Bagian 11

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jreeeng...

Jreeeng...

"Ck. Gak usah jrang jreng jrang jreng kalau gak bisa main gitar. Brisik." Cibir Anto pada Rudi.

"Suka suka saya bos." Balas Rudi tak kalah sewot.

Tak. "Skakmat." Ucap Bima.

Sontak Anto melotot dengan hasil permainan catur nya bersama Bima. "Waahhh... Pasi curang nih si Bima. Aku gak lihat waktu kamu main. Ulang ulang." Protesnya tak terima.

"Mana bisa begitu? Siapa juga yang curang. Kalah, kalah aja mas bro. Terima dengan lapang dada." Sangga Bima.

"Ula---"

Brak brak brak....

Kalimat Anto langsung menggantung di udara saat mereka bertiga mendengar suara gedoran pintu yang cukup keras dari rumah tetangganya. Kebetulan mereka bertiga sedang berada di gazebo dekat kolam ikan yang dada dirumah Anto.

"Waduh... Ada apa tuh?" Tanya Rudi yang sama kagetnya dengan Bima dan Anto. Keduanya sontak mengangkat bahu tanda tak tahu.

Brak brak brak....

"Zaki! Keluar kamu. Jangan mentang - mentang anaknya lurah, kamu bisa seenaknya aja ya."

Kali ini gedoran itu disertai dengan suara seorang wanita yang terdengar seperti sedang marah besar.

"Kog kayak kenal suaranya?" Ucap Bima sambil mengingat - ngingat. "Kayak suara bulek Sumi?" Lanjutnya lagi.

"Eh eh, mamaknya si Aya tuh." Ucap Anto yang emtas sejak kapan sudah berpindah tempat.

Bima dan Rudi menyusul untuk melihat keadaan tetangga rumah Anto, yang tak lain adalah rumah kepala desa dikampungnya.

Terdengar ribut - ribut yang terjadi saat ini, dengan Sumi bersama sang suami yang terlihat mengamuk saat seorang membukakan pintu.

"Mana anak Pak Kades? Bisa - bisanya dia buat hancur masa depan anak saya." Ucapan Sumi seakan menantang pemimpin desa itu.

"Tenang dulu, Bu. Coba katakan apa yang terjadi." Pak lurah mencoba menenangkan salah satu warganya yang mengamuk didepan rumahnya.

"Mana Zaki? Mau kabur dia dari tanggung jawab ke anak gadis saya?"

Ketiga pemuda yang kini tengah ikut menyaksikan kegaduhan itupun sontak terkejut. Terlebih lagi Bima.

"Waduh..." Celetuk Rudi.

Brummm brummm brummm....

Tampak sebuah motor sport memasuki pekarangan rumah sang Kades.

"Nah, ini dia manusianya. Turun kamu Zaki." Suara Sumi terdengar masih marah.

"Ada apa ini, Yah?" Tanya Zaki saat sudah dekat pada ayahnya.

Sumi meringsek maju. "Jangan pura - pura gak bersalah kamu ya." Tunjuk Sumi tepat dihadapan wajah Zaki.

"Eh, Bu Sumi! Bisa yang sopan gak kalau bertamu? Bisa 'kan ngomong baik - baik?" Bu Kades buka suara dan mulai tersulut emosi.

"Anak kalian yang gak bisa diajak ngomong baik - baik." Teriak Sumi.

Beberapa tetangga mulai berdatangan satu persatu menyaksikan kegaduhan yang terjadi. Dan yakin lah, ini akan menjadi topik utama berita esok hari.

"Sebenernya apa yang terjadi sih? Tanggung jawab ke Aya? Apa Aya...? Rudi melirik kedua temannya.

"Gak mungkin 'kan?" Ucap Anto seakan tebakannya sama dengan kedua temannya.

Ketiganya saling pandang satu sama lain mencoba mencari jawaban dari rasa penasaran ketiganya.

"Ayo kita bicarakan saja didalam. Malu dilihat orang." Ucap Kades yang melihat sekeliling rumahnya sudah ramai dengan warganya.

"Biar. Biar semua tahu sekalian brengseknya anak kalian. Berani menghamili anak saya, tapi gak mau tanggung jawab. Malah suruh anak saya buat gugurin bayinya." Ucap Sumi dengan wajah marahnya.

Warga yang tengah berkumpul disekitar mereka terkejut tak percaya. Kalau untuk Zaki, warga sudah tak terkejut lagi dengan reputasinya bagaimana. Tapi mereka tak menyangka bahwa Aya sudah menjadi salah satu korban dari pemuda itu.

"Ck. Belum tentu anak itu anak aku. Bisa aja 'kan anak itu anak laki - laki lain? Anak Ibu itu 'kan kuliah di kota. Bisa aja dia tidur sama siapa aja. Terus udah hamil begini minta tanggung jawab aku. Enak aja." Ucap Zaki dengan entengnya.

"Jangan asal ngomong ya kamu." Kini giliran bapak Aya yang mulai tidak bisa menahan emosinya. "Kamu pikir anak saya perempuan apaan?"

"Halah Pak Pak. Kalian aja yang gak tau kelakuan anak sendiri." Zaki masih mencari pembelaan. "Bukan cuma aku aja yang udah main sama dia. Sebelum aku udah ada duluan laki - laki yang main sama si Aya."

"Jangan ngelak kamu ya." Bapak Aya mulai meringsek maju untuk menghajar mulut kurang ajar pemuda didepannya, namun sayang sudah terhalang sang kepala desa.

"Aya udah gak perawan waktu tidur sama aku. Bukan aku yang merawani dia. Cowoknya yang lain." ucap Zaki dengan enteng dan lantangnya.

Bukan main terkejutnya para penonton malam ini. Mereka tak menyangka Aya akan serusak itu.

"Kenapa kalian lihatin aku kaya gitu?" Bima berdiri tegak dan bersedekap dada. Apa temannya ini berfikiran bahwa ia pelaku pertamanya?

"Bukan kamu 'kan, Bim?" Rudi langsung menuding.

"Ck." Bima berdecak sebal, sudah bisa Bima duga. "Pacaran sama Aya mentoknya cuma pegangan tangan dan gandengan doang. Boro - boro buat anu - anu, cium aja gak pernah." Bima mencoba mematahkan dugaan kedua temannya yang terlihat curiga padanya.

"Masa?" Ternyata Anto belum percaya sepenuhnya padanya.

"Bisa di tes?" Tanya Rudi mulai random.

"Yeee.... Si dodol." Anto menoyor kepala sahabatnya yang memang terkenal paling abstrud dari mereka bertiga. "Emang bisa cowok lakuin tes perjaka? Yang ada waktu anunya dipegang sama susternya malah jadi selurus besi baja."

Bima mendengar obrolan kedua temannya itu hanya bisa menggelengkan kepala. Ternyata dua sahabatnya ini sama gesreknya.

"Tapi hebat juga si Bima. Setahun pacaran gak pernah grepek - grepekin si Aya. Salut aku." Ucap Rudi bangga sambil menepuk pundak Bima.

"Makin lama makin ngawur kalian." Bima berjalan kembali ke gazebo dekat kolam, meninggalkan duo gesrek yang masih berdebat tak bermakna.

Sebenarnya hati pemuda itu saat ini tak menentu. Kecewa? Sedih? Tentu saja ia. Ia tak menyangka Aya akan sehancur ini.

Baru saja sore tadi ia dapat melihat langsung wajah gadis itu, tapi malam ini ia langsung mendapat kabar yang tak terduga dari mantan kekasihnya.

****

"Kog lesu mukanya, Bang?" Tanya Yanti yang melihat wajah putranya tak secerah saat ia tiba.

Saat ini mereka tengah berada di dapur dengan Bima sedang sedikit membantu pekerjaan ibunya selepas sang bapak pergi bekerja di kebun.

"Gak apa - apa, Bu. Bima masih ngantuk."

"Ya tidur kalau ngantuk."

"Habis subuhan gak biasa tidur lagi, Bu."

"Yakin masih ngantuk? Bukan karena dengar kabar Aya?" Iya yakin sang anak sedang memikirkan gadis yang kini tengah menjadi buah bibir warga desa mereka.

"Kabar Aya?"

Yanti mengangguk. "Kamu tadi malam 'kan dirumah Anto. Jadi kamu tahu kejadiannya seperti apa."

"Enggak Bu. Bukan karena berita itu." Sanggah Bima.

"Wajar kamu kecewa." Yanti mengelus pundak anaknya lalu meninggalkannya ke dapur. "Tapi bukan kamu yang pertama mengambil 'kan Bang?" Tanya Yanti lagi saat sudah kembali kemeja makan.

"Bukan Bu." Jawab Bima tanpa ragu.

"Bagus lah. Kamu harus selalu menjaga Marwah seorang wanita di manapun kamu berada." Pesan sang ibu.

"Iya Bu." Sahut Bima cepat. "Tadi ibu kenapa tanya bukan Bima yang pertama mengambilnya?"

Yanti menoleh disertai senyum hangatnya. Ia menoel pipi putra satu - satunya itu. "Kamu pikir, Ibu gak tau kalau kamu waktu SMA pacaran sama Aya?"

Bima tersentak, ia terkejut ternyata ibunya mengetahui hubungannya dengan Aya dulu.

"Hahaha.... Gak usah kaget gitu mukanya."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Jangan lupa beri dukungan kamu ya....

...Beri like dan komentar kamu....

...Kritik dan saran kamu yang membangun aku tampung....

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KPUTUSAN TEPAT SPRTI KATA ANTO,, DGN MMUTUSKN AYA SBLM AKMIL DI MAGELANG, TRNYATA SGITUNYA AYA, KLO BNR KTA ZAKI SI AYA SDH GK PRAWAN, SIAPA PRIA PRTAMA YG HAMILI AYA.. ITULH KSALAHN WANITA YG MURAH HARGA DIRINYA, GK BSA JAGA HARTA BRHARGA DN KHORMATANNYA, BGITU DIA JALIN HUBUNGN DGN LKI2 LAIN, TRUS KBABLASAN LGI, TAU2 HAMIL, LKI2 KDUA ATAU KTIGA, PSTI GK MAU TANGGUNG JAWAB, KRN DIA MRASA BKN YG PRAWANIN, MSKI BENIH, ITU BENIH DIA, CMA KRN KECEWA DPT WANITA GK SUCI LGI, TAU2 HAMIL, TNTU SI LAKI2 MLAS TANGGUNG JAWAB, PIKIRNYA TU WANITA JUGA ZINAH DGN LAKI2 LAIN..

2023-10-22

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHHH,, BNRKN.. KLO UDH SEBUT MASA DEPAN WANITA, YAA PSTI KEGADISANNYA..

2023-10-22

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WAHH CURIGA NIHH, JGN2 AYA DIHAMILI ZAKI, TPI ZAKI GK MAU TANGGUNG JAWAB

2023-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!