Perasaan

Pukul 07.00 AM Forecaster Academy

"Hey...!" Tegur Demico sembari duduk di depan flo untuk sarapan pagi seperti biasa. Flo lebih dulu duduk 10 menit, menakjubkan bukan?

"Ya..." Flo menyahut singkat lebih memilih menyantap appetizer di depannya.

"Ini hadiah untukmu!" Tambah Demico sembari menunjukkan paper bag yang ia bawa tadi.

Flo menerima dengan senang hati, baginya siapapun orangnya saat orang memberi hadiah padamu maka terimalah dengan senang hati. Hargai apapun pemberian orang lain.

Flo menengok hadiah yang Demico berikan, dress putih tanpa lengan dengan brukat sebagai hiasannya. Cantik.

"Terimakasih!" Ucap Flo tulus.

"Sama-sama!" Sahut Demico dengan tersenyum lebar.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Kamu kemarin ngapain flo, diam aja di sekolah?" Tanya Demico sembari menyuap makanannya juga.

"Heumhh, aku juga keluar kemarin sebentar!" Jawab flo sekenanya.

"Ohh ya, dengan siapa?" Tanya Demico seolah ada saja orang lain di hidup flo, sudah pasti kakaknya! Pikirnya.

"Dengan kakakku, Lily dan...Athur atau mr patterson tepatnya!" Jawab flo.

Demico tertegun, kalau Lily dan Gerald kepala sekolah mereka ia bisa maklum tapi mr.patterson? Untuk apa pria itu bergabung dengan flo? Pikir Demico heran.

Flo tercekat menyadari kesalahannya barusan. Tidak ada yang tau tentang pelajaran tambahannya! Tapi ya sudah lah, Demico ini. Pikir flo acuh.

"Ada hubungan apa kamu dengan mr.patterson?" Tanya Demico penasaran, karena harus ia akui pria itu sangat tampan bahkan bagi ia yang sesama jenis.

"Eumhh..bukan aku sebenarnya, tapi kakakku!" Sahut flo mencoba berusaha bersikap biasa saja, toh memang benar Athur adalah teman kakaknya.

Demico diam mencoba berdamai dengan perasaan tidak enak mendengar penuturan flo barusan.

Namun tiba tiba pria yang mereka bicarakan datang!

"Ini!" Ucap Athur tiba-tiba juga meletakkan paper bag di depan Flo.

Deg. Flo menatap Athur kaget. Baru saja di bicarakan orangnya sudah muncul aja! Jerit flo di dalam hati.

Athur menyunggingkan senyum miringnya.

Brengsek! Umpat flo lagi.

"Baju kamu kemarin tertinggal di kamarku, kamu keluar terburu-buru kemarin!" Ucap Athur. Kena kau.

Flo melongo mendengar penuturan Athur. Brengsek, siapa aja yang dengar kalimat itu akan merasa ambigu. Umpat Flo seolah sangat tau bahwa Athur sedang mendengar isi pikirannya.

Athur melenggang pergi meninggalkan wajah wajah penasaran di meja makan itu. Ya ampun. Flo bergidik ngeri.

Tanpa memedulikan pandangan Demico dan murid lain ia berdiri dan menyudahi sarapannya yang memang kebetulan sudah selesai.

Dengan langkah lebar ia mencoba mengejar Athur. Dan ia melihat sosok atletis itu hendak memasuki ruangan kelas! Tanpa menyadari betapa banyak murid di dalam ruangan yang akan di masuki Athur, flo menarik tangan Athur dengan cepat.

"Hey, kau pikir apa yang kau lakukan barusan!" Protes Flo, ia masih tidak terima dengan drama yang Athur suguhkan di depan teman teman kelasnya terutama Demico. Walaupun menganggap perasaan Demico padanya adalah perasaan sesaat, namun ia juga ingin menghargainya sebagai teman.

Athur menunduk menatap flo dengan senyum miringnya, dan berbisik di telinga flo.

"Kau ingin mengumumkan ke lancanganmu di depan semua orang ini?" Tanya Athur yang membuat Flo menatap beratus pasang mata menatapnya. Dia sedang ada di kelas pertahanan level 4, dan semua mata yang memandang mereka adalah kakak kelas flo! Ya Tuhan, bisa bisanya! Pikir flo getir.

Flo menatap Athur nanar, dan kemudian berlalu dengan langkah lebar. Ia malu bukan kepalang dan merasa sakit yang entah datang dari mana, rasanya sesak.

Satu tetes air mata lolos!

Ia tidak habis pikir mengapa jika sesuatu hal yang berhubungan dengan Athur selalu menguras emosinya. Tuhan tolong aku! Gumam flo mengasihani hatinya yang tidak aman.

...****...

Pukul 07.40 PM kelas transformasi

"Maaf saya telat!" Ucap Flo sembari melengang masuk dengan wajah datar, ia tak ingin Lily melihat wajahnya sekarang.

Flo berjalan jauh ke belakang dan duduk tepat di samping Nelly sedangkan Demico duduk di bagian tengah. Syukurlah.

Setelah kedatangan flo yang sedikit menganggu fokus kelas, semua murid kembali fokus dengan penjelasan Lily tentang menyamarkan jejak.

"Lihatlah betapa semena menanya dia, terlambat 10 menit dan tidak ada hukuman apapun!" Seru Nicole yang jarak nya tidak terlalu jauh dari tempat duduk flo.

Flo yang mendengar hal tersebut, mencoba bersikap acuh. Bukan nicole namanya jika tidak mengusiknya satu hari saja. Pikir flo masam.

"Ya iyalah Nic, adek nya kepala sekolah. Mana ada yang berani. Ih...serem!" Ledek Claude yang merupakan dayang dayang Nicole.

Flo masih diam tak menggubris dan mencoba mendengarkan penjelasan Lily saja.

Nelly yang duduk di sampingnya hanya tersenyum melihat kelakuan duo cerewet tersebut yang di abaikan flo.

Setelah merasa di acuhkan Nicole pun hanya bisa diam dan mengikuti kelas Transformasi dalam diam.

"Jadi begitulah penjelasannya, minggu depan kita akan mengadakan ujian praktek 2 bab pelajaran. Yang pertama transformasi pakaian dan kedua transformasi menghilangkan jejak, mantra yang harus kalian pelajari ulang ada di bab 1 dan 2 jika ada yang kurang kalian pahami silahkan tanyakan padaku langsung ke ruangan. Sekian dari saya, terima kasih!" Tutur Lily sembari melangkah meninggalkan kelas.

Flo berlari ke depan kelas dan mengejar Lily.

"Lily..maaf Ms Abigail!" Panggil Flo.

Lily berbalik dan terkejut melihat flo sudah di belakangnya.

"Ada apa?" Tanya Lily berusaha bersikap profesional mengingat ratusan pasang mata memperhatikan mereka.

"Ada yang ingin saya tanyakan ms!" Jawab flo juga berusaha bersikap formal.

"Oh tentu saja, silahkan ikuti saya keruangan." Jawab Lily sembari berjalan lagi menuju ruangannya.

Sesampainya di ruangan Lily. Mereka berdua sama sama menghembuskan napas kasar.

"Fiuh!" Lily.

"Fiuh!"Flo.

Dan kemudian mereka tertawa terbahak bahak berdua.

"Hahahaha." Lily.

"Hahahaha." Flo.

"Duduk lah!" Sela Lily mempersilahkan Flo duduk.

Flo duduk di sofa abu abu panjang Lily.

"Ada apa?" Tanya Lily sembari berjalan ke coffe machine dan membuatkan flo americano.

"Aku merasa aneh hari ini!" Curhat flo memulai.

"Aku juga merasa kau aneh hari ini!" Balas Lily sembari memberikan kopi Americano kesukaan Flo.

"Tidak biasanya kamu telat 10 menit flo, bukan kamu banget tau nggak!" Sambung Lily sembari duduk di samping flo.

"Apa karena kejadian kemarin?" Tanya Lily khawatir.

"Bukan." Sahut flo singkat.

"Lalu kenapa?" Tanya Lily penasaran.

Flo kembali menghembuskan napas kasar. Haruskah ia menceritakan perasaan ini pada Lily? Tentang kejadian tadi malam? Tentang insiden ciuman itu?

"Flo, please speak up. Apa perlu aku baca pikiran kamu? Nggak etis banget kan?" Sambung Lily mulai aneh dengan gelagat Flo.

"Eumhh...sebenarnya tadi malam.." Ucap Flo terbata.

"Iya tadi malam?" Tanya Lily sudah tidak sabar.

"Tadi malam aku ada kelas kan dengan Athur."

"Iya, terus?" Tanya Lily.

Dan kemudian flo menceritakan setiap detail kejadian tadi malam sampai pada insiden ciuman tidak sengaja itu.

"Apa?!" Teriak Lily tanpa bisa di cegah dan tanpa sengaja menumpahkan kopi di tangannya. Ia shock!

Ugh...yang benar saja. Flo mulai merasa malu dengan Lily.

...***...

Terpopuler

Comments

Bakulgeblek

Bakulgeblek

nah ini... apa2 diceritain... 🤣🤣🤣
gawatnya klo punya cew seusia ini... wkwkwkwk

2024-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!