Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou

"Wangye, sebelum Wangfei pergi beliau menitipkan minuman herbal ini untuk anda. Resep dan keamanannya sudah dipastikan aman oleh tabib pribadi anda." Gu Sinjie menyodorkan cangkir minuman herbal yang dibuatkan oleh Huang Mingxiang ke arah Xiao Muqing.

Xiao Muqing mengambil cangkir minuman herbal tersebut dari Gu Sinjie. "Wanita itu mengunjungi Istana di pagi hari seperti ini? Bukankah acaranya siang nanti?"

Gu Sinjie mengangguk. "Benar, Wangye. Wangfei juga menitipkan kata maaf untuk anda karena tidak sempat menemui anda sebelum berangkat."

Xiao Muqing mengangguk singkat, kemudian dengan acuh menyeruput minuman herbal buatan Huang Mingxiang. Mata dingin pria itu memperhatikan lekat cangkir yang ia genggam, hanya Tuhan dan Xiao Muqing sendiri yang tahu apa yang sedang pria itu pikirkan.

"Su Mama ikut menemaninya?" tanya Xiao Muqing lagi.

Gu Sinjie mengangguk. "Tentu, yang mulia."

Sementara itu Huang Mingxiang, wanita itu telah sampai di Istana. Dia dengan cepat buru-buru mengunjungi Istana Huangtaihou, hanya itu satu-satunya tempat yang aman di Istana untuknya.

Begitu mendengar kabar kedatangan Huang Mingxiang, Huangtaihou dengan cepat bergegas berdiri dan berlari ke arah pintu ruangannya untuk melihat sosok Huang Mingxiang. Wanita itu langsung memeluk Huang Mingxiang di tempat.

"Xiang'er!"

Huang Mingxiang tersenyum begitu Huangtaihou memeluknya, dia membalas pelukan Huangtaihou dengan sepenuh hati. Bertemu dengan Huangtaihou membuat hati Huang Mingxiang lega, pasalnya dia merasa beban berat di bahunya terangkat sepenuhnya. Dia seperti pulang ke rumah kembali.

"Ayahmu masih sakit karena mendengar kabar pernikahanmu, Aija senang sekali karena kamu baik-baik saja selama di Xiao Wangfu," ucap Huangtaihou setelah selesai memeluk Huang Mingxiang dan mengajaknya masuk ke dalam.

Huang Mingxiang mengangguk tipis. "Mingxiang telah mendengar kabar ini selama di perjalanan. Mingxiang tidak berdaya, karena tidak memiliki waktu untuk menjenguk ayah ke Huang Fu."

Huangtaihou balas mengangguk juga. "Aiya, tidak apa-apa, Xiang'er. Huang Dajie juga tidak akan marah karena hal itu, dia pasti mengerti keadaanmu."

Huang Mingxiang tidak membalas lagi, wanita itu hanya tersenyum menatap Huangtaihou. Huangtaihou mengajaknya duduk di dekat singgasana-nya. Wanita tua itu membelai lembut rambut Huang Mingxiang dan bertanya,"Apa Xiao Wangye menyulitkanmu?"

Huang Mingxiang menggelengkan kepalanya pelan, walaupun sebenarnya dia ingin sekali mengangguk. "Tidak, bibi. Wangye memperlakukan saya dengan baik, begitu juga dengan orang-orang Xiao Wangfu lainnya." Huang Mingxiang ingin memuntahkan isi perutnya setelah berkata demikian. Dusta. Xiao Muqing selalu melemparkan kata-kata pedas padanya!

Mendengar jawaban Huang Mingxiang, raut wajah Huangtaihou terlihat meragukan jawabannya. Huang Mingxiang kemudian kembali berbicara, berusaha membuat Huangtaihou percaya.

"Belakangan ini Mingxiang merasa sedikit sibuk dari biasanya karena Wangye memberikan tugas mengurus bagian dalam Xiao Wangfu. Ternyata banyak sekali yang harus diurus jika menjadi seorang istri." Huang Mingxiang berusaha menampilkan raut wajah meyakinkan kepada Huangtaihou.

Huangtaihou adalah wanita yang sudah masuk ke dalam Harem Kaisar sejak umurnya enam belas tahun, tentu pengalaman menyenangkan dan tidak sudah pernah ia telan bulat-bulat. Jadi membohongi Huangtaihou adalah sesuatu yang lumayan sulit. Ditambah wanita itu telah merawat dan memperhatikannya sejak kecil.

Huangtaihou menghela napas, entah helaan napas lega atau gusar. "Xiang'er, bibimu ini hanya bisa berharap kau baik-baik saja. Saat ini sangat sulit untuk mengubah keadaan, Kaisar tidak bisa membantah Rong Xuan karena situasi yang pelik di dunia politik. Kaisar sangat membutuhkan bantuan keluarga Rong untuk melawan pejabat-pejabat yang tidak mendukungnya."

Itu benar. Saat ini kekuatan terbesar Kaisar adalah keluarga Huang dan Rong, tetapi lebih didominasi oleh keluarga Rong. Keluarga Rong adalah keluarga nomor satu yang paling tersohor di Kekaisaran, keluarga Huang masih berada satu tingkat di bawahnya.

Rong Xuan dan Kaisar menikah atas dasar kepentingan politik. Jika bukan karena kepentingan posisi putranya, Huangtaihou tidak akan menyetujui pernikahan mereka. Huangtaihou akan lebih memilih menjadikan Huang Mingxiang sebagai Huanghou, karena selain dapat menambah kekuatannya di Istana, Huang Mingxiang adalah keponakan yang dia sayang. Tidak ada yang akan salah jika Huang Mingxiang menjadi Huanghou.

Huang Mingxiang tersenyum tipis, kemudian meletakkan telapak tangannya di atas tangan Huanghou lembut. "Mingxiang mengerti, bibi. Mingxiang tidak akan menyalahkan bibi atau pun Kaisar."

Huangtaihou menyenderkan bahunya ke papan kursi singgasana-nya, kemudian memijit pelan keningnya. "Jika tidak bisa mencegah pernikahanmu dengan Xiao Wangye, setidaknya seharusnya aija bisa melindungimu dari rumor-rumor itu."

Huang Mingxiang menggeleng. "Bibi tidak perlu khawatir mengenai rumor itu, Mingxiang baik-baik saja. Bibi, percayalah ... Mingxiang merasa bahagia berada di sisi Xiao Wangye."

Huangtaihou menatap Huang Mingxiang sendu. "Tetapi Xiao Wangye--" Belum selesai Huangtaihou bicara, Huang Mingxiang sudah langsung menyela. Dia tahu ke mana arah kalimat yang akan Huangtaihou katakan.

"Bibi, terlepas dari fisik Xiao Wangye yang tidak sempurna, Mingxiang sama sekali tidak keberatan. Selama berada di sisi Xiao Wangye, Mingxiang merasa aman, maka itu sudah lebih dari cukup. Mingxiang tidak kekurangan apa pun."

"Seharusnya akan tidak meloloskan anak itu dari seleksi berikutnya," ujar Huangtaihou sesaat kemudian, dan 'anak' yang dia maksud adalah sudah pasti Huang Liyue.

"Bibi, jangan berkata seperti itu. Saat ini Jiejie adalah menantu Kekaisaran anda, dan Mingxiang sudah mengikhlaskan seleksi tersebut. Bibi harus memperlakukan kakak dengan baik demi menjaga kedamaian Harem, bukan?" balas Huang Mingxiang, dia sedikit mempercikkan api ke dalam jawabannya untuk menyulut emosi Huangtaihou.

"Menantu? Mimpi! Aku benar-benar jijik dan kecewa padanya. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal tega seperti itu dengan adiknya sendiri?! Dia mudah terhasut omongan Rong Xuan." Huangtaihou mendengus tipis, dia benar-benar membenci Huang Liyue, hal ini membuat senyum samar di bibir Huang Mingxiang muncul.

Mereka berdua terus berbincang-bincang, kayaknya seorang ibu dan anak kandung. Huang Mingxiang benar-benar merasa lega jika berada di sisi Huangtaihou.

Mereka bernostalgia ke saat di mana Huang Mingxiang masih kecil, kemudian tumbuh menjadi remaja yang cantik, kemudian menikah. Di saat membahas mengenai menikah ini lah Huangtaihou tiba-tiba melempar pertanyaan yang membuat Huang Mingxiang terdiam dan tersenyum kaku.

"Apa kamu akan benar-benar mencintai Xiao Wangye?"

Huang Mingxiang menggerutu, ini pertanyaan kedua setelah Su Mama kemarin malam. Mengapa tiba-tiba banyak sekali pertanyaan mengenai perasaannya untuk Xiao Muqing?

"Bibi, sebagai Wangfei-nya. Tentu saja, Mingxiang akan mencintainya." Huang Mingxiang menekankan kata 'akan' di kalimatnya. Hal ini cukup membuat Huangtaihou mengerti.

Huangtaihou menganggukkan kepalanya tipis, kemudahan terlihat memaksakan senyuman. "Baiklah, Aija akan mendukung pilihan Xiang'er. Aija yakin apa yang kamu pilih akan memiliki hasil yang baik."

Huangtaihou menanyakan ini dengan maksud ingin memastikan jawaban Huang Mingxiang atas perasaannya. Dia tidak bisa memaksa pilihan Huang Mingxiang, lagi pula hubungannya dengan Xiao Wangye tidak buruk. Xiao Wangye adalah adik iparnya, mereka memang tidak cukup dekat, namun juga tidak memiliki hubungan yang buruk. Terlebih lagi karena kaki Xiao Muqing yang lumpuh, pria itu jadi jarang menampakkan dirinya di acara-acara Istana.

Walaupun sebelumnya Huangtaihou dan Kaisar sempat waspada dengan Xiao Muqing karena kekuatan militer yang luar biasa besar, namun masalahnya tidak terlalu dalam dan larut. Tetapi sepertinya Xiao Muqing masih kesal atas perlakuan Istana yang ia terima dua setengah tahun lalu, saat berita mengenai kakinya yang didiagnosa lumpuh permanen menjadi perbincangan hangat.

Saat itu, berbagai jenis pandangan menumpuk di Xiao Muqing. Beberapa bangsawan mulai meremehkan kehadirannya, dan karena hasutan salah satu pejabat, anaknya yang telah menjadi Kaisar itu mengusulkan untuk menarik lima ratus ratus ribu pasukan milik Xiao Muqing dari tangannya, sebab dianggap akan kesulitan mengelola pasukan sebesar itu dengan kondisi kaki yang lumpuh.

Xiao Muqing yang mendengar itu tentu saja merasa tersinggung, pria itu menolak melepaskan pasukannya dan ada beberapa bangsawan yang juga mendukung penolakan Xiao Muqing. Masalah ini sempat menjadi masalah yang panas antara Xiao Muqing dan Kaisar, tetapi masalah ini segera selesai begitu saja saat Kasim pribadi mendiang Kaisar sebelumnya datang dan membawakan salah satu surat wasiat yang mengatakan bahwa lima ratus ribu pasukan itu mutlak menjadi milik Xiao Muqing.

Setelah Huangtaihou menjawab kalimat Huang Mingxiang sebelumnya dan mereka hening sejenak, tiba-tiba seorang pelayan wanita masuk dan mengatakan,"Niangniang, acara perayaan pengangkatan dua Guifei baru di Kekaisaran sudah dimulai. Seluruh undangan termasuk Kaisar tengah menunggu kedatangan anda."

Mendengar ini, Huangtaihou dan Huang Mingxiang saling melempar tatapan.

Terpopuler

Comments

Libra3

Libra3

yang namanya hubungan apalagi gak ada perasaan cinta sama sekali tentunya pasti sangat sulit apalagi dalam rumah tangga dan pasangan yg baru menikah tanpa ada rasa terlebih itu didasari ntah itu dari perjodohan, wasiat, dan yang lainnya.

semuanya tergantung dari masing" dirinya sendiri baik dari perempuan mau prianya, kalau emg bagi keduanya cocok dan merasa nyaman perasaan itu juga bisa tumbuh pelan". namun jika memang hanya salah satunya yg mencintai dan melihat pasangannya hanya menghargai dia sebagai adik atau tidak lebih jangan dipaksakan. dan lebih bagusnya lagi kalau bisa sama" terbuka dan jujur pada masing" perasaan sendiri.

daripada diri sendiri yg tersiksa sampai yg bermain tikus"an selingkuh dibelakang krn ternyata sukanya sama org lain ujung"nya cek cok, kekerasan, penganiayaan, gak terima ditinggal lah pasti aja ada yg kek gitu.

memang berbicara dan mengetik seperti ini tidak semudah membalik telapak tangan, walaupun cuman cerita tp gua bener" hargain banget hubungan apalagi yg namanya pernikah itu sakral

2024-07-13

0

Biduri Aura

Biduri Aura

ternyata bukan hanya perebutan Tahta yg bisa bermasalah,, pasukan pun bisa juga ya🤔🤔🤔🤔

2023-05-30

0

Ida Blado

Ida Blado

jdi selir aja kok pada bangga ya

2023-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dekrit Pernikahan Dengan Xiao Wangye
2 Bab 2. Xiao Wangfu Dikepung Pembunuh!
3 Bab 3. Mengunjungi Xiao Muqing
4 Bab 4. Meyakinkan Xiao Wangye
5 Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye
6 Bab 6. Pembunuh 2
7 Bab 7. Saya Akan Membuat Xiao Wangfu Bersinar
8 Bab 8. Hanya Orang-Orang Terpilih Yang Dapat Tinggal Di Xiao Wangfu
9 Bab 9. Apakah Anda Mencintai dan Menyayangi Wangye Dengan Tulus, Wangfei?
10 Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou
11 Bab 11. Menghina Huang Mingxiang, Sama Dengan Menghina Xiao Muqing!
12 Bab 12. Perasaan Xiao Jihuang, Sang Kaisar
13 Bab 13. Kalian Tidak Akan Bisa Membunuh Suamiku!
14 Bab 14. Rong Wangxia
15 Bab 15. Sudah Mengakui Keberadaannya Di Sini Sebagai Wangfei?
16 Bab 16. Perasaan Yang Ragu
17 Bab 17. Baili Ruyi Yang Ceria
18 Bab 18. Rencana Perjodohan Yang Telah Gagal
19 Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?
20 Bab 20. Wangfei Menangis
21 Bab 22. Menjalani Semuanya Sendirian Memang Lebih Baik
22 Bab 22. Bunga Tua Terakhir Huang Fu
23 Bab 23. Menjalin Bisnis Dengan Wu Guifei
24 Bab 24. Patuhilah Seluruh Perkataanku, Xiang'er ....
25 Bab 25. Tradisi Memakan Buah Suci
26 Bab 26. Penolakan Para Bangsawan Terang-Terangan
27 Bab 27. Jika Wangfei Meminta Kekaisaran Ini Terbalik, Maka Wangye Akan Melakukan
28 Bab 28. Jika Ingin Menjadi Jahat, Maka Jadilah Jahat Sepenuhnya
29 Bab 29. Istana Tidak Akan Bisa Menjangkau Nyawanya, Bahkan Helai Rambutnya
30 Bab 30. Karena Anda, Wangfei
31 Bab 31. Saya Mencintai Anda, Wangye
32 Bab 32. Tenang! Aku Di Sini!
33 Bab 33. Pagi Yang Panas
34 Bab 34. Surat Wu Zeyuan
35 Bab 35. Wangfei Yang Sibuk
36 Bab 36. Bagaimana Jika Saya Mati?
37 Bab 37. Kekayaan Xiao Wangfu
38 Bab 38. Kesepakatan Bisnis Bersama Rong Wangxia
39 Bab 39. Salju Akhir Tahun Yang Dinanti
40 Bab 40. Sang Kunci
41 Bab 41. Perasaan Kacau Rong Xuan
42 Bab 42. Cinta Itu Buta
43 Bab 43. Menjadi Istri Xiao Muqing Yang Sesungguhnya
44 Bab 44. Menikah Denganku, Apalagi?
45 Bab 45. Pandai Memainkan Kondisi dan Kesempatan
46 46. Wangye Berjanji Akan Bertanggung Jawab
47 Bab 47. Keyakinan Hati
48 Bab 48. Peraturan Kecil Wajib Istana
49 Bab 49.Wanita Yang Dia Cintai dan Wanita Yang Memegang Masa Depan Kekaisaran-nya
50 Bab 50. Posisi Sulit Xiao Jihuang
51 Bab 51. Masa Lalu 1: Janji Menjadi Huanghou
52 Bab 52. Masa Lalu 2: Dekrit Pertunangan Xiao Jihuang dan Rong Xuan
53 Bab 53. Cerita Menarik Tuan Muda Rong Yang Patah Hati
54 Bab 54. Aku Tidak Memiliki Hati Untuk Melukaimu, Sayang
55 Bab 55. Entah Saya Yang Gila Atau Dunia Yang Sudah Gila
56 Bab 56. Perubahan
57 Bab 57. Salju dan Kita
58 Bab 58. Tikus-Tikus
59 Bab 59. Aku Akan Menghancurkanmu!
60 Bab 60. Hadiah Salju Akhir Tahun
61 Bab 61. Wanitanya
62 Bab 62. Melupakan Luka Lama
63 Bab 63. Pedang Legendaris Xiao Muqing
64 Bab 64. Dendam Yang Harus Terbayar!
65 Bab 65. Berhasil Mengurus Satu Badai Besar
66 Bab 66. Panas di Musim Dingin
67 Bab 67. Tekad
68 Bab 68. Jantung Tao Tie
69 Bab 69. Anda lah Yang Pertama Kali Merusaknya!
70 Bab 70. Masa Lalu 3 Huang Mingxiang & Huang Liyue
71 Bab 71. Masa Lalu 4 Siapa Yang Akan Menjadi Istri Pangeran Kelima?
72 Bab 72. Masa Lalu 5 Awal Keretakan dan Kebencian
73 Bab 73. Cinta Yang Dewasa
74 Bab 74. Rahasia Kita Berempat
75 Bab 75. Tawa dan Senyum Bahagia
76 Bab 76. Bagaimana Jika Besok Saya Menghilang?
77 Bab 77. Persiapan Menuju Gunung Lang Tao
78 Bab 78. Menguji Cinta Mereka
79 Bab 79. Gunung Lang Tao
80 Bab 80. Latar Belakang Yui
81 Bab 81. Naga Shenlong
82 -VISUAL-
83 Bab 82. Manusia Pilihan Kesayangan Tuhan
84 Bab 83. Kebingungan Para Penduduk
85 Bab 84. Cinta Yang Tulus
86 Bab 85. Bunga Gold God dan Setengah Nyawa
87 Bab 86. Ucapan Cinta Yang Pertama Kali
88 Bab 87. Mengubah Target
89 Bab 88. Tanda Bukti Ketulusan
90 Bab 89. Berdebat di Istana
91 Bab 90. Tidak Akan Pernah Membenci Apa Yang Kamu Sukai
92 Bab 91. Demi Huang Mingxiang
93 Bab 92. Wanita Tercantik di Ibu Kota
94 Bab 93. Terus Menggigit
95 Bab 94. Aku Menyukai Wanita Sepertimu
96 Bab 95. Cantik Seperti Bunga
97 Bab 96. Akhir Yang Bahagia
98 Bab 97. Chen Taifei Agung
99 Bab 98. Air Mata Pertama Yang Diizinkan Muncul
100 Bab 99. Tangan Yang Memberikan Kasih Sayang
101 Bab 100. Perang Sesungguhnya Akan Segera Dimulai
102 Bab 101. Rong Lingxie
103 Bab 102. Ingin Menggunakan Orang Lain Untuk Bertarung Denganku?
104 Bab 103. Permaisuri-ku
105 Bab 104. Kamu Akan Berakhir!
106 Bab 105. Sidang Pengadilan
107 Bab 106. Tanda Cinta Pertama
108 Bab 107. Tunas Baru
109 Bab 108. BonChap: Rong Xuan
110 Bab 109. BonChap: Rong Xuan 2
111 Bab 110. BonChap: Rong Xuan 3
112 Bab 111. BonChap: Rong Xuan 4
113 TERIMA KASIH
114 THE NEXT OF PHOENIX
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1. Dekrit Pernikahan Dengan Xiao Wangye
2
Bab 2. Xiao Wangfu Dikepung Pembunuh!
3
Bab 3. Mengunjungi Xiao Muqing
4
Bab 4. Meyakinkan Xiao Wangye
5
Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye
6
Bab 6. Pembunuh 2
7
Bab 7. Saya Akan Membuat Xiao Wangfu Bersinar
8
Bab 8. Hanya Orang-Orang Terpilih Yang Dapat Tinggal Di Xiao Wangfu
9
Bab 9. Apakah Anda Mencintai dan Menyayangi Wangye Dengan Tulus, Wangfei?
10
Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou
11
Bab 11. Menghina Huang Mingxiang, Sama Dengan Menghina Xiao Muqing!
12
Bab 12. Perasaan Xiao Jihuang, Sang Kaisar
13
Bab 13. Kalian Tidak Akan Bisa Membunuh Suamiku!
14
Bab 14. Rong Wangxia
15
Bab 15. Sudah Mengakui Keberadaannya Di Sini Sebagai Wangfei?
16
Bab 16. Perasaan Yang Ragu
17
Bab 17. Baili Ruyi Yang Ceria
18
Bab 18. Rencana Perjodohan Yang Telah Gagal
19
Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?
20
Bab 20. Wangfei Menangis
21
Bab 22. Menjalani Semuanya Sendirian Memang Lebih Baik
22
Bab 22. Bunga Tua Terakhir Huang Fu
23
Bab 23. Menjalin Bisnis Dengan Wu Guifei
24
Bab 24. Patuhilah Seluruh Perkataanku, Xiang'er ....
25
Bab 25. Tradisi Memakan Buah Suci
26
Bab 26. Penolakan Para Bangsawan Terang-Terangan
27
Bab 27. Jika Wangfei Meminta Kekaisaran Ini Terbalik, Maka Wangye Akan Melakukan
28
Bab 28. Jika Ingin Menjadi Jahat, Maka Jadilah Jahat Sepenuhnya
29
Bab 29. Istana Tidak Akan Bisa Menjangkau Nyawanya, Bahkan Helai Rambutnya
30
Bab 30. Karena Anda, Wangfei
31
Bab 31. Saya Mencintai Anda, Wangye
32
Bab 32. Tenang! Aku Di Sini!
33
Bab 33. Pagi Yang Panas
34
Bab 34. Surat Wu Zeyuan
35
Bab 35. Wangfei Yang Sibuk
36
Bab 36. Bagaimana Jika Saya Mati?
37
Bab 37. Kekayaan Xiao Wangfu
38
Bab 38. Kesepakatan Bisnis Bersama Rong Wangxia
39
Bab 39. Salju Akhir Tahun Yang Dinanti
40
Bab 40. Sang Kunci
41
Bab 41. Perasaan Kacau Rong Xuan
42
Bab 42. Cinta Itu Buta
43
Bab 43. Menjadi Istri Xiao Muqing Yang Sesungguhnya
44
Bab 44. Menikah Denganku, Apalagi?
45
Bab 45. Pandai Memainkan Kondisi dan Kesempatan
46
46. Wangye Berjanji Akan Bertanggung Jawab
47
Bab 47. Keyakinan Hati
48
Bab 48. Peraturan Kecil Wajib Istana
49
Bab 49.Wanita Yang Dia Cintai dan Wanita Yang Memegang Masa Depan Kekaisaran-nya
50
Bab 50. Posisi Sulit Xiao Jihuang
51
Bab 51. Masa Lalu 1: Janji Menjadi Huanghou
52
Bab 52. Masa Lalu 2: Dekrit Pertunangan Xiao Jihuang dan Rong Xuan
53
Bab 53. Cerita Menarik Tuan Muda Rong Yang Patah Hati
54
Bab 54. Aku Tidak Memiliki Hati Untuk Melukaimu, Sayang
55
Bab 55. Entah Saya Yang Gila Atau Dunia Yang Sudah Gila
56
Bab 56. Perubahan
57
Bab 57. Salju dan Kita
58
Bab 58. Tikus-Tikus
59
Bab 59. Aku Akan Menghancurkanmu!
60
Bab 60. Hadiah Salju Akhir Tahun
61
Bab 61. Wanitanya
62
Bab 62. Melupakan Luka Lama
63
Bab 63. Pedang Legendaris Xiao Muqing
64
Bab 64. Dendam Yang Harus Terbayar!
65
Bab 65. Berhasil Mengurus Satu Badai Besar
66
Bab 66. Panas di Musim Dingin
67
Bab 67. Tekad
68
Bab 68. Jantung Tao Tie
69
Bab 69. Anda lah Yang Pertama Kali Merusaknya!
70
Bab 70. Masa Lalu 3 Huang Mingxiang & Huang Liyue
71
Bab 71. Masa Lalu 4 Siapa Yang Akan Menjadi Istri Pangeran Kelima?
72
Bab 72. Masa Lalu 5 Awal Keretakan dan Kebencian
73
Bab 73. Cinta Yang Dewasa
74
Bab 74. Rahasia Kita Berempat
75
Bab 75. Tawa dan Senyum Bahagia
76
Bab 76. Bagaimana Jika Besok Saya Menghilang?
77
Bab 77. Persiapan Menuju Gunung Lang Tao
78
Bab 78. Menguji Cinta Mereka
79
Bab 79. Gunung Lang Tao
80
Bab 80. Latar Belakang Yui
81
Bab 81. Naga Shenlong
82
-VISUAL-
83
Bab 82. Manusia Pilihan Kesayangan Tuhan
84
Bab 83. Kebingungan Para Penduduk
85
Bab 84. Cinta Yang Tulus
86
Bab 85. Bunga Gold God dan Setengah Nyawa
87
Bab 86. Ucapan Cinta Yang Pertama Kali
88
Bab 87. Mengubah Target
89
Bab 88. Tanda Bukti Ketulusan
90
Bab 89. Berdebat di Istana
91
Bab 90. Tidak Akan Pernah Membenci Apa Yang Kamu Sukai
92
Bab 91. Demi Huang Mingxiang
93
Bab 92. Wanita Tercantik di Ibu Kota
94
Bab 93. Terus Menggigit
95
Bab 94. Aku Menyukai Wanita Sepertimu
96
Bab 95. Cantik Seperti Bunga
97
Bab 96. Akhir Yang Bahagia
98
Bab 97. Chen Taifei Agung
99
Bab 98. Air Mata Pertama Yang Diizinkan Muncul
100
Bab 99. Tangan Yang Memberikan Kasih Sayang
101
Bab 100. Perang Sesungguhnya Akan Segera Dimulai
102
Bab 101. Rong Lingxie
103
Bab 102. Ingin Menggunakan Orang Lain Untuk Bertarung Denganku?
104
Bab 103. Permaisuri-ku
105
Bab 104. Kamu Akan Berakhir!
106
Bab 105. Sidang Pengadilan
107
Bab 106. Tanda Cinta Pertama
108
Bab 107. Tunas Baru
109
Bab 108. BonChap: Rong Xuan
110
Bab 109. BonChap: Rong Xuan 2
111
Bab 110. BonChap: Rong Xuan 3
112
Bab 111. BonChap: Rong Xuan 4
113
TERIMA KASIH
114
THE NEXT OF PHOENIX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!