MPS. 09

Bukan perkara mudah yang dihadapi Ridhi selama menjalani proses pemerikasaan. Ridhi sebagai anak kedokteran tentu sedikit tau tentang pemeriksaan visum untuk korban kekerasan seksual. Jika ditanya apakah Ridhi sanggup menjalani ini semua jawabannya Ridhi sedang berusaha. Ridhi harus menjalani pemeriksaan alat vital dan beberapa pertanyaan yang tentunya akan mengingatkan kembali peristiwa mengenaskan itu.

Surya sendiri sudah mengunjungi kediaman Ridhi untuk meminta maaf secara langsung. Surya berusaha menurunkan egonya untuk meminta maaf kepada keluarga Wira, Terutama kepada Ridhi, tetapi Ridhi tidak ingin menemui pihak Surya. Hanya Wira dan istri yang mau menemui Surya.

Ruang Sidang

Setelah satu minggu berlalu akhirnya tiba saat nya sidang pertama Ridhi dilakukan. Ridhi sudah tidak ingin melihat wajah Bara ataupun keluarga Morgan, jadi Ridhi memutuskan untuk tidak mengikuti sidang. Semua sudah berkumpul tak terkecuali Surya dan Radit tentunya. Sedangkan dari pihak Ridhi hanya menghadirkan kuasa hukum saja dan anehnya tidak ada kelurga dari pihak Ridhi sama sekali.

"Ada apa sebenarnya, jika memang mereka ingin melanjutkan kasus ini seharusnya mereka datang sebagai saksi pemberat tapi kenapa mereka hanya menghadirkan kuasa hukum saja" kata Surya di dalam hati

"Dit bukan kah ini sedikit janggal kenapa mereka tidak ada yang hadir dan kenapa meraka hanya menghadirkan kuasa hukum saja"

"Bukankah tanpa kehadiran mereka Bara akan tetap kalah Om. Kita hanya fokus kepada penurunan hukuman saja om. Sebab kata pak Han dilihat dari segi manapun Bara yang bersalah om"

"Iya benar juga katamu Dit"

Sidang hendak di mulai, Bara datang dengan para polisi dan jangan lupakan para wartawan yang sudah menunggu di depan persidangan. Mereka mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, ada dua cerita yang beredar. Bara memang melakukan tindakan asusila dan yang kedua beredar cerita bahwa Bara di jebak oleh pesaing dari Papa nya.

Bara menunduk dan menuruti semua perintah dari polisi. Bara merasa bersalah dengan apa yang ia perbuat. Bara bertekad untuk menebus kesalahannya dengan menjalankan hukuman yang setimpal.

Sidang di mulai, berbagai macam pembelaan dari Pak Han di utarakan. Ada yang janggal menurut pak Han sebab dari pihak kuasa hukum korban tak menyanggah sama sekali. Mereka hanya diam menunggu giliran untuk berbicara.

"Baiklah terima kasih atas waktunya yang mulia. Kami dari tim kuasa hukum sebenarnya menolak peringanan dari saudara tersangka. Tetapi kami dari pihak kuasa hukum sebelum pengadilan di mulai, pihak keluarga korban menelepon dan mengatakan MEMBATALKAN TUNTUTAN TERHADAP BARA MORGAN" jelas Kuasa hukum Ridhi. Bara terkejut dengan kuasa hukum Ridhi. Begitu juga dengan pihak Surya. Bara tau ini pasti ulah Papanya. Bara menatap papanya dengan tatapan tajam seolah meminta jawaban.

Persidangan ditutup dengan tenang. Wira berpesan kepada kuasa hukumnya untuk mengakhiri semuanya dengan tenang. Sebab Wira tidak ingin ada keributan, ia lebih memperhatikan kondisi putrinya dari pada apapun. Diluar Persidangan sedang banyak wartawan dan mereka terkejut mendengar bahwa sidang ditutup dan Bara di bebaskan. Mereka tidak tau apa yang membuat Bara di bebaskan. Akhirnya banyak spekulasi yang beredar di publik bahwa benar jika Bara hanya di jebak. Surya keluar dari persidangan dan meladeni beberapa pertanyaan dari wartawan.

"Bagaimana pak Surya apa benar Bara sudah di maafkan atau kah memang benar jika Bara sedang di jebak..? " Tanya wartawan

"Baiklah saya akan menjawab singkat saja ya sebab kita masih ada urusan. Kasus ini sudah selesai ya teman teman. Jadi mohon untuk tidak membuat berita aneh aneh yang membuat pihak pihak merasa tersudutkan dengan berita kalian yang tidak benar. Kemudian untuk yang bertanya apakah benar ini jebakan ataukah kejatahan. Saya akan mengatakan jika ini adalah sebuah insiden. Kita dari kedua belah pihak sudah berdamai. Mohon untuk pengertiannya ya teman teman. Terima kasih kami permisi..." Kata Surya segera berjalan melewati wartawan tetapi masih banyak wartawan yang tak puas dengan jawaban Surya.

Pada akhirnya berita yang beredar simpang siur. Apalagi para wartawan tak bisa mencari celah sedikitpun untuk bertanya ataupun mengetahui siapakah "Korban" Ini sebab identitasnya sangat dilindungi.

Dilain sisi rasa bersalah Bara semakin besar ketika ia dinyatakan bebas dari tuntutan apapun. Bara tak memperdulikan apapun yang di katakan oleh para media tentang dirinya yang ia pikirkan hanya satu wanita yaitu Ridhi. Bagaimana keadaan Ridhi. Apakah ia masih bersedih atau ia sudah melupakan kejadian itu dan kemudian ia membatalkan tuntutan..? Bara hanya melamunkan Ridhi saja. Bahkan tidak terbesit sedikitpun tentang mama atau papanya. Ketika di nyatakan bebas Bara segera pergi ke suatu tempat setelah ponselnya di kembalikan oleh polisi.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!