Mengumpulkan Bukti

Saat makan siang, seperti disengaja mommy Lanny meminta Raka dan Yudha membawa Alden makan siang di luar.

“Tapi aku ingin menemani Sarah yang baru sadar, Mom,”’ rengek Alden.

“Kenapa ? Tidak percaya dengan mommy ?”

Alden ingin membantah mommy lagi tapi Yudha sudah menariknya.

“Mungkin Tante Lanny ingin pendekatan dulu dengan calon menantunya,” bisik Yudha.

Raka yang mendukung ucapan Yudha merangkul lengan Alden dari sisi satunya.

Dibantu oleh dua orang perawat yang baru dipanggil oleh mommy Lanny, Annabelle duduk di atas kursi roda setelah ketiga pria itu keluar kamar.

Annabelle sempat meringis saat merasa sedikit sakit pada bagian inti Sarah dan seperti ada yang mengganjal.

“Apa saya sedang datang bulan, Sus ?” tanya Annabelle pada salah seorang perawat yang sedang merapikan selang infusnya.

“Oh itu..,”

“Ya, kamu sedang datang bulan,” potong mommy Lanny cepat.”Kenapa ? Kamu tidak ingat dengan jadwal datang bulanmu ?”

Annabelle hanya tersenyum tipis karena sudah pasti tidak akan bisa menjawab pertanyaan itu.

Kedua perawat yang membantunya hanya diam, tidak berani bicara lebih lanjut dan langsung pamit setelah selesai membawa kursi roda Annabelle ke dekat sofa.

“Makanlah,” mommy Lanny menyodorkan sepiring nasi lengkap dengan lauknya.

Semuanya makanan rumahan yang dikirim oleh sopir dari rumah keluarga Hutama.

“Wah semur daging buatan Bik Ipa. Bahkan dari harumnya saya sudah bisa menebaknya,” ujar Annabelle dengan wajah ceria.

“Darimana kamu kenal Bik Ipa apalagi masakannya ?” tanya mommy Lanny dengan tatapan curiga.

Annabelle yang baru sadar kalau saat ini dia adalah Sarah menghentikan suapannya.

”Ah tahu dari Alden, Tante. Alden pernah bercerita saat saya ikut mencicip bekal makanan yang dibawanya ke kantor.”

“Tapi Alden tidak pernah membawa bekal ke kantor.”

Annabelle kembali terdiam, merasa semakin terbelit dengan ucapannya sendiri. Ia benar-benar lupa kalau dirinya saat ini bukanlah Annabelle.

“Alden pernah cerita Annabelle-lah yang suka membawakan bekal untuknya dan saat Alden menyuruh saya mencoba saat itu menunya adalah semur ini,” ujarAnnabelle dengan suara pelan dan wajah tertunduk.

Mommy Lanny hanya tertawa dengan nada sinis membuat Annabelle sedikit tidak nyaman.

“Apa saya boleh minta sesuatu, Tante ?” tanya Annabelle dengan wajah takut-takut.

“Permintaan apa lagi ? Bukankah selama ini kamu biasa meminta apapun pada Alden yang pasti akan memberikannya untukmu ?”

Annabelle menghela nafas. Berpikir seperti apa Sarah sebenarnya sampai membuat mommy Lanny yang selalu ramah dan bersikap hangat padanya bisa begitu sinis menghadapi sosok Sarah.

“Soal pernikahan saya dengan Alden. Apa bisa ditunda dulu sampai 3 bulan ke depan, lebih tepatnya 100 hari lagi.” Annabelle memberanikan diri mengangkat wajahnya dan menatap mommy Lanny.

“100 hari ?” Mommy Lanny mengerutkan dahinya lalu tertawa sinis. “Apa itu angka keramat untukmu ? Atau ada sesuatu yang kamu rencanakan pada Alden ?”

“Tidak, tidak ada yang spesial, Tante,” Annabelle menyahut dengan senyuman. “Memang ada yang harus saya kerjakan tapi Alden tidak terlibat sama sekali di dalamnya.”

“Kami tidak akan membiarkanmu berbuat macam-macam dengan Alden,” tegas mommy Lanny dengan tatapan tajam.

“Saya pastikan tidak akan terjadi apapun pada Alden, Tante,” sahut Annabelle dengan tenang dan senyuman manisnya.

🍀🍀🍀

Sementara itu di ruang kerja Tuan Wira, sudah ada Juan dan Reno, orang kepercayaan dan asisten Tuan Wira duduk di sofa.

Juan, orang kepercayaan Tuan Wira untuk menangani hal-hal khusus sengaja dipanggil untuk mencari tahu mengenai kecelakaan yang menimpa Annabelle dan Sarah.

Keduanya menunggu Tuan Wira yang sedang melakukan panggilan telepon dengan dokter Raymond Pratama, pemilik Rumah Sakit Pratama.

“Jadi hasil tesnya negatif ?” tanya Tuan Wira di telepon. “Ok thankyou Ray. Berkas aslinya akan diambil Juan, tolong dirahasiakan dulu.”

Tuan Wira yang sudah selesai dengan sambungan teleponnya bangun dari kursi kerja dan pindah ke sofa bergabung dengan Juan dan Reno.

“Ju, nanti sore tolong temui dokter Raymond dan ambil dokumen di rumah sakit Pratama.”

Juan mengangguk dan menyodorkan satu benda yang terbungkus plastik.

“Ini kamera yang hilang dari mobil nona Annabelle. Kalau dilihat dari bentuk kabel, sepertinya kamera ini dicabut paksa.”

“Apa polisi sudah tahu tentang penemuan ini ?”

“Belum. Kamera ini ditemukan 4 kilometer dari sebelum lokasi kejadian.”

“Aku tidak yakin kalau Belle yang mencabut paksa, apalagi dari hasil pemeriksaan dokter ada kandungan obat tidur dengan dosis yang cukup tinggi dalam darahnya. Tidak mungkin dalam kondisi begitu, Belle kuat mencabut paksa kamera ini,” Tuan Wira memegang kamera yang diberikan oleh Juan dan mengamatinya.

“Dan kalau memang Belle berniat mencelakai Sarah, untuk apa dia mengkonsumsi obat tidur dulu ?” gumam Tuan Wira.

“Kalau dilihat dari kondisi Nona Belle, sepertinya memang tidak mungkin kalau kecelakaan ini sengaja dilakukan oleh Nona Belle. Tapi akan lebih baik kalau kita bisa mengetahui apa yang terjadi di mobil sebelum kecelakan. Apa sebaiknya kita berikan bukti ini pada polisi ?” tanya Juan.

“Tidak usah, langsung kirim ke kantor Richard untuk membuka rekaman yang semoga masih bisa terbaca. Aku akan menghubungi Richard biar lebih cepat mendapatkan data kejadian.”

Tuan Wira langsung melakukan panggilan telepon pada adik dokter Raymond Pratama yang bernama Richard Pratama, pemilik MegaCyber, perusahan yang bergerak di bidang teknologi.

“Temui Evan di kantor MegaCyber, bilang kamu dari Wira Hutama. Anak Richard sudah mengatur dengan orang kepercayaannya,” ujar daddy Wira pada Juan.

Juan pun pamit untuk menjalankan perintah boss-nya. Sebagai orang kepercayaan Tuan Wira yang menangani masalah-masalah khusus seperti ini, Juan adalah ahlinya.

“Ju, usahakan juga mendapat rekaman CCTV di apartemen Sarah. Tolong cari tahu apakah ada laki-laki lain selain Alden yang datang ke sana dan pastikan untuk melihat rekaman di sana sebelum kecelakaan terjadi. Raka bilang, Belle memang berniat datang ke apartemen Sarah untuk minta tandatangan Alden.”

Juan mengangguk dan membungkukkan badannya sekilas sebelum meninggalkan ruangan Wira Hutama.

“Kamu sendiri gimana, Reno ? Sudah dapat informasi apa dari Raka ?”

“Tidak banyak tambahan Tuan, hanya saja Raka memastikan kalau Tuan Alden tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan Nona Sarah, hanya sebatas ciuman saja. Tuan Alden memegang teguh ajaran Tuan dan tidak mau ceroboh sebelum mereka sah menikah.”

“Syukurlah anak itu masih mendengarkanku untuk masalah yang satu itu,” Tuan Wira tersenyum tipis. “Tapi sayangnya Alden tidak mau mendengarkan permintaan kami untuk tidak menjadikan perempuan seperti Sarah sebagai istrinya.”

“Masih ada waktu, Tuan. Semoga saja dengan data yang Tuan punya, Tuan Alden masih bisa merubah keputusannya.”

“Semoga Re, semoga,” ujar Tuan Wira sambil menghela nafas panjang dan terasa berat. “Setidaknya kecelakaan ini memberi waktu untuk menemukan fakta-fakta baru tentang Sarah.”

“Saya yakin Tuan Alden akan mendengarkan anda, Tuan.”

“Tolong kamu dan Lia mengurus semua hal yang berkaitan dengan penundaan pernikahan Alden dan Sarah termasuk memberitahu para undangan. Katakan saja kalau saat ini Sarah membutuhkan waktu untuk menyembuhkan trauma pasca kecelakaanya dan belum tahu kapan akan berakhir.”

“Tapi saya tidak yakin Tuan muda mau menunda pernikahannya terlalu lama karena khawatir sesuatu yang buruk akan menimpa nona Sarah lagi. Apalagi secara fisik, luka yang dialami nona Sarah tidak terlalu parah.”

“Masalah Alden biar menjadi urusan mommy-nya.”

Baru saja Tuan Wira bicara, notifikasi pesan masuk datang dari mommy Lanny.

“Sepertinya tidak akan terlalu sulit menunda pernikahan Alden dan Sarah,” ujar Tuan Wira dengan wajah sumringah sambil membalas pesan istrinya.

“Sarah yang minta sendiri supaya pernikahannya dengan Alden ditunda minimal 3 bulan ke depan, bahkan secara detil menyebutkan 100 hari,” lanjut Tuan Wira sambil tersenyum bahagia.

“Apa Nona Sarah punya alasan khusus memilih angka 100 hari, Tuan ?”

“Aku tidak tahu, Re. Tolong diatur supaya ada orang yang mengawasi segala gerak gerik Sarah dan minta Raka supaya terus mendampingi Alden termasuk pertemuan di luar urusan kerja.”

“Apa ada tugas lain lagi, Tuan ?”

“Sementara tidak ada, Re. Mulailah mengurus penundaan acara Alden dan Sarah, minta bantuan Lia juga.”

Reno beranjak dari sofa dan membungkukkan badan sebelum meninggalkan ruangan Tuan Wira.

“Semoga kali ini kamu punya alasan untuk melepaskan gadis itu, Alden,” gumam Tuan Wira pada dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻

si Sarah udah dibobol laki lain nih kayaknya 😁

2023-04-26

2

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

alden, ceo kok bodoh, mau aja ditipu oleh perempuan, cinta nya pd sarah udah membutakan mata dan hatinya.

2023-03-27

1

Tatik R

Tatik R

sepertinya sosok sarah terlalu bengis dan tamak orangnya

2023-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Semoga Kematian Menjemputmu
2 Tawaran yang Mustahil
3 Sadar yang Membingungkan
4 Mengumpulkan Bukti
5 Sesi Pertama
6 Pulang ke Rumah Hutama
7 Sikap Tak Terduga Alden
8 Menyusun Strategi
9 Sekutu Baru
10 Fakta Baru
11 Pindah ke Apartemen
12 Mengungkap Identitas
13 Perbincangan Dengan Alden
14 Aku Sarah Bukan Annabelle
15 Saling Mengawasi
16 Aksi Nekat Annabelle
17 Kesepakatan Balas Dendam
18 Berdua dengan Alden
19 Menjadi Tahanan Alden
20 Sesi Kedua
21 Tidak Bisa Jujur
22 Bertemu Sahabat
23 Tetap Jadi Tahanan
24 Hanya Bisa Menunggu
25 Kebingungan Alden
26 Mengungkap Rahasia Besar
27 Bertemu Nyonya Peter Gilang
28 Tentang Peter dan Amora
29 Tentang Alden dan Riri
30 Kedatangan Alden
31 Berbagi Informasi
32 Mencari Potongan Puzzle
33 Sama-sama Aneh
34 Istana Pasir
35 Secangkir Kopi Penyemangat
36 Maafkan Papa
37 Kerinduan Annabbelle
38 Sesi Terakhir
39 Tunggu Sebentar Lagi
40 Hari ke-99
41 Masih Hari Ke-99
42 Jiwa yang Kembali
43 Kebingungan Sarah
44 Aksi Alden di Hari ke-99 (Flashback)
45 Kenapa Harus Memaafkan
46 Penyesalan Alden
47 Maaf dan Memaafkan
48 Kecemburuan Alden
49 Aku akan Memberikan Bukti
50 Menemui Alden
51 Gara-gara Quiche
52 Hubungan Kita Sudah Berakhir
53 Pertemuan Tak Terduga
54 Aku Membencimu
55 Tentang Perasan Yudha
56 Penculikan Annabelle dan Sisi
57 Semuanya Pasti Akan Baik-baik Saja
58 Penculik yang Baik Hati
59 Kebohongan Demi Kebaikan
60 Teman Curhat Dadakan
61 Selingkuhan Baru ?
62 Bawa Aku Pergi
63 Tentang Dua Hati
64 Kesedihan Hati Sarah
65 Pembicaraan dengan Sarah
66 Jangan Membohongi Diri
67 Bertemu Dambaan Hati
68 Triple Date
69 Pelampiasan
70 Bertemu dengan Reyhan
71 Drama Queen
72 Pembicaraan Tentang Cinta
73 Kejadian Tak Terduga
74 Ungkapan Cinta Alden
75 Keras Hati Annabelle
76 Rencana ke Jerman
77 Pria-pria Sumber Dendam
78 Senyuman untuk Annabelle
79 Penyesalan yang Terlambat
80 Tentang Cinta Alden
81 Kecemasan Annabelle
82 Sama-sama Cinta
83 Insiden Berbuah Manis
84 Kedatangan Masa Lalu
85 Gara-gara Ketiduran
86 Pria-pria Galau
87 Dendam dan Kebencian Sarah
88 Jangan Ragukan Cintaku
89 Wanita-wanita Galau
90 Gerry yang Berbeda
91 Bicara Cinta
92 Cinta yang Berbeda
93 Kesepakatan
94 H-3
95 Bersama Bestie
96 Pertemuan Tak Terduga
97 Sehari Bersama Papa
98 Tuan dan Nyonya Alden Hutama
99 Tanpa Malam Pertama
100 Keputusan Akhir untuk Sarah
101 Bahagia yang Berlipat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Semoga Kematian Menjemputmu
2
Tawaran yang Mustahil
3
Sadar yang Membingungkan
4
Mengumpulkan Bukti
5
Sesi Pertama
6
Pulang ke Rumah Hutama
7
Sikap Tak Terduga Alden
8
Menyusun Strategi
9
Sekutu Baru
10
Fakta Baru
11
Pindah ke Apartemen
12
Mengungkap Identitas
13
Perbincangan Dengan Alden
14
Aku Sarah Bukan Annabelle
15
Saling Mengawasi
16
Aksi Nekat Annabelle
17
Kesepakatan Balas Dendam
18
Berdua dengan Alden
19
Menjadi Tahanan Alden
20
Sesi Kedua
21
Tidak Bisa Jujur
22
Bertemu Sahabat
23
Tetap Jadi Tahanan
24
Hanya Bisa Menunggu
25
Kebingungan Alden
26
Mengungkap Rahasia Besar
27
Bertemu Nyonya Peter Gilang
28
Tentang Peter dan Amora
29
Tentang Alden dan Riri
30
Kedatangan Alden
31
Berbagi Informasi
32
Mencari Potongan Puzzle
33
Sama-sama Aneh
34
Istana Pasir
35
Secangkir Kopi Penyemangat
36
Maafkan Papa
37
Kerinduan Annabbelle
38
Sesi Terakhir
39
Tunggu Sebentar Lagi
40
Hari ke-99
41
Masih Hari Ke-99
42
Jiwa yang Kembali
43
Kebingungan Sarah
44
Aksi Alden di Hari ke-99 (Flashback)
45
Kenapa Harus Memaafkan
46
Penyesalan Alden
47
Maaf dan Memaafkan
48
Kecemburuan Alden
49
Aku akan Memberikan Bukti
50
Menemui Alden
51
Gara-gara Quiche
52
Hubungan Kita Sudah Berakhir
53
Pertemuan Tak Terduga
54
Aku Membencimu
55
Tentang Perasan Yudha
56
Penculikan Annabelle dan Sisi
57
Semuanya Pasti Akan Baik-baik Saja
58
Penculik yang Baik Hati
59
Kebohongan Demi Kebaikan
60
Teman Curhat Dadakan
61
Selingkuhan Baru ?
62
Bawa Aku Pergi
63
Tentang Dua Hati
64
Kesedihan Hati Sarah
65
Pembicaraan dengan Sarah
66
Jangan Membohongi Diri
67
Bertemu Dambaan Hati
68
Triple Date
69
Pelampiasan
70
Bertemu dengan Reyhan
71
Drama Queen
72
Pembicaraan Tentang Cinta
73
Kejadian Tak Terduga
74
Ungkapan Cinta Alden
75
Keras Hati Annabelle
76
Rencana ke Jerman
77
Pria-pria Sumber Dendam
78
Senyuman untuk Annabelle
79
Penyesalan yang Terlambat
80
Tentang Cinta Alden
81
Kecemasan Annabelle
82
Sama-sama Cinta
83
Insiden Berbuah Manis
84
Kedatangan Masa Lalu
85
Gara-gara Ketiduran
86
Pria-pria Galau
87
Dendam dan Kebencian Sarah
88
Jangan Ragukan Cintaku
89
Wanita-wanita Galau
90
Gerry yang Berbeda
91
Bicara Cinta
92
Cinta yang Berbeda
93
Kesepakatan
94
H-3
95
Bersama Bestie
96
Pertemuan Tak Terduga
97
Sehari Bersama Papa
98
Tuan dan Nyonya Alden Hutama
99
Tanpa Malam Pertama
100
Keputusan Akhir untuk Sarah
101
Bahagia yang Berlipat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!