18. Tenang Untuk Sementara

"Bukankah kau juga adalah manusia yang dipilih oleh dewa? bukan begitu manusia yang di kasihi Hades?"

Keheningan yang melanda karena Novan yang membisu kemudian memudar menjadi suasana yang mencekam. Novan menatap Loki dengan tatapan waspada, ia tahu tidak ada untungnya berdebat dengan dewa tipu muslihat sekelas Loki. Namun disisi lain Novan penasaran, bila Nikolai yang adalah manusia pilihan Loki membenci dewa lantas apakah ia adalah musuhnya atau hanyalah dewa yang bahkan tidak tertarik dengan masalah dewa mitologi lain.

Dalam kisah yang Novan ingat, pada mulanya Loki bukanlah dewa. Dia adalah bangsa titan, mahluk yang setara dengan dewa, Loki dengan mudah berbaur dengab para dewa lain Nordik hongga akhirnya ia diangkat menjadi saudara tiri dari Odin, dewa tertinggi di mitologi Nordik. Terlepas dari itu Loki membenci Odin, meskipun pada akhirnya ia tidak berhasil namun putranya berhasil membunuh Odin.

"Saya tidak mengerti apa maksud anda"

"Ayolah, apa kau tahu karena mu dewi menyebalkan itu membuat kericuhan di dunia Nighmare dan bertanya pada Hades soal dirimu, meskipun semua dewa tidak percaya padanya karena dilihat dari manapun Hades hanyalah dewa pendiam yang bahkan tidak peduli dengan dunia mimpi yang ia awasi" Loki kemudian menatap ke arah jendela untuk sesaat "yah awalnya aku juga berpikir begitu, mana ada penghuni dari Nighmare yang bisa sampai ke dunia seperti ini? Ternyata aku salah".

Mata Loki kini tertuju pada Novan "ternyata yang ada aku malah menemukan anak srigala, ah atau mungkin Moster kecil yang cukup menarik?" Ruangan yang dipenuhi cahaya matahari kemudian menjadi remang-remang karena kini awan telah menutupi matahari.

Dan dalam situasi itu untuk sesaat mereka semua dapat melihat mata Novan yang memancarkan warna merah. "Aku tahu kau pasti juga berhubungan dengan pria kelinci itu" Loki tersenyum puas mendapati seekor kelinci yang kini berada dalam sebuah kandang di pojok ruangan "yah apapun rencana kalian aku tidak akan ikut campur sih, toh aku juga penasaran bagaimana jadinya kalau kalian berhasil" Loki membungkukkan badanya untuk sesaat "Kita lihat pertunjukan apa yang akan kalian buat" dan kemudian ia berubah menjadi seekor gagak yang terbang keluar jendela.

"Huh.. Kenapa aku selalu dikeliligi orang-orang bermasalah?" Nikolai memegang kepalanya yang terasa pusing dan kemudian berbaring di sofa.

"Permisi anda bangsawan kan? Punya kaca?" sahut Novan.

"Diam Lah... Bagaimana keadaanmu..?"

"Oho, apa ini? Kau menghawatirkanku-"

"Samuel bilang anak bernama Arin itu ada di dimansion khusus milih keluarga Adipati Akasa, dia bilang kau juga sudah dicari-cari oleh tuan putri dan Jendral Abdi" ucapan Nikolai membuat Novan seketika mendekat ke arahnya.

"Dimana Mansion itu?"

"Samuel bilang aku tidak boleh memberitahumu sebelum kondisimu baik. Katanya kau akan kabur ke sana seperti saat-saat kau kabur dari istana"

"Ck dasar penggila wine itu.." umpat Novan yang ditunjukkan pada Samuel.

"Dia juga sudah membuat alasanmu tidak ada untuk menjalankan tugas"

"Apa alasan yang ia buat?"

"Kau kepeleset jatuh dari balkon istana saat melamun"

"Memangnya itu masuk akal?! Kipikir karena dia pintar membuat rencana dia jadi akan menemukan alasan yang bagus!" ptotes Novan, namun Nikolai hanya tersenyum tipis dan kemudian berdiri.

"Yah setidaknya putri itu percaya, tampaknya mereka sangat peduli padamu. Apa kau benar-benar tidak ingat hubunganmu dengan mereka?" Nikolai berjalan ke arah pintu keluar, bersama dengan Novan di belakangnya mereka menyusuri lorong yang satu-persatu penetanganya menyala.

"Tidak, hubungan kami tidak sedekat itu. Aku hanya menyelamatkanya sekali, itu pun dia tampaknya tidak merasa berterimakasi sama sekali. Dan kalau orang bernama Abdi itu.. Dia bilang aku kakaknya?" langkah Nikolai yang tegap seketika terhenti untuk sesaat.

"Apa..? Ah tidak lupakan saja.." dengan perasaan terganggu Nikolai memilih menutup mulutnya, menyembunyikan sesuatu yang seakan tak ingin ia sampaikan. Saat itulah Novan menyadari, Nikolai memiliki suatu hubungan dengan Keluarga Adipati Akasa.

"Kita akan kemana?"

"..."

"Hey? Kau mengabaikan ku?!" Novan terus bertanya, namun Nikolai hanya membisu diam. Di dalam lorong yang panjang tibalah mereka akhirnya di depan sebuah pintu berwarna putih. "Kau benar-benar tidak akan menjawab ku-" pintu yang tertutup itu kemudian terbuka, dan tepat di depan sana seorang pria berambut putih tengah memegang sebuah jarum suntik, itu Valas.

"Ah tuan muda, apa ada yang bisa saya- oh, senang bertemu denganmu lagi, nak" Valas tersenyum sembari memegang jarum suntik, merinding, itulah yang Novan pertama rasakan.

Nikolai yang hendak membawa Novan masuk melihat Novan yang mulai melangkah mundur, menandakan cepat atau lambat pemuda itu akan segera kabur.

"Hey tampaknya aku mual, boleh tidak aku kembali ke kamar saja-" hanya sesaat ketika Novan membalikan badannya Nikolai kemudian menarik kemejanya.

"Mau kemana? Seorang pasien yang kabur pertama-tama harus diperiksa dulu kan oleh dokter?"

"Aku tidak kabur-"

"Aku sudah meminta Anna untuk tidak membiarkanmu pergi sendiri, kalau bukan kabur lantas kau mau bilang pelayanku membantah perintah?" Sekarang Novan tidak bisa mengelak. Ia bisa saja beralasan kalau pelayan itu tidak ada di tempatnya, namun itu akan membuat pelayan itu dalam masalah.

"...aku salah"

.

.

.

Anak ini hanyalah pembuat onar yang pemberani, begitulah kesan pertama ku ketika bertemu dengannya. Seseorang yang bahkan tidak ragu menegur seseorang sekalipun itu orang yang tidak ia kenali, seseorang yang tiba-tiba datang bagaikan meteor itu benar-benar membuatku tidak ingin berurusan dengannya.

Orang yang selalu menatap orang lain dengan tatapan tak nyaman, orang yang menunjukan semua emosinya dengan begitu jelas. Benar-benar sosok yang berbeda dengan diriku. Ia bisa menjadi sosok yang begitu menyeramkan namun dikemudian waktu ia akan menjadi sosok yang paling pengertian.

Hari ini sudah dua hari ia menginap di kediamanku. Laporan soal dirinya diluar dugaanku, saat pagi ia tidak akan bangun cepat dan memilih untuk tidur sambil bermalas-malasan dan kemudian saat siang berjalan-jalan ditaman hanya semata-mata untuk menghindari jadwal pemeriksaan dari Valas. Sempat juga ia keceplosan kalau ia takut disuntik, dasar memangnya ia anak kecil? Ada ada saja.

Bila ada kesempatan ia akan membantu para pelayan atau tukang kebun, hal ini menegaskan kenapa kemeja putih yang telah ku siapkan selama dua hari begitu cepat kotor karena tanah atau debu.

Dia pintar memasak, tidak suka makan jamur, bisa melakukan pekerjaan pelayan dengan baik, suka diam-diam perhatian pada para pekerja terutama yang lebih muda dan lebih tua- tunggu aku minta laporan soal dia bukan hal yang seperti ini. "Anna" aku hendak memanggil pelayan pribadiku itu dan bertanya siapa yang menulis laporan-laporan ini namun seorang pelayan pria kemudian mengingatkanku.

"Itu.. tuan Nikolai Anna kan anda perintahkan untuk menjaga Tuan Novan"

𝐴ℎ 𝑖𝑦𝑎, 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡....

𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑑𝑢𝑙𝑢-

"Kau tadi bilang apa?"

"Anna kan anda perintahkan untuk menjaga Tuan Novan..?"

"Kenapa kau memanggilnya tuan? Kan majinakmu itu aku.." aku bertanya dengan raut wajah heran.

𝑇𝑢𝑎𝑛 𝑁𝑜𝑣𝑎𝑛..?

𝑮𝒂𝒌 𝒆𝒏𝒂𝒌 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒅𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓..

"Itu.. sepertinya para pelayan mulai menyukai tuan Novan jadi saya juga ikutan.."

𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑘𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔?

𝐴𝑝𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑙?

.

.

𝐿𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛, 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖..?

Aku terdiam membeku menatap pemandangan yang ada di hadapanku. Rasanya aku tidak bisa percaya apa yang aku lihat saat ini. "Apa kalian senang sekarang?" Novan dengan tak tahu malu- maksudku tidak tahu tempat kini tampak mengenakan mahkota bunga dengan wajah yang tercoret-coret oleh arang hitam dan dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda.

"Apa-apaan ini?" Aku datang menghampiri mereka, membuat suasana kini menjadi tegang.

"A-anu tuan, kami.." mereka para pelayan yang berusia sekitar 14 tahun hingga 16 tahun tampak begitu ketakutan. Kenapa sikapnya jadi berbeda dengan saat mereka bersama Novan?

"Jangan marahi mereka, mereka tidak bermalas-malasan kok" Novan tiba-tiba menegurku dan kemudian menunjuk ke arah tanah lapang tempat jemuran dijemur. "Mereka sudah menyelesaikan pekerjaan mereka, masih ada waktu tersisa hingga makan siang jadi karena tidak ada kerjaan aku mengajak mereka bermain"

𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛..

"jadi jangan marahi mereka"

𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑘𝑜𝑙𝑎𝑖..

𝐾𝑎𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑤𝑎-

"Pfft- hahahaha!" Suara tawa kemudian terdengar dan seekor burung kakaktua tampak bertengger di atas pohon "wajah apa itu? Kwak! Hahaha!" Tanpa di tanya pun aku tahu itu Dewa Loki.

"Hah? Apa-apaan sih burung ngeselin itu-"

"Hahaha!!!" Sial aku tidak kuat, wajah ngeselinnya yang serius dengan tercoret kumis kucing dan coretan abstrak lain itu benar-benar menggelitik perutku.

"H-hey kau kenapa?" Novan bertanya padaku dengan tatapan bingung.

"L-lihat wajahmu sendiri, hahaha!" Aku mengeluar sebuah kaca kecil dari sakuku, memberikannya pada Novan dan saat ia membuka penutup kaca itu dan melihat wajahnya sendiri, sembuurat merah terlihat jelas di wajahnya bersamaan dengan tawa anak-anak.

[Bersambung]

Episodes
1 0.Mimpi Adalah Awal
2 1. Pelarian
3 2. Kereta
4 3. Suatu Kejanggalan
5 4. Asing
6 5.Terpisah
7 6.Putri Drama
8 7. Jalan Yang Berbeda
9 8. Ratu dari para dewa (1)
10 9. Ratu dari para dewa (2)
11 10. Ratu dari para dewa (3)
12 11. Ratu dari para dewa (4)
13 12. Misi Pertama (1)
14 13. Misi Pertama (2)
15 14. Griffin dan Harta Karun
16 15. Mimpi Atau Ramalan
17 16. Ular Yang Mencurigakan
18 17. Dewa Tipu Muslihat
19 18. Tenang Untuk Sementara
20 19. Badai Yang Mendekat
21 20. Dewa Mimpi Buruk
22 21. Masalah Para Dewa
23 22. Morfeus
24 23. Medusa
25 24. Medusa (2)
26 25. Pertemuan dengan Ares
27 26. Loki yang tertangkap
28 27. Kepingan Memori
29 28. Putaran ke 1666 dan 5
30 29. Penderitaan Masa Lalu
31 30. Memanfaatkan Dewa
32 31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33 32. Ombak Yang Bergelora
34 33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35 34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36 35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37 36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38 37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39 38.Kenangan
40 39. Memori Yang Terlupakan
41 40. Hopeless
42 41. Keluarga Palsu
43 42. Posisi Baru Atau..
44 43. Rencana Besar
45 44. Peran Ganda
46 45. Pangeran Iblis Keserakahan
47 46. Tipuan
48 47. Tiada Pilihan
49 48. Kucing Yang Serakah (1)
50 49. Kucing yang serakah (2)
51 50. Kucing Yang Serakah (3)
52 51. Kucing Yang Serakah (4)
53 52. Ambisi (1)
54 53. Ambisi (2)
55 54. Ambisi (3)
56 55. Putaran
57 56. Kontrak (1)
58 57. Kontrak (2)
59 58. Kontrak (3)
60 59. Universe memory (1)
61 60. Universe Memory (2)
62 61. Universe Memory (3)
63 62. Perpisahan
64 63. Kegelapan Malam
65 64. Membimbing calon Raja (1)
66 65. Membimbing Calon Raja (2)
67 66. Membimbing Calon Raja (3)
68 67. Membimbing Calon Raja (4)
69 68. Membimbing Calon Raja (5)
70 69. Membimbing Calon Raja (6)
71 70. Membimbing Calon Raja (7)
72 71. Awal Bencana
73 72. Jebakan Dewa
74 73. Bencana
75 74. Kegagalan
76 75. Kegelapan Abadi (1)
77 76. Kegelapan Abadi (2)
78 77. Sebuah Harapan
79 78. Nightmare
80 79. Kota Tagisna
81 80. Michael dan Lucifer
82 81. Underworld
83 82. Putaran Pertama
84 83. Kembali ke Awal
85 84. Menara
86 85. The God of Tower (end)
87 Spesial Episode
Episodes

Updated 87 Episodes

1
0.Mimpi Adalah Awal
2
1. Pelarian
3
2. Kereta
4
3. Suatu Kejanggalan
5
4. Asing
6
5.Terpisah
7
6.Putri Drama
8
7. Jalan Yang Berbeda
9
8. Ratu dari para dewa (1)
10
9. Ratu dari para dewa (2)
11
10. Ratu dari para dewa (3)
12
11. Ratu dari para dewa (4)
13
12. Misi Pertama (1)
14
13. Misi Pertama (2)
15
14. Griffin dan Harta Karun
16
15. Mimpi Atau Ramalan
17
16. Ular Yang Mencurigakan
18
17. Dewa Tipu Muslihat
19
18. Tenang Untuk Sementara
20
19. Badai Yang Mendekat
21
20. Dewa Mimpi Buruk
22
21. Masalah Para Dewa
23
22. Morfeus
24
23. Medusa
25
24. Medusa (2)
26
25. Pertemuan dengan Ares
27
26. Loki yang tertangkap
28
27. Kepingan Memori
29
28. Putaran ke 1666 dan 5
30
29. Penderitaan Masa Lalu
31
30. Memanfaatkan Dewa
32
31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33
32. Ombak Yang Bergelora
34
33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35
34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36
35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37
36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38
37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39
38.Kenangan
40
39. Memori Yang Terlupakan
41
40. Hopeless
42
41. Keluarga Palsu
43
42. Posisi Baru Atau..
44
43. Rencana Besar
45
44. Peran Ganda
46
45. Pangeran Iblis Keserakahan
47
46. Tipuan
48
47. Tiada Pilihan
49
48. Kucing Yang Serakah (1)
50
49. Kucing yang serakah (2)
51
50. Kucing Yang Serakah (3)
52
51. Kucing Yang Serakah (4)
53
52. Ambisi (1)
54
53. Ambisi (2)
55
54. Ambisi (3)
56
55. Putaran
57
56. Kontrak (1)
58
57. Kontrak (2)
59
58. Kontrak (3)
60
59. Universe memory (1)
61
60. Universe Memory (2)
62
61. Universe Memory (3)
63
62. Perpisahan
64
63. Kegelapan Malam
65
64. Membimbing calon Raja (1)
66
65. Membimbing Calon Raja (2)
67
66. Membimbing Calon Raja (3)
68
67. Membimbing Calon Raja (4)
69
68. Membimbing Calon Raja (5)
70
69. Membimbing Calon Raja (6)
71
70. Membimbing Calon Raja (7)
72
71. Awal Bencana
73
72. Jebakan Dewa
74
73. Bencana
75
74. Kegagalan
76
75. Kegelapan Abadi (1)
77
76. Kegelapan Abadi (2)
78
77. Sebuah Harapan
79
78. Nightmare
80
79. Kota Tagisna
81
80. Michael dan Lucifer
82
81. Underworld
83
82. Putaran Pertama
84
83. Kembali ke Awal
85
84. Menara
86
85. The God of Tower (end)
87
Spesial Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!