3. Ajeng dan Fiona

Selepas Yudha berangkat ke kantor. Ajeng memilih untuk tetap berdiam diri, tak melakukan aktifitas apapun. Biasanya ia memerintah sang asisten rumahtangga untuk keperluan makan malam bersama Yudha, juga membersihkan ruangan yang ia ingin bersihkan, karena meskipun ada ART disana, tapi Ajeng tak sepenuhnya menyerahkan semua pekerjaan padanya. Tapi ia kini sudah malas setelah masalah yang dia hadapi.

Ajeng memilih untuk duduk disofa yang ada ditaman bersama Qeera. Ya, di tengah rumah itu terdapat taman yang cukup untuk bersantai, juga ada sebuah kolam renang.

"Bunda, jangan nangis lagi," kata Qeera membuka percakapan, karena sang bunda diam saja dengan tatapan kosong. Ia lupa bahwa ada Qeera disampingnya.

Ajeng menoleh dan berusaha tersenyum didepan putrinya.

"Qeera minta maaf, udah bikin bunda sedih karena bunda gak jadi pergi." Desisnya menunduk lemah.

"Tidak sayang, bunda tidak apa-apa kok!" Jawabnya sambil tersenyum dan memegang pipi sang anak.

"Jam berapa ini? Sekarang sudah terlambat ya kalau pergi ke sekolah." Tukas Ajeng kembali.

"Meskipun masih ada waktu. Aku gak mau pergi ke sekolah Bun, besok pagi saja, boleh kan?"

"Iya sayang, boleh."

Mereka berpelukan dengan saling menunjukkan kasih sayang masing-masing. Dan disaat itu, Fiona mendekat ke arah mereka berdua.

"Tante boleh gabung?" Tanya Fiona yang sudah berdiri tak jauh dari mereka.

Ibu dan anak itu melerai pelukannya lalu menoleh ke arah sumber suara.

"Tante siapa?" Tanya Qeera bingung.

"Perkenalkan, Tante ...... "

"Sus, suster." Panggil Ajeng pada pengasuh putrinya. Sengaja memotong jawaban yang akan diucapkan Fiona. Ia tak mau anaknya tahu.

Pengasuh pun datang. "Iya bu," jawab Suster itu mengangguk sopan.

"Tolong bawa Qeera ke ruangan lain ya? ajak dia bermain apa saja yang dia mau." Titah Ajeng pada suster itu.

"Baik Bu," Suster itu pun mengajak Qeera untuk pergi bermain dengannya.

"Mau apa kamu?" Tanya Ajeng ketus setelah Qeera tidak lagi bersamanya dan tak menoleh pada Fiona sedikitpun.

"Mbak, aku kesini ingin bicara sama kamu. Aku ... ingin kita mengenal lebih dekat." Ujar Fiona lalu duduk di sisi Ajeng.

"Siapa yang suruh kamu duduk?" Tanya Ajeng kembali masih dengan kekesalannya. Tapi tatapannya tetap lurus kedepan.

"Kamu lupa? Ini juga rumahku sekarang." Jawab Fiona percaya diri.

"Oh ... maaf aku lupa, kamu pun istrinya Mas Yudha juga." Kata Ajeng mencoba tak terpancing.

"Lalu bagaimana tawaranku? Apa kita bisa kenal lebih dekat?"

"Untuk apa?" Jawab Ajeng yang memilih memainkan ponselnya, memamerkan barang yang akan dia jual di sosial medianya.

"Kita kan sama-sama istrinya Mas Yudha, jadi aku ingin kita seperti istri-istri yang lain, terlihat akur dan kemana-mana selalu bersama." Papar Fiona.

"Apa itu penting?" Tanga Ajeng tak sedikit pun melirik pada Fiona. Pandangannya tetap tertuju pada ponsel yang ia pegang.

"Penting! Karena ada kok, teman aku jadi istri kedua, tapi mereka terlihat akur dengan istri pertamanya."

Baru Ajeng menoleh menatap Fiona. "Sayangnya aku tak butuh itu." Cetus Ajeng.

"Kenapa? Aku yakin Mas Yudha bisa adil kok, aku pun tidak akan mengganggu kalian kalau Mas Yudha lagi bersama mbak Ajeng." Ujar Fiona masih dengan lembut.

"Berapa kali aku bilang, karena sampai kapanpun aku gak akan rela jika harus berbagi suami."

"Tapi semua sudah terjadi mbak, kamu harus menerima aku sebagai istrinya Mas Yudha juga." Ujar Fiona.

"Kalau begitu, aku yang akan mundur. Itu kan yang kamu mau?" Ajeng berdiri.

"Tidak mbak, aku bukan orang yang seperti itu."

"Atau kamu saja yang mundur, dan jangan pernah kembali lagi." Kata Ajeng, padahal dia tidak serius dengan ucapannya.

"Mbak pikir aku ini apa? Bisa datang dan pergi begitu saja," tukas Fiona sudah mulai kesal terhadap Ajeng.

"PELAKOR."

Mendengar kata itu, Fiona sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya. "Dengar ya, aku ini bukan pelakor." Bentak Fiona menatap tajam pada Ajeng.

"Ternyata keluar juga sifat aslimu." Ujar Ajeng tersenyum kecut.

"Aku tidak akan begini kalau kamu tidak memancingnya."

"Kalimat mana yang memancing? memang kenyataannya kan kamu itu pelakor." Ajeng menarik satu sudut bibirnya kesamping.

"Oke kalau itu mau mu," Fiona juga berdiri, lalu mengitari tubuh Ajeng sambil melihatnya dari atas lalu kebawah. "Aku ajak bicara baik-baik, tapi yang diajak bicara malah tak tau sopan santun, apa begini seorang istri yang baik untuk Mas Yudha, pantas dia memilih berpaling." Ujar Fiona menatap remeh pada Ajeng.

"Jangan salahkan aku jika bersikap menyebalkan. Dan kamu! Sekali pelakor ya tetap pelakor." Ucap Ajeng dengan emosi sambil menunjuk pada wajah Fiona.

"Kita lihat saja, siapa disini yang lebih di sayang Mas Yudha." Fiona tersenyum sambil menurunkan telunjuk Ajeng yang berada didepan wajahnya. Lalu hengkang dari hadapannya.

"Kamu salah telah berhadapan denganku Fiona. Karena aku pun rela jika harus berpisah dengan suamiku. Untuk apa aku mempertahankan lelaki seperti dirinya. Yang egois dan hanya mementingkan syahwatnya. Kita lihat saja nanti, siapa yang akan menyesal. Aku atau kamu!" Gumam Ajeng dengan tersenyum penuh keyakinan.

Siang menjelang. Ajeng akan mengantar pesanan pembeli dari sosial medianya. Ia pun keluar dari rumah dan hendak menaiki mobilnya.

"Maaf Bu, mau kemana?" Tanya Hendra mendekat dan mengangguk sopan.

"Biasa mau keluar." Ajeng yang hendak membuka pintu mobilnya, tangannya pun di cegah satpam itu.

"Maaf Bu, Bapak berpesan supaya ibu tidak boleh lagi keluar sendirian. Untuk sementara biar saya yang antar, tapi nanti akan ada sopir baru untuk mengantar ibu kemanapun." Papar Hendra yang tatapannya terlihat iba pada majikannya.

"Dengar ya Pak, saya tidak peduli dengan dia lagi, mau saya kemanapun itu hak saya, dan ini juga mobil saya." Ajeng sangat kesal dengan peraturan baru suaminya.

Ya, memang itu mobilnya, hadiah dari Yudha untuknya, di anniversary pertama mereka.

"Maaf Bu, tapi saya ... "

"Hanya menjalankan tugas, karena takut di pecat? Tenang saja, aku akan meminta supaya kamu tidak di pecat dari sini, karena aku yakin Mas Yudha tidak serius dengan ucapannya, lagipula cari satpam yang benar-benar jujur itu sekarang susah." Ujar Ajeng memberikan keyakinan bahwa Hendra tak akan di pecat dari sana.

"Baiklah, tapi kalau bapak marah pada saya, ibu yang bertanggung jawab ya." Akhirnya Hendra pasrah dan percaya pada majikan perempuannya.

"Kalau soal itu, kamu tenang saja." Ajeng segera menaiki mobilnya, tak mau berlama-lama lagi, takut pembeli menunggu lama.

Fiona melihatnya dari kejauhan, lalu berniat mengadu pada Yudha, bahwa Ajeng tidak menuruti semua perintahnya. Dan tak lupa ia memotretnya dengan kepergian Ajeng bila di minta bukti oleh suaminya.

Qeera pun akhirnya mencari ibundanya. karena belum juga menemuinya.

"Tante, bunda mana?" Tanya Qeera yang sudah berdiri dibelakang Fiona. Pengasuhnya ijin ke toilet, sehingga tak tahu jika Qeera sudah keluar dari ruangan bermainnya.

"Bundamu pergi keluar." Jawab Fiona manis.

"Tante siapa sih? Kenapa ada disini?"

"Tante ... perkenalkan! Tante istri ayahmu juga." Fiona duduk, mensejajarkan tinggi Qeera.

"Istri ayah kan cuma bunda."

"Iya, tapi sekarang istri ayah ada dua, selain bunda yaitu aku yang ada dihadapanmu juga."

Fiona tersenyum menatap anak itu.

"Terus tante namanya siapa?"

"Namaku Fiona. Nggak apa-apa kok panggil bunda juga, sekarang kan bunda Qeera ada dua."

"Emang boleh ya kalau punya bunda dua? Karena semua temanku hanya punya bunda satu. Gak ada yang punya bunda dua" Ujar Qeera yang memang masih polos dan lugu.

"Boleh, buktinya bunda Ajeng dan bunda Fiona." Sengaja Fiona seperti itu, berharap Qeera bisa dekat juga dengannya. Dan memudahkannya untuk menyingkirkan Ajeng dari hadapan Yudha.

"Tapi aku gak mau punya bunda dua." Qeera berteriak sambil berlari, lalu menuju kamar sang bunda, kemudian menangis tersedu disana.

Terpopuler

Comments

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

mkanya ikut bunda qeera

2023-10-09

0

Yati Syahira

Yati Syahira

makanya ikuti ibumu seira

2023-07-25

1

Uthie

Uthie

semoga si Anak bisa mengerti sakit hati bunda nya... makanya milih pergi aja 👍

2023-07-11

2

lihat semua
Episodes
1 1. Minta Cerai
2 2. Memilih Untuk Pergi. Namun ...
3 3. Ajeng dan Fiona
4 4. Kemarahan Ajeng
5 5. Perdebatan
6 6. Pergi
7 7. Foto Mesra
8 8. Bertemu Seseorang
9 9. Ingin Rujuk
10 10. Kebencian Qeera
11 11. Masih Cemburu.
12 12. Urus Surat Cerai
13 Sosok Luthfan Aqmar
14 Waktu Berjalan Begitu Cepat
15 Belum Sembuh Dari Luka
16 Sidang Pertama
17 Mengambil Barang
18 Ajeng dan Abian.
19 Salah Sangka
20 Resmi Berpisah.
21 Kegelisahan Sang Anak
22 Abian Qadafi
23 Kebenaran Terungkap
24 Ujian Hidup Yang Tak Sama
25 Belum Move On
26 Bertemunya Abian dengan Luthfan
27 Kepanikan Yudha
28 Mengungkapkan Isi Hati
29 Masalah Hati Siapa Yang Tahu
30 Abian Kerumah Ajeng
31 Lagi Fiona Berulah
32 Kedatangan Ibu Mertua
33 Gelisah
34 Mertua Dan Menantu
35 Cincin Berlian
36 Cemburu
37 Membuat Rancangan Baju
38 Sekolah Baru
39 Penyesalan Yudha
40 Will You Marry Me
41 Perdebatan Antara Retno dan Fiona
42 Rebutan Sertifikat
43 Qeera Menjenguk Yudha
44 Qeera Dilarikan Kerumah Sakit
45 Cincin Itu...
46 Luthfan Akhirnya Tahu Siapa Ajeng
47 Saat Hasna Melihat Cincin Itu
48 Kepasrahan Ajeng, Kebahagiaan Abian.
49 Cemburu Berat
50 Menahan Malu
51 Tawaran Kerjasama Baru
52 Retno Ke Kantor Abian
53 Rekreasi
54 Mengetahui Fakta.
55 Rumit
56 Sebuah Permintaan.
57 Ijab Qabul
58 Canda Tawa Sang Pengantin Baru
59 Rencana Penjebakan.
60 Sebuah Intrik
61 Aksi Penjebakan
62 Kemarahan Abian.
63 Disebuah Rumah Sakit
64 Kembalinya Ajeng
65 Melepas Rindu
66 Sebuah Keputusan
67 Bermuara Dititik Kerinduan
68 Sisa Pengantin Baru
69 Hasna dan Alvino
70 Perdebatan Dua Sahabat
71 Merajuk
72 Kebebasan Yudha
73 Amarah yang Memuncak
74 Kecelakaan
75 Luthfan Sadar Akan Kesalahannya
76 Konflik
77 Fakta yang Baru Diketahui Yudha
78 Hamil
79 Waktu Tak Mungkin Bisa Diputar Kembali
80 Mengalah Bukan Berarti Kalah
81 Kesabaran Luthfan Menghadapi Hasna
82 Bunuh Diri
83 Prasangka Alvino
84 Kotak Kecil
85 Introgasi
86 Ide Gila Hasna
87 Berfikir Lebih Dewasa
88 Jujur Itu Kadang Menyakitkan
89 Jatuh Talak
90 Kelicikan Dibalas Kelicikan
91 Pura-puranya Suami Istri
92 Rencana Berikutnya
93 Persiapan Pesta Pernikahan
94 Hasna Terkejut
95 Saat Bukti-bukti Diperlihatkan
96 Siapa yang Menanam. Maka Ia Sendiri yang Menuai
97 Keguguran
98 Kritis
99 Merajuknya Ibu Hamil
100 Kecemasan Kembali Melanda
101 Ferdy Masih Belum Terima
102 Proses Transfusi Darah Berjalan Lancar
103 Mood Ibu Hamil
104 Pikiran Buruk Kembali Hadir
105 Membaiknya Dua Sahabat
106 Drama Ngidam
107 Tak Mau Egois
108 Kedatangan Sang Ibu
109 Masih Mengedapankan Ego
110 Retaknya Hubungan Antar Teman
111 111. Debat Mantan Suami Istri
112 112. Alur Kehidupan yang Berbeda
113 113. Kecewa yang Teramat Dalam
114 114. Rindu yang Menggunung
115 115. Hanya Masalah Hati
116 116. Salah Paham
117 117. Apa Karma Itu Memang Ada?
118 118 Pilihan yang Sulit.
119 119. Semangat Kembali Hadir
120 120. Keadaan yang Sama Persis
121 121. Pengakuan Cinta dan Luluhnya Hati
122 122. Kembali Ditangkap Polisi
123 123. Ending
Episodes

Updated 123 Episodes

1
1. Minta Cerai
2
2. Memilih Untuk Pergi. Namun ...
3
3. Ajeng dan Fiona
4
4. Kemarahan Ajeng
5
5. Perdebatan
6
6. Pergi
7
7. Foto Mesra
8
8. Bertemu Seseorang
9
9. Ingin Rujuk
10
10. Kebencian Qeera
11
11. Masih Cemburu.
12
12. Urus Surat Cerai
13
Sosok Luthfan Aqmar
14
Waktu Berjalan Begitu Cepat
15
Belum Sembuh Dari Luka
16
Sidang Pertama
17
Mengambil Barang
18
Ajeng dan Abian.
19
Salah Sangka
20
Resmi Berpisah.
21
Kegelisahan Sang Anak
22
Abian Qadafi
23
Kebenaran Terungkap
24
Ujian Hidup Yang Tak Sama
25
Belum Move On
26
Bertemunya Abian dengan Luthfan
27
Kepanikan Yudha
28
Mengungkapkan Isi Hati
29
Masalah Hati Siapa Yang Tahu
30
Abian Kerumah Ajeng
31
Lagi Fiona Berulah
32
Kedatangan Ibu Mertua
33
Gelisah
34
Mertua Dan Menantu
35
Cincin Berlian
36
Cemburu
37
Membuat Rancangan Baju
38
Sekolah Baru
39
Penyesalan Yudha
40
Will You Marry Me
41
Perdebatan Antara Retno dan Fiona
42
Rebutan Sertifikat
43
Qeera Menjenguk Yudha
44
Qeera Dilarikan Kerumah Sakit
45
Cincin Itu...
46
Luthfan Akhirnya Tahu Siapa Ajeng
47
Saat Hasna Melihat Cincin Itu
48
Kepasrahan Ajeng, Kebahagiaan Abian.
49
Cemburu Berat
50
Menahan Malu
51
Tawaran Kerjasama Baru
52
Retno Ke Kantor Abian
53
Rekreasi
54
Mengetahui Fakta.
55
Rumit
56
Sebuah Permintaan.
57
Ijab Qabul
58
Canda Tawa Sang Pengantin Baru
59
Rencana Penjebakan.
60
Sebuah Intrik
61
Aksi Penjebakan
62
Kemarahan Abian.
63
Disebuah Rumah Sakit
64
Kembalinya Ajeng
65
Melepas Rindu
66
Sebuah Keputusan
67
Bermuara Dititik Kerinduan
68
Sisa Pengantin Baru
69
Hasna dan Alvino
70
Perdebatan Dua Sahabat
71
Merajuk
72
Kebebasan Yudha
73
Amarah yang Memuncak
74
Kecelakaan
75
Luthfan Sadar Akan Kesalahannya
76
Konflik
77
Fakta yang Baru Diketahui Yudha
78
Hamil
79
Waktu Tak Mungkin Bisa Diputar Kembali
80
Mengalah Bukan Berarti Kalah
81
Kesabaran Luthfan Menghadapi Hasna
82
Bunuh Diri
83
Prasangka Alvino
84
Kotak Kecil
85
Introgasi
86
Ide Gila Hasna
87
Berfikir Lebih Dewasa
88
Jujur Itu Kadang Menyakitkan
89
Jatuh Talak
90
Kelicikan Dibalas Kelicikan
91
Pura-puranya Suami Istri
92
Rencana Berikutnya
93
Persiapan Pesta Pernikahan
94
Hasna Terkejut
95
Saat Bukti-bukti Diperlihatkan
96
Siapa yang Menanam. Maka Ia Sendiri yang Menuai
97
Keguguran
98
Kritis
99
Merajuknya Ibu Hamil
100
Kecemasan Kembali Melanda
101
Ferdy Masih Belum Terima
102
Proses Transfusi Darah Berjalan Lancar
103
Mood Ibu Hamil
104
Pikiran Buruk Kembali Hadir
105
Membaiknya Dua Sahabat
106
Drama Ngidam
107
Tak Mau Egois
108
Kedatangan Sang Ibu
109
Masih Mengedapankan Ego
110
Retaknya Hubungan Antar Teman
111
111. Debat Mantan Suami Istri
112
112. Alur Kehidupan yang Berbeda
113
113. Kecewa yang Teramat Dalam
114
114. Rindu yang Menggunung
115
115. Hanya Masalah Hati
116
116. Salah Paham
117
117. Apa Karma Itu Memang Ada?
118
118 Pilihan yang Sulit.
119
119. Semangat Kembali Hadir
120
120. Keadaan yang Sama Persis
121
121. Pengakuan Cinta dan Luluhnya Hati
122
122. Kembali Ditangkap Polisi
123
123. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!