KANTOR POLISI

Bara cukup terkejut dia dimasukkan kedalam sel. Bara berfikir dia akan dimintai keterangan terlebih dahulu dan Bara sudah menyiapkan jawabannya. Tapi kenyataannya salah Bara tanpa ditanya dan dimintai keterangan langsung dimasukkan ke dalam sel. Bara mulai panik ketika hari sudah siang tetapi belum juga ada yang mencarinya kemana Radit dan keluarganya.

Sedangkan di kediaman Wiratmaja tampak memanas. Ayah Ridhi tidak terima atas kejadian yang menimpa putrinya. Wira ingin persidangan berjalan terus atas permintaan Ridhi, Ridhi tak ingin mengambil jalur kekeluargaan. Walaupun Ridhi baru saja mengetahui bahwa Bara berasal dari keluarga kaya dan berpengaruh di politik dan bisnis. Tapi bersyukurnya Om Jaya mendukung keluarga Ridhi sepenuhnya.

Saat ini yang menjadi kegundahan hati nya bagaimana dengan tunangannya yang berada di Singapura. Keluarga dari tunangannya berasal dari keluarga terpandang hal itu membuat Ridhi ingin mengakhiri pertunangannya. Sebab keluarga tunangannya pasti tidak akan menerima Ridhi setelah tau apa yang terjadi dengan dirinya.

Akhirnya setelah membicarakan hal ini dengan keluarga Ridhi memutuskan untuk meminta agar tunangannya segera datang ke Indonesia.

***

Perusahaan Surya Morgan

Disisi lain Radit sedang berada di sebuah gedung yang tinggi. Tadi pagi Radit mengetahui dari Aldo perihal penangkapan Bara. Ini adalah hal yang paling ditakutkan oleh Radit. Radit sudah mewanti wanti Bara untuk tidak melakukan hal bodoh seperti ini sebab saat ini mereka berada di Indonesia bukan lagi USA. Radit sudah sangat lelah dengan kelakuan saudaranya ini. Aldo mengatakan bahwa yang menjadi korban adalah teman dekat Salsa otomatis keluarga Jaya akan menangani secara langsung kasus ini.

"Bagaimana om apakah Radit sudah bisa menghubungi Tim pengacara kita?" Radit bingung harus melakukan apa. Yang menjadi masalah adalah Bara membuat masalah dengan teman Salsa, bahkan Aldo juga mengatakan jika Ridhi akan terus melanjutkan kasus ini sampai ke persidangan hal ini cukup membuatnya sulit mengambil keputusan. Radit tidak ingin gegabah yang pada akhirnya akan lebih merusak citra keluarga.

"Tidak dulu dit, om minta sama kamu jangan mengunjungi Bara di kantor polisi biarkan dia sehari semalam dulu supaya dia jera" Jawab Surya di sebrang telepon

"Tapi om Radit kasihan dengan Bara bagaimana dia bisa tidur dengan keadaan seperti itu dan semua juga salah Radit om " Radit merasa kasihan dengan saudara nya itu walaupun memang Bara sudah terjerumus terlalu dalam ke jurang itu dan Radit merasa sudah gagal menjaga saudaranya itu

"Tidak ini bukan salah kamu Dit, Bara sudah dewasa seharusnya dia tau mana yang salah dan benar Biarkan ini menjadi pelajaran untuk dirinya. Om akan segera pulang besok atau lusa. kalau tante kamu menanyakan tentang Bara jawab saja bara baik baik saja. Om tidak ingin tantemu ikut campur masalah ini. Tante mu itu suka menghalalkan cara untuk membela anak kurang ajar itu" Jelas Surya panjang lebar

"Baik om..." Radit tidak bisa melawan keputusan dari omnya

Disisi lain ditempat yang sempit dan kumuh, bahkan ruangan persegi yang terdapat jeruji besi di depannya di huni dengan beberapa orang yang sangat mengerikan.

"He lu! pijitin gua!" Kata salah satu napi yang berpenampilan menyeramkan dan memiliki tato di sekujur lengannya

"Hah siapa yang lu maksud bang, gua..?" Tanya Bara dengan menunjuk dirinya sendiri sebab semua mata tertuju kepada dirinya

"Iyalah pakek nanya lu. Lu kan anak baru disini dan lu harusnya bersyukur gua cuma nyuruh elu pijitin gua. Kasus lu pemerkosaan kan, lu sebenarnya pantes dihajar habis habisan disini. Walaupun gua orang gak bener tapi gua masih bisa menghargai cewek" Kata preman itu mulai tersulut emosi.

"He bang lu jangan sembarang, gua sama sekali gk m*merk*sa tu cewek orang dianya mau ama gua"

Bara yang tidak terima dikatai sebagai pemerkos

" bukk.. Lu orang tol*l banget ya!! idup lu dah kelar masih aja sok jagoan. Mentang mentang anak orang kaya, gua bisa ngabisin lu disini, disini gua yang berkuasa jadi lu jangan macem macem" kata preman itu sambil memukul kepala Bara. Sedangkan Bara hanya diam sebab dirinya saat ini sendiri dan preman itu memiliki beberapa teman. Bara tidak mau nyawa nya sia sia hanya karena preman preman itu. Bara bersyukur ternyata ada petugas yang menghentikan pertikaian itu. Bara bisa bernafas dengan lega

"kemana Radit si*alan kenapa dia enggak nyariin gau. Sampek kapan gua disini" Dalam hati Bara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!