"Wangye, sebelum Wangfei pergi beliau menitipkan minuman herbal ini untuk anda. Resep dan keamanannya sudah dipastikan aman oleh tabib pribadi anda." Gu Sinjie menyodorkan cangkir minuman herbal yang dibuatkan oleh Huang Mingxiang ke arah Xiao Muqing.
Xiao Muqing mengambil cangkir minuman herbal tersebut dari Gu Sinjie. "Wanita itu mengunjungi Istana di pagi hari seperti ini? Bukankah acaranya siang nanti?"
Gu Sinjie mengangguk. "Benar, Wangye. Wangfei juga menitipkan kata maaf untuk anda karena tidak sempat menemui anda sebelum berangkat."
Xiao Muqing mengangguk singkat, kemudian dengan acuh menyeruput minuman herbal buatan Huang Mingxiang. Mata dingin pria itu memperhatikan lekat cangkir yang ia genggam, hanya Tuhan dan Xiao Muqing sendiri yang tahu apa yang sedang pria itu pikirkan.
"Su Mama ikut menemaninya?" tanya Xiao Muqing lagi.
Gu Sinjie mengangguk. "Tentu, yang mulia."
Sementara itu Huang Mingxiang, wanita itu telah sampai di Istana. Dia dengan cepat buru-buru mengunjungi Istana Huangtaihou, hanya itu satu-satunya tempat yang aman di Istana untuknya.
Begitu mendengar kabar kedatangan Huang Mingxiang, Huangtaihou dengan cepat bergegas berdiri dan berlari ke arah pintu ruangannya untuk melihat sosok Huang Mingxiang. Wanita itu langsung memeluk Huang Mingxiang di tempat.
"Xiang'er!"
Huang Mingxiang tersenyum begitu Huangtaihou memeluknya, dia membalas pelukan Huangtaihou dengan sepenuh hati. Bertemu dengan Huangtaihou membuat hati Huang Mingxiang lega, pasalnya dia merasa beban berat di bahunya terangkat sepenuhnya. Dia seperti pulang ke rumah kembali.
"Ayahmu masih sakit karena mendengar kabar pernikahanmu, Aija senang sekali karena kamu baik-baik saja selama di Xiao Wangfu," ucap Huangtaihou setelah selesai memeluk Huang Mingxiang dan mengajaknya masuk ke dalam.
Huang Mingxiang mengangguk tipis. "Mingxiang telah mendengar kabar ini selama di perjalanan. Mingxiang tidak berdaya, karena tidak memiliki waktu untuk menjenguk ayah ke Huang Fu."
Huangtaihou balas mengangguk juga. "Aiya, tidak apa-apa, Xiang'er. Huang Dajie juga tidak akan marah karena hal itu, dia pasti mengerti keadaanmu."
Huang Mingxiang tidak membalas lagi, wanita itu hanya tersenyum menatap Huangtaihou. Huangtaihou mengajaknya duduk di dekat singgasana-nya. Wanita tua itu membelai lembut rambut Huang Mingxiang dan bertanya,"Apa Xiao Wangye menyulitkanmu?"
Huang Mingxiang menggelengkan kepalanya pelan, walaupun sebenarnya dia ingin sekali mengangguk. "Tidak, bibi. Wangye memperlakukan saya dengan baik, begitu juga dengan orang-orang Xiao Wangfu lainnya." Huang Mingxiang ingin memuntahkan isi perutnya setelah berkata demikian. Dusta. Xiao Muqing selalu melemparkan kata-kata pedas padanya!
Mendengar jawaban Huang Mingxiang, raut wajah Huangtaihou terlihat meragukan jawabannya. Huang Mingxiang kemudian kembali berbicara, berusaha membuat Huangtaihou percaya.
"Belakangan ini Mingxiang merasa sedikit sibuk dari biasanya karena Wangye memberikan tugas mengurus bagian dalam Xiao Wangfu. Ternyata banyak sekali yang harus diurus jika menjadi seorang istri." Huang Mingxiang berusaha menampilkan raut wajah meyakinkan kepada Huangtaihou.
Huangtaihou adalah wanita yang sudah masuk ke dalam Harem Kaisar sejak umurnya enam belas tahun, tentu pengalaman menyenangkan dan tidak sudah pernah ia telan bulat-bulat. Jadi membohongi Huangtaihou adalah sesuatu yang lumayan sulit. Ditambah wanita itu telah merawat dan memperhatikannya sejak kecil.
Huangtaihou menghela napas, entah helaan napas lega atau gusar. "Xiang'er, bibimu ini hanya bisa berharap kau baik-baik saja. Saat ini sangat sulit untuk mengubah keadaan, Kaisar tidak bisa membantah Rong Xuan karena situasi yang pelik di dunia politik. Kaisar sangat membutuhkan bantuan keluarga Rong untuk melawan pejabat-pejabat yang tidak mendukungnya."
Itu benar. Saat ini kekuatan terbesar Kaisar adalah keluarga Huang dan Rong, tetapi lebih didominasi oleh keluarga Rong. Keluarga Rong adalah keluarga nomor satu yang paling tersohor di Kekaisaran, keluarga Huang masih berada satu tingkat di bawahnya.
Rong Xuan dan Kaisar menikah atas dasar kepentingan politik. Jika bukan karena kepentingan posisi putranya, Huangtaihou tidak akan menyetujui pernikahan mereka. Huangtaihou akan lebih memilih menjadikan Huang Mingxiang sebagai Huanghou, karena selain dapat menambah kekuatannya di Istana, Huang Mingxiang adalah keponakan yang dia sayang. Tidak ada yang akan salah jika Huang Mingxiang menjadi Huanghou.
Huang Mingxiang tersenyum tipis, kemudian meletakkan telapak tangannya di atas tangan Huanghou lembut. "Mingxiang mengerti, bibi. Mingxiang tidak akan menyalahkan bibi atau pun Kaisar."
Huangtaihou menyenderkan bahunya ke papan kursi singgasana-nya, kemudian memijit pelan keningnya. "Jika tidak bisa mencegah pernikahanmu dengan Xiao Wangye, setidaknya seharusnya aija bisa melindungimu dari rumor-rumor itu."
Huang Mingxiang menggeleng. "Bibi tidak perlu khawatir mengenai rumor itu, Mingxiang baik-baik saja. Bibi, percayalah ... Mingxiang merasa bahagia berada di sisi Xiao Wangye."
Huangtaihou menatap Huang Mingxiang sendu. "Tetapi Xiao Wangye--" Belum selesai Huangtaihou bicara, Huang Mingxiang sudah langsung menyela. Dia tahu ke mana arah kalimat yang akan Huangtaihou katakan.
"Bibi, terlepas dari fisik Xiao Wangye yang tidak sempurna, Mingxiang sama sekali tidak keberatan. Selama berada di sisi Xiao Wangye, Mingxiang merasa aman, maka itu sudah lebih dari cukup. Mingxiang tidak kekurangan apa pun."
"Seharusnya akan tidak meloloskan anak itu dari seleksi berikutnya," ujar Huangtaihou sesaat kemudian, dan 'anak' yang dia maksud adalah sudah pasti Huang Liyue.
"Bibi, jangan berkata seperti itu. Saat ini Jiejie adalah menantu Kekaisaran anda, dan Mingxiang sudah mengikhlaskan seleksi tersebut. Bibi harus memperlakukan kakak dengan baik demi menjaga kedamaian Harem, bukan?" balas Huang Mingxiang, dia sedikit mempercikkan api ke dalam jawabannya untuk menyulut emosi Huangtaihou.
"Menantu? Mimpi! Aku benar-benar jijik dan kecewa padanya. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal tega seperti itu dengan adiknya sendiri?! Dia mudah terhasut omongan Rong Xuan." Huangtaihou mendengus tipis, dia benar-benar membenci Huang Liyue, hal ini membuat senyum samar di bibir Huang Mingxiang muncul.
Mereka berdua terus berbincang-bincang, kayaknya seorang ibu dan anak kandung. Huang Mingxiang benar-benar merasa lega jika berada di sisi Huangtaihou.
Mereka bernostalgia ke saat di mana Huang Mingxiang masih kecil, kemudian tumbuh menjadi remaja yang cantik, kemudian menikah. Di saat membahas mengenai menikah ini lah Huangtaihou tiba-tiba melempar pertanyaan yang membuat Huang Mingxiang terdiam dan tersenyum kaku.
"Apa kamu akan benar-benar mencintai Xiao Wangye?"
Huang Mingxiang menggerutu, ini pertanyaan kedua setelah Su Mama kemarin malam. Mengapa tiba-tiba banyak sekali pertanyaan mengenai perasaannya untuk Xiao Muqing?
"Bibi, sebagai Wangfei-nya. Tentu saja, Mingxiang akan mencintainya." Huang Mingxiang menekankan kata 'akan' di kalimatnya. Hal ini cukup membuat Huangtaihou mengerti.
Huangtaihou menganggukkan kepalanya tipis, kemudahan terlihat memaksakan senyuman. "Baiklah, Aija akan mendukung pilihan Xiang'er. Aija yakin apa yang kamu pilih akan memiliki hasil yang baik."
Huangtaihou menanyakan ini dengan maksud ingin memastikan jawaban Huang Mingxiang atas perasaannya. Dia tidak bisa memaksa pilihan Huang Mingxiang, lagi pula hubungannya dengan Xiao Wangye tidak buruk. Xiao Wangye adalah adik iparnya, mereka memang tidak cukup dekat, namun juga tidak memiliki hubungan yang buruk. Terlebih lagi karena kaki Xiao Muqing yang lumpuh, pria itu jadi jarang menampakkan dirinya di acara-acara Istana.
Walaupun sebelumnya Huangtaihou dan Kaisar sempat waspada dengan Xiao Muqing karena kekuatan militer yang luar biasa besar, namun masalahnya tidak terlalu dalam dan larut. Tetapi sepertinya Xiao Muqing masih kesal atas perlakuan Istana yang ia terima dua setengah tahun lalu, saat berita mengenai kakinya yang didiagnosa lumpuh permanen menjadi perbincangan hangat.
Saat itu, berbagai jenis pandangan menumpuk di Xiao Muqing. Beberapa bangsawan mulai meremehkan kehadirannya, dan karena hasutan salah satu pejabat, anaknya yang telah menjadi Kaisar itu mengusulkan untuk menarik lima ratus ratus ribu pasukan milik Xiao Muqing dari tangannya, sebab dianggap akan kesulitan mengelola pasukan sebesar itu dengan kondisi kaki yang lumpuh.
Xiao Muqing yang mendengar itu tentu saja merasa tersinggung, pria itu menolak melepaskan pasukannya dan ada beberapa bangsawan yang juga mendukung penolakan Xiao Muqing. Masalah ini sempat menjadi masalah yang panas antara Xiao Muqing dan Kaisar, tetapi masalah ini segera selesai begitu saja saat Kasim pribadi mendiang Kaisar sebelumnya datang dan membawakan salah satu surat wasiat yang mengatakan bahwa lima ratus ribu pasukan itu mutlak menjadi milik Xiao Muqing.
Setelah Huangtaihou menjawab kalimat Huang Mingxiang sebelumnya dan mereka hening sejenak, tiba-tiba seorang pelayan wanita masuk dan mengatakan,"Niangniang, acara perayaan pengangkatan dua Guifei baru di Kekaisaran sudah dimulai. Seluruh undangan termasuk Kaisar tengah menunggu kedatangan anda."
Mendengar ini, Huangtaihou dan Huang Mingxiang saling melempar tatapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Libra3
yang namanya hubungan apalagi gak ada perasaan cinta sama sekali tentunya pasti sangat sulit apalagi dalam rumah tangga dan pasangan yg baru menikah tanpa ada rasa terlebih itu didasari ntah itu dari perjodohan, wasiat, dan yang lainnya.
semuanya tergantung dari masing" dirinya sendiri baik dari perempuan mau prianya, kalau emg bagi keduanya cocok dan merasa nyaman perasaan itu juga bisa tumbuh pelan". namun jika memang hanya salah satunya yg mencintai dan melihat pasangannya hanya menghargai dia sebagai adik atau tidak lebih jangan dipaksakan. dan lebih bagusnya lagi kalau bisa sama" terbuka dan jujur pada masing" perasaan sendiri.
daripada diri sendiri yg tersiksa sampai yg bermain tikus"an selingkuh dibelakang krn ternyata sukanya sama org lain ujung"nya cek cok, kekerasan, penganiayaan, gak terima ditinggal lah pasti aja ada yg kek gitu.
memang berbicara dan mengetik seperti ini tidak semudah membalik telapak tangan, walaupun cuman cerita tp gua bener" hargain banget hubungan apalagi yg namanya pernikah itu sakral
2024-07-13
0
Biduri Aura
ternyata bukan hanya perebutan Tahta yg bisa bermasalah,, pasukan pun bisa juga ya🤔🤔🤔🤔
2023-05-30
0
Ida Blado
jdi selir aja kok pada bangga ya
2023-04-09
0