Mengungkap Identitas

“Nona Sarah ?” seorang pelayan menyambut Sarah Belle saat membuka pintu restoran.

“Silakan,” pelayan itu mempersilakan Sarah Belle mengikuti seorang pelayan lain setelah Sarah Belle menganggukan kepalanya.

Pelayan tadi membawa Sarah Belle menuju lantai 2 menggunakan lift dan mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan angka 202

“Om Wira ?”

Alis Sarah Belle menaut saat pelayan membukakan pintun ruangan.

Bukan hanya Tuan Wira yang ada di sana, ada Juan dan Reno ikut menemaninya.

“Selamat malam, Om Wira, Om Juan, Reno,” sapa Sarah Belle dengan sopan.

“Duduklah.”

Sarah Belle duduk di salah satu kursi berhadapan langsung dengan Tuan Wira.

“Ini kopi kesukaanmu dan roti bakar gandum,” om Juan mendekatkan satu gelas kopi dan sepiring roti pada Sarah Belle.

“Maaf saya tidak minum kopi, Om.”

Juan dan Reno saling berpandangan dan terlihat Reno mengangkat kedua bahunya.

Sarah Belle menatap satu persatu ketiga pria yang ada di ruangan itu. Seperti masuk ruang interogasi, lengkap dengan laptop dan Annabelle melirik satu alat perekam di atas meja.

“Ada yang bisa saya bantu, Om ?”

Tuan Wira memberi kode pada Reno yang langsung mengangguk.

“Kenapa kamu tega menjahati Alden, Sarah ? Alden begitu mencintaimu. Apa niatmu memberi Alden obat ini ? Apa yang kamu rencanakan pada Alden ? Apa yang kamu jaga dari Alden, Sarah ?”

Annabelle tercengang saat mendengar suaranya sendiri. Itu adalah potongan percakapannya dengan Sarah sebelum kecelakaan.

“Bukan urusanmu, Culun ! Mau sampai kapan kamu bertindak sebagai pahlawan dan pelindung, Alden ? Dasar wanita tidak tahu diri. Kamu pikir cukup menarik simpati om dan tante Hutama, Alden akan menuruti permintaan kedua orangtuanya untuk menjadikanmu istrinya ? Hatimu pasti terbuat dari batu. Segala makian dan kebencian Alden seperti angin lalu buatmu. Kamu hanyalah si culun yang penuh dengan obsesi untuk memiliki Alden.”

“Aku memang mencintai Alden karena itu aku tidak akan membuatnya celaka apalagi menjebaknya dengan cara seperti ini. Cintaku bukan obsesi karena aku benar-benar rela saat Alden memutuskan untuk menikahimu. Dan cintaku pula yang akan menghalangi niat jahatmu pada Alden.”

“Sayangnya kamu tidak akan punya kesempatan lagi untuk menjadi pahlawan bagi Alden.”

Terdengar suara klik dalam rekaman itu yang Annabelle yakini sebagai suara pengait sabuk pengamannya yang dilepas oleh Sarah.

“Pinggirkan mobilnya culun. Menepi sekarang ! Aku tidak mau mati bersamamu !”

Setelah itu suara rekaman menghilang kamera dicabut oleh Sarah dan dilempar keluar jendela.

Annabelle memejamkan matanya. Tidak ada ingatan lain setelah rasa kantuk hebat menyerangnya, membuat matanya benar-benar tidak bisa dibuka.

“Jadi apa yang kamu rencanakan pada Alden, Sarah ?” tanya Tuan Wira dengan suara dingin dan tatapan tajam.

“Jangan coba-coba membantah lagi sebelum hasil rekaman ini kami serahkan kepada pihak berwajib.”

“Saya tidak tahu apa yang Sarah rencanakan pada Alden, Om. Semuanya masih seperti puzzle bagi saya.”

“Jangan pura-pura amnesia lagi karena kami yakin kalau kamu tidak pernah mengalaminya. Dan bicaralah sekarang selagi kesabaran saya masih ada.”

“Saya benar-benar tidak tahu, Om. Saya tidak tahu rencana Sarah. Saya..”

Brak !

Tuan Wira menggebrak meja dan beranjak dari kursinya. Ia mencondongkan badannya ke arah Sarah dan memegang dagu gadis itu.

“Berapa banyak lagi kebohongan yang sudah kamu siapkan ?”

Sarah Belle menatap dalam-dalam mata Tuan Wira, berharap daddy Alden itu percaya dengan ucapannya ini.

“Saya tidak tahu soal kebohongan Sarah karena saat ini yang ada di dalam tubuh Sarah adalah Annabelle.”

“Beraninya kamu membawa-bawa orang yang sedang koma !” Mata Tuan Wira bertambah nyalang menatap Sarah Belle yang masih terlihat cukup tenang.

“Saya tidak bohong, Om Wira. Saya adalah Annabelle, anak Rano dan Mira. Saya…”

“Diam !” Tuan Wira kembali menggebrak meja dan tangannya melayang siap memberikan tamparan pada Sarah Belle yang langsung memejamkan matanya.

“Tunggu Om !”

Terlihat Yudha sudah berdiri di pintu ruangan, lagi-lagi dengan nafas tersengal.

“Tolong jangan gegabah dulu,” ujar Yudha.

“Ngapain kamu di sini ? Berani-beraninya kamu mengatakan kalau perempuan ini menderita amnesia pada keluarga Hutama !”

“Bukan salah Yudha, Om. Itu semua permintaan saya. Saya, Annabelle yang memintanya,” sahut Annabelle sambil beranjak dari kursinya.

Plak !

Tamparan keras dari tangan kekar Tuan Wira membuat Sarah Belle terhuyung dan akhirnya terjatuh sebelum Yudha sempat menangkapnya.

“Belle !” Yudha mendekat dan membantu Annabelle berdiri.

“Aku tidak apa-apa,” Annabelle masih berusaha tersenyum dan mengangguk pada Yudha.

“Saya tidak bohong pada Om Wira. Hanya saja saya tidak mampu menjelaskan bagaimana semua ini terjadi. Tubuh ini memang milik Sarah, namun jiwanya adalah Annabelle.”

“Om, tolong dengarkan dulu omongan Belle,” pinta Yudha lagi.

Juan dan Reno yang sudah berdiri di kedua sisi Tuan Wira berusaha menenangkan bossnya dan memintanya duduk kembali.

Yudha mengambil tisu dan membersihkan luka di sudut bibir Sarah Belle.

“Saya adalah Annabelle, Om Wira, yang diberi kesempatan meminjam tubuh Sarah selama 100 hari. Itu sebabnya kenapa saya minta Alden dan Tante Lanny untuk menunda pernikahan Alden dan Sarah sampai 100 hari ke depan. Dan saya bisa membuktikan kalau yang ada di depan Om semua adalah Annabelle berwujud Sarah.”

Annabelle pun bercerita tentang banyak hal yang pernah dialaminya bersama keluarga Hutama termasuk apartemen yang ditempati Sarah adalah hadiah dari tante Lanny.

“Silakan Om tanyakan pada Tante, apa benar Tante pernah mengucapkan kalimat itu saat memutuskan membeli apartemen untuk Alden.”

Ternyata sejak Annabelle bercerita soal kenangan masa kecilnya bersama keluarga Hutama, diam-diam Tuan Wira melakukan panggilan ke nomor istrinya.

“Belle… kamu benar-benar Belle ?” terdengar suara Nyonya Lanny yang mulai terisak dari handphone.

“Maafkan saya Tante, maafkan saya karena harus menemui Tante dalam wujud Sarah.”

“Belle, apapun wujudmu, ketulusan hatimu tidak bisa membohongi Tante. Selama ini Tante benar-bemar merasakan kehadiran Belle dan bukan Sarah di rumah. Lalu apa yang bisa kami lakukan untuk membuatmu kembali menjadi Belle kami ?”

“Saya hanya perlu mencari tahu kebenaran tentang niat Sarah pada Alden, Tante.”

“Belle !” tegur Yudha.

Sarah Belle menoleh dan tersenyum pada Yudha.

“Kalau masalah itu, biarkan kami membantumu, Belle. Jangan berjalan sendirian,” pinta Nyonya Lanny.

“Saya akan membicarakannya dengan Om Wira di sini, Tante. Sekarang Tante istirahat dan tenangkan pikiran. Dan satu permintaan saya, Tante, tolong jangan biarkan Alden atau Raka tahu soal ini. Tidak sekarang. Saat waktunya tiba, saya sendiri yang akan mengungkapkannya pada Alden.”

“Tante akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu, Belle. Kami benar-benar berharap kamu bisa kembali ke tengah-tengah kami.”

“Terima kasih, Tante. Semua doa Tante akan sangat membantu saya.”

Sambungan telepon dengan Nyonya Lanny diputus oleh Tuan Wira.

“Kenapa bisa seperti ini, Belle ?”

Reno memberikan sebotol air mineral untuk Belle.

“Saya juga tidak tahu, Om. Pada malam kecelakaan itu, saat jiwa saya melayang dan terpisah dari raga saya bertemu dengan seorang wanita yang menyampaikan semuanya itu pada saya. 100 hari. Hanya itu waktu yang diberikan untuk saya.”

“Lalu apa yang kamu lakukan untuk membuktikan pada Alden kalau selama ini Sarah hanya memanfaatkannya ?” tanya Tuan Wira.

“Saya sudah menemukan siapa ayah kandung dari bayi yang dikandung Sarah, Om. Dia adalah Reyhan Gilang, putra kandung Peter Gilang.”

“Anak Peter Gilang ? Selama ini Sarah berselingkuh dengannya ?” Tuan Wira mengerutkan dahinya.

“Boleh saya koreksi, Om ? Menurut saya Sarah bukan berselingkuh dengan Reyhan. Alden hanyalah target mereka berdua, tapi alasan dan tujuan mereka melakukan semua itu pada Alden belum ada gambaran dalam pikiran saya.”

“Juan…”

“Om Wira,” potong Annabelle. “Bolehkah saya yang menuntaskan semuanya ? Janji saya adalah melindungi Alden dan menggagalkan niat buruk Sarah atas diri Alden. Saya memang butuh dukungan dan juga kepercayaan kalau saya bisa menyelesaikan tugas saya ini.”

“Peter Gilang bukan orang yang mudah dihadapi, Nona Belle,” ujar Juan.

“Semoga saja saya tidak harus berhadapan langsung dengan Pak Peter, Om Juan. Saya hanya perlu menemukan bukti kalau Sarah tidak mencintai Alden dan Alden sendiri akan melepaskan dirinya dari Sarah.”

“Bagaimana kalau semuanya belum berhasil setelah 100 harimu, Belle ?” tanya Tuan Wira dengan wajah khawatir.

“Saya tidak bisa menyatu dengan raga saya, Om,” sahut Belle sambil tersenyum.

“Berarti kamu…” Tuan Wira tidak sanggup meneruskan kalimatnya.

“Apapun yang terjadi nantinya tidak ada yang tahu, Om, tapi yang pasti saya akan melakukan yang terbaik meskipun tidak bisa tuntas.”

“Belle,” Tuan Wira beranjak dari kursinya mendekati Belle dan tanda diduga langsung memeluk Sarah Belle.

“Belle, kamu adalah anak kami juga, begitu juga dengan Ray. Rano bukan sekedar sahabat Om sejak kami masih sekolah, tapi saudara bagi Om. Keluarga Hutama tidak pernah menganggap orangtuamu sebagai karyawan apalagi pegawai rendahan. Jadi apa yang kamu alami saat ini adalah tanggungjawab kami juga sebagai keluarga, Belle. Lakukanlah apa yang harus kamu selesaikan dan jangan pernah ragu untuk meminta bantuan.

Om dan Tante akan selalu mendukungmu. Ada Juan, Reno dan Yudha yang akan membantumu juga.”

Annabelle menundukkan kepalanya menahan rasa haru yang memenuhi rongga hatinya, hingga tetesan air mata keluar dari sudut-sudut matanya.

“Yang pasti, kami mengharapkan jiwamu bisa kembali bersatu dengan ragamu, Belle.”

Annabelle hanya mampu mengangguk-anggukan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir.

Tuan Wira tersenyum dan menghapus air mata Belle dengan kedua kedua jemarinya.

Terpopuler

Comments

Tatik R

Tatik R

syukur dah sudah banyak sekutu Belle. keluarga Peter Gilang pasti bukan orang sembarangan

2023-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 Semoga Kematian Menjemputmu
2 Tawaran yang Mustahil
3 Sadar yang Membingungkan
4 Mengumpulkan Bukti
5 Sesi Pertama
6 Pulang ke Rumah Hutama
7 Sikap Tak Terduga Alden
8 Menyusun Strategi
9 Sekutu Baru
10 Fakta Baru
11 Pindah ke Apartemen
12 Mengungkap Identitas
13 Perbincangan Dengan Alden
14 Aku Sarah Bukan Annabelle
15 Saling Mengawasi
16 Aksi Nekat Annabelle
17 Kesepakatan Balas Dendam
18 Berdua dengan Alden
19 Menjadi Tahanan Alden
20 Sesi Kedua
21 Tidak Bisa Jujur
22 Bertemu Sahabat
23 Tetap Jadi Tahanan
24 Hanya Bisa Menunggu
25 Kebingungan Alden
26 Mengungkap Rahasia Besar
27 Bertemu Nyonya Peter Gilang
28 Tentang Peter dan Amora
29 Tentang Alden dan Riri
30 Kedatangan Alden
31 Berbagi Informasi
32 Mencari Potongan Puzzle
33 Sama-sama Aneh
34 Istana Pasir
35 Secangkir Kopi Penyemangat
36 Maafkan Papa
37 Kerinduan Annabbelle
38 Sesi Terakhir
39 Tunggu Sebentar Lagi
40 Hari ke-99
41 Masih Hari Ke-99
42 Jiwa yang Kembali
43 Kebingungan Sarah
44 Aksi Alden di Hari ke-99 (Flashback)
45 Kenapa Harus Memaafkan
46 Penyesalan Alden
47 Maaf dan Memaafkan
48 Kecemburuan Alden
49 Aku akan Memberikan Bukti
50 Menemui Alden
51 Gara-gara Quiche
52 Hubungan Kita Sudah Berakhir
53 Pertemuan Tak Terduga
54 Aku Membencimu
55 Tentang Perasan Yudha
56 Penculikan Annabelle dan Sisi
57 Semuanya Pasti Akan Baik-baik Saja
58 Penculik yang Baik Hati
59 Kebohongan Demi Kebaikan
60 Teman Curhat Dadakan
61 Selingkuhan Baru ?
62 Bawa Aku Pergi
63 Tentang Dua Hati
64 Kesedihan Hati Sarah
65 Pembicaraan dengan Sarah
66 Jangan Membohongi Diri
67 Bertemu Dambaan Hati
68 Triple Date
69 Pelampiasan
70 Bertemu dengan Reyhan
71 Drama Queen
72 Pembicaraan Tentang Cinta
73 Kejadian Tak Terduga
74 Ungkapan Cinta Alden
75 Keras Hati Annabelle
76 Rencana ke Jerman
77 Pria-pria Sumber Dendam
78 Senyuman untuk Annabelle
79 Penyesalan yang Terlambat
80 Tentang Cinta Alden
81 Kecemasan Annabelle
82 Sama-sama Cinta
83 Insiden Berbuah Manis
84 Kedatangan Masa Lalu
85 Gara-gara Ketiduran
86 Pria-pria Galau
87 Dendam dan Kebencian Sarah
88 Jangan Ragukan Cintaku
89 Wanita-wanita Galau
90 Gerry yang Berbeda
91 Bicara Cinta
92 Cinta yang Berbeda
93 Kesepakatan
94 H-3
95 Bersama Bestie
96 Pertemuan Tak Terduga
97 Sehari Bersama Papa
98 Tuan dan Nyonya Alden Hutama
99 Tanpa Malam Pertama
100 Keputusan Akhir untuk Sarah
101 Bahagia yang Berlipat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Semoga Kematian Menjemputmu
2
Tawaran yang Mustahil
3
Sadar yang Membingungkan
4
Mengumpulkan Bukti
5
Sesi Pertama
6
Pulang ke Rumah Hutama
7
Sikap Tak Terduga Alden
8
Menyusun Strategi
9
Sekutu Baru
10
Fakta Baru
11
Pindah ke Apartemen
12
Mengungkap Identitas
13
Perbincangan Dengan Alden
14
Aku Sarah Bukan Annabelle
15
Saling Mengawasi
16
Aksi Nekat Annabelle
17
Kesepakatan Balas Dendam
18
Berdua dengan Alden
19
Menjadi Tahanan Alden
20
Sesi Kedua
21
Tidak Bisa Jujur
22
Bertemu Sahabat
23
Tetap Jadi Tahanan
24
Hanya Bisa Menunggu
25
Kebingungan Alden
26
Mengungkap Rahasia Besar
27
Bertemu Nyonya Peter Gilang
28
Tentang Peter dan Amora
29
Tentang Alden dan Riri
30
Kedatangan Alden
31
Berbagi Informasi
32
Mencari Potongan Puzzle
33
Sama-sama Aneh
34
Istana Pasir
35
Secangkir Kopi Penyemangat
36
Maafkan Papa
37
Kerinduan Annabbelle
38
Sesi Terakhir
39
Tunggu Sebentar Lagi
40
Hari ke-99
41
Masih Hari Ke-99
42
Jiwa yang Kembali
43
Kebingungan Sarah
44
Aksi Alden di Hari ke-99 (Flashback)
45
Kenapa Harus Memaafkan
46
Penyesalan Alden
47
Maaf dan Memaafkan
48
Kecemburuan Alden
49
Aku akan Memberikan Bukti
50
Menemui Alden
51
Gara-gara Quiche
52
Hubungan Kita Sudah Berakhir
53
Pertemuan Tak Terduga
54
Aku Membencimu
55
Tentang Perasan Yudha
56
Penculikan Annabelle dan Sisi
57
Semuanya Pasti Akan Baik-baik Saja
58
Penculik yang Baik Hati
59
Kebohongan Demi Kebaikan
60
Teman Curhat Dadakan
61
Selingkuhan Baru ?
62
Bawa Aku Pergi
63
Tentang Dua Hati
64
Kesedihan Hati Sarah
65
Pembicaraan dengan Sarah
66
Jangan Membohongi Diri
67
Bertemu Dambaan Hati
68
Triple Date
69
Pelampiasan
70
Bertemu dengan Reyhan
71
Drama Queen
72
Pembicaraan Tentang Cinta
73
Kejadian Tak Terduga
74
Ungkapan Cinta Alden
75
Keras Hati Annabelle
76
Rencana ke Jerman
77
Pria-pria Sumber Dendam
78
Senyuman untuk Annabelle
79
Penyesalan yang Terlambat
80
Tentang Cinta Alden
81
Kecemasan Annabelle
82
Sama-sama Cinta
83
Insiden Berbuah Manis
84
Kedatangan Masa Lalu
85
Gara-gara Ketiduran
86
Pria-pria Galau
87
Dendam dan Kebencian Sarah
88
Jangan Ragukan Cintaku
89
Wanita-wanita Galau
90
Gerry yang Berbeda
91
Bicara Cinta
92
Cinta yang Berbeda
93
Kesepakatan
94
H-3
95
Bersama Bestie
96
Pertemuan Tak Terduga
97
Sehari Bersama Papa
98
Tuan dan Nyonya Alden Hutama
99
Tanpa Malam Pertama
100
Keputusan Akhir untuk Sarah
101
Bahagia yang Berlipat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!