Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?

"Wangfei, anda menerima undangan perayaan hari Kasih Sayang dari Istana." Gu Sinjie menyerahkan kertas undangan mewah tersebut ke arah Huang Mingxiang. Baili Ruyi turut mengekor di belakang pria itu, namun kali ini kondisinya jauh lebih tenang karena takut diusir Xiao Muqing.

Huang Mingxiang menatap kertas undangan mewah tersebut, hari kasih sayang, ya? Kemudian matanya diam-diam melirik Xiao Muqing yang tengah sibuk membaca buku, setelah itu kembali menatap kertas undangan dan menghela napas tipis.

Para tamu undangan bangsawan yang sudah menikah atau bertunangan biasanya wajib untuk membawa pasangan mereka ke Istana, jika belum ... biasanya mereka didampingi orang tua/saudara lainnya. Huang Mingxiang bertaruh, tidak mungkin Xiao Muqing tidak tahu mengenai hal ini. Jika dirinya tidak ke Istana membawa pasangan, tentu akan menjadi bahan pembicaraan.

Tetapi jika tidak datang, Huang Mingxiang tidak ingin membuat Huangtaihou kecewa karena dia menolak undangannya, serta kebetulan memang ada yang mau Huang Mingxiang urus di Istana. Penting.

"Wangfei, pasti anda kebingungan ingin mengajak siapa, ya?" tanya Baili Ruyi, nada bicaranya agak sedikit rendah, khawatir Xiao Muqing mendengar. Tetapi tentu saja Xiao Muqing mendengar ucapan Baili Ruyi, namun pria itu tidak peduli dan tetap fokus dengan bukunya.

Gu Sinjie yang mendengar pertanyaan Baili Ruyi segera menyikut lengan wanita itu dan melotot tajam. Sedangkan Baili Ruyi hanya mendengus dan memasang raut wajah bingung, tidak mengerti mengapa Gu Sinjie melotot ke arahnya.

Huang Mingxiang tersenyum tipis dan menggeleng. "Tidak. Aku sudah terbiasa mengunjungi perayaan hari Kasih Sayang di Istana."

Baili Ruyi mengangguk. "Lalu ... dengan siapa anda akan pergi, Wangfei?" tanya Baili Ruyi, kemudian menoleh ke arah Xiao Muqing dan bertanya,"Gege, apa anda akan menemani Wangfei?"

Xiao Muqing berhenti dari aktivitas membacanya, lalu beralih menatap Baili Ruyi. "Tidak."

"Jahat!" balas Baili Ruyi cepat, kemudian kembali menatap Huang Mingxiang dan menggenggam kedua tangan wanita itu. "Wangfei, saya akan menemani anda!"

Huang Mingxiang terkekeh. "Tidak perlu, Nona Baili. Tidak masalah jika Wangye tidak bisa menemani, Wangfei ini sudah terbiasa keluar dan masuk Istana. Lagi pula, memang benar Wangye tidak bisa menemani saya mengunjungi Istana. Kesehatan kaki Wangye harus diperhatikan, saya pun khawatir jika kesehatan Wangye menurun hanya karena menemani saya bermain-main di Istana."

Baili Ruyi menghela napas. "Wangfei, anda benar-benar istri yang perhatian! Tetapi, jika tidak dengan Wangye, bersama siapa anda akan mengunjungi Istana? Tidak mungkin anda datang seorang diri, bukan?"

Huang Mingxiang mengangguk. "Tentu. Saya berencana mengajak ayah saya, itu ide yang paling bagus."

Baili Ruyi tersenyum senang. "Benar! Wangfei, saya akan mengawal perjalanan anda menuju Istana sampai kembali ke Xiao Wangfu!" Setelah itu matanya kembali menatap Xiao Muqing. "Wangye, anda tentu mengizinkan, bukan?"

"Tidak bisa! Tugas mengawal dan menjaga Wangfei adalah milikku, Ruyi. Jangan mengacaukan pekerjaanku," selak Gu Sinjie kesal.

Melihat perdebatan mereka tentang 'mengawal', Huang Mingxiang kembali teringat dengan Yui. Astaga! Benar, Yui! Bagaimana kondisi wanita itu setelah jatuh pingsan melawan tiga pembunuh kemarin?!

"Wangye." Huang Mingxiang beralih menatap Xiao Muqing, mendekat ke arah pria itu. Nada bicara dan tatapannya yang khawatir membuat dahi Xiao Muqing terlipat.

"Bagaimana kondisi Yui?" tanya Huang Mingxiang langsung.

"Yui baik-baik saja, Wangfei. Saat ini dia sudah siuman, namun luka tusuk panah di lengan kanannya masih sangat basah." Gu Sinjie menjawab pertanyaan Huang Mingxiang, menggantikan Xiao Muqing.

Huang Mingxiang menoleh ke arah Gu Sinjie. "Sungguh? Di mana wanita itu sekarang?" tanya Huang Mingxiang cemas.

"Tidak perlu khawatir, Wangfei. Saat ini Yui tengah beristirahat di rumahnya. Wangye memberikan hari libur tak terbatas sampai seluruh luka di tubuhnya sembuh. Setelah itu, dia akan kembali bekerja seperti biasa," jawab Gu Sinjie lagi.

Huang Mingxiang menghela napas lega, syukurlah. Dia takut Yui kenapa-kenapa karenanya.

"Wangfei." Baili Ruyi memanggil Huang Mingxiang, membuat wanita itu menoleh lagi ke arahnya.

"Ada apa, Nona Baili?" tanya Huang Mingxiang ramah sambil menuangkan teh hangat ke cangkir Xiao Muqing yang telah kosong.

"Saat sedang bermain-main di Xiao Wangfu, saya tidak sengaja melihat Tuan Muda Rong kemari memberikan--" Belum selesai Baili Ruyi bicara, Huang Mingxiang dengan cepat memotong. Takut jika mereka semua salah paham.

"Oh, kemarin aku sempat dikejar para pembunuh ganas. Kebetulan Tuan Muda Rong ada di sana dan membantuku, dia kemari karena ingin mengembalikan tusuk rambut emas milikku yang hilang karena kejadian kemarin. Soal gambar kain bungkusannya, Su Mama berkata bahwa dia tidak mempunyai pilihan lain karena stok kain di toko-toko telah habis, hanya tersisa gambar itu yang paling banyak. Mengingat besok adalah hari kasih sayang."

Baili Ruyi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh, seperti itu. Tetapi Wangfei, apakah anda tahu Tuan Muda Rong sudah memiliki seorang kekasih atau belum?" Nada bicara Baili Ruyi berubah genit, Gu Sinjie yang mendengar ini segera menatap jijik ke arah Baili Ruyi.

"Sadar diri. Pria itu adalah Tuan Muda Rong, pewaris tunggal keluarga Rong, merupakan adik laki-laki sematawayangnya Huanghou. Dia sangat cerdas, wawasannya pun luar biasa luas karena sering bolak-balik keluar ibu kota menuju negara Barat. Sedangkan kamu? Hanya wanita kasar yang tidak tahu sopan santun!" Semprot Gu Sinjie, dia puas memaki Baili Ruyi.

Baili Ruyi mendengus kesal, menunjuk wajah Gu Sinjie menggunakan jari telunjuknya. "Kamu benar-benar pria bermulut wanita! Tch! Setidaknya aku adalah putri dari pemilik perguruan bela diri terbesar di Kekaisaran. Menikah dengannya akan menguntungkan dirinya sendiri karena mendapatkan bantuan dari perguruan milik ayahku!"

Melihat mereka berdua berdebat, Huang Mingxiang mulai khawatir jika Xiao Muqing kembali marah. Oleh karena itu, dia berusaha melerai perdebatan mereka berdua.

"Tidak ada, Nona Baili. Saya tidak pernah mendengar dia dekat dengan wanita karena kepulangannya yang hanya dua tahun sekali. Ah ... tidakkah sebaiknya kalian menarik kursi baru? Agar lebih nyaman mengobrol bersama."

Baili Ruyi mengangguk, sedangkan Gu Sinjie dengan cepat mencari dua kursi baru. Walaupun mereka baru saja berdebat, tetapi tidak lepas dari tetap perhatian satu sama lain.

"Tetapi ... saya pernah mendengar Tuan Muda Rong sempat melakukan rencana pertunangan dengan wanita bangsawan di Kekaisaran ini. Saya tidak tahu siapa nona bangsawan itu, sudah lama sekali mendengar gosip ini," ujar Baili Ruyi.

Huang Mingxiang terdiam, sedangkan Gu Sinjie hampir tersedak dengan udara kosong, lalu Xiao Muqing? Pria itu tetap fokus membaca bukunya.

Ah ... Baili Ruyi membuatnya mengingat rencana pertunangannya dengan Rong Wangxia dua tahun lalu. Walaupun sempat membuat rencana pertunangan seperti ini, dirinya hanya pernah bertemu dengan Rong Wangxia sekali, setelah itu tidak pernah melihat pria itu muncul lagi. Maka dari itu kemarin dia tidak mengenali Rong Wangxia, begitu juga sebaliknya.

Huang Mingxiang sudah sangat melupakan rencana perjanjian itu, bahkan sudah menganggap rencana itu tidak pernah ada. Ayahnya tidak pernah mengungkit rencana pertunangan itu padanya setelah Rong Wangxia pergi ke negara Barat, sehingga saat Huangtaihou menariknya ke acara pemilihan Guifei, Huang Mingxiang tidak mundur. Sepertinya kemarin pria itu juga tidak tahu jika wanita yang dia selamatkan adalah Huang Mingxiang.

"Saya hanya tahu marga nona bangsawan itu sama seperti anda, marga keluarga Huang," sambung Baili Ruyi. Bertepatan dengan ini, kedua mata Xiao Muqing segera menatap Baili Ruyi, tidak lagi membaca buku.

"Apa itu adalah Jiejie anda, Wangfei?" tanya Baili Ruyi polos, dia masih tidak menyadari tatapan Xiao Muqing dan kode keras untuk berhenti bicara dari Gu Sinjie.

Huang Mingxiang menggeleng, bibirnya masih tersenyum. "Bukan."

Baili Ruyi mengerutkan keningnya dalam. "Bukan? Bukankah nona bangsawan keluarga Huang hanya ada dua orang? Bukankah itu berarti ...." Mata Baili Ruyi terbelalak di akhir kalimat, mulutnya terbuka dan menatap Huang Mingxiang.

"Anda?" tanya Baili Ruyi, untuk mengeluarkan satu kata dari tenggorokannya saat ini terasa susah. Tenggorokannya terasa tercekat, ditambah saat dia menyadari tatapan mata Xiao Muqing.

Xiao Muqing menutup bukunya, lalu menatap Huang Mingxiang. Raut wajahnya datar. "Kamu berkata belum pernah bertemu dengannya, namun ternyata kamu adalah mantan tunangannya?"

Kedua mata Huang Mingxiang terbelalak, lalu menggeleng cepat. "Tidak-tidak, kami belum resmi bertunangan. Hanya rencana kecil, tidak berarti apa-apa."

Xiao Muqing diam, tidak mengatakan apa pun. Kemudian dia kembali membuka bukunya dan fokus membaca, raut wajahnya terlihat seperti tidak peduli.

Terpopuler

Comments

zylla

zylla

kayaknya Ruyi sama Gu Sinji ini jodoh

2024-11-30

0

Ida Blado

Ida Blado

sebenernya ayahnya mingxiang jg salah sih ya,ada janji dgn org lain knp hrs menerima undangan pemilihan selir.kn selir lho bkn permeisuri,,,, untuk apa coba

2023-04-09

1

Shai'er

Shai'er

yakin nih, gak perduli, banyak lho yang ngincer janda Huang Mingxiang🤭🤭🤭

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dekrit Pernikahan Dengan Xiao Wangye
2 Bab 2. Xiao Wangfu Dikepung Pembunuh!
3 Bab 3. Mengunjungi Xiao Muqing
4 Bab 4. Meyakinkan Xiao Wangye
5 Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye
6 Bab 6. Pembunuh 2
7 Bab 7. Saya Akan Membuat Xiao Wangfu Bersinar
8 Bab 8. Hanya Orang-Orang Terpilih Yang Dapat Tinggal Di Xiao Wangfu
9 Bab 9. Apakah Anda Mencintai dan Menyayangi Wangye Dengan Tulus, Wangfei?
10 Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou
11 Bab 11. Menghina Huang Mingxiang, Sama Dengan Menghina Xiao Muqing!
12 Bab 12. Perasaan Xiao Jihuang, Sang Kaisar
13 Bab 13. Kalian Tidak Akan Bisa Membunuh Suamiku!
14 Bab 14. Rong Wangxia
15 Bab 15. Sudah Mengakui Keberadaannya Di Sini Sebagai Wangfei?
16 Bab 16. Perasaan Yang Ragu
17 Bab 17. Baili Ruyi Yang Ceria
18 Bab 18. Rencana Perjodohan Yang Telah Gagal
19 Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?
20 Bab 20. Wangfei Menangis
21 Bab 22. Menjalani Semuanya Sendirian Memang Lebih Baik
22 Bab 22. Bunga Tua Terakhir Huang Fu
23 Bab 23. Menjalin Bisnis Dengan Wu Guifei
24 Bab 24. Patuhilah Seluruh Perkataanku, Xiang'er ....
25 Bab 25. Tradisi Memakan Buah Suci
26 Bab 26. Penolakan Para Bangsawan Terang-Terangan
27 Bab 27. Jika Wangfei Meminta Kekaisaran Ini Terbalik, Maka Wangye Akan Melakukan
28 Bab 28. Jika Ingin Menjadi Jahat, Maka Jadilah Jahat Sepenuhnya
29 Bab 29. Istana Tidak Akan Bisa Menjangkau Nyawanya, Bahkan Helai Rambutnya
30 Bab 30. Karena Anda, Wangfei
31 Bab 31. Saya Mencintai Anda, Wangye
32 Bab 32. Tenang! Aku Di Sini!
33 Bab 33. Pagi Yang Panas
34 Bab 34. Surat Wu Zeyuan
35 Bab 35. Wangfei Yang Sibuk
36 Bab 36. Bagaimana Jika Saya Mati?
37 Bab 37. Kekayaan Xiao Wangfu
38 Bab 38. Kesepakatan Bisnis Bersama Rong Wangxia
39 Bab 39. Salju Akhir Tahun Yang Dinanti
40 Bab 40. Sang Kunci
41 Bab 41. Perasaan Kacau Rong Xuan
42 Bab 42. Cinta Itu Buta
43 Bab 43. Menjadi Istri Xiao Muqing Yang Sesungguhnya
44 Bab 44. Menikah Denganku, Apalagi?
45 Bab 45. Pandai Memainkan Kondisi dan Kesempatan
46 46. Wangye Berjanji Akan Bertanggung Jawab
47 Bab 47. Keyakinan Hati
48 Bab 48. Peraturan Kecil Wajib Istana
49 Bab 49.Wanita Yang Dia Cintai dan Wanita Yang Memegang Masa Depan Kekaisaran-nya
50 Bab 50. Posisi Sulit Xiao Jihuang
51 Bab 51. Masa Lalu 1: Janji Menjadi Huanghou
52 Bab 52. Masa Lalu 2: Dekrit Pertunangan Xiao Jihuang dan Rong Xuan
53 Bab 53. Cerita Menarik Tuan Muda Rong Yang Patah Hati
54 Bab 54. Aku Tidak Memiliki Hati Untuk Melukaimu, Sayang
55 Bab 55. Entah Saya Yang Gila Atau Dunia Yang Sudah Gila
56 Bab 56. Perubahan
57 Bab 57. Salju dan Kita
58 Bab 58. Tikus-Tikus
59 Bab 59. Aku Akan Menghancurkanmu!
60 Bab 60. Hadiah Salju Akhir Tahun
61 Bab 61. Wanitanya
62 Bab 62. Melupakan Luka Lama
63 Bab 63. Pedang Legendaris Xiao Muqing
64 Bab 64. Dendam Yang Harus Terbayar!
65 Bab 65. Berhasil Mengurus Satu Badai Besar
66 Bab 66. Panas di Musim Dingin
67 Bab 67. Tekad
68 Bab 68. Jantung Tao Tie
69 Bab 69. Anda lah Yang Pertama Kali Merusaknya!
70 Bab 70. Masa Lalu 3 Huang Mingxiang & Huang Liyue
71 Bab 71. Masa Lalu 4 Siapa Yang Akan Menjadi Istri Pangeran Kelima?
72 Bab 72. Masa Lalu 5 Awal Keretakan dan Kebencian
73 Bab 73. Cinta Yang Dewasa
74 Bab 74. Rahasia Kita Berempat
75 Bab 75. Tawa dan Senyum Bahagia
76 Bab 76. Bagaimana Jika Besok Saya Menghilang?
77 Bab 77. Persiapan Menuju Gunung Lang Tao
78 Bab 78. Menguji Cinta Mereka
79 Bab 79. Gunung Lang Tao
80 Bab 80. Latar Belakang Yui
81 Bab 81. Naga Shenlong
82 -VISUAL-
83 Bab 82. Manusia Pilihan Kesayangan Tuhan
84 Bab 83. Kebingungan Para Penduduk
85 Bab 84. Cinta Yang Tulus
86 Bab 85. Bunga Gold God dan Setengah Nyawa
87 Bab 86. Ucapan Cinta Yang Pertama Kali
88 Bab 87. Mengubah Target
89 Bab 88. Tanda Bukti Ketulusan
90 Bab 89. Berdebat di Istana
91 Bab 90. Tidak Akan Pernah Membenci Apa Yang Kamu Sukai
92 Bab 91. Demi Huang Mingxiang
93 Bab 92. Wanita Tercantik di Ibu Kota
94 Bab 93. Terus Menggigit
95 Bab 94. Aku Menyukai Wanita Sepertimu
96 Bab 95. Cantik Seperti Bunga
97 Bab 96. Akhir Yang Bahagia
98 Bab 97. Chen Taifei Agung
99 Bab 98. Air Mata Pertama Yang Diizinkan Muncul
100 Bab 99. Tangan Yang Memberikan Kasih Sayang
101 Bab 100. Perang Sesungguhnya Akan Segera Dimulai
102 Bab 101. Rong Lingxie
103 Bab 102. Ingin Menggunakan Orang Lain Untuk Bertarung Denganku?
104 Bab 103. Permaisuri-ku
105 Bab 104. Kamu Akan Berakhir!
106 Bab 105. Sidang Pengadilan
107 Bab 106. Tanda Cinta Pertama
108 Bab 107. Tunas Baru
109 Bab 108. BonChap: Rong Xuan
110 Bab 109. BonChap: Rong Xuan 2
111 Bab 110. BonChap: Rong Xuan 3
112 Bab 111. BonChap: Rong Xuan 4
113 TERIMA KASIH
114 THE NEXT OF PHOENIX
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1. Dekrit Pernikahan Dengan Xiao Wangye
2
Bab 2. Xiao Wangfu Dikepung Pembunuh!
3
Bab 3. Mengunjungi Xiao Muqing
4
Bab 4. Meyakinkan Xiao Wangye
5
Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye
6
Bab 6. Pembunuh 2
7
Bab 7. Saya Akan Membuat Xiao Wangfu Bersinar
8
Bab 8. Hanya Orang-Orang Terpilih Yang Dapat Tinggal Di Xiao Wangfu
9
Bab 9. Apakah Anda Mencintai dan Menyayangi Wangye Dengan Tulus, Wangfei?
10
Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou
11
Bab 11. Menghina Huang Mingxiang, Sama Dengan Menghina Xiao Muqing!
12
Bab 12. Perasaan Xiao Jihuang, Sang Kaisar
13
Bab 13. Kalian Tidak Akan Bisa Membunuh Suamiku!
14
Bab 14. Rong Wangxia
15
Bab 15. Sudah Mengakui Keberadaannya Di Sini Sebagai Wangfei?
16
Bab 16. Perasaan Yang Ragu
17
Bab 17. Baili Ruyi Yang Ceria
18
Bab 18. Rencana Perjodohan Yang Telah Gagal
19
Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?
20
Bab 20. Wangfei Menangis
21
Bab 22. Menjalani Semuanya Sendirian Memang Lebih Baik
22
Bab 22. Bunga Tua Terakhir Huang Fu
23
Bab 23. Menjalin Bisnis Dengan Wu Guifei
24
Bab 24. Patuhilah Seluruh Perkataanku, Xiang'er ....
25
Bab 25. Tradisi Memakan Buah Suci
26
Bab 26. Penolakan Para Bangsawan Terang-Terangan
27
Bab 27. Jika Wangfei Meminta Kekaisaran Ini Terbalik, Maka Wangye Akan Melakukan
28
Bab 28. Jika Ingin Menjadi Jahat, Maka Jadilah Jahat Sepenuhnya
29
Bab 29. Istana Tidak Akan Bisa Menjangkau Nyawanya, Bahkan Helai Rambutnya
30
Bab 30. Karena Anda, Wangfei
31
Bab 31. Saya Mencintai Anda, Wangye
32
Bab 32. Tenang! Aku Di Sini!
33
Bab 33. Pagi Yang Panas
34
Bab 34. Surat Wu Zeyuan
35
Bab 35. Wangfei Yang Sibuk
36
Bab 36. Bagaimana Jika Saya Mati?
37
Bab 37. Kekayaan Xiao Wangfu
38
Bab 38. Kesepakatan Bisnis Bersama Rong Wangxia
39
Bab 39. Salju Akhir Tahun Yang Dinanti
40
Bab 40. Sang Kunci
41
Bab 41. Perasaan Kacau Rong Xuan
42
Bab 42. Cinta Itu Buta
43
Bab 43. Menjadi Istri Xiao Muqing Yang Sesungguhnya
44
Bab 44. Menikah Denganku, Apalagi?
45
Bab 45. Pandai Memainkan Kondisi dan Kesempatan
46
46. Wangye Berjanji Akan Bertanggung Jawab
47
Bab 47. Keyakinan Hati
48
Bab 48. Peraturan Kecil Wajib Istana
49
Bab 49.Wanita Yang Dia Cintai dan Wanita Yang Memegang Masa Depan Kekaisaran-nya
50
Bab 50. Posisi Sulit Xiao Jihuang
51
Bab 51. Masa Lalu 1: Janji Menjadi Huanghou
52
Bab 52. Masa Lalu 2: Dekrit Pertunangan Xiao Jihuang dan Rong Xuan
53
Bab 53. Cerita Menarik Tuan Muda Rong Yang Patah Hati
54
Bab 54. Aku Tidak Memiliki Hati Untuk Melukaimu, Sayang
55
Bab 55. Entah Saya Yang Gila Atau Dunia Yang Sudah Gila
56
Bab 56. Perubahan
57
Bab 57. Salju dan Kita
58
Bab 58. Tikus-Tikus
59
Bab 59. Aku Akan Menghancurkanmu!
60
Bab 60. Hadiah Salju Akhir Tahun
61
Bab 61. Wanitanya
62
Bab 62. Melupakan Luka Lama
63
Bab 63. Pedang Legendaris Xiao Muqing
64
Bab 64. Dendam Yang Harus Terbayar!
65
Bab 65. Berhasil Mengurus Satu Badai Besar
66
Bab 66. Panas di Musim Dingin
67
Bab 67. Tekad
68
Bab 68. Jantung Tao Tie
69
Bab 69. Anda lah Yang Pertama Kali Merusaknya!
70
Bab 70. Masa Lalu 3 Huang Mingxiang & Huang Liyue
71
Bab 71. Masa Lalu 4 Siapa Yang Akan Menjadi Istri Pangeran Kelima?
72
Bab 72. Masa Lalu 5 Awal Keretakan dan Kebencian
73
Bab 73. Cinta Yang Dewasa
74
Bab 74. Rahasia Kita Berempat
75
Bab 75. Tawa dan Senyum Bahagia
76
Bab 76. Bagaimana Jika Besok Saya Menghilang?
77
Bab 77. Persiapan Menuju Gunung Lang Tao
78
Bab 78. Menguji Cinta Mereka
79
Bab 79. Gunung Lang Tao
80
Bab 80. Latar Belakang Yui
81
Bab 81. Naga Shenlong
82
-VISUAL-
83
Bab 82. Manusia Pilihan Kesayangan Tuhan
84
Bab 83. Kebingungan Para Penduduk
85
Bab 84. Cinta Yang Tulus
86
Bab 85. Bunga Gold God dan Setengah Nyawa
87
Bab 86. Ucapan Cinta Yang Pertama Kali
88
Bab 87. Mengubah Target
89
Bab 88. Tanda Bukti Ketulusan
90
Bab 89. Berdebat di Istana
91
Bab 90. Tidak Akan Pernah Membenci Apa Yang Kamu Sukai
92
Bab 91. Demi Huang Mingxiang
93
Bab 92. Wanita Tercantik di Ibu Kota
94
Bab 93. Terus Menggigit
95
Bab 94. Aku Menyukai Wanita Sepertimu
96
Bab 95. Cantik Seperti Bunga
97
Bab 96. Akhir Yang Bahagia
98
Bab 97. Chen Taifei Agung
99
Bab 98. Air Mata Pertama Yang Diizinkan Muncul
100
Bab 99. Tangan Yang Memberikan Kasih Sayang
101
Bab 100. Perang Sesungguhnya Akan Segera Dimulai
102
Bab 101. Rong Lingxie
103
Bab 102. Ingin Menggunakan Orang Lain Untuk Bertarung Denganku?
104
Bab 103. Permaisuri-ku
105
Bab 104. Kamu Akan Berakhir!
106
Bab 105. Sidang Pengadilan
107
Bab 106. Tanda Cinta Pertama
108
Bab 107. Tunas Baru
109
Bab 108. BonChap: Rong Xuan
110
Bab 109. BonChap: Rong Xuan 2
111
Bab 110. BonChap: Rong Xuan 3
112
Bab 111. BonChap: Rong Xuan 4
113
TERIMA KASIH
114
THE NEXT OF PHOENIX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!