5.Terpisah

[Chapter 5]

𝑵𝒐𝒗𝒂𝒏 𝒑𝒐𝒗:

𝐀𝐛𝐲𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚, begitulah kerajaan ini dikenal. Kerajaan seribu budaya dan kepercayaan, rumahnya keanekaragamaan hayati dan hewani. Kerajaan yang bahkan punya berbagai orang-orang berbakat dari segala negeri, berdiri sejak ribuan tahun lamanya berkat usaha besar dari kedelapan keluarga Adipati.

Kerajaan ini begitu makmur, hasil panen berlimpah dengan tanah yang sangat subur, berbeda dengan ketiga kerajaan lainya. Raja yang sekarang akan segera turun dari tahtanya, dan pemilihan umum akan segera berjalan, tentu saja para rakyat sudah memilih siapa pilihan mereka, Putri Vivian. Sang putri 𝑑𝑒𝑤𝑎 dan orang yang dicintai oleh 𝑡𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟.

Setidaknya itulah yang kami dengar dari Kaleid dimeja makan.

"Terlalu teratur"

Ditengah malam yang dingin aku tak dapat tertidur, sembari menatap rembulan dan tengelam dalam pikiranku sendiri, aku duduk di atas balkon yang menunjukan pemandangan malam yang begitu mempesona. "Dunia ini.. terlalu rapi.." gumamku memandang tajam pada jendela luar.

"hm.. Kak..?" ah tampaknya aku membangunkanya, dengan cepat aku menghampiri Arin dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Maaf ya, sudah sana tidur lagi"

"Gak bisa.."

"Mau mendegar lagu tidur?"

"hm... boleh.."

"Baiklah.. "

Aku mulai menyanyikan sebuah lagu, untuk sesaat namun pasti aku mendengar suara lain dalam kepalaku ikut menyanyi, aneh aku sendiri tidak pernah mendengar lagu yang ku nyanyikan namun rasanya lagu itu membekas dalam kepalaku, inti dari lagu itu ialah mimpi seorang pemuda yang mengembara. Aku terdiam sejenak, memikirkan bagaimnaa bisa lagu itu ada dalam kepalaku, namun begitu aku selesai menyanyi Arin kemudian tertawa.

"Mengapa kau tertawa?"

"Hihi, lucu... Tenyata kakak yang kaku bisa nyanyi dengan merdu ya? Nanaru juga sering menyanyikan lagu itu untukku!" aku tidak tahu itu pujian atau ejekan, ya sudahlah tersenyum saja.

"Dasar... "

Tok-

Tok-

Tok-

Suara ketukan pintu terdengar, hanya sesaat setelah kami menjawab masuk, Kaleid tampak membawa tiga gelas susu dan beberapa biskuit kering "Maaf menganggu, aku panik karena sepertinya mendengar suara nyanyian di lorong. Menyeramkan" ujarnya.

"Hihi itu kak Novan!!"

"Ukh.. apa suaraku seburuk itu?!"

"Tidak, hanya saja itu sukses membuat bulu kudukku berdiri. Kupikir ada seorang hantu pesta berkunjung dan menari di sini"

"Kau ini ya- kalian sama saja!"

""hahahaha""

Kami tertawa bersama sebelum akhirnya menikmati makanan dan susu yang dibawa oleh Kaleid.

"Besok pagi kita akan ke kediaman Adipati. Aku harus mengenalkan kalian pada semuanya sebelum acara damai kenegaraan pada sore harinya." Jelas Kaleid

"Oh, boleh Arin bertanya? Apa itu acara damai kenegaraan?" Tanya Arin.

"Itu adalah acara pembukaan pemilu dan pelepasan raja. Para utusan dan diplomat negara akan hadir dan kita harus menunjukan kelayakan kita dalam mendampingi para bangsawan"

"Apa Rian akan hadir?"Arin tampak bersemangat aku tidak suka dengan anak itu, auranya entah mengapa membuatku muak, sementara Kaleid hanya mematung menatap Arin.

"Raden Rian?" Tanya Kaleid memastikan.

"Iya, Rian!.. memangnya kenapa? Mengapa wajahmu memucat?" Arin ingin bertanya lebih lanjut tapi Kaleid terpaksa menyudahi pembicaraan ini.

"T-tidak.. sudahlah mari tidur" Kaleid tak menjawab pertanyaan Arin dan segera beranjak pergi tanpa memedulikan suaraku yang meminta kejelasan, di ambang pintu akhirnya dia berhenti. "Raden Rian itu.. tidak, lupakan. Tolong tidurlah" seakan ada sesuatu yang menghalangi niatnya, Kaleid menutup mulutnya dan kemudian pergi tertelan kegelapan lorong setelah menutup pintu.

"Aneh.."

"Kakak juga mmerasa begitu?"

"Sejak awal dia menemukan kita saja sudah aneh. Seakan ada sesuatu yang memaksanya untuk terus bersama kita"

'𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌, 𝒊𝒏𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒕𝒖𝒍𝒂𝒏'

.

.

.

.

𝑨𝒓𝒊𝒏 𝒑𝒐𝒗:

Pagi telah tiba dan semua orang mulai bersiap, Kak Novan tampak mengenakan seragam yang sama seperti milik Kaleid s ementara aku tetap memakai gaunku, Kaleid menyempatkan diri menminta maaf padaku karena tak memiliki gaun maupun pakaian yang sesuai dan pas untuk diriku, namun tak apa karena kak Novan endiri bilang aku memang lebih cocok memakai pakaian ini daripada seragam seperti mereka.

Untuk tiba di kediaman tepat waktu kami harus menunggangi kuda, ekspresi panik terlihat jelas pada wajah Kak Novan. Kaleid tak lama kemudian datang membawa dua ekor kuda berwarna putih dan hitam, meminta Kak Novan untuk memilih kuda yang mana namun ia hanya terdiam dan kemudian dengan dalih bertanya padaku ia membisikan sesuatu yang mengejutkan "Sebenarnya aku tidak bisa menunggangi kuda" Bagus, matilah kita.

"Apa kita tidak bisa memakai kereta kuda? Arin.. takut naik kuda" bohongku yang membuat kak Novan seketika memelukku dan kemudian mendukung kebohongan kami bersama.

"Benar, Arin sejak kecil takut dengan kuda itu karena dia pernah tidak sengaja diculik oleh seseorang menggunakan kuda" Sadar kalau yang kak Novan maksud adalah Rian aku marah, ini tidak sesuai rencana!

"Sebenarnya karena kak Novan pernah menjatuhkanku dari kuda karena tidak tahu cara menunggangi kuda dimasa lalu" Wajah kak Novan seketika membeku dengan sedikit semburat merah di pipinya, rasakan itu.

"Hey kau janji tidak akan mengungkapkanya!" ujar kak novan yang berarti '𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑢 𝑑𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑎𝑘𝑎𝑛?!' dengan ekspresi kesal.

"Kakak duluan yang mulai! lagi pula aku belum janji!"

"Baiklah aku mengerti, mau bagaimana lagi kalau begini.." tiba-tjba Kaleid memotong pertengkaran kami.

.

.

.

"Baiklah masalah selesai"

Aku duduk bersama dengan kaleid sementara kak Novan kini duduk di atas sebuah kuda hitam.

"Kau bilang Arin trauma karena jatuh saat naik kuda bersamamu kan? Kalau begitu dia akan bersamaku, kau tidak bilang kau tidak bisa naik kuda, ya kan?"

Ekspresi Kaleid seakan bertanya '𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑢 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎?'. Sementara itu entah gengsinya yang terlalu tinggi kak Novan menyanggupinya. Ketika kuda putih kami mulai berjalan dan melewati kak Novan aku memberi kode padanya dengan mulutku '𝑠𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔' dan ia masih mematung di tempat, kurasa ia binggung harus melakukan apa.

Atau jangan-jangan dia tidak akan berjalan satu langkah pun karena tak tahu cara mengendarai kuda itu?

Apa ini akan baik-baik saja?

Hanya sesaat ketika ku menghawatirkan itu tiba-tiba saja seekor kuda hitam melesat cepat melewati kami.

"itu kan kak Novan! Kok dia bisa naik kuda?!"

"itu terlalu cepat- tunggu apa?!"

"Ups.. I-itu." Sepertinya aku keceplosan, gawat.

"Mari lupakan itu, kita harus segera mengejarnya, Peganggan yang erat, Arin!!" kuda putih kami kemudian berlari kencang mengejar, jalanan yang terbentuk dari bebatuan mempermudah kuda untuk melaju kencang sehingga mempermudah kami utuk bergerak begitu juga dengan kuda kak Novan "Sial, kemana dia pergi? kita kehilangan jejaknya!" baiklah sekarang ini benar-benar gawat.

Kalau tahu akan jadi seperti ini lebih baik bonceng tiga saja!

Jejak sudah hilang dan kami tak tahu kemana kuda itu membawa kak Novan pergi, tak memberikan kami pilihan lain selain berhenti dan berharap ia baik-baik saja "waktu kita tidak banyak, sebaiknya kita pergi ke post keamanan kerajaan dan biarkan mereka mencarinya" ujar Kaleid.

"Apa.. tidak apa-apa?"

"Jangan Kawatir" untuk ukuran suatu kecelakaan bukankah ia terlalu tenang, perasaanku tidak enak.

Kuda melaju pergi kembali pada jalan tujuan kami sebelumnya, dengan perasaan tak tenang sembari hanya dapat berdoa tak akan ada hal buruk yang terjadi padanya. Begitu kami tiba sebuah taman luas dan berhiaskan bunga-bunga putih menyambut, sebuah kediaman yang besar dan luas berdiri di depan sana. Kuda kami berlari ke arah samping kediaman tempat dimana sekumpulan pengawal menyiapkan persiapan untuk perjalanan.

"Oh kapten!" Seseorang memanggil Kaleid dengan riang, tubuhnya tinggi, rambutnya berwarna hijau dengan mata berwarna oranye, kupingnya runcing bak bukan berasal dari ras manusia.

"Nik" Kaleid memanggilnya, nama yang terlalu pendek untuk ukuran ras lain apa kah itu nama panggilan? Yah apa pun itu tampaknya dugaanku sebelumnya bahwa ia pengawal adalah salah.

"Siapa bocah kecil ini?" Ia menatapku dengan senyuman semakin ia mendekat semakin jelas terlihat ia bukanlah orang biasa, apa yang ada di balik mantel seragamnya itu? Bros emas? Itu mengingatkan ku akan Bros yang pernah di pakai oleh Rian dan Nikolai.

"Dia kenalan anggota baru. Oh ya dimana Samuel?"

"Di belakang, sedang bersiap untuk mengawal para Brahmana"

Brahmana, golongan orang-orang yang menguasai ajaran, pengetahuan, adat, abad hingga keagamaan. Sepertinya mereka salah satu tokoh penting di kerajaan ini. Setelah mendengar apa yang Nik katakan Kaleid segera pergi ke tempat yang dimaksud, kami belum turun dari kuda kami.

"Samuel"

"Oh Kapten, selamat pagi. Hari ini anda sedikit terlambat ya" seorang pria berambut biru panjang membalikkan badanya, tanganya yang terbalut sarung tangan putih memegang sebuah kertas coklat sementara mata hijau nya sementara menatap ke arahku sebelum akhirnya kembali menatap Kaleid.

"Maaf soal itu, aku punya suatu masalah. Pertama perkenalkan dia Arin. Sulit menjelaskan nya untuk saat ini secara detail namun yang pasti dia adalah adik dari salah satu anggota baru pilihan langsung dari salah satu Raden"

"Begitu ya.. lalu apa yang bisa ku bantu?"

"Aku memintamu untuk mencari seorang pemuda, tinggi kalau tidak salah setara dengan Nik, rambutnya berwarna hitam dengan mata berwarna coklat serta memiliki goresan di lehernya"

"Rambut hitam mata coklat, penampilan yang sangat langka di sini, seperti dirimu saja haha, baiklah serahkan padaku"

"Perluh kau ingat matanya itu coklat gelap-"

"Tentu, kalau kau mengatakan coklat terang maka kau akan berkata ia mirip denganmu. Apa yang membuatmu bisa bertemu orang seunik itu? Apa jangan-jangan.. dia rasmu?"

Seakan tak mau melanjutkan pembicaraan Kaleid kemudian segera memacu kudanya, berpura-pura tak mendengar apa yang barusan ditanyakan oleh Samuel.

"Tetaplah duduk tenang" ujarnya.

"Apa kita tidak akan turun? Sepertinya kita hanya mengawasi.." tanyaku jenuh selama 20 menit duduk di atas kuda.

"Ya, karena kita masuk divisi pengawalan bukan persiapan jadi tugas kita baru akan dimulai sekarang. Kaleid memacu kudanya kembali, kali ini ke barisan terdepan bersanding dengan beberapa kesatria lain.

"Oh kapten! Siapa anak imut itu-"

"Semua bersiap!!"

Tampaknya Kaleid muak akan pertanyaan yang sama, seperti kalau kak Novan ada di sini ia akan mengatakan dama hatinya '𝐵𝑖𝑠𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑚?' yah meskipun aku tak membenci sikap mereka tapi bukankah itu imut? Haha. Perluh beberapa saat sampai aku menyadari sesuatu yang aneh.

Namun tampaknya situasi tak membiarkan ku menghawatirkan hal lain selain perjalanan kami, begitu rombongan bergerak menuju jalan utama ratusan mata menatap dengan antusias bahkan tak sedikit yang menatap keberadaanku, takut ya itulah yang kurasakan namun aku ingat saat ini yang lebih menakutkan bukanlah tatapan mereka melainkan bagaimana nasib ku dan kak Novan kedepannya, sosok sosok mengerikan tempo hati tak dapat hilang dari pikiranku begitu juga seorang pria yang tiba-tiba muncul dari kegelapan dan memanggil kak Novan dengan sebutan putranya sebelum kemudian membuat kak Novan jatuh tak sadarkan diri.

Suara bisikkan terdengar, rombongan kami telah menyatu dengan rombongan Adipati lain namun tampaknya perhatian masyarakat mulai teralihkan pada hal lain.

"Dimana Putri Vivian?"

"Bukankah ini saatnya untuk datang?"

"Apa dia terlambat?"

Aku tidak tahu siapa putri Vivian itu, yang pasti dia adalah calon ratu dimasa depan bukan? Apa dia secantik putri di negeri dongeng yang selalu di bacakan Nanaru?

Hanya sesaat ketika aku melamun sorak-sorai kemudian terdengar dan dari kejauhan seekor kuda hitam berjalan dengan cepat, di atasnya terduduk dua orang pasangan. Dan salah satu dari mereka dipanggil putri Vivian, oh apa yang satunya adalah kekasih sang putri? Berarti calon raja dong! Aku mau lihat.

Pemuda itu berambut hitam, pakai nya elegan bak seorang perajurit, dan di pinggangnya terikat sebuah batik biru yang familiar- tunggu batik biru?!

"K-kaleid, itu kan kak Novan!!"

𝐵𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑢𝑡𝑟𝑖?!

𝑀𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑛𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝑑𝑜𝑛𝑔𝑒𝑛𝑔?

[Bersambung]

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Kata sementara nya kepisah hurup s sama ementaranya

2023-10-27

0

Ayano

Ayano

Terlalu rapi kek ada yang aneh juga ya. Ada yang gak bebas pasti

2023-10-27

0

lihat semua
Episodes
1 0.Mimpi Adalah Awal
2 1. Pelarian
3 2. Kereta
4 3. Suatu Kejanggalan
5 4. Asing
6 5.Terpisah
7 6.Putri Drama
8 7. Jalan Yang Berbeda
9 8. Ratu dari para dewa (1)
10 9. Ratu dari para dewa (2)
11 10. Ratu dari para dewa (3)
12 11. Ratu dari para dewa (4)
13 12. Misi Pertama (1)
14 13. Misi Pertama (2)
15 14. Griffin dan Harta Karun
16 15. Mimpi Atau Ramalan
17 16. Ular Yang Mencurigakan
18 17. Dewa Tipu Muslihat
19 18. Tenang Untuk Sementara
20 19. Badai Yang Mendekat
21 20. Dewa Mimpi Buruk
22 21. Masalah Para Dewa
23 22. Morfeus
24 23. Medusa
25 24. Medusa (2)
26 25. Pertemuan dengan Ares
27 26. Loki yang tertangkap
28 27. Kepingan Memori
29 28. Putaran ke 1666 dan 5
30 29. Penderitaan Masa Lalu
31 30. Memanfaatkan Dewa
32 31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33 32. Ombak Yang Bergelora
34 33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35 34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36 35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37 36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38 37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39 38.Kenangan
40 39. Memori Yang Terlupakan
41 40. Hopeless
42 41. Keluarga Palsu
43 42. Posisi Baru Atau..
44 43. Rencana Besar
45 44. Peran Ganda
46 45. Pangeran Iblis Keserakahan
47 46. Tipuan
48 47. Tiada Pilihan
49 48. Kucing Yang Serakah (1)
50 49. Kucing yang serakah (2)
51 50. Kucing Yang Serakah (3)
52 51. Kucing Yang Serakah (4)
53 52. Ambisi (1)
54 53. Ambisi (2)
55 54. Ambisi (3)
56 55. Putaran
57 56. Kontrak (1)
58 57. Kontrak (2)
59 58. Kontrak (3)
60 59. Universe memory (1)
61 60. Universe Memory (2)
62 61. Universe Memory (3)
63 62. Perpisahan
64 63. Kegelapan Malam
65 64. Membimbing calon Raja (1)
66 65. Membimbing Calon Raja (2)
67 66. Membimbing Calon Raja (3)
68 67. Membimbing Calon Raja (4)
69 68. Membimbing Calon Raja (5)
70 69. Membimbing Calon Raja (6)
71 70. Membimbing Calon Raja (7)
72 71. Awal Bencana
73 72. Jebakan Dewa
74 73. Bencana
75 74. Kegagalan
76 75. Kegelapan Abadi (1)
77 76. Kegelapan Abadi (2)
78 77. Sebuah Harapan
79 78. Nightmare
80 79. Kota Tagisna
81 80. Michael dan Lucifer
82 81. Underworld
83 82. Putaran Pertama
84 83. Kembali ke Awal
85 84. Menara
86 85. The God of Tower (end)
87 Spesial Episode
Episodes

Updated 87 Episodes

1
0.Mimpi Adalah Awal
2
1. Pelarian
3
2. Kereta
4
3. Suatu Kejanggalan
5
4. Asing
6
5.Terpisah
7
6.Putri Drama
8
7. Jalan Yang Berbeda
9
8. Ratu dari para dewa (1)
10
9. Ratu dari para dewa (2)
11
10. Ratu dari para dewa (3)
12
11. Ratu dari para dewa (4)
13
12. Misi Pertama (1)
14
13. Misi Pertama (2)
15
14. Griffin dan Harta Karun
16
15. Mimpi Atau Ramalan
17
16. Ular Yang Mencurigakan
18
17. Dewa Tipu Muslihat
19
18. Tenang Untuk Sementara
20
19. Badai Yang Mendekat
21
20. Dewa Mimpi Buruk
22
21. Masalah Para Dewa
23
22. Morfeus
24
23. Medusa
25
24. Medusa (2)
26
25. Pertemuan dengan Ares
27
26. Loki yang tertangkap
28
27. Kepingan Memori
29
28. Putaran ke 1666 dan 5
30
29. Penderitaan Masa Lalu
31
30. Memanfaatkan Dewa
32
31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33
32. Ombak Yang Bergelora
34
33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35
34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36
35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37
36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38
37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39
38.Kenangan
40
39. Memori Yang Terlupakan
41
40. Hopeless
42
41. Keluarga Palsu
43
42. Posisi Baru Atau..
44
43. Rencana Besar
45
44. Peran Ganda
46
45. Pangeran Iblis Keserakahan
47
46. Tipuan
48
47. Tiada Pilihan
49
48. Kucing Yang Serakah (1)
50
49. Kucing yang serakah (2)
51
50. Kucing Yang Serakah (3)
52
51. Kucing Yang Serakah (4)
53
52. Ambisi (1)
54
53. Ambisi (2)
55
54. Ambisi (3)
56
55. Putaran
57
56. Kontrak (1)
58
57. Kontrak (2)
59
58. Kontrak (3)
60
59. Universe memory (1)
61
60. Universe Memory (2)
62
61. Universe Memory (3)
63
62. Perpisahan
64
63. Kegelapan Malam
65
64. Membimbing calon Raja (1)
66
65. Membimbing Calon Raja (2)
67
66. Membimbing Calon Raja (3)
68
67. Membimbing Calon Raja (4)
69
68. Membimbing Calon Raja (5)
70
69. Membimbing Calon Raja (6)
71
70. Membimbing Calon Raja (7)
72
71. Awal Bencana
73
72. Jebakan Dewa
74
73. Bencana
75
74. Kegagalan
76
75. Kegelapan Abadi (1)
77
76. Kegelapan Abadi (2)
78
77. Sebuah Harapan
79
78. Nightmare
80
79. Kota Tagisna
81
80. Michael dan Lucifer
82
81. Underworld
83
82. Putaran Pertama
84
83. Kembali ke Awal
85
84. Menara
86
85. The God of Tower (end)
87
Spesial Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!