16. Ular Yang Mencurigakan

"Tuan Nikolai?" Pria itu menatap keberadaan Nikolai yang tengah berdiri didepan jendela.

"Oh tuan Valas ternyata, jadi bagaimana kondisinya?" Tanya Nikolai dengan tatapan tetap terpaku pada jendela dengan tangan yang memegang sebuah pisau emas.

"Seperti yang anda sudah perkirakan, dia orag yang menarik, saya mencoba menjelajahi pikirannya namun yang saya lihat hanyalah mimpi buruk. Para dewa telah lama mengutuknya"

"Kau boleh pergi"

Langkah demi langkah terdengar menjauhinya dan dengan alis yang berkerut Nikola menatap seekor gagak yang terbang di langit "Sebenarnya apa rencanamu memintaku untuk menjaganya, Loki" Gagak itu terbang menjauh dari jangkauan pengelihatan Nikolai, terbang hingga akhirnya ia tiba dan hinggap pada sebilah ranting di depan ruangan Novan berada, menyaksikan dengan seksama apa yang akan selanjutnya pemuda itu lakukan.

.

.

.

"Kalau begitu saya akan pergi.. anda benar-benar baik-baik saja?" Pelayan itu bertanya padaku dengan wajah khawatir.

"bukankah sudah ku katakan berulang kali? aku baik-baik saja, jadi pergilah" jawabku, kumohon pergilah karena aku semakin tidak nyaman dengan suasana itu.

"Baiklah saya akan pergi untuk melapor.. kalau anda butuh sesuatu bunyikan saja lonceng di sudut ruangan ini.."

𝐷𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖..

𝐴𝑘𝑢 𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑎𝑘𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑒𝑏𝑎𝑘..

𝑁𝑦𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑎𝑗𝑎..

"Kak Morfeus?" Aku membuka dekapan selimut itu dan menatap ular terebut dengan tatapan bingung.

"Maaf tapi sepertinya kau salah orang, aku bukanlah Morfeus, aku Novan" Tegasku.

"Aku tahu, tapi aura itu tidak akan pernah bisa berbohong padaku. Di dalam dirimu, disanalah ia berada" Aku mengerutkan alisku.

𝐴𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑢𝑙𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛?

𝐴𝑝𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑙 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑘𝑢?

"Kau, siapa namamu?" Aku mengulurkan tanganku, ia dengan senang hati bergerak mendekat dan melilit tanganku.

"Fobetor, tapi kau bisa memanggilku Fobe"

Diluar dugaanku, di balik tampangnya yang ganas dan nama yang menyeramkan ia terlihat begitu imut? yah setidaknya tidak semenyeramkan sebelumnya- di mataku. "Bolehkah aku tahu bagaimana kau bisa sampai ke sini, Fobe?" tanyaku.

"Aku mengikuti aura kak Morfeus hingga ke goa para Griffin, tapi aku tidak bisa masuk karena burung menyebalkan itu pasti akan menemukanku" sepertinya yang ia maksud adalah Garuda "Jadi aku memutuskan menunggu hingga akhirnya kau keluar dengan keadaan tak sadarkan diri"Sepertinya itu sesaat setelah aku pingsan.

"Apa kau tau siapa yang membawaku keluar dari sana?"

"Aku tahu, ia adalah orang yang menyebalkan, berambut pirang dengan mata hijau Zamrud" Ciri-ciriya sudah jelas itu Nanaru.

"kak, jangan dekat dekat dengannya. Dia itu bukan orang yang bisa dipercaya"

"Pertama-tama panggil aku Novan, karena orang yang kau panggil Morfeus itu ada di dalam diriku tapi aku sendiri tidak mengenalnya, bagaimana kalau kau menjelaskan sosoknya itu seperti apa?" Aku menenangkan dirinya dan kemudian duduk di atas kasur' berharap aku menemukan petunjuk baru.

"Soal Morfeus, sebenarnya siapa ia?"

𝑁𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑡𝑢.. 𝐴𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎..

𝑀𝑜𝑟𝑓𝑒𝑢𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝑜𝑏𝑒𝑡𝑜𝑟, 𝑚𝑎𝑢 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟-𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑎𝑝𝑎𝑝𝑢𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑡𝑢..

Normalnya aku akan mengingat sesuatu meskipun itu hanya sebatas pengetahuan umum. Contohnya seperti nama dewa, apa itu artinya mereka bukan dewa- tapi dilihat dari wujud Febetor ia pastilah bukan hewan biasa, hanya hewan mitologi saja yang dapat bicara-

𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑚𝑎ℎ𝑙𝑢𝑘 𝑑𝑒𝑤𝑎?!

𝐺𝑟𝑖𝑓𝑓𝑖𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎ℎ𝑙𝑢𝑘 𝑚𝑖𝑡𝑜𝑙𝑜𝑔𝑖 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑠𝑒𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑎𝑛..?

𝐴𝑝𝑎 𝑎𝑘𝑢.. 𝐷𝑖𝑗𝑒𝑏𝑎𝑘?

Entah mengapa tepat pada saat itu sebuah suara kembali memasuki kepalaku dan dengan berat berkata "𝒃𝒖𝒌𝒖" seakan memintaku untuk mencari buku yang telah aku pilih, aku sendiri tidak tahu mengapa memilihnya dari pada sebuah emas yang tertimbun pada sarang para Griffin.

𝐵𝑢𝑘𝑢𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎?!

Aku melihat ke arah ular itu sesaat dan berpikir '𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑤𝑎𝑗𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎, 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑘𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎-𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑒𝑤𝑎?' namun pikiran itu dengan cepat sirna terganti dengan wajah pria berambut putih yang sempat ke sini.

𝑆𝑖𝑎𝑙𝑎𝑛, 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑒𝑤𝑎..

𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑐𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛, 𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑝𝑎ℎ𝑎𝑚..

𝐾𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟-𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑘𝑢 𝑚𝑢𝑎𝑘.

"Kalau kalian bisa menyekesaikan ini dengan kekuatan kalian, mengapa tidak selesaikan secara langsung saja?!" Gumamku. "Jadi bagaimana sosok Morfeus? Siapa dia?" Lanjut ku bertanya.

"Hm.. Saudara yang menyeramkan?"

𝐿𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖𝑛𝑦𝑎..?

"Morfeus selalu merubah wujudnya, tidak ada seorang pun yang tahu dirinya yang asli, makanya saat aku merasakan auranya dari tubuhmu kupikir akhirnya kak Morfeus berhasil kembali dalam wujud manusianya" Jadi karena itu ia mengikuti ku.

"Begitu ya.. " Sepertinya mereka itu mahluk mitologi yang bisa merubah wujudnya, wajar bila aku tidak mengetahui mereka, aku kan juga manusia jadi tidak mungkin aku mengetahui semuanya. "Maaf saja tapi aku tidak bisa menuruti permintaanmu soal tidak berurusan dengan Nanaru, aku punya perjanjian dengannya, jadi bila kau merasa keberatan lebih baik kau pergi" Meskipun akan sangat membantu bila ia mengetahui sosok di dalam diriku tapi untuk saat ini asal usulnya tidak jelas, belum lagi aku tidak tahu apakah ia adalah hewan utusan dewa atau bukan.

"A-aku tidak bisa! aku bisa membantumu!"

𝐾𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑢𝑟𝑖𝑔𝑎𝑘𝑎𝑛...

"Oh ya? mengapa?"

"Karena aku saudara dari sosok yang ada di dalam dirimu, artinya secara tidak langsung kau adalah kakakku"

Mataku menangkap keberadaan pisau buah yang tertancap pada sebuah apel. Setelah dipikir-pikir pria bernama Valas itu tidak mungkin tidak mengetahui keberadaan ular ini di sampingku kan?

"𝐋𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐠𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐃𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮"

𝑈𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟-𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑎𝑛𝑘𝑢...

𝑻𝒂𝒑𝒊 𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓. 𝐷𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛, 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑢𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖.

"Bagaimana aku bisa mempercayaimu? Bagaimana caranya agar aku tahu kau bukan mata-mata para dewa itu?" Aku mengambil pisau tersebut, menodongkannya pada leher ular itu "Bila kau menggigitku maka pisau ini akan menusuk dirimu, bila kau lari aku juga bisa melempar pisau ini ke arahmu jadi lebih baik kau berkata jujur" Rasa panas membakar dadaku, perasaan yang sama seketika aku kehilangan kontrol pada diriku sendiri ini, cukup menghilangkan rasa takutku.

"...."

"Semakin kau mengulur waktu, semakin cepat aku membuat keputusan"

.

.

.

Matanya memerah bersama dengan keluarnya energi gelap yang begitu kuat dari dirinya hingga menutupi aura energi kak Morfeus. Sorot mata itu bagaikan tombak yang bisa menusuk mental siapa saja, untuk sesaat aku lupa siapa pemuda ang ada di hadapanku. Sosok dirinya di hadapanku ini benar-benar terasa berbeda, rasanya seperti aku sendiri yang berhadapan dengan sosok kak Morfeus.

𝑃𝑒𝑚𝑢𝑑𝑎 𝑖𝑛𝑖, 𝑎𝑝𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑜𝑏𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑘𝑢?

"Ayo kita lakukan sumpah dunia"

"Sumpah?"

"Sumpah ini akan mengikatku untuk terus menurutimu, jangankan mengkhianati aku tidak akan membohongimu, apa itu bisa membuatmu percaya padaku?" Aku tahu ini tawaran yang terlalu berlebihan tapi entah mengapa aku berpikir bila aku tidak mengikutinya maka aku bisa benar-benar berakhir sekarang juga, seperti apa yang ia lakukan pada bawahan Hera.

...

𝑃𝑒𝑚𝑢𝑑𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑘 𝑀𝑜𝑟𝑓𝑒𝑢𝑠?!

𝑀𝑢𝑠𝑡𝑎ℎ𝑖𝑙, 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑘 𝑀𝑜𝑟𝑓𝑒𝑢𝑠?!

𝐴𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎!

Aku berlari ke mulut goa Griffin dan menunggu hingga seekor garuda terbang mendarat tepat di tempat yang tak jauh dari sana. Sial apa yang dilakukan para manusia utusan dewa itu kemari? apa mereka mengikuti kak Morfeus? Aku harus mengubah wujudku dulu.

"Garuda? kau melihat apa?"

"Sepertinya dia melihat ke arah Griffin itu"

"Oh warnanya unik, memangnya ada ya Griffin berwarna merah?"

"Entahlah, bukankah apa saja bisa terjadi di dunia ini? "

𝑀𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑟𝑛𝑎𝑘𝑢?

𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎..

Aku menunggu sembari memperhatikan mereka, tampaknya mereka tidak bisa masuk kedalam sarang karena sihir yang di tanam oleh para Griffin selain itu tampaknya keduanya tipe yang tidak bisa bertarung. Setelah beberapa saat menunggu akhirnya seseorang keluar dari dalam sana.

𝐼𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑛 𝑁𝑎𝑛𝑎𝑟𝑢!

𝐴𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑤𝑎 𝑖𝑡ℎ 𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑠𝑖𝑛𝑖?!

Pria itu tampak menggendong pemuda berambut hitam yang aku ikuti dengan hati-hati. Dan menyerahkannya pada kedua pemuda itu dengan mudah sebelum kemudian matanya menangkap keberadaan ku dengan tatapan aneh dan langsung pergi menghilang menjadi kepingan cahaya hijau, Garuda juga kemudian terbang pergi.

𝑇𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑎𝑚𝑎𝑛..

Namun baru saja aku mengikuti mereka beberapa saat kekacauan kemudian terjadi. Para bayangan utusan dewa tiba-tiba menyerang mereka namun pada akhirnya Pemuda berambut hitam itu menghancurkan mereka semua, matanya yang secoklat kayu kini berwarna merah darah dan tangannya yang memegang belati merah itu tampak dikelilingi oleh aura kekuatan hitam yang kuat. Sangat jelas kalau itu bukanlah dirinya.

𝑆𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑖?

...

"Baiklah ayo kita lakukan"

"Pilihan bagus" akhirnya ia mau "rentangkan tanganmu" ia merentangkan tangannya "mungkin akan terasa sakit tapi jangan khawatir.." aku menggigitnya, dan dengan cepat menyebarkan kekuatanku ke dalam tangannya.

"Apa yang kau lakukan?!" Pisau buah hampir saja menusukku namun ketika ia sadar ada yang berubah dari tangan nya dan tubuhku ia menghentikan aksinya.

Simbol ular bersayap dengan warna merah terbentuk pada tangan kirinya dan juga tubuh ularku. Menunjukan kalau sumpah darah suci telah dibuat dan dengan ini kami tidak akan bisa saling membunuh.

"Sekarang aku tidak bisa membohongimu tapi sebagai gantinya bila sesuatu terjadi padaku maka kau akan merasakannya juga"

"Haruskah ku katakan kau membohongiku?"

"Kau boleh berpikir begitu, karena kini kita adalah sekutu" aura hitam menyelimuti tubuhku yang mulai membesar dan sosok ku mulai menyerupai dirinya. Energi ini benar-benar membuatku segar, meskipun aku benci sosok manusia tapi ini tidak buruk.

"𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒖 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏, 𝑻𝒖𝒂𝒏𝒌𝒖?"

[Bersambung]

Episodes
1 0.Mimpi Adalah Awal
2 1. Pelarian
3 2. Kereta
4 3. Suatu Kejanggalan
5 4. Asing
6 5.Terpisah
7 6.Putri Drama
8 7. Jalan Yang Berbeda
9 8. Ratu dari para dewa (1)
10 9. Ratu dari para dewa (2)
11 10. Ratu dari para dewa (3)
12 11. Ratu dari para dewa (4)
13 12. Misi Pertama (1)
14 13. Misi Pertama (2)
15 14. Griffin dan Harta Karun
16 15. Mimpi Atau Ramalan
17 16. Ular Yang Mencurigakan
18 17. Dewa Tipu Muslihat
19 18. Tenang Untuk Sementara
20 19. Badai Yang Mendekat
21 20. Dewa Mimpi Buruk
22 21. Masalah Para Dewa
23 22. Morfeus
24 23. Medusa
25 24. Medusa (2)
26 25. Pertemuan dengan Ares
27 26. Loki yang tertangkap
28 27. Kepingan Memori
29 28. Putaran ke 1666 dan 5
30 29. Penderitaan Masa Lalu
31 30. Memanfaatkan Dewa
32 31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33 32. Ombak Yang Bergelora
34 33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35 34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36 35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37 36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38 37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39 38.Kenangan
40 39. Memori Yang Terlupakan
41 40. Hopeless
42 41. Keluarga Palsu
43 42. Posisi Baru Atau..
44 43. Rencana Besar
45 44. Peran Ganda
46 45. Pangeran Iblis Keserakahan
47 46. Tipuan
48 47. Tiada Pilihan
49 48. Kucing Yang Serakah (1)
50 49. Kucing yang serakah (2)
51 50. Kucing Yang Serakah (3)
52 51. Kucing Yang Serakah (4)
53 52. Ambisi (1)
54 53. Ambisi (2)
55 54. Ambisi (3)
56 55. Putaran
57 56. Kontrak (1)
58 57. Kontrak (2)
59 58. Kontrak (3)
60 59. Universe memory (1)
61 60. Universe Memory (2)
62 61. Universe Memory (3)
63 62. Perpisahan
64 63. Kegelapan Malam
65 64. Membimbing calon Raja (1)
66 65. Membimbing Calon Raja (2)
67 66. Membimbing Calon Raja (3)
68 67. Membimbing Calon Raja (4)
69 68. Membimbing Calon Raja (5)
70 69. Membimbing Calon Raja (6)
71 70. Membimbing Calon Raja (7)
72 71. Awal Bencana
73 72. Jebakan Dewa
74 73. Bencana
75 74. Kegagalan
76 75. Kegelapan Abadi (1)
77 76. Kegelapan Abadi (2)
78 77. Sebuah Harapan
79 78. Nightmare
80 79. Kota Tagisna
81 80. Michael dan Lucifer
82 81. Underworld
83 82. Putaran Pertama
84 83. Kembali ke Awal
85 84. Menara
86 85. The God of Tower (end)
87 Spesial Episode
Episodes

Updated 87 Episodes

1
0.Mimpi Adalah Awal
2
1. Pelarian
3
2. Kereta
4
3. Suatu Kejanggalan
5
4. Asing
6
5.Terpisah
7
6.Putri Drama
8
7. Jalan Yang Berbeda
9
8. Ratu dari para dewa (1)
10
9. Ratu dari para dewa (2)
11
10. Ratu dari para dewa (3)
12
11. Ratu dari para dewa (4)
13
12. Misi Pertama (1)
14
13. Misi Pertama (2)
15
14. Griffin dan Harta Karun
16
15. Mimpi Atau Ramalan
17
16. Ular Yang Mencurigakan
18
17. Dewa Tipu Muslihat
19
18. Tenang Untuk Sementara
20
19. Badai Yang Mendekat
21
20. Dewa Mimpi Buruk
22
21. Masalah Para Dewa
23
22. Morfeus
24
23. Medusa
25
24. Medusa (2)
26
25. Pertemuan dengan Ares
27
26. Loki yang tertangkap
28
27. Kepingan Memori
29
28. Putaran ke 1666 dan 5
30
29. Penderitaan Masa Lalu
31
30. Memanfaatkan Dewa
32
31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33
32. Ombak Yang Bergelora
34
33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35
34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36
35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37
36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38
37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39
38.Kenangan
40
39. Memori Yang Terlupakan
41
40. Hopeless
42
41. Keluarga Palsu
43
42. Posisi Baru Atau..
44
43. Rencana Besar
45
44. Peran Ganda
46
45. Pangeran Iblis Keserakahan
47
46. Tipuan
48
47. Tiada Pilihan
49
48. Kucing Yang Serakah (1)
50
49. Kucing yang serakah (2)
51
50. Kucing Yang Serakah (3)
52
51. Kucing Yang Serakah (4)
53
52. Ambisi (1)
54
53. Ambisi (2)
55
54. Ambisi (3)
56
55. Putaran
57
56. Kontrak (1)
58
57. Kontrak (2)
59
58. Kontrak (3)
60
59. Universe memory (1)
61
60. Universe Memory (2)
62
61. Universe Memory (3)
63
62. Perpisahan
64
63. Kegelapan Malam
65
64. Membimbing calon Raja (1)
66
65. Membimbing Calon Raja (2)
67
66. Membimbing Calon Raja (3)
68
67. Membimbing Calon Raja (4)
69
68. Membimbing Calon Raja (5)
70
69. Membimbing Calon Raja (6)
71
70. Membimbing Calon Raja (7)
72
71. Awal Bencana
73
72. Jebakan Dewa
74
73. Bencana
75
74. Kegagalan
76
75. Kegelapan Abadi (1)
77
76. Kegelapan Abadi (2)
78
77. Sebuah Harapan
79
78. Nightmare
80
79. Kota Tagisna
81
80. Michael dan Lucifer
82
81. Underworld
83
82. Putaran Pertama
84
83. Kembali ke Awal
85
84. Menara
86
85. The God of Tower (end)
87
Spesial Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!