12. Misi Pertama (1)

"sebagai bayaranya bagaimana kalau kau melakukan sesuatu untukku?"

"𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐢𝐦𝐮?" Pertanyaan itu membuatnya berpikir beberapa saat sebelum kemudian menunjuk kelinci yang ia bawa tadi.

"Aku akan meninggalkanya bersamamu, meskipun terlihat lemah ia akan membantumu mencari Arin, karena saat ini Arin sepertinya berada pada tempat yang merepotkan"

"𝐀𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚?"

"Hm? Tidak, lebih tepatnya aku ingin kau menghancurkan sesuatu. Dewi Hera adalah orang yang paling percaya diri akan kisah yang telah ia buat, mumpung sekarang ia ada di antara para dewa Hindu maka akan sedikit dewa yang bisa mengirimkan bantuan pada protagonis kisahnya jadi aku berpikir bagaimana kalau kau membantuku menghancurkan kepercayaan dirinya?"

.

.

.

.

Aku merebahkan diriku diatas sebuah bangku taman, hari sudah gelap dan pada akhirnya aku menerima penawaran itu, lebih tepatnya diriku yang lain yang menerimanya.

"Dunia yang dijajah oleh para dewa ya.. merepotkan saja" gumamku kesal.

"Apanya yang merepotkan?" Seorang pria tampak tiba-tiba saja muncul di atas kepalaku, mendongkakan kepalanya di hadapan wajahku, tidak cukup dekat tapi juga tidak jauh. Dan ketika aku bangun dari posisi tidurku jidat kami saling berbenturan.

"Aduh-"

"Maafkan aku" ujarku, ah tapi sebenarnya ini salahnya sih.

"Tidak, ini salah saya yang tiba-tiba mendekati anda secara mendadak" ucapnya mengelus jidatnya sesaat, rambut biru gelapnya yang panjang tampak tergerai tapi sementara mata hijaunya yang seperti batu zamrud itu menatapku dengan seksama "ah maaf, perkenalkan saya Samuel, salah satu prajurit dari kediaman Adipati Akasa" ia merentangkan tangannya, mencoba berjaba tangan denganku.

"Saya Novan, saya juga salah satu bawahan tuan Akasa. Senang bertemu denganmu" ia tersenyum senang sebelum kemudian ia teringat akan keranjang anyaman yang ia bawa.

"Ah kalau tidak keberatan maukah anda minum bersama saya? Kebetulan teman saya malam ini tidak bisa menemani saya, jangan kawatir saya juga membawa beberapa makanan" ucapnya menunjukan sebotol wine berkualitas yang sepertinya ia bawa dari dapur.

Di bawah sinar bulan yang indah ditemani oleh semilir angin dan pemandangan rerimbunan pohon yang ada di sekeliling kami, wine yang telah di tuang dalam gelas tampak telah habis, namun anehnya aku tidak mabuk. Samuel tampak telah menghabiskan gelas ketiganya dan samar-samar wajahnya mulai memerah.

"Kau kuat minum ya" pujinya, yah aku memang sudah minum lima gelas. Bukan berarti aku suka, tapi entah mengapa aku ingin saja.

"Tidak juga, mungkin karena kadar alkoholnya rendah?" Terkaku, entah mengapa aku rasanya pernah merasakan wine yang lebih kuat dari ini. Tapi di mana ya..

Ingatan samar terlihat dalam kepalanya bagaikan kaset rusak, seorang pria dengan pakaian kuno menuangkan wine di gelas emas yang ku pegang, samar-samar aku mendengar suaranya namun kemudian aku tersadar dari pikiranku itu.

"Samuel?!!" Suara yang ku kenal terdengar dari arah semak-semak dan dari kegelapan sana Kaleid tampak terlihat mendekat. "Novan?!" Ia tampak terkejut melihatku.

Tanpa basa-basi aku segera mendekatinya dan bertanya "dimana Arin?! Dia ada bersamamu kan?!" Namun wajah ragu Kaleid menjawab semuanya, cih apa yang dikatakan Nanaru benar.

"Maaf.."

"Sudahlah, aku akan mencarinya sendiri" aku mendorongnya menjauh, entah mengapa aku merasa kesal, bagaimana kalau Arin juga diganggu oleh Dewi itu? Bagaimana kalau dia terluka? Mau bagaimana pun akulah yang membawanya, kalau terjadi sesuatu pada dirinya itu adalah salahku karena tidak becus menjaganya.

"Hihi, lucu... Tenyata kakak yang kaku bisa nyanyi dengan merdu ya? Nanaru juga sering menyanyikan lagu itu untukku!" Suara Arin mengema dalam kepalaku. Anak yang begitu rapuh, karena aku anak seperti itu kini berada dalam masalah.

Srek-

"Eh kelinci? Besar sekali" Samuel yang setengah mabuk menatap ke arah sebuah semak-semak dan disana seekor kelinci bermata Hijau menatap kami.

"Bagaimana bisa ada kelinci sebesar itu.." Samuel tampak menatapnya dengan gemas, sementara Kaleid juga sama tercengangnya. Kelinci itu bergerak dengan cepat melompat ke arahku, dan begitu ia di hadapan ku entah mengapa aku seakan mendengarnya berbicara.

[𝐶𝑎𝑟𝑖𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑛𝑐𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑤𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ']

𝐴𝑝𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑛𝑐𝑖 𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘?

.

.

.

.

"Maaf, aku gagal membunuhnya" di tengah ruangan gelap dimana hanya ada jendela yang terbuka dan lilin yang menyala seorang pemuda tampak menatap sedih ke arah seorang wanita.

"Tidak apa-apa, ini kan bukan salah kak Andi" Dian tersenyum dengan anggun dalam terpaan cahaya rembulan yang terang, angin berhembus menerpa rambut hitamnya yang kini tergerai panjang, kebaya yang ia pakai yang tampak begitu sederhana namun elegan sangat cocok dengan wajahnya yang berparas ayu dan tenang. "Ini bukan salah kakak.." dan ketika ia menatap ke arah rembulan matanya menjadi sayu.

Cahaya sang bulan kemudian mulai tertutup oleh awan bersama dengan padamnya lili dan ketika hanya ada kegelapan di dalam ruangan itu seorang wanita cantik muncul di belakang Dian. Parasnya cantik anggun, dan tubuhnya bersinar layaknya bulan di angkasa.

"Maaf membuatmu menunggu, putriku"

.

.

.

Pagi tiba dengan cepatnya, pagi yang tenang dan damai menurutku, bahkan ayam jantan yang berkokok tak dapat ku dengar begitu juga cahaya mentari yang tertutup gorden sehingga tak menganggu tidurku.

𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑦𝑎..

Tok- tok- tok-

"Novan? Kau ada di dalam?"

𝐴ℎ 𝑖𝑦𝑎..

𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑒ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑛𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑎𝑝𝑘𝑢 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑏𝑢ℎ..

Sejak kemarin malam Kaleid terus mencoba meminta maaf padaku, bahkan sejak subuh ia sudah berdiri di depan sana. Mengetuk kemudian bertanya dengan pelan selang beberapa menit. Aku mencoba mengabaikannya, yang kuinginkan hanyalah waktu sendirian untuk menyusun rencana.

Aku menengelamkan wajahku ke bulu halus kelinci yang dititipkan Nanaru padaku. Sial kenapa ini lebih lembut dan empuk dari pada bantalku.

"Kaleid? Apa yang kau lakukan disini?"

"Ah tuan Abdi, saya ingin menjemput Novan. Biar bagaimanapun saya seniornya, sudah kewajibab saya membimbingnya kembali ke kediaman dan mengajarinya dasar seorang prajurit"

"Begitu ya, kalau begith kebetulan saya juga ingin mengantarnya kembali ke kediaman"

𝑆𝑒𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑡𝑢..

"Abdi? Dan.."

"Yang mulia putri Vivian?!"

𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘.. 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎..

𝐴𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑛𝑖. 𝐾𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑘𝑘𝑎𝑛𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑎, 𝑉𝑖𝑣𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑏 𝐻𝑒𝑟𝑎 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖-ℎ𝑎𝑡𝑖. 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐴𝑛𝑑𝑖 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑢𝑟𝑎 𝑑𝑒𝑤𝑎 ℎ𝑖𝑛𝑑𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑘𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖-

Ucapan para masyarakat saat aku pertama kali menginjakkan kaki di kota terlintas dalam benakku.

"𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑖𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚? 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐵𝑎𝑡ℎ𝑎𝑟𝑎 𝐼𝑛𝑑𝑟𝑎? 𝐴𝑝𝑎 𝑖𝑡𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎ℎ 𝑅𝑎𝑑𝑒𝑛 𝐴𝑟𝑗𝑢𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑑𝑒𝑛 𝐾𝑎𝑟𝑛𝑎?"

Kalau memang benar maka bisa saja dewa yang menjadi sumber kekuatan Abdi itu Kamajaya, Bathara Kamajaya ialah dewa cinta dan berparas elok sekali dalam kisah pewayangan, bersama istrinya yaitu Kamaratih, mereka berdua dewa dewi pemelihara rasa cinta kasih sayang, dewa yang begitu menyayangi Arjuna.

Namun mengingat tokoh Adipati Karna yang berkaitan dengan Arjuna pastilah tak luput dari hubungan Bathara Surya sang dewa matahari dan Bathara Indra sang dewa langit dalam mitologi Hindu. Adipati Karna lahir dengan berkat Bathara Surya namun Arjuna lahir dengan Berkat Indra.

"Kurasa Rian benar-benar adalah anak yang dipilih oleh dewa Indra mengingat kekuatan petirnya dan rumor yang beredar. Kalau begitu tak heran kalau Abdi juga dipilih olehnya atau Surya. Mungkin aku bisa tahu kalau aku melihatnya mengeluarkan kekuatan dewanya nanti" gumamku.

Ah.. ini membuatku bingung.. yang lebih membingungkan nya adalah entah bagaimana aku bisa mengingat kisah-kisah mereka begitu aku memikirkannya.. seperti aku sudah menghafal ini di luar kepala, yah yang pasti Abdi tidak jadi masalah karena dia bukan 'target' dalam misi ini tapi karena dia berhubungan baik dengan Vivian bisa saja dia harus kuwaspadai.

Aku melihat ke arah jendela yang tertutup oleh gorden. Baiklah bagaimana kalau kita pergi saja dari sini?

"Maafkan aku Abdi, Kaleid dan Vivian. Tapi aku harus segera menemukan jati diriku, aku tidak bisa terus bersama kalian" aku membuka jendela dan dengan mengendong kelinci pemberian Nanaru aku melompat dari satu teras ke teras lainnya. Tubuhku terasa begitu ringan begitu juga gerakan yang ku lakukan, seakan lagi-lagi aku menghafal sesuatu yang tidak aku ingat.

Di atas istana yang begitu besar dan megah aku melihat ke arah perkotaan, kota yang indah dan damai itu tampak seperti kota negeri dongeng yang menjadi kenyataan. Dan orang-orang didalamnya tidak tahu kalau saat ini mereka hanyalah sebuah jiwa yang terperangkap dalam dongeng yang menjadi nyata itu.

"Apa hal ini adalah kebiasaan seorang kesatria? Melompat ke atap dan kemudian mengikuti seseorang, bukankah kau begitu mencurigakan? Tuan Samuel?" Aku melihat ke arah pemuda itu.

"Entahlah.. aku juga penasaran.." cahaya hijau yang indah terbentuk bagaikan arus air di udara, tanpa bertanya aku pun tahu, itu adalah pusaran orb sihir "Kenapa kau ingin pergi seperti pencuri" Lanjut nya bertanya.

"Seseorang yang menguping pembicaraan orang lain sepertinya tidak boleh berkata begitu. Ya kan?" Aku tersenyum dingin ke arahnya "aku tahu kau ada di tempat itu dan menguping pembicaraan kami, tapi aku tidak tahu ternyata kau orang yang dipilih oleh dewa Wisnu"

"Bagaimana kalau kita bicara sebentar?"

[Bersambung]

Episodes
1 0.Mimpi Adalah Awal
2 1. Pelarian
3 2. Kereta
4 3. Suatu Kejanggalan
5 4. Asing
6 5.Terpisah
7 6.Putri Drama
8 7. Jalan Yang Berbeda
9 8. Ratu dari para dewa (1)
10 9. Ratu dari para dewa (2)
11 10. Ratu dari para dewa (3)
12 11. Ratu dari para dewa (4)
13 12. Misi Pertama (1)
14 13. Misi Pertama (2)
15 14. Griffin dan Harta Karun
16 15. Mimpi Atau Ramalan
17 16. Ular Yang Mencurigakan
18 17. Dewa Tipu Muslihat
19 18. Tenang Untuk Sementara
20 19. Badai Yang Mendekat
21 20. Dewa Mimpi Buruk
22 21. Masalah Para Dewa
23 22. Morfeus
24 23. Medusa
25 24. Medusa (2)
26 25. Pertemuan dengan Ares
27 26. Loki yang tertangkap
28 27. Kepingan Memori
29 28. Putaran ke 1666 dan 5
30 29. Penderitaan Masa Lalu
31 30. Memanfaatkan Dewa
32 31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33 32. Ombak Yang Bergelora
34 33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35 34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36 35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37 36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38 37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39 38.Kenangan
40 39. Memori Yang Terlupakan
41 40. Hopeless
42 41. Keluarga Palsu
43 42. Posisi Baru Atau..
44 43. Rencana Besar
45 44. Peran Ganda
46 45. Pangeran Iblis Keserakahan
47 46. Tipuan
48 47. Tiada Pilihan
49 48. Kucing Yang Serakah (1)
50 49. Kucing yang serakah (2)
51 50. Kucing Yang Serakah (3)
52 51. Kucing Yang Serakah (4)
53 52. Ambisi (1)
54 53. Ambisi (2)
55 54. Ambisi (3)
56 55. Putaran
57 56. Kontrak (1)
58 57. Kontrak (2)
59 58. Kontrak (3)
60 59. Universe memory (1)
61 60. Universe Memory (2)
62 61. Universe Memory (3)
63 62. Perpisahan
64 63. Kegelapan Malam
65 64. Membimbing calon Raja (1)
66 65. Membimbing Calon Raja (2)
67 66. Membimbing Calon Raja (3)
68 67. Membimbing Calon Raja (4)
69 68. Membimbing Calon Raja (5)
70 69. Membimbing Calon Raja (6)
71 70. Membimbing Calon Raja (7)
72 71. Awal Bencana
73 72. Jebakan Dewa
74 73. Bencana
75 74. Kegagalan
76 75. Kegelapan Abadi (1)
77 76. Kegelapan Abadi (2)
78 77. Sebuah Harapan
79 78. Nightmare
80 79. Kota Tagisna
81 80. Michael dan Lucifer
82 81. Underworld
83 82. Putaran Pertama
84 83. Kembali ke Awal
85 84. Menara
86 85. The God of Tower (end)
87 Spesial Episode
Episodes

Updated 87 Episodes

1
0.Mimpi Adalah Awal
2
1. Pelarian
3
2. Kereta
4
3. Suatu Kejanggalan
5
4. Asing
6
5.Terpisah
7
6.Putri Drama
8
7. Jalan Yang Berbeda
9
8. Ratu dari para dewa (1)
10
9. Ratu dari para dewa (2)
11
10. Ratu dari para dewa (3)
12
11. Ratu dari para dewa (4)
13
12. Misi Pertama (1)
14
13. Misi Pertama (2)
15
14. Griffin dan Harta Karun
16
15. Mimpi Atau Ramalan
17
16. Ular Yang Mencurigakan
18
17. Dewa Tipu Muslihat
19
18. Tenang Untuk Sementara
20
19. Badai Yang Mendekat
21
20. Dewa Mimpi Buruk
22
21. Masalah Para Dewa
23
22. Morfeus
24
23. Medusa
25
24. Medusa (2)
26
25. Pertemuan dengan Ares
27
26. Loki yang tertangkap
28
27. Kepingan Memori
29
28. Putaran ke 1666 dan 5
30
29. Penderitaan Masa Lalu
31
30. Memanfaatkan Dewa
32
31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33
32. Ombak Yang Bergelora
34
33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35
34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36
35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37
36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38
37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39
38.Kenangan
40
39. Memori Yang Terlupakan
41
40. Hopeless
42
41. Keluarga Palsu
43
42. Posisi Baru Atau..
44
43. Rencana Besar
45
44. Peran Ganda
46
45. Pangeran Iblis Keserakahan
47
46. Tipuan
48
47. Tiada Pilihan
49
48. Kucing Yang Serakah (1)
50
49. Kucing yang serakah (2)
51
50. Kucing Yang Serakah (3)
52
51. Kucing Yang Serakah (4)
53
52. Ambisi (1)
54
53. Ambisi (2)
55
54. Ambisi (3)
56
55. Putaran
57
56. Kontrak (1)
58
57. Kontrak (2)
59
58. Kontrak (3)
60
59. Universe memory (1)
61
60. Universe Memory (2)
62
61. Universe Memory (3)
63
62. Perpisahan
64
63. Kegelapan Malam
65
64. Membimbing calon Raja (1)
66
65. Membimbing Calon Raja (2)
67
66. Membimbing Calon Raja (3)
68
67. Membimbing Calon Raja (4)
69
68. Membimbing Calon Raja (5)
70
69. Membimbing Calon Raja (6)
71
70. Membimbing Calon Raja (7)
72
71. Awal Bencana
73
72. Jebakan Dewa
74
73. Bencana
75
74. Kegagalan
76
75. Kegelapan Abadi (1)
77
76. Kegelapan Abadi (2)
78
77. Sebuah Harapan
79
78. Nightmare
80
79. Kota Tagisna
81
80. Michael dan Lucifer
82
81. Underworld
83
82. Putaran Pertama
84
83. Kembali ke Awal
85
84. Menara
86
85. The God of Tower (end)
87
Spesial Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!