"Jangan gila nic, kau harus segera bertobat, mau sampai kapan begini terus? Cepet selesaikan kuliahmu dan kembali ke Indonesia tante sama om selalu bertanya kapan kuliahmu mau selesai" Radit berbicara serius
"Selama ini kau tidak pernah pulang karena beralasan sibuk kuliah padahal tidak ada satupun yang kau selesaikan. Sudahlah terserah kau Nic, takutnya suatu saat nanti kau kualat dengan benihmu sendiri. Bagaimana jika tiba-tiba ada gadis yang mengaku hamil anakmu, aku yakin om Surya tidak akan mengampuni mu" sedangkan yang diceramahi hanya santai saja
"Jangan lebay Dit, cerita seperti itu hanya ada di novel dan mereka biasanya hidup bahagia kok jadi jangan khawatir" Radit hanya bisa menghela nafas berat ketika mendengar jawaban dari Nico.
"Sudah tenang bro, aku bakalan jaga diri dengan baik dan masalah kuliahku nanti dulu lah pingin nikmatin disini. Disini lebih enak nggak ada yang ngatur-ngatur hidupku Dit, palingan juga kau yang suka ganggu disini" Di Indonesia kehidupan Nico sangat dibatasi oleh Papa nya dan berbanding terbalik dengan Mamanya yang selalu memanjakan Nico.
Bisa kuliah di luar negeri memang sangat di inginkan oleh Nico. Karena dengan begitu, dirinya bisa bebas dari peraturan dan pengawasan papanya. Walaupun ia harus mau jika tinggal di bawah pengawasan Radit. Tapi Nico tau jika Radit tidak akan setega itu dengannya. Benar saja, umur mereka yang tidak terlalu jauh membuat mereka bersenang-senang bersama. Tapi Radit sadar jika Nico sudah terlalu jauh bermain dan sudah seharusnya ia mengingatkan sepupunya itu. Tetapi ia lupa bagaimana susah diaturnya seorang Nico. Padahal tanpa mereka ketahui Surya selalu mengawasi pergerakan mereka berdua. Tetapi Surya masih diam dan menunggu mereka berubah sendiri.
*Kampus Rara*
Keesokan pagi nya mereka telah sepakat untuk datang ke acara ulang tahun Salsa. Walaupun dengan berdebat terlebih dahulu. Sebenarnya Rara adalah anak yang periang dan ceria tetapi dia memiliki kekurangan dalam berinteraksi dengan orang luar apalagi orang yang baru ia kenal.
"Eh tapi Ti janji ya kita bakal pulang cepat, kamu kan tau Ayah seperti apa. Aku izin ke Ayah mau ke acara keluarga Salsa, bukan ke acara pesta Salsa" jelas Rara masih belum yakin antara hadir atau tidak
"Bedanya apa Rara!" sahut Tia dengan kesal, Rara yang paling susah untuk diajak ke pesta ataupun acara. Rara hanya mau diajak keluar saat mereka hanya berkumpul bertiga.
"Iya deh terserah tapi jangan kemalaman ya Ti pulangnya" Kata Rara hanya berpasrah dan tetap ikut pergi ke pesta Salsa.
Setelah nya mereka berdua segera menuju kelas masing masing.
Rara sangat bersemangat menjalani setiap kelas nya. Cita citanya akan segera terwujud tinggal beberapa langkah lagi. Bahkan dia rela untuk telat tidur demi mengerjakan tugas kedokteran nya.
*
Siang sebelum pesta.....
"Katanya nanti mau ada acara di rumah kak Salsa, trus kenapa kakak malah tiduran di kamar sih" kata Via dengan kesal karena tau kakak nya masih berbaring di tempat tidur dan itu artinya ia gagal mengacak acak kamar kakak nya.
"ih terserah kakak dong Vi, ini kan kamar kakak " Sahut Rara dengan malas, Rara tau pasti adiknya ingin mengambil alih kamarnya untuk menonton Drakor sepuasnya.
"Tapi kan kak, mendingan kakak bersiap sekarang deh acara nya kan sudah nanti malam. Biasanya kalau ada acara kakak pasti udah di rumah kak Tia. Via mau nonton sambil rebahan" Via kesal lantaran ibunya memberitahu kalau kakak nya akan pergi keluar tetapi ternyata yang punya kamar masih didalam. Alhasil acara nontonnya terhalang oleh yang punya kamar.
"kamu ih! jangan ganggu kakak Vi! kalau mau nonton ya di ruang tv sana kenapa harus ke kamar kakak, memangnya kamar kakak bioskop gratisan apa!" Rara kesal dengan sang adik yang selalu mencari kesempatan untuk mengambil alih laptopnya yang ada dikamar.
"kakak nyindir via ya? mangkanya laptop kakak buat via aja, kakak yang pakek komputer, eh kakak malah dua duanya diembat " keluh Via
Wira memang tidak membelikan laptop ataupun Komputer untuk Via karena Wira takut via menyalahgunakan benda tersebut. Jadi via boleh menggunakan tapi atas pengawasan Rara ataupun Wira.
" Apaan, laptop juga kadang kamu pegang juga. Udah sana main jauh-jauh kakak mau istirahat..!! "
Rara merasakan sangat lelah setelah kegiatan di kampus tapi entah kenapa matanya sulit terpejam. Akhirnya Rara memilih utuk meminum obat tidur dengan dosis rendah supaya bisa tertidur. Bukan hal baru jika Rara sesekali mengonsumsi obat tidur, itupun dengan anjuran dokter karena Rara memiliki gejala insomnia
******
Jam 6 Sore
"Ayo sayang bangun katanya mau ada acara, Tia sudah ada didepan" Mira membangunkan Rara tapi anak nya itu malah bergelut dengan selimutnya
" Iya bu, suruh Tia masuk ke kamar saja bu" Jawab Rara dan berusaha mengumpulkan nyawanya. Entah kenapa kepala Rara terasa begitu pusing.
Akhirnya Tia masuk ke kamar dan ia terkejut karena Rara masih belum bersiap
"Hadeh.. Kita itu besti nya Salsa masak iya kita datang nya telat, bisa-bisa Salsa ngereog di acara ultahnya sendiri" Tia kesal karena Rara masih dengan posisi yang sama bersandar di kepala ranjang dengan selimut masih menutupi badan
"Ya Ampun iya Ti, kamu kan tau TI aku habis belajar Rodi. Badanku capek ti tapi mataku nggak bisa terpejam. Eh tapi kok sekarang jadi pusing ya kepala aku Ti"
"Astaga Rara yang cantik dan agak lain, mana ada yang nama nya belajar Rodi yang ada kerja rodi. Kamu sendiri sih sudah tau habis ini ada acara malah minum obat tidur" Ucap Tia sedikit kesal
Setalah drama malas-malasan dan ancaman Tia kalau Salsa pasti marah jika Rara batal hadir di acara ultahnya. Akhirnya Rara bersiap dibantu oleh Tia dan Tia berjanji tidak akan pulang terlalu larut karena kondisi Rara yang kurang fit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments