HARGA DIRI Casanova

"Boleh gabung girls?" Tanya Bara berada ditengah lantai dansa

"boleh kak, kakak temannya kak Aldo ya?" Tanya Salsa dan hanya di jawab anggukan oleh Bara.

 Beberapa selang kemudian entah kemana perginya Salsa dan juga Tia yang pasti Ridhi tidak tau. Ridhi tadi sedang mengambil minum dan ketika kembali ketempat semula tidak ada temannya yang ada hanya pria bernama Bara.

Entah kenapa Ridhi merasa bahwa pria itu memiliki gelagat aneh. Musik berubah ke suasana romantis banyak pasangan berdansa. Begitu juga dengan Bara, Bara memanfaatkan momen itu untuk lebih dekat dengan Ridhi. Ridhi juga tidak tau kenapa dia mengiyakan ajakan pria itu.

"Maaf aku tidak bisa berdansa" Jawab Ridhi dengan pelan

" Tak apa aku bisa mengajarimu, kamu hanya perlu mengikuti gerakan ku" Bara dengan Manis

"Ehm btw nama kamu siapa"

"Nama ku Ridhi" Ridhi menjawab dengan pelan

"kamu sudah punya pacar?"

"bukan pacar tetapi lebih tepatnya hanya teman tapi kita dekat dan mungkin setelah dia lulus kita akan bertunangan" jelas Ridhi memang betul di keluarganya tidak mengenal pacaran. Bagi ayah Ridhi Jika memang ada yang menginginkan putrinya silahkan langsung pinang tak perlu berpacaran sebab itu akan membuat Ridhi tidak fokus belajar. Bagi Ayah Ridhi jika jodoh akan dipertemukan.

"oke baiklah itu berarti dia single persetan dengan prianya" Batin Bara

Beberapa menit kemudian Ridhi merasakan gelagat aneh dari Bara. Ridhi merasakan tubuh Bara semakin mendekat ke arahnya.

" ehm bagaimana jika malam ini kamu ikut aku, ke apartemen atau hotel mung_"

"plakkk..." belum selesai Bara berbicara tamparan mengenai pipinya

"Maaf tuan..!! walaupun saya gadis biasa tapi jangan anda kira saya sama dengan wanita yang sering anda ajak ke hotel..!! saya berfikir anda orang terpandang dan anda teman dari Kak Aldo jadi saya mau anda ajak berdansa. Ternyata anda tak lebih dari pria kotor yang tak berpendidikan..!!" Ridhi pergi meninggalkan Bara dengan perasaan kesal dan marah

Disudut ruangan Radit beserta teman nya yang lain menertawakan Bara. Apalagi Radit dia bersyukur ternyata masih ada gadis pintar yang berani melawan Bara dan tidak tertarik kepada pesona Bara.

Bara pergi ke belakang rumah dekat dengan area dapur untuk menenangkan pikirannya. Sungguh harga dirinya terasa dicabik cabik oleh gadis lugu yang pemarah itu, sungguh gadis yang langka diam seperti kucing jika digoda seperti macan.

Bara merasa harga dirinya di injak injak oleh Ridhi. Apalagi tertawaan dari teman temannya membuat Bara murka dan ingin sekali memberi perhitungan kepada Ridhi

"tunggu saja pembalasan dari ku gadis macan, bukan salah ku jika aku melakukan ini kepadamu. Kau sendiri yang menantang diriku dan akan ku buat kau menyesal telah menolak diriku. Bukan hanya itu kau juga sudah menjatuhkan harga diriku di depan teman temanku" Bara bergumam sendiri sembari mengeluarkan botol kecil dari saku celananya

Sedangkan disisi lain Ridhi sangat kesal seumur hidupnya tidak ada yang berani memperlakukan diri nya dengan kurang ajar. Tapi pria itu benar benar keterlaluan, Ridhi sudah merasakan gelagat aneh dari Pria tersebut dan benar saja dia memiliki niat buruk pada dirinya.

"Kemana mereka berdua bisa bisa nya mereka meninggalkan diriku sendirian. Ya Tuhan kepalaku sangat pusing, pasti ini efek obat tidur tadi. Berani beraninya dia berlaku kurang ajar kepada ku " Ridhi berjalan dengan kesal sembari menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari dimana kedua temannya.

Tak lama pandangan Ridhi mengarah ke arah ruangan dekat dengan dapur, ternyata kedua temanya sedang bercengkrama dengan beberapa pria dan disitu juga ada kak Aldo. Entah apa yang sedang mereka bicarakan hingga tertawa tawa dan Ridhi memutuskan untuk menghampiri mereka

"Ti kita pulang yuk, kepalaku pusing" kata Ridhi berbisik ke telinga Tia

"Sebentar lagi ya Ridh ini lagi bahas tentang KKN jadi mumpung ada banyak temen kak Aldo yang punya perusahaan besar" jelas Tia kepada Ridhi

"Kamu istirahat dikamar tamu aja gimana Ridh?" Usul Salsa ketika mendengar obrolan mereka berdua. Akhirnya Ridhi menerima usulan dari Salsa.

Ridhi pergi ke lantai dua untuk beristirahat. Setelah beberapa menit Tia memutuskan untuk membuatkan Ridhi teh hangat. Tanpa Tia ketahui ternyata ada seorang pria yang sedang memperhatikan dirinya.

"Hai kamu temannya Salsa ya, tadi Aldo sedang mencari kamu sepertinya" Tawar Bara kepada Tia yang sedang berjalan membawakan Teh hangat untuk Ridhi, Bara memang dari tadi sudah mengamati Ridhi dan juga temannya. Sedangkan Tia cukup senang diberitahu jika Aldo sedang mencarinya.

"Kamu bisa segera menemui Aldo biar aku carikan pelayan wanita untuk membawakan teh ke teman kamu" Bara melihat keraguan dari wajah Tia. Tapi Bara berusaha meyakinkan Tia. Akhirnya Tia menyerahkan teh itu ke Bara. Bara tidak masuk ke kamar Ridhi tapi Bara mencarikan pelayan untuk mengantar ke kamar Ridhi Toh Bara adalah pria yang mengajak Ridhi berdansa tadi, itu yang dipikiran Tia.

Setelah Tia pergi Bara mengeluarkan botol kecil dan menuangkan isi nya kedalam teh Ridhi.

"Sedikit saja cantik biar kamu masih bisa mengingat apa yang kita lakukan nanti" Bara mengaduk teh tersebut dan memanggil pelayan wanita yang kebetulan ada di lantai dua

*****

Di kamar Tamu

"Permisi nona saya mengantar kan minuman hangat untuk anda" kata pelayan itu setelah mendapatkan izin masuk

"Oh baiklah terima kasih, kamu letakkan diatas meja itu nanti saya minum" kata Ridhi

"Tapi nona lebih baik anda minum sekarang sebab jika sudah dingin jadi tidak enak" Pelayan itu diperintahkan oleh Bara untuk memastikan jika Ridhi benar benar sudah meminum teh itu dan pastinya Bara memberikan uang untuk pelayan itu agar tidak menyebutkan nama nya

"Baiklah bisakah aku meminta tolong dekatkan kemari. Entah kenapa rasanya aku sedikit pusing" akhirnya Ridhi meminum teh tersebut tanpa curiga sama sekali. Ridhi berpikir bahwa pelayan itu utusan Salsa ataupun Tia

Setalah beberapa saat Ridhi mulai merasakan keanehan kepada tubuhnya. Tubuhnya yang tadi merasakan kedinginan sekarang merasakan kepanasan dan kepalanya semakin pusing. Di kala Ridhi hendak membuka pintu untuk menemui Tia tiba tiba tubuhnya terasa di dorong seseorang untuk kembali ke dalam kamar. Sedangkan Ridhi merasa tidak berdaya dia hanya menjerit tapi pria itu langsung membekap mulut Ridhi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!