...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lily menelan ludahnya dengan susah payah. Ia sungguh tak menyangka Bima akan mengatakan hal demikian.
"Kalau bercanda itu jangan bawa - bawa perasaan dong, Mas. Tar kalau aku nya baper dan berharap lebih gimana?" Ucap Lily dengan wajah memelas. Ia harus bisa menjaga hatinya saat ini.
"Aku serius, Ly." Sahut Bima masih dengan wajah yang sama seriusnya seperti ia meminta gadis itu untuk menjadi persitnya.
"Kenapa harus aku? Aku cuma anak yatim piatu yang berasal dari panti asuhan, yang gak jelas asal - usulnya. Bisa aja 'kan aku lahir dari cara yang kotor, hingga berujung dibuang ke panti asuhan?" Tutur Lily dengan wajah yang terlihat sedih saat harus menceritakan untuk kesekian kalinya tentang hal terkelam dirinya.
"Aku tahu. Kapten Ayub udah cerita asal usul kamu." Sahut Bima dengan wajah tenangnya. Tak ada tampak wajah keterkejutan setelah Lily menceritakan tentang dirinya. "Aku akan terima kamu dan asal usul kamu." Lanjutnya diakhiri dengan sebuah senyuman yang meneduhkan.
Lily mengerutkan alisnya. "Bang Ayub yang cerita?"
Bima mengangguk disela - sela ia menyeruput es tehnya. "Iya. Tepatnya bukan cerita panjang lebar tentang kamu. Hanya memberi info kalau kamu berasal dari panti asuhan, padahal saya tidak pernah mencari tahu tentang gadis yang Bang Ayub buat saya bantu saat bencana sebulan lalu. Itu saja, tidak lebih."
"Apa Bang Ayub memang sengaja buat deketin kita?" Tebak Lily.
"Mungkin. Dia juga bilang, gadis yang saya bantu itu menjual sarapan tak jauh dari komplek batalyon."
"Sampai sejauh ini kamu ngehawatirin adikmu ini, Bang." Gumamnya dengan mata yang mulai berkaca - kaca.
Memang sejak dulu, Ayub lah yang selalu menjaganya ketika mereka memutuskan keluar dari panti.
"Itu berarti dia sayang dan peduli sama kamu." Bima tersenyum hangat. "Jadi?"
Lily mengangkat pandangannya yang tertunduk. Masih bingung dengan pertanyaan Bima. "Apanya yang jadi?" Lanjutnya.
Bima menghela nafasnya. Belum ada satu jam ia mengatakannya, gadis ini sudah melupakan pertanyaan sepenting itu. "Kamu mau jadi Persit dari Letda Bima Arya?"
"Tapi, apa orang tua mas Bima bakal terima tentang hal kelamku?" Tanya Lily merasa tak yakin keluarga dari pria gagah ini akan menerima keadaannya yang berasal dari panti asuhan.
"Insha Allah. Berdoa dengan sungguh - sungguh dan tulus. Semoga Allah memudahkan jalan kita." Jawab Bima dengan memberinya keyakinan bahwa akan diterima oleh keluarga Bima.
"Kamu gak malu punya istri yang berasal dari panti, Mas?"
Bima menggeleng mantap. "Tapi aku butuh waktu dua tahun buat halalin kamu." Ucapnya lagi.
"Kenapa?" Tanya Lily seakan tak sabar untuk dipinang.
"Aku akan mengajukan diri untuk mengikuti seleksi di kontingen Garuda. Dan mungkin selama aku bertugas, kamu bisa menggunakan waktumu untuk meniti karir walau hanya setahun dua tahun. Sehingga ijazah kamu yang menganggur sia - sia."
"Mas Bima yakin akan keputusan ini?" Tanya Lily masih ragu - ragu.
"Insha Allah yakin, Lily." Bima sudah mulai gemas dengan gadis ini.
"Kalau orang tua Mas gak setuju?"
"Kenapa kelihatan takut sekali ditolak? Pernah mengalaminya sebelum ini?" Tebak Bima.
Lily menunduk, dan kemudian mengangguk. Ia tak ingin menunjukan matanya yang mulai mengembun kepada Bima. Ia hanya ingin terlihat menjadi gadis yang tegar dan kuat di mata siapa pun. Lily tak ingin ia mendapat hinaan kembali dari pria dan keluarga yang berniat meminangnya.
Lily bisa merasakan usapan lembut di kepalanya. Ia menatap Bima yang kini tengah tersenyum hangat padanya. "Insha Allah, bapak sama ibu bakal terima seorang gadis pejuang yang cocok untuk anaknya, seperti kamu. Saya akan berusaha dapatkan restu itu, demi calon Persit tangguh seperti kamu."
Gadis itu mulai tersenyum. Apakan ia boleh bersyukur sekarang karena dipertemukan oleh pemuda seperti Bima, yang mau berjuang bersamanya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Beri like dan komen ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Yunia Afida
semangat terus
2023-05-21
1