NEGOISASI

Bandara Jakarta

Sesuai janjinya Surya sampai di Jakarta setelah 3 hari membujuk istrinya. Istrinya sengaja ia tinggal di Singapura dan memberikan istrinya itu liburan supaya tidak mengetahui apa yang terjadi kepada putra kesayangannya itu. Surya sudah sampai di tempat penjemputan dan dia melihat ada banyak media yang sedang berdesakan dengan para sekuriti dan pengawal. Surya mengenali para anak buahnya itu. Surya cukup terkejut dengan keadaan ini. Akhirnya surya memutuskan akan tetap berjalan keluar. Tetapi semua media menghampiri surya.

"Apakah benar pak jika pewaris Morgan terseret kasus..?"

"Apakah benar pak jika kasus dari Bara Morgan adalah kasus pemerkosaan dan asusila..?"

"Apakah benar jika pewaris Morgan sudah mendekam di penjara..?"

"Bagaimana pendapat anda tentang ini semua pak?"

"Tolong beri klarifikasi ke media pak,, pak Surya...?"

Begitulah beberapa pertanyaan yang diberondong oleh para media sedangkan Surya tidak menjawab pertanyaan media sama sekali. Ia berusaha untuk cepat masuk kedalam mobil dengan dibantu para pengawalnya.

Akhirnya Surya sampai di dalam mobil, Surya tidak menyangka karena ulah Bara reputasi keluarganya dipertaruhkan. Surya segera menghubungi Radit untuk menanyakan hal ini

"Hallo dit, Bagaimana ini bisa terjadi kenapa keadaan sangat tidak kondusif? "Tanya Surya di sambungan telepon

"Hallo om, ehm Apakah om Surya sudah di perjalanan?" tanya Radit sedikit ber basa basi

"Om sudah di dalam mobil, jelaskan Dit bagaimana ini bisa terjadi. Kenapa masalah ini bisa seramai ini"

"Radit meminta maaf om, semua diluar perkiraan Radit om. Teman Radit memastikan jika masalah ini tidak sampai terendus media. Aldo mengatakan jika penangkapan berjalan sangat singkat dan kejadian itu waktu pagi. Jadi Aldo bersumpah jika saat itu tidak ada media yang tau.." Radit berusaha menjelaskan

"Apa kamu yakin teman mu itu tidak membohongi kita..?" cecar Surya

"Radit yakin Om sebab jika ini ulah dari Pak Jaya tidak mungkin masalah ini baru ramai hari ini. Pastinya Pak Jaya akan memberitahu media saat penangkapan Bara om. Radit meminta maaf om Radit tidak memikirkan ini sama sekali..." Radit merasa bersalah dengan Surya. Radit tidak menyangka jika hal ini sampai terendus media

"sudah kamu tidak perlu meminta maaf Dit, apakah kamu sudah menghubungi tim kuasa hukum kita?" Surya tidak marah dengan Radit hanya saja Surya kesal dan benar benar lelah dengan kelakuan putra semata wayang nya ini

"Radit sudah berbicara dengan kuasa hukum kita om tetapi kita tidak ingin gegabah sebab keluarga korban dilindungi oleh keluarga dari Jaya. Jadi kita sepakat untuk menunggu kedatangan Om" jelas Radit

"Kamu harus segera menghubungi Tim IT dit supaya bisa meredam berita ini secepatnya. Om tidak mau jika tante kamu tau berita ini, terlebih dari media. Baiklah dit om tutup telepon nya. Om akan segera sampai di mansion, kita bicarakan di sana saja minta untuk tim kuasa hukum ikut"

"Baik om Radit akan segera kesana. Om hati hati dijalan..." Akhirnya Radit menyudahi sambungan telepon dan segera bergegas menuju mansion

***

Kediaman Wira ( 1 hari setelah penangkapan Bara)

Rumah yang biasannya diisi dengan keceriaan kini tampak sedikit memanas dan penuh dengan kesedihan. Nico tunangan dari Ridhi memutuskan untuk datang ke Indonesia ketika mendengar berita tak mengenakkan ini.

"Om sebagai ayah Ridhi memutuskan untuk membatalkan pernikahan kalian..." Perdebatan dimulai ketika Wira mengatakan keputusannya sedangkan Ridhi hanya bisa menunduk dan terlihat tatapannya yang sayu. Ia sudah menduga jika keputusan ini yang akan diambil oleh ayahnya

"Tidak bisa seperti itu om kita saling mencintai, om tidak bisa memutuskan ini dengan sepihak om..." tolak Nico dengan sedikit keras. Niko membayangkan bagaimana susah nya dirinya mendapatkan cinta dari Ridhi dan restu dari Wira. Nico tidak ingin usahanya sia sia untuk mendapatkan Ridhi

"Maaf Nic ini semua demi kebaikan kalian, bahkan Ridhi sudah setuju dengan ini semua. Iya kan nak?" Ridhi hanya bisa menganggukkan kepala dengan pasrah

"Tetap saja tidak bisa om. Kami berdua saling mencintai. Om tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak. Setidaknya beri saya kesempatan untuk membicarakan ini dengan keluarga saya" Nico berkata dengan lembut dan memelas

Mira yang melihat perdebatan itu merasa kasihan dengan Ridhi dalam keadaan dirinya yang tak baik baik saja harus mendengarkan perdebatan yang membuatnya tidak nyaman. Mira sebagai ibu menyadari itu. Ia meminta suaminya untuk berbicara dengan dirinya di dalam

"menurut ibu ayah harus mempertimbangkan keputusan ini. Kasian mereka berdua, setidaknya berikan Nico kesempatan untuk Membicarakan hal ini dengan keluarganya. Kita juga tidak bisa Memutuskan ini dengan sepihak. Walaupun masalahnya sudah jelas. Kasian mereka yah." Jelas Mira

"Tapi ini sudah keputusan terbaik. Jika kita meneruskan ini ayah takut suatu saat nanti Ridhi akan tersakiti dengan kondisinya saat ini. Ibu tau kan mereka dari keluarga terpandang. Mereka pasti menginginkan menantu yang sempurna. Walaupun ayah tau Ridhi adalah putri kita yang sempurna. Tapi ayah tidak ingin menutupi kenyataan jika keadaan sudah berbeda" Jelas Wira

"Setidaknya kita harus memberikan waktu untuk Nico berbicara dengan keluarganya. Nico bisa menerima Ridhi itu berarti keluarga Nico juga bisa menerima Ridhi. Toh selama ini mereka juga memperlakukan Ridhi dengan Baik" Wira memikirkan perkataan istrinya itu. Mereka menyudahi perdebatan mereka dan segera keluar menuju ruang tamu

Wira berjalan mendekati Ridhi, Wira merasa sedih melihat keadaan putrinya kenapa harus putrinya yang mengalami hal ini. Selama ini Wira selalu menjaga Putrinya dari pergaulan yang tidak baik dan Wira sangat senang waktu itu sebab Ridhi juga bukan Tipe cewek yang terobsesi dengan pria dan dunia luar. Dia lebih senang belajar dan berteman pun hanya dengan orang itu itu saja. Tetapi memang para baji*gan selalu ada di muka bumi ini untuk menguji manusia. Wira mengambil tangan putrinya yang terdapat memar kemerahan kemudian mengusap nya lembut memberikan ketenangan kepada putrinya

"Baiklah om akan memberikan kamu kesempatan setidak nya untuk membicarakan ini dengan keluargamu" Keputusan Wira disambut dengan sumringah oleh Nico. Nico segera pamit dan dengan menggunakan jet pribadinya Nico segera kembali ke Singapura untuk bertemu dengan keluarganya

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!