"Ada apa pagi-pagi Didi kemari? Bukankah seharusnya kamu beristirahat, Wangxia?" Rong Xuan duduk di atas singgasana Permaisuri yang ada di kediamannya, matanya menatap lembut Romg Wangxia, adik laki-laki sematawayangnya.
"Apa ada alasan untuk saya menemui Jiejie? Saya merasa jenuh di Rong Fu, tidak ada apa-apa di sana," jawab Rong Wangxia sambil membalas senyum kakaknya.
Rong Xuan terkekeh. "Tidakkah seharusnya kamu mencari seorang Gunniang agar bisa menjadi calon Rong Furen selanjutnya? Usiamu sudah cukup untuk menikah."
Rong Wangxia menggelengkan kepalanya pelan. "Belum, Jiejie. Saya masih sibuk keluar masuk Kekaisaran, khawatir istri masa depan saya akan merasa kesepian. Itu tidak baik."
Rong Xuan mengangguk. "Baiklah-baiklah, Didi-ku memang pria yang baik." Mendengar pujian Rong Xuan, Rong Wangxia tertawa. Momen itu terlihat sangat hangat.
"Tetapi apakah kamu benar-benar tidak pernah melirik seorang Gunniang di sini? Setidaknya di negara Barat?" tanya Rong Xuan, dia penasaran dengan selera adiknya. Dari Rong Wangxia lahir sampai sekarang, Rong Xuan tidak pernah melihat adiknya dekat dengan seorang wanita. Pria itu selalu melarikan diri jika topik pembicaraan telah mengarah ke pernikahan.
Rong Wangxia terdiam sejenak, seperti berpikir. Reaksi adiknya ini membuat Rong Xuan terkejut, pasalnya Rong Wangxia tidak pernah terlihat bingung atau berpikir lama ketika disuguhi pertanyaan seputar wanita.
"Ada apa? Apa sungguh ada? Didi-ku tidak pernah berpikir lama untuk jawaban ini. Dari keluarga mana dia?" tanya Rong Xuan, penasaran.
Rong Wangxia mengangkat kedua bahunya acuh. "Aku tidak tahu ini benar-benar perasaan tertarik lawan jenis yang sesungguhnya atau hanya penasaran. Aku tidak berani menyebutkan siapa orangnya, takut Jiejie akan memanggil orang itu dan langsung menurunkan dekrit menikah."
Rong Xuan tertawa, adiknya benar-benar dapat menghiburnya. Segala beban masalah yang belakangan ini dia dapatkan perlahan terlupakan, berinteraksi dengan adiknya cukup membuat Rong Xuan merasa lega.
"Aiya ... baiklah, Jiejie berjanji akan menutup mulut. Tetapi siapa Gunniang itu, Wangxia?" tanya Rong Xuan mendesak, tidak sabar.
Rong Wangxia menggeleng lagi. "Aku tidak tahu dia berasal dari keluarga mana, Jiejie. Aku hanya pernah bertemu sekali dengannya, wanita itu hanya dipanggil menggunakan gelar-nya."
Rong Xuan membulatkan matanya. "Gelar? Dia seorang bangsawan? Dari daerah mana? Apakah Ibu Kota?"
Rong Wangxia sekali lagi menggeleng. "Itu rahasia, Jiejie. Tetapi, terlepas dari semua itu, aku jadi teringat masa lalu."
"Tentang apa?"
"Rencana perjodohanku dengan Nona keluarga Huang," jawab Rong Wangxia.
Kening Rong Xuan mengerut saat mendengar ini. Adiknya masih mengingat rencana perjodohan lama itu? Bahkan dirinya saja sudah hampir lupa.
"Itu batal, Wangxia. Da Xiaojie mereka telah menjadi Guifei Kaisar," ujar Rong Xuan, raut wajahnya berubah menjadi sedikit malas. Menunjukkan bahwa dia tidak tertarik untuk membahas nona dari keluarga Huang.
Rong Wangxia lagi-lagi menggeleng. "Tidak, Jiejie. Bukan Da Xiaojie keluar Huang, tetapi Huang Junzhu. Er Xiaojie mereka."
Dalam hitungan tidak sampai satu detik, tatapan dan raut wajah Rong Xuan berubah menjadi lebih dingin. Hal ini tentu saja disadari oleh Rong Wangxia, membuat Rong Wangxia menaikkan alis kirinya sekilas.
"Ada apa, Jiejie?" tanya Rong Wangxia.
"Itu juga batal, Wangxia. Er Xiaojie keluarga Huang sudah menikah," jawab Rong Xuan.
Rong Wangxia semakin mengerutkan keningnya. "Sungguh? Tidak, aku tidak sangat berharap untuk menikah dengannya. Tetapi bukankah sebelumnya keluarga Rong dan Huang telah bertemu untuk membentuk perjodohan itu? Walaupun baru rencana, namun seharusnya kembali dibicarakan jika memang ingin dibatalkan."
Rong Xuan tersenyum tipis. "Ada banyak sekali hal yang berubah sejak kepergianmu ke Barat, Wangxia. Gejolak politik dan kekuasaan, membuat semuanya berubah."
Rong Wangxia menganggukkan kepalanya mengerti. Baiklah ... dia juga tidak terlalu peduli jika rencana itu dibatalkan, Rong Wangxia memang tidak pernah menginginkan perjodohan itu terjadi. Dia hanya menuruti kata-kata ayahnya. Saat itu dia tidak bisa mengelak rencana perjodohan dengan Huang Mingxiang karena wanita itu memiliki Huangtaihou di belakangnya.
Dua tahun lalu, banyak sekali para pewaris keluarga bangsawan yang berbondong-bondong melamar Huang Mingxiang. Persaingannya sangat ketat, lengah sedikit maka akan kalah. Hampir setiap hari keluarga Huang kedatangan tamu. Ayah Rong Wangxia, Rong Tagu juga tak luput berusaha menikahkan anaknya dengan Huang Mingxiang. Siapa yang tidak mau dengan Huang Mingxiang? Wanita itu sangat cantik dan berbakat, belum lagi latar belakang keluarganya yang luar biasa. Bahkan tanpa dukungan Huangtaihou pun, keluar Huang sudah sangat bersinar.
Para keluarga bangsawan itu tidak hanya bersaing di kalangan atas mereka saja, tetapi juga dengan anggota kerajaan. Huangtaihou, wanita itu berusaha menikahkan Huang Mingxiang dengan putranya Xiao Jihuang, Kaisar saat ini sebelum mendiang Kaisar sebelumnya menurunkan dekrit perjodohan Xiao Jihuang dengan kakaknya Rong Xuan.
Setelah Huangtaihou dapat dikatakan kalah karena mendiang Kaisar telah menjodohkan Xiao Jihuang dengan Rong Xuan, maka satu-satunya pelamar yang paling memungkinkan adalah Rong Wangxia. Mengapa tidak? Keluarga Rong adalah keluarga nomor satu di Kekaisaran, setelah itu baru keluarga Huang. Mereka sangat setara, jika Rong Wangxia dan Huang Mingxiang menikah, tentu saja itu sangat menguntungkan.
Karena tidak hanya keluarga Rong yang melamar dan Huang Dajie enggan menolak para pelamar lainnya mentah-mentah karena masih memikirkan hubungan politiknya, Huang Dajie pun belum mengatakan 'iya' untuk lamaran mereka, hanya gerak gerik kecil yang menunjukkan bahwa keluarga Rong lah yang memiliki peluang paling besar untuk menikahi putri keduanya.
Kedekatan Huang Dajie dan Rong Tugu semakin erat walaupun Huang Dajie belum mengumumkan dengan pasti siapa yang akan menjadi menantu keduanya. Dan karena Rong Wangxia harus kembali ke negara Barat, maka pembahasan mengenai perjodohan mereka pun diundur sehingga terus menerus hanya menjadi sebuah rencana. Huang Dajie juga mengatakan bahwa dia akan memberikan jawaban memuaskan setelah Rong Wangxia kembali, namun sekarang dia malah mendengar Huang Mingxiang telah menikah tanpa melakukan diskusi terlebih dahulu dengan dia dan keluarga Rong.
"Apa sekarang keluarga Huang dan Rong tidak sedekat dulu?" tanya Rong Wangxia penasaran, dia tidak diberitahu info penting apa pun sejak kedatangannya kemarin. Hanya ada info-info kecil seperti perubahan tata letak kediaman dan lainnya.
Rong Xuan mengangguk. "Karena sikap tidak sopan keluarga Huang dan semena-mena Huangtaihou, semuanya retak. Satu bulan yang lalu pemilihan Guifei Kekaisaran baru dibuka, Huangtaihou tiba-tiba menarik Huang Junzhu untuk ikut serta dalam pemilihan, padahal wanita itu tahu bahwa Huang Junzhu memiliki perjanjian tak tertulis dengan keluarga Rong. Keluarga Huang juga nampak biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Mereka terus maju dalam pemilihan tanpa melakukan diskusi dengan keluarga Rong, membuat ayah marah dan merasa dihina. Saat ini ayah masih sangat marah, kesehatan juga memburuk karena ini."
Rong Wangxia mengangguk. "Oh, jadi sekarang Huang Junzhu telah menjadi Guifei?"
Rong Xuan menggeleng lagi. "Tidak. Dia menikah dengan pria lain."
Rong Wangxia semakin tidak mengerti. Bukankah Huang Mingxiang mendaftarkan dirinya menjadi Guifei kekaisaran? Mengingat sosok sekilas dan latar belakang wanita itu, seharusnya dia tidak akan kalah.
Melihat ekspresi bingung adiknya, Rong Xuan dengan santai tersenyum tipis sambil menyeruput teh hangat miliknya, setelah itu berkata,"Karena Huang Junzhu berani membuat kecurangan. Dia menggoda Kaisar dengan perbuatan tidak bermoral, Jiejie telah menghukumnya menikah dengan pria lain."
Mendengar jawaban kakaknya, Rong Wangxia terdiam. Hukuman dengan menikah pria lain? Hukuman macam apa itu? Sepertinya memang ada 'cerita lain' di balik kisah ini. Tetapi Rong Wangxia tidak ingin terlalu memikirkannya sekarang, sehingga dia kembali bertanya,"Lalu ... dengan keluarga mana kini Huang Junzhu menikah?"
"Xiao Wangye. Dia kini menjadi istri dari Xiao Wangye yang lumpuh dan hampir tidak pernah muncul lagi di permukaan. Kini dia telah menjadi seorang Wangfei," jawab Rong Xuan.
Rong Wangxia membelalakkan matanya, keningnya mengerut dalam. Dia kaget.
"Dia ... Xiao Wangfei?" tanya Rong Wangxia memastikan.
Rong Xuan mengangguk, menatap adiknya aneh. "Benar."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
momazcha
jeng.. jeng... konflik cinta dimulai 😁
2023-05-27
1
Shai'er
tulah, kelamaan merantau, gak tau kejadian apa aja dirumah sendiri😒😒😒
2023-04-05
1
Shai'er
pantesan, sikakak tiri iri banget, sampek buat drama untuk Huang Mingxiang🥺🥺🥺
2023-04-05
0