna
82 Bunuh Diri
83 Prasangka Alvino
84 Kotak Kecil
85 Introgasi
86 Ide Gila Hasna
87 Berfikir Lebih Dewasa
88 Jujur Itu Kadang Menyakitkan
89 Jatuh Talak
90 Kelicikan Dibalas Kelicikan
91 Pura-puranya Suami Istri
92 Rencana Berikutnya
93 Persiapan Pesta Pernikahan
94 Hasna Terkejut
95 Saat Bukti-bukti Diperlihatkan
96 Siapa yang Menanam. Maka Ia Sendiri yang Menuai
97 Keguguran
98 Kritis
99 Merajuknya Ibu Hamil
100 Kecemasan Kembali Melanda
101 Ferdy Masih Belum Terima
102 Proses Transfusi Darah Berjalan Lancar
103 Mood Ibu Hamil
104 Pikiran Buruk Kembali Hadir
105 Membaiknya Dua Sahabat
106 Drama Ngidam
107 Tak Mau Egois
108 Kedatangan Sang Ibu
109 Masih Mengedapankan Ego
110 Retaknya Hubungan Antar Teman
111 111. Debat Mantan Suami Istri
112 112. Alur Kehidupan yang Berbeda
113 113. Kecewa yang Teramat Dalam
114 114. Rindu yang Menggunung
115 115. Hanya Masalah Hati
116 116. Salah Paham
117 117. Apa Karma Itu Memang Ada?
118 118 Pilihan yang Sulit.
119 119. Semangat Kembali Hadir
120 120. Keadaan yang Sama Persis
121 121. Pengakuan Cinta dan Luluhnya Hati
122 122. Kembali Ditangkap Polisi
123 123. Ending
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1. Minta Cerai
2
2. Memilih Untuk Pergi. Namun ...
3
3. Ajeng dan Fiona
4
4. Kemarahan Ajeng
5
5. Perdebatan
6
6. Pergi
7
7. Foto Mesra
8
8. Bertemu Seseorang
9
9. Ingin Rujuk
10
10. Kebencian Qeera
11
11. Masih Cemburu.
12
12. Urus Surat Cerai
13
Sosok Luthfan Aqmar
14
Waktu Berjalan Begitu Cepat
15
Belum Sembuh Dari Luka
16
Sidang Pertama
17
Mengambil Barang
18
Ajeng dan Abian.
19
Salah Sangka
20
Resmi Berpisah.
21
Kegelisahan Sang Anak
22
Abian Qadafi
23
Kebenaran Terungkap
24
Ujian Hidup Yang Tak Sama
25
Belum Move On
26
Bertemunya Abian dengan Luthfan
27
Kepanikan Yudha
28
Mengungkapkan Isi Hati
29
Masalah Hati Siapa Yang Tahu
30
Abian Kerumah Ajeng
31
Lagi Fiona Berulah
32
Kedatangan Ibu Mertua
33
Gelisah
34
Mertua Dan Menantu
35
Cincin Berlian
36
Cemburu
37
Membuat Rancangan Baju
38
Sekolah Baru
39
Penyesalan Yudha
40
Will You Marry Me
41
Perdebatan Antara Retno dan Fiona
42
Rebutan Sertifikat
43
Qeera Menjenguk Yudha
44
Qeera Dilarikan Kerumah Sakit
45
Cincin Itu...
46
Luthfan Akhirnya Tahu Siapa Ajeng
47
Saat Hasna Melihat Cincin Itu
48
Kepasrahan Ajeng, Kebahagiaan Abian.
49
Cemburu Berat
50
Menahan Malu
51
Tawaran Kerjasama Baru
52
Retno Ke Kantor Abian
53
Rekreasi
54
Mengetahui Fakta.
55
Rumit
56
Sebuah Permintaan.
57
Ijab Qabul
58
Canda Tawa Sang Pengantin Baru
59
Rencana Penjebakan.
60
Sebuah Intrik
61
Aksi Penjebakan
62
Kemarahan Abian.
63
Disebuah Rumah Sakit
64
Kembalinya Ajeng
65
Melepas Rindu
66
Sebuah Keputusan
67
Bermuara Dititik Kerinduan
68
Sisa Pengantin Baru
69
Hasna dan Alvino
70
Perdebatan Dua Sahabat
71
Merajuk
72
Kebebasan Yudha
73
Amarah yang Memuncak
74
Kecelakaan
75
Luthfan Sadar Akan Kesalahannya
76
Konflik
77
Fakta yang Baru Diketahui Yudha
78
Hamil
79
Waktu Tak Mungkin Bisa Diputar Kembali
80
Mengalah Bukan Berarti Kalah
81
Kesabaran Luthfan Menghadapi Hasna
82
Bunuh Diri
83
Prasangka Alvino
84
Kotak Kecil
85
Introgasi
86
Ide Gila Hasna
87
Berfikir Lebih Dewasa
88
Jujur Itu Kadang Menyakitkan
89
Jatuh Talak
90
Kelicikan Dibalas Kelicikan
91
Pura-puranya Suami Istri
92
Rencana Berikutnya
93
Persiapan Pesta Pernikahan
94
Hasna Terkejut
95
Saat Bukti-bukti Diperlihatkan
96
Siapa yang Menanam. Maka Ia Sendiri yang Menuai
97
Keguguran
98
Kritis
99
Merajuknya Ibu Hamil
100
Kecemasan Kembali Melanda
101
Ferdy Masih Belum Terima
102
Proses Transfusi Darah Berjalan Lancar
103
Mood Ibu Hamil
104
Pikiran Buruk Kembali Hadir
105
Membaiknya Dua Sahabat
106
Drama Ngidam
107
Tak Mau Egois
108
Kedatangan Sang Ibu
109
Masih Mengedapankan Ego
110
Retaknya Hubungan Antar Teman
111
111. Debat Mantan Suami Istri
112
112. Alur Kehidupan yang Berbeda
113
113. Kecewa yang Teramat Dalam
114
114. Rindu yang Menggunung
115
115. Hanya Masalah Hati
116
116. Salah Paham
117
117. Apa Karma Itu Memang Ada?
118
118 Pilihan yang Sulit.
119
119. Semangat Kembali Hadir
120
120. Keadaan yang Sama Persis
121
121. Pengakuan Cinta dan Luluhnya Hati
122
122. Kembali Ditangkap Polisi
123
123. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!