Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye

Keesokan paginya, Huang Mingxiang sudah bangun lebih cepat dari biasanya. Wanita itu dibantu Su Mama, merias dirinya secantik mungkin.

"Aiya, Wangfei ... anda sangat cantik, Wangye pasti tergugah." Su Mama tidak bisa berhenti memujinya, wanita tua itu terus menerus tersenyum hangat keibuan menatap Huang Mingxiang .

Huang Mingxiang hanya tersenyum tipis menanggapi pujian deras dari Su Mama, setelah memakan banyak waktu hanya untuk merias diri, akhirnya Huang Mingxiang sudah siap.

Huang Mingxiang berjalan cepat menuju kediaman Xiao Muqing, diiringi Su Mama yang terus mengikuti.

Saat sampai di sana, Huang Mingxiang langsung masuk tanpa bertanya diizinkan atau tidak. Wanita itu masuk dengan senyum cerah seperti warna biru di Hanfu-nya.

"Wangye, Mingxiang memberi salam." Huang Mingxiang membungkuk, lalu segera berdiri tegak kembali saat melihat Xiao Muqing mengangguk.

Huang Mingxiang menatap tiga orang pelayan yang sibuk membasuh kaki Xiao Muqing, Gu Sinjie yang menyadari hal ini pun segera terbatuk pelan dan berkata,"Kalian semua bisa berhenti dan kembali, namun tinggalkan ember dan lap basahnya."

Tiga pelayan wanita itu pun segera meninggalkan pekerjaan mereka, Gu Sinjie pun ikut pergi bersama para pelayan tadi dan menutup pintu kamar Xiao Muqing rapat-rapat.

Huang Mingxiang berjalan mendekat, lalu duduk di kursi kecil yang ada di dekat kaki Xiao Muqing, mulai mengambil lap dan mencemplungkannya ke dalam ember air hangat. Setelah diperas, dengan lembut Huang Mingxiang mulai membasuh kedua kaki Xiao Muqing.

"Wangye, apa anda sudah sarapan pagi ini?"

"Belum."

"Belum? Bagaimana mungkin pihak dapur telat mengantarkan makanan untuk anda?" Huang Mingxiang mengerutkan keningnya, dia terkejut karena Xiao Muqing belum sarapan.

"Tidak. Hanya memang belum waktunya." Xiao Muqing terus menjawab acuh, tetapi matanya fokus memperhatikan Huang Mingxiang yang tengah membasuh kakinya.

Huang Mingxiang mengangguk. "Mingxiang mengerti, anda memiliki kebiasaan yang sama seperti mendiang Kaisar."

"Kau dekat dengan ayah?" Xiao Muqing mengerutkan keningnya.

Huang Mingxiang mengangguk, lalu mendongak untuk menatap Xiao Muqing. "Tentu, hal ini karena bibi sering mengundang Mingxiang ke Istana." Mendengar ini, Xiao Muqing hanya menjawab 'oh' singkat, setelah itu tidak berkata apa pun lagi, membuat suasana menjadi canggung.

"Nah, Wangye. Kaki anda sudah selesai Mingxiang basuh. Oh, iya ... ngomong-ngomong, apa yang paling anda sukai dari Istana?" tanya Huang Mingxiang untuk mencairkan suasana.

"Tidak ada. Benwang mencintai Wangfu benwang sendiri," jawab Xiao Muqing, membuat senyuman Huang Mingxiang semakin kaku.

Ketika Huang Mingxiang hendak membuka mulutnya lagi, tiba-tiba seorang pelayan datang dan berkata,"Yang mulia, sarapan anda telah siap."

Mendengar itu, Huang Mingxiang bergegas berdiri sambil berseru,"Biar aku yang membantu Wangye."

"Wangye." Huang Mingxiang membungkuk sedikit untuk meminta izin, kemudian dengan hati-hati memegang lengan Xiao Muqing. Dengan tenaga dan usahanya sendiri, Huang Mingxiang memindahkan Xiao Muqing ke kursi roda.

Para pelayan yang melihat Huang Mingxiang melayani Wangye mereka dengan tulus tidak bisa tidak tersenyum melihat ini. Rasa tidak suka mereka kepada Huang Mingxiang perlahan meluntur setelah mendengar gosip bahwa segala tuduhan yang tertuju pada Huang Mingxiang itu tidak benar. Entah mereka mengetahui ini dari mana, mungkin menguping perbincangan dia dengan Xiao Muqing semalam.

Huang Mingxiang mendorong kursi roda Xiao Muqing ke meja makan, kemudian saat hendak mengambil sumpit, Xiao Muqing menahan tangannya. "Benwang bisa makan sendiri."

Huang Mingxiang yang mendengar ini tersenyum lebar, dia terlalu bersemangat sampai berlebihan.

"Baiklah ...."

Huang Mingxiang menyerahkan sumpit kayu itu kepada Xiao Muqing, kemudian beralih menuangkan teh hangat ke dalam cangkir. Begitu mengetahui bahwa itu adalah teh hijau, Huang Mingxiang sedikit terkejut. Sepertinya sekarang dia memiliki trauma terhadap teh hijau.

Xiao Muqing yang menyadari keterkejutan Huang Mingxiang saat menuangkan teh untuknya pun tidak bertanya apa pun, hanya memperhatikan.

Huang Mingxiang berusaha menenangkan dirinya, kemudian menaruh teko teh yang terbuat dari kaca porselen mahal itu kembali ke meja.

Untuk mengalihkan pikirannya, Huang Mingxiang kembali menatap Xiao Muqing yang kini sibuk mengunyah sarapannya.

"Apa anda menyukai bakpao?" tanya Huang Mingxiang.

Xiao Muqing yang mendengar ini menggeleng. "Tidak."

Huang Mingxiang menghela napas, kemudian sedikit menyandarkan punggungnya ke kursi. "Wangye berbohong."

"Benwang sudah lupa seperti apa rasanya," balas Xiao Muqing.

Huang Mingxiang yang mendengar ini mengangguk. "Baik, kalau begitu bagaimana jika Mingxiang buatkan? Wangye akan dapat mengingat rasanya kembali."

"Terserah."

Mendengar jawaban acuh dan menyebalkan dari Xiao Muqing, tidak membuat semangat Huang Mingxiang menurun. Huang Mingxiang berdiri, kemudian berkata,"Wangye, Mingxiang akan kembali dan membawa bakpao untuk Wangye."

Xiao Muqing hanya mengangguk singkat, tidak terlalu mempedulikan Huang Mingxiang.

Setelah Huang Mingxiang pergi, Gu Sinjie masuk dan membungkuk. "Wangye."

"Bagaimana?" tanya Xiao Muqing, pria itu bertanya sambil terus memakan sarapannya.

"Wangfei bersih, Wangye. Beliau dikirim kemari tanpa niat lebih dari pihak istana, serta ... rumor mengenai dia menggoda Kaisar, itu salah. Huang Liyue, kakak perempuannya sendiri yang memfitnah dirinya," jawab Gu Sinjie, menyampaikan seluruh laporan yang ia miliki.

Xiao Muqing mengangguk singkat, kemudian tidak bertanya lagi. Tetapi topik tidak putus sampai di situ, karena Gu Sinjie kembali bicara. "Wangfei dapat dikatakan hebat, beliau berhasil lolos dari serangan pembunuh. Dan sepertinya perkiraan anda bahwa Wangfei akan membunuh dirinya sendiri itu salah, justru sekarang malah sebaliknya. Wangye, apa tidak sebaik--"

"Laporanmu sudah cukup, Sinjie. Sekarang kembalilah ke markas militer, lakukan pekerjaanmu seperti biasa." Xiao Muqing memotong omongan Gu Sinjie, membuat Gu Sinjie mendengus tipis.

"Baiklah, Wangye. Bawahan ini pamit undur diri."

Sementara itu di dapur, seluruh pelayan kacau karena kedatangan Huang Mingxiang yang tiba-tiba.

"Wangfei, anda bisa menyerahkan pekerjaan kasar ini pada kami. Tidak perlu mengotori tangan serta baju anda." Salah satu pelayan memohon kepada Huang Mingxiang.

Huang Mingxiang menggeleng. "Aku ingin membuatkan bakpao secara pribadi untuk Wangye. Walaupun aku tidak terlalu pandai memasak, kalian bersedia membantuku kan?"

Su Mama yang menjadi salah satu pelayan yang berusaha menghentikan Huang Mingxiang pun mengangguk. "Tentu saja, Wangfei. Tetapi sebaiknya anda tidak--"

"Aku baik-baik saja melakukan ini, Wangye juga sudah mengizinkanku!" Huang Mingxiang mengerutkan keningnya kesal, ayolah ... dia hanya ingin memasak. Walaupun kemampuannya tidak bisa dibilang hebat, tetapi juga tidak terlalu buruk. Sewaktu kecil, Huang Mingxiang sering memperhatikan pelayan dapur yang ada di Huang Fu karena sering bolak-balik meminta camilan.

"Aku akan membuat adonannya, tetapi ... bisakah kalian membantuku menyalakan api? Aku tidak terlalu paham caranya, tolong ajari aku," ujar Huan Mingxiang setelah keadaan dapur telah cukup tenang.

Huang Mingxiang sibuk memasak di dapur untuk Xiao Muqing, sampai akhirnya dua jam berlalu. Bakpao yang dia buat bersama pelayan itu berhasil matang sempurna, bibir Huang Mingxiang tidak bisa tidak tersenyum, begitu juga dengan pelayan yang lain.

Huang Mingxiang menaruh bakpao tersebut ke dalam wadah, lalu menyerahkannya kepada Su Mama. "Su Mama, ayo kembali sebentar ke kediaman untuk membersihkan penampilanku. Setelah itu kita kembali menemui Wangye."

"Baik!" Su Mama berseru, dia terlihat sangat gembira.

Huang Mingxiang dengan cepat membersihkan penampilannya, menjadi rapih semula, seperti sebelum ia memasuki dapur. Setelah siap, wanita itu kembali berjalan menuju kediaman Xiao Muqing.

Saat tiba di sana, Huang Mingxiang melihat Xiao Muqing sudah berganti pakaian. Rambut pria itu masih basah, di tangan kanannya terdapat buku yang tidak Huang Mingxiang pedulikan buku apa itu.

"Wangye." Huang Mingxiang tersenyum lebar ke arah Xiao Muqing, membuat Xiao Muqing mengalihkan tatapannya ke Huang Mingxiang sebentar, lalu kembali lagi ke buku.

"Lihat ini, bakpao yang Mingxiang buat sendiri telah jadi. Anda harus mencobanya." Huang Mingxiang membuka penutup wadah bakpao-nya, lalu menyodorkannya ke arah Xiao Muqing.

Xiao Muqing memperhatikan bakpao buatan Huang Mingxiang, kemudian mengambilnya satu buah. Pria itu tidak langsung memakannya, namun memperhatikannya dulu.

"Seberapa besar keributan di dapur yang kamu ciptakan untuk membuat ini?" ucap Xiao Muqing, membuat Huang Mingxiang memutar bola matanya malas. Dia pikir Xiao Muqing bicara untuk memujinya tadi.

Huang Mingxiang berdiri, kemudian berjalan ke salah satu meja yang ada di kamar Xiao Muqing dan mengambil sisir. Wanita itu kembali berjalan ke arah Xiao Muqing, namun kali ini berdiri tepat di belakang kursi roda Xiao Muqing.

"Intinya tidak cukup besar untuk membuat ibu kota kekaisaran ini runtuh," jawab Huang Mingxiang.

"Rambut anda belum disisir dengan benar," timpal Huang Mingxiang, kemudian mulai dengan lembut menyisir rambut Xiao Muqing.

Terpopuler

Comments

Shai'er

Shai'er

kok suudzon aja loh bawaannya, Wangye😠😠😠

2023-04-05

1

Shai'er

Shai'er

👍👍👍

2023-04-05

0

Shai'er

Shai'er

yakin lu gak penasaran 😏😏😏

2023-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dekrit Pernikahan Dengan Xiao Wangye
2 Bab 2. Xiao Wangfu Dikepung Pembunuh!
3 Bab 3. Mengunjungi Xiao Muqing
4 Bab 4. Meyakinkan Xiao Wangye
5 Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye
6 Bab 6. Pembunuh 2
7 Bab 7. Saya Akan Membuat Xiao Wangfu Bersinar
8 Bab 8. Hanya Orang-Orang Terpilih Yang Dapat Tinggal Di Xiao Wangfu
9 Bab 9. Apakah Anda Mencintai dan Menyayangi Wangye Dengan Tulus, Wangfei?
10 Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou
11 Bab 11. Menghina Huang Mingxiang, Sama Dengan Menghina Xiao Muqing!
12 Bab 12. Perasaan Xiao Jihuang, Sang Kaisar
13 Bab 13. Kalian Tidak Akan Bisa Membunuh Suamiku!
14 Bab 14. Rong Wangxia
15 Bab 15. Sudah Mengakui Keberadaannya Di Sini Sebagai Wangfei?
16 Bab 16. Perasaan Yang Ragu
17 Bab 17. Baili Ruyi Yang Ceria
18 Bab 18. Rencana Perjodohan Yang Telah Gagal
19 Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?
20 Bab 20. Wangfei Menangis
21 Bab 22. Menjalani Semuanya Sendirian Memang Lebih Baik
22 Bab 22. Bunga Tua Terakhir Huang Fu
23 Bab 23. Menjalin Bisnis Dengan Wu Guifei
24 Bab 24. Patuhilah Seluruh Perkataanku, Xiang'er ....
25 Bab 25. Tradisi Memakan Buah Suci
26 Bab 26. Penolakan Para Bangsawan Terang-Terangan
27 Bab 27. Jika Wangfei Meminta Kekaisaran Ini Terbalik, Maka Wangye Akan Melakukan
28 Bab 28. Jika Ingin Menjadi Jahat, Maka Jadilah Jahat Sepenuhnya
29 Bab 29. Istana Tidak Akan Bisa Menjangkau Nyawanya, Bahkan Helai Rambutnya
30 Bab 30. Karena Anda, Wangfei
31 Bab 31. Saya Mencintai Anda, Wangye
32 Bab 32. Tenang! Aku Di Sini!
33 Bab 33. Pagi Yang Panas
34 Bab 34. Surat Wu Zeyuan
35 Bab 35. Wangfei Yang Sibuk
36 Bab 36. Bagaimana Jika Saya Mati?
37 Bab 37. Kekayaan Xiao Wangfu
38 Bab 38. Kesepakatan Bisnis Bersama Rong Wangxia
39 Bab 39. Salju Akhir Tahun Yang Dinanti
40 Bab 40. Sang Kunci
41 Bab 41. Perasaan Kacau Rong Xuan
42 Bab 42. Cinta Itu Buta
43 Bab 43. Menjadi Istri Xiao Muqing Yang Sesungguhnya
44 Bab 44. Menikah Denganku, Apalagi?
45 Bab 45. Pandai Memainkan Kondisi dan Kesempatan
46 46. Wangye Berjanji Akan Bertanggung Jawab
47 Bab 47. Keyakinan Hati
48 Bab 48. Peraturan Kecil Wajib Istana
49 Bab 49.Wanita Yang Dia Cintai dan Wanita Yang Memegang Masa Depan Kekaisaran-nya
50 Bab 50. Posisi Sulit Xiao Jihuang
51 Bab 51. Masa Lalu 1: Janji Menjadi Huanghou
52 Bab 52. Masa Lalu 2: Dekrit Pertunangan Xiao Jihuang dan Rong Xuan
53 Bab 53. Cerita Menarik Tuan Muda Rong Yang Patah Hati
54 Bab 54. Aku Tidak Memiliki Hati Untuk Melukaimu, Sayang
55 Bab 55. Entah Saya Yang Gila Atau Dunia Yang Sudah Gila
56 Bab 56. Perubahan
57 Bab 57. Salju dan Kita
58 Bab 58. Tikus-Tikus
59 Bab 59. Aku Akan Menghancurkanmu!
60 Bab 60. Hadiah Salju Akhir Tahun
61 Bab 61. Wanitanya
62 Bab 62. Melupakan Luka Lama
63 Bab 63. Pedang Legendaris Xiao Muqing
64 Bab 64. Dendam Yang Harus Terbayar!
65 Bab 65. Berhasil Mengurus Satu Badai Besar
66 Bab 66. Panas di Musim Dingin
67 Bab 67. Tekad
68 Bab 68. Jantung Tao Tie
69 Bab 69. Anda lah Yang Pertama Kali Merusaknya!
70 Bab 70. Masa Lalu 3 Huang Mingxiang & Huang Liyue
71 Bab 71. Masa Lalu 4 Siapa Yang Akan Menjadi Istri Pangeran Kelima?
72 Bab 72. Masa Lalu 5 Awal Keretakan dan Kebencian
73 Bab 73. Cinta Yang Dewasa
74 Bab 74. Rahasia Kita Berempat
75 Bab 75. Tawa dan Senyum Bahagia
76 Bab 76. Bagaimana Jika Besok Saya Menghilang?
77 Bab 77. Persiapan Menuju Gunung Lang Tao
78 Bab 78. Menguji Cinta Mereka
79 Bab 79. Gunung Lang Tao
80 Bab 80. Latar Belakang Yui
81 Bab 81. Naga Shenlong
82 -VISUAL-
83 Bab 82. Manusia Pilihan Kesayangan Tuhan
84 Bab 83. Kebingungan Para Penduduk
85 Bab 84. Cinta Yang Tulus
86 Bab 85. Bunga Gold God dan Setengah Nyawa
87 Bab 86. Ucapan Cinta Yang Pertama Kali
88 Bab 87. Mengubah Target
89 Bab 88. Tanda Bukti Ketulusan
90 Bab 89. Berdebat di Istana
91 Bab 90. Tidak Akan Pernah Membenci Apa Yang Kamu Sukai
92 Bab 91. Demi Huang Mingxiang
93 Bab 92. Wanita Tercantik di Ibu Kota
94 Bab 93. Terus Menggigit
95 Bab 94. Aku Menyukai Wanita Sepertimu
96 Bab 95. Cantik Seperti Bunga
97 Bab 96. Akhir Yang Bahagia
98 Bab 97. Chen Taifei Agung
99 Bab 98. Air Mata Pertama Yang Diizinkan Muncul
100 Bab 99. Tangan Yang Memberikan Kasih Sayang
101 Bab 100. Perang Sesungguhnya Akan Segera Dimulai
102 Bab 101. Rong Lingxie
103 Bab 102. Ingin Menggunakan Orang Lain Untuk Bertarung Denganku?
104 Bab 103. Permaisuri-ku
105 Bab 104. Kamu Akan Berakhir!
106 Bab 105. Sidang Pengadilan
107 Bab 106. Tanda Cinta Pertama
108 Bab 107. Tunas Baru
109 Bab 108. BonChap: Rong Xuan
110 Bab 109. BonChap: Rong Xuan 2
111 Bab 110. BonChap: Rong Xuan 3
112 Bab 111. BonChap: Rong Xuan 4
113 TERIMA KASIH
114 THE NEXT OF PHOENIX
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1. Dekrit Pernikahan Dengan Xiao Wangye
2
Bab 2. Xiao Wangfu Dikepung Pembunuh!
3
Bab 3. Mengunjungi Xiao Muqing
4
Bab 4. Meyakinkan Xiao Wangye
5
Bab 5. Bakpao Untuk Xiao Wangye
6
Bab 6. Pembunuh 2
7
Bab 7. Saya Akan Membuat Xiao Wangfu Bersinar
8
Bab 8. Hanya Orang-Orang Terpilih Yang Dapat Tinggal Di Xiao Wangfu
9
Bab 9. Apakah Anda Mencintai dan Menyayangi Wangye Dengan Tulus, Wangfei?
10
Bab 10. Berbincang-Bincang Dengan Huangtaihou
11
Bab 11. Menghina Huang Mingxiang, Sama Dengan Menghina Xiao Muqing!
12
Bab 12. Perasaan Xiao Jihuang, Sang Kaisar
13
Bab 13. Kalian Tidak Akan Bisa Membunuh Suamiku!
14
Bab 14. Rong Wangxia
15
Bab 15. Sudah Mengakui Keberadaannya Di Sini Sebagai Wangfei?
16
Bab 16. Perasaan Yang Ragu
17
Bab 17. Baili Ruyi Yang Ceria
18
Bab 18. Rencana Perjodohan Yang Telah Gagal
19
Bab 19. Mantan Tunangan Rong Wangxia?
20
Bab 20. Wangfei Menangis
21
Bab 22. Menjalani Semuanya Sendirian Memang Lebih Baik
22
Bab 22. Bunga Tua Terakhir Huang Fu
23
Bab 23. Menjalin Bisnis Dengan Wu Guifei
24
Bab 24. Patuhilah Seluruh Perkataanku, Xiang'er ....
25
Bab 25. Tradisi Memakan Buah Suci
26
Bab 26. Penolakan Para Bangsawan Terang-Terangan
27
Bab 27. Jika Wangfei Meminta Kekaisaran Ini Terbalik, Maka Wangye Akan Melakukan
28
Bab 28. Jika Ingin Menjadi Jahat, Maka Jadilah Jahat Sepenuhnya
29
Bab 29. Istana Tidak Akan Bisa Menjangkau Nyawanya, Bahkan Helai Rambutnya
30
Bab 30. Karena Anda, Wangfei
31
Bab 31. Saya Mencintai Anda, Wangye
32
Bab 32. Tenang! Aku Di Sini!
33
Bab 33. Pagi Yang Panas
34
Bab 34. Surat Wu Zeyuan
35
Bab 35. Wangfei Yang Sibuk
36
Bab 36. Bagaimana Jika Saya Mati?
37
Bab 37. Kekayaan Xiao Wangfu
38
Bab 38. Kesepakatan Bisnis Bersama Rong Wangxia
39
Bab 39. Salju Akhir Tahun Yang Dinanti
40
Bab 40. Sang Kunci
41
Bab 41. Perasaan Kacau Rong Xuan
42
Bab 42. Cinta Itu Buta
43
Bab 43. Menjadi Istri Xiao Muqing Yang Sesungguhnya
44
Bab 44. Menikah Denganku, Apalagi?
45
Bab 45. Pandai Memainkan Kondisi dan Kesempatan
46
46. Wangye Berjanji Akan Bertanggung Jawab
47
Bab 47. Keyakinan Hati
48
Bab 48. Peraturan Kecil Wajib Istana
49
Bab 49.Wanita Yang Dia Cintai dan Wanita Yang Memegang Masa Depan Kekaisaran-nya
50
Bab 50. Posisi Sulit Xiao Jihuang
51
Bab 51. Masa Lalu 1: Janji Menjadi Huanghou
52
Bab 52. Masa Lalu 2: Dekrit Pertunangan Xiao Jihuang dan Rong Xuan
53
Bab 53. Cerita Menarik Tuan Muda Rong Yang Patah Hati
54
Bab 54. Aku Tidak Memiliki Hati Untuk Melukaimu, Sayang
55
Bab 55. Entah Saya Yang Gila Atau Dunia Yang Sudah Gila
56
Bab 56. Perubahan
57
Bab 57. Salju dan Kita
58
Bab 58. Tikus-Tikus
59
Bab 59. Aku Akan Menghancurkanmu!
60
Bab 60. Hadiah Salju Akhir Tahun
61
Bab 61. Wanitanya
62
Bab 62. Melupakan Luka Lama
63
Bab 63. Pedang Legendaris Xiao Muqing
64
Bab 64. Dendam Yang Harus Terbayar!
65
Bab 65. Berhasil Mengurus Satu Badai Besar
66
Bab 66. Panas di Musim Dingin
67
Bab 67. Tekad
68
Bab 68. Jantung Tao Tie
69
Bab 69. Anda lah Yang Pertama Kali Merusaknya!
70
Bab 70. Masa Lalu 3 Huang Mingxiang & Huang Liyue
71
Bab 71. Masa Lalu 4 Siapa Yang Akan Menjadi Istri Pangeran Kelima?
72
Bab 72. Masa Lalu 5 Awal Keretakan dan Kebencian
73
Bab 73. Cinta Yang Dewasa
74
Bab 74. Rahasia Kita Berempat
75
Bab 75. Tawa dan Senyum Bahagia
76
Bab 76. Bagaimana Jika Besok Saya Menghilang?
77
Bab 77. Persiapan Menuju Gunung Lang Tao
78
Bab 78. Menguji Cinta Mereka
79
Bab 79. Gunung Lang Tao
80
Bab 80. Latar Belakang Yui
81
Bab 81. Naga Shenlong
82
-VISUAL-
83
Bab 82. Manusia Pilihan Kesayangan Tuhan
84
Bab 83. Kebingungan Para Penduduk
85
Bab 84. Cinta Yang Tulus
86
Bab 85. Bunga Gold God dan Setengah Nyawa
87
Bab 86. Ucapan Cinta Yang Pertama Kali
88
Bab 87. Mengubah Target
89
Bab 88. Tanda Bukti Ketulusan
90
Bab 89. Berdebat di Istana
91
Bab 90. Tidak Akan Pernah Membenci Apa Yang Kamu Sukai
92
Bab 91. Demi Huang Mingxiang
93
Bab 92. Wanita Tercantik di Ibu Kota
94
Bab 93. Terus Menggigit
95
Bab 94. Aku Menyukai Wanita Sepertimu
96
Bab 95. Cantik Seperti Bunga
97
Bab 96. Akhir Yang Bahagia
98
Bab 97. Chen Taifei Agung
99
Bab 98. Air Mata Pertama Yang Diizinkan Muncul
100
Bab 99. Tangan Yang Memberikan Kasih Sayang
101
Bab 100. Perang Sesungguhnya Akan Segera Dimulai
102
Bab 101. Rong Lingxie
103
Bab 102. Ingin Menggunakan Orang Lain Untuk Bertarung Denganku?
104
Bab 103. Permaisuri-ku
105
Bab 104. Kamu Akan Berakhir!
106
Bab 105. Sidang Pengadilan
107
Bab 106. Tanda Cinta Pertama
108
Bab 107. Tunas Baru
109
Bab 108. BonChap: Rong Xuan
110
Bab 109. BonChap: Rong Xuan 2
111
Bab 110. BonChap: Rong Xuan 3
112
Bab 111. BonChap: Rong Xuan 4
113
TERIMA KASIH
114
THE NEXT OF PHOENIX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!