9. Ratu dari para dewa (2)

"𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐤𝐮. 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐮"

Ia tersenyum senang dan kemudian aku kembali kehilangan kontrol akan diriku. Dengan secepat kilat mawar yang menjeratku terpotong oleh belati merah yang ada di tanganku. Bisa kurasakan dengan jelas wajahku kini tersenyum.

"𝑲-𝒌𝒂𝒖.. 𝑨𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒌𝒂𝒖 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏?!" senyum luntur dari wajah wanita itu dan dengan wajah kesal itu kemudian menunjuk ke arahku "𝑩𝒆𝒓𝒂𝒏𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊𝒎𝒖!!" kemudian seekor merak keluar dari balik kegelapan dan melesat ke arahku.

Kekawatiran sempat tergenang pada hatiku namun tubuhku seakan tak membiarkanku ragu untuk menghindar dan berlari mempersiapkan serangan selanjutnya. Meskipun aku tidak mengendalikanya namun aku bingung.

𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖?!

"𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧𝐤𝐚𝐡 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮? 𝐏𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐤𝐮!"

"𝐏𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢"

"𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐞𝐫𝐚𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐮𝐭 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐦𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢!"

Aku melompat ke atas kepala merak itu dan dengan kekuatan penuh melesatkan belatiku ke arah wanita itu. "𝐁𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐞𝐰𝐢 𝐉𝐮𝐧𝐨?!" Belati itu melesat dan memecahkan topeng kaca milik wanita itu hingga berkeping-keping. Namun wajah cantiknya tak sama sekali tergores oleh pecahan kaca maupun belati yang kini terhenti di depan batang hidungnya.

"𝐄𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐢𝐧𝐢.. 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐏𝐥𝐮𝐭𝐨..?!"

Untuk sesaat aku merasakan tekanan yang begitu besar, tekanan yang memaksaku untuk menundukkan kepalaku dihadapanya. Namun sekali lagi sesuatu dalam diriku seakan enggan untuk mematuhinya, rasa pembetontakan ini entah mengapa membara dalam dirikumemunculkan suatu keberanian yang bahkan tak dapat digoyahkan oleh apapun.

Dan seakan keberanian itu telah tumbuh, ia kemudian menjelma menjadi seekor ular yang kemudian melilitku dan menyadarkanku ke dunia awal.

"Kak Novan? Kau terlihat pucat? Apa kau tidak enak badan?!" Seseorang memanggil ku dengan sebutan kakak, untuk sesaat kupikir itu adalah Arin namun ia ternyata adalah Abdi.

𝑆𝑖𝑎𝑙..𝑇𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑝𝑎..

𝐴𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖?!

"Novan? Kau baik-baik saja-" Vivian datang ke arahku dengan wajah kawatir namun hanya sesaat setelah itu wajahnya kemudian berubah menjadi pucat.

"Vivian?"

Namun ketika aku ingin bertanya ada apa ia malah pergi dengan terburu-buru seakan ingin menjaga jarak dariku. Meskipun samar entah mengapa, aku bisa merasakan energi dewi Juno menyelimuti tubuh Vivian dan Abdi.

.

.

.

.

Acara berjalan sebagaimana mestinya, yah setidaknya itulah yang ku lihat.

"Tolong bersabarlah ini tidak akan lama kak" ujar seorang pemuda bernama Abdi yang ada di sebelahku, mengapa dia memanggilku kakak? Aku juga tidak tahu. Yang lebih membingungkan nya lagi perlahan seperti aku melihat suatu 'eror' pada tempat ini. Perlahan beberapa suara yang ku dengar terasa begitu rusak, seakan-akan ada seseorang mencegahku untuk mendengarkan suara itu.

Aku menatap lurus ke depan begitu suara terompet terdengar, Vivian perlahan naik ke atas altar. Gemerlap cahaya dari jendela berwarna warni di depan kami semua seakan menyihir kami untuk kesekian kalinya berpadu dengan kencantikan tiada dua itu. Semua orang terpesona akan dirinya, senyum merkah pada segelintir orang.

Tak ada yang menyadari bahwa dari sekian banyak itu seorang pemuda yang berdiri di barisan paling belakang tampak tersenyum penuh kemenangan.

Sial perasaanku tidak enak!

Aku melihat ke arah altar tak ada kejangangalan di sana kecuali suara kaca yang saling berbenturan di atas sana.

"Vivian!!!!"

"Eh—"

Kakiku melangkah dengan sendirinya ketika saat itu juga lampu kaca diatasnya hendak terjatuh menimpanya. Aku mencoba meraihnya namun itu percuma saja.

Prang-!!!

"Kak Novan!!!"

.

.

.

Someone pov:

Pemuda itu mencoba menyelamatkan sang putri namun pada akhirnya ia hanya mengorbankan dirinya sendiri.

Sebuah konsekuensi dari sikap lancang yang ia miliki.

Konsekuensi karena telah ikut terlibat dalam kisah yang tak seharusnya ia campuri.

Genangan merah yang indah menetes dari tubuhnya, tubuhnya terbujur kaku tak dapat bergerak. Suara kekawatiran terdengar bagaikan sayap burung merpati yang pergi kesana kemari mencari jalan kembali namun sayang ia kini telah begitu tersesat. Benar merpati kecilku yang manis, Vivian.

Bibir manisnya berkicau dengan indah mengkhawatirkan pemuda itu. Sementara tanganya yang bergetar perlahan menyentuh genangan merah indah yang tergenang. Oh merpati dalam sangkarku yang manis.

"Bukankah itu teralu kasar?" Suara asing memasuki pendengaranku, pria yanng seharusnya diam saja kini menatapku dengan remeh "Hanya karena ia mengacaukan beberapa alur milikmu kau jadi buta mata seperti ini? seperti bukan dirimu saja. 𝐑𝐚𝐭𝐮" tanpa bisa kulihat wajahnya yang tertutup oleh karung kardus itu aku tahu ia sedang tersenyum.

"Sepertinya dia sedang dilanda frutasi" Sahut seorang pria berambut pirang yang memeluk sebuah kelinci yang besar.

Di sebuah ruangan yang dikelilingi oleh kegelapan, kami terduduk mengelilingi sebuah meja kecil. Sumber pencahayaan kami hanyalah sebuah lentera terang di tengah meja itu.

"Beginilah seharusnya kita bertindak. Lebih baik membereskan masalah kecil itu sekarang sebelum kemudian tumbuh menjadi masalah yang lebih besar. Aku tidak ingin mendapat sangsi sama seperti seorang pengasuh bodoh yang kehilangan bonekanya sendiri" aku menatap pria berambut pirang itu sebelum kemudian melanjutkan kalimatku.

"Nanaru, bukankah kau tahu kosekuesi dari perbuatanmu terakhir kali? membiarkan orang asing memasuki dunia ini bukankah tindakan yang bisa dimaafkan dengan mudah. Kau juga Hopeless " Pria bertopeng kertas itu tampak menyilangkan tanganya sembari terkekeh "Membiarkan mereka menggunakan kereta dan memasuki duniaku. Jangan pikir aku akan memaafkanmu" Ancamku dengan tatapan dingin.

"Tenanglah dulu ratu-"

"Oh ya? lalu apa kau bisa menjamin kau akan bisa memusnakanya?" Nanaru tersenyum penuh maksud. Seakan dapat melihat masa depan ia dengan percaya dirinya menatapku remeh, aku yang telah berhasil menjerat siapapun masuk dalam mimpi tiada akhir ini? Gagal? Jangan bercanda. Manusia demi-god satu ini benar-benar membuatku emosi.

"Ratu, andai saja kau tahu dengan siapa kau bermain peran sekarang" Ia berajak dari kursinya dengan tenang "Lihat saja, kau telah bermain-main dengan bom waktuku" ditangan kanannya sebuah jam saku emas terbuka dan bergerak melawan arah jarum jam.

"Apa?"

Aku melihat kembali ke arah cermin besar yang berdiri diatas panggung, pemuda yang seharusnya telah tiada itu perlahan bergerak bagaikan ikan yang kembali masuk ke dalam air. Samar namun pasti aku melihat sebuah benang emas terhubung antara dirinya dengan seorang gadis berpita hijau.

"Mustahil.."

'𝐴𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛𝑘𝑢' tidak mungkin bisa ditentang oleh siapapun yang memasuki duniaku, 𝗖𝗼𝗺𝗳𝗼𝗿𝘁 𝗱𝗿𝗲𝗮𝗺ku.. tidak mungkin ada yang bisa melawanya kecuali seseorang dari Nighmare-

"Tampaknya akhirnya dunia Comfort dream akan runtuh dalam waktu dekat ya.." Nanaru tersenyum penuh kemenangan.

"Sebagiknya anda bersiaplah untuk kalah yang mulia Ratu, oh maaf maksud ku yang mulia 𝐃𝐞𝐰𝐢 𝐇𝐞𝐫𝐚. 𝐑𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐝𝐞𝐰𝐚 𝐝𝐞𝐰𝐢 𝐘𝐮𝐧𝐚𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐠𝐮𝐬 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐬𝐚𝐡 𝐙𝐞𝐮𝐬"

"𝗞𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝘂 𝘀𝗲𝗯𝘂𝘁 𝗺𝗮𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗽𝗮𝘁𝗶-𝗺𝗲𝗿𝗽𝗮𝘁𝗶𝗺𝘂 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗿 𝗲𝗺𝗮𝘀𝗺𝘂"

[Bersambung]

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mampir ng👍like aja.

2023-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 0.Mimpi Adalah Awal
2 1. Pelarian
3 2. Kereta
4 3. Suatu Kejanggalan
5 4. Asing
6 5.Terpisah
7 6.Putri Drama
8 7. Jalan Yang Berbeda
9 8. Ratu dari para dewa (1)
10 9. Ratu dari para dewa (2)
11 10. Ratu dari para dewa (3)
12 11. Ratu dari para dewa (4)
13 12. Misi Pertama (1)
14 13. Misi Pertama (2)
15 14. Griffin dan Harta Karun
16 15. Mimpi Atau Ramalan
17 16. Ular Yang Mencurigakan
18 17. Dewa Tipu Muslihat
19 18. Tenang Untuk Sementara
20 19. Badai Yang Mendekat
21 20. Dewa Mimpi Buruk
22 21. Masalah Para Dewa
23 22. Morfeus
24 23. Medusa
25 24. Medusa (2)
26 25. Pertemuan dengan Ares
27 26. Loki yang tertangkap
28 27. Kepingan Memori
29 28. Putaran ke 1666 dan 5
30 29. Penderitaan Masa Lalu
31 30. Memanfaatkan Dewa
32 31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33 32. Ombak Yang Bergelora
34 33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35 34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36 35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37 36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38 37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39 38.Kenangan
40 39. Memori Yang Terlupakan
41 40. Hopeless
42 41. Keluarga Palsu
43 42. Posisi Baru Atau..
44 43. Rencana Besar
45 44. Peran Ganda
46 45. Pangeran Iblis Keserakahan
47 46. Tipuan
48 47. Tiada Pilihan
49 48. Kucing Yang Serakah (1)
50 49. Kucing yang serakah (2)
51 50. Kucing Yang Serakah (3)
52 51. Kucing Yang Serakah (4)
53 52. Ambisi (1)
54 53. Ambisi (2)
55 54. Ambisi (3)
56 55. Putaran
57 56. Kontrak (1)
58 57. Kontrak (2)
59 58. Kontrak (3)
60 59. Universe memory (1)
61 60. Universe Memory (2)
62 61. Universe Memory (3)
63 62. Perpisahan
64 63. Kegelapan Malam
65 64. Membimbing calon Raja (1)
66 65. Membimbing Calon Raja (2)
67 66. Membimbing Calon Raja (3)
68 67. Membimbing Calon Raja (4)
69 68. Membimbing Calon Raja (5)
70 69. Membimbing Calon Raja (6)
71 70. Membimbing Calon Raja (7)
72 71. Awal Bencana
73 72. Jebakan Dewa
74 73. Bencana
75 74. Kegagalan
76 75. Kegelapan Abadi (1)
77 76. Kegelapan Abadi (2)
78 77. Sebuah Harapan
79 78. Nightmare
80 79. Kota Tagisna
81 80. Michael dan Lucifer
82 81. Underworld
83 82. Putaran Pertama
84 83. Kembali ke Awal
85 84. Menara
86 85. The God of Tower (end)
87 Spesial Episode
Episodes

Updated 87 Episodes

1
0.Mimpi Adalah Awal
2
1. Pelarian
3
2. Kereta
4
3. Suatu Kejanggalan
5
4. Asing
6
5.Terpisah
7
6.Putri Drama
8
7. Jalan Yang Berbeda
9
8. Ratu dari para dewa (1)
10
9. Ratu dari para dewa (2)
11
10. Ratu dari para dewa (3)
12
11. Ratu dari para dewa (4)
13
12. Misi Pertama (1)
14
13. Misi Pertama (2)
15
14. Griffin dan Harta Karun
16
15. Mimpi Atau Ramalan
17
16. Ular Yang Mencurigakan
18
17. Dewa Tipu Muslihat
19
18. Tenang Untuk Sementara
20
19. Badai Yang Mendekat
21
20. Dewa Mimpi Buruk
22
21. Masalah Para Dewa
23
22. Morfeus
24
23. Medusa
25
24. Medusa (2)
26
25. Pertemuan dengan Ares
27
26. Loki yang tertangkap
28
27. Kepingan Memori
29
28. Putaran ke 1666 dan 5
30
29. Penderitaan Masa Lalu
31
30. Memanfaatkan Dewa
32
31. Kepercayaan Akan Kemenangan
33
32. Ombak Yang Bergelora
34
33. Penyerbuan Dan Bertahan (1)
35
34. Penyerbuan Dan Bertahan (2)
36
35. Penyerbuan dan Bertahan (3)
37
36. penyerbuan dan Bertahan (4)
38
37. Penyerbuan Dan Bertahan (5)
39
38.Kenangan
40
39. Memori Yang Terlupakan
41
40. Hopeless
42
41. Keluarga Palsu
43
42. Posisi Baru Atau..
44
43. Rencana Besar
45
44. Peran Ganda
46
45. Pangeran Iblis Keserakahan
47
46. Tipuan
48
47. Tiada Pilihan
49
48. Kucing Yang Serakah (1)
50
49. Kucing yang serakah (2)
51
50. Kucing Yang Serakah (3)
52
51. Kucing Yang Serakah (4)
53
52. Ambisi (1)
54
53. Ambisi (2)
55
54. Ambisi (3)
56
55. Putaran
57
56. Kontrak (1)
58
57. Kontrak (2)
59
58. Kontrak (3)
60
59. Universe memory (1)
61
60. Universe Memory (2)
62
61. Universe Memory (3)
63
62. Perpisahan
64
63. Kegelapan Malam
65
64. Membimbing calon Raja (1)
66
65. Membimbing Calon Raja (2)
67
66. Membimbing Calon Raja (3)
68
67. Membimbing Calon Raja (4)
69
68. Membimbing Calon Raja (5)
70
69. Membimbing Calon Raja (6)
71
70. Membimbing Calon Raja (7)
72
71. Awal Bencana
73
72. Jebakan Dewa
74
73. Bencana
75
74. Kegagalan
76
75. Kegelapan Abadi (1)
77
76. Kegelapan Abadi (2)
78
77. Sebuah Harapan
79
78. Nightmare
80
79. Kota Tagisna
81
80. Michael dan Lucifer
82
81. Underworld
83
82. Putaran Pertama
84
83. Kembali ke Awal
85
84. Menara
86
85. The God of Tower (end)
87
Spesial Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!