12. Lurah Jahat

Tin!Tin!Tin!

Bunyi klakson dari mobil yang barusaja masuk itu terdengar nyaring. Dhezia dengan cepat menepikan diri. Kini Dhezia merapat disamping Aula. Para Tim Satgas Covid Desa dengan cepat keluar dari Ruang Staff. Tampak juga Rigel, Severius, dan Allen keluar dari Aula. Sepertinya mereka menyadari jika ada Pak Lurah dan Bu Lurah datang.

"Selamat Malam, Pak Lurah, Bu Lurah," sapa Pak Hasan pada mereka.

"Iya selamat malam, saya habis patroli keliling jalan jalan RT tadi, siapa tau masih ada yang melanggar aturan PSBB, terus lewat depan sini, saya lihat balai desa masih ramai jadi saya mampir," ucap Pak Lurah langsung

memberikan penjelasan meskipun belum ada yang bertanya padanya.

"Oh begitu, Pak Lurah dan Bu Lurah kita memang sangat rajin sekali, tidak peduli siang atau malam tetap menjaga kita semua," kata Pak Hasan menyanjung Pak Lurah.

"Hahaha, pak Kadus (kepala dusun) ini bisa saja," kata Pak Lurah sambil tertawa senang dirinya disanjung oleh Pak Hasan. Pak Lurah kemudian mengedarkan pandangannya, dan melihat sosok Dhezia disamping Aula balai desa.

"Ini mbak siapa kok saya belum pernah lihat wajahnya?" tanya Pak Lurah begitu melihat Dhezia disamping Aula.

"Sa-" Belum sempat Dhezia menjawab Pak Lurah, sudah didahului oleh Pak Hasan yang menjelaskan identitas Dhezia.

"Oh ini mbak Dhezia pak, Puteri Desa 2019 yang seangkatan sama Citra," kata Pak Hasan pada Pak Lurah.

Maklum, Pak Lurah belum pernah melihat Dhezia sebelumnya karena ia adalah Pak Lurah baru di Desa bambu itu.

"Oh, ada keperluan apa disini mbak?" tanya pak lurah.

Pertanyaan Pak Lurah yang tiba-tiba membuat Dhezia bingung mencari cari alasan. Tidak mungkin kan ia mengatakan kalo tujuannya kesini adalah memenuhi syarat mencium Allen.

"Sa-ya me-me-" Dhezia tampak kebingungan.

Melihat Dhezia yang tampak kebingungan menjawab itu. Allen dengan cepat menjawab.

"Mencari Citra pak, tapi Citranya baru keluar sama adek letting saya, Candra. Katanya mencari obat nyamuk," kata Allen pada Pak Lurah.

"Owalah, kalo gitu kamu pulang saja sekarang. Ini bukannya saya mengusir kamu loh, tapi ini kan sudah jam 11 malam, tidak baik bagi anak gadis keluar malam malam," kata Pak Lurah dengan perhatian.

Pak Lurah memang selalu perhatian kepada setiap warganya, terutama warganya yang seorang gadis, dan cantik!

"Baik, pak. Tapi saya tidak bawa motor pak, tadi diantar Citra kesininya, tapi Citranya belum balik kesini sampai sekarang," kata Dhezia menjelaskan kepada Pak Lurah.

"Ya sudah, biar saya saja yang mengantar kamu ya." Pak Lurah menawarkan diri mengantar Dhezia pulang.

"Ti-dak usah pak, saya ndak enak sama bu Lurah kalo bapak yang mengantar saya pulang," kata Dhezia dengan hati hati.

"Saya aja yang mengantar Dhezia pulang, pak!" Allen tiba tiba berkata pada Pak Lurah akan mengantar Dhezia.

“Mampus gue, lagi lagi harus berurusan sama Allen! Kalo Allen yang mengantar gue bisa abis gue!” pekik nya dalam hati.

“Tapi, kalo gue nunggu Citra ntar kemalaman, ibuk bisa marah.”

Dhezia bingung apa yang harus dilakukannya.

"Kamu kan gak bawa motor, Lex, biar saya saja. Bu Lurah disini sebentar ya bu, dengan Pak Hasan," kata Pak Lurah.

“Yes, Pak Lurah yang nganter gue! Itu artinya gue gak akan menghadapi Allen lagi malam ini.” Dhezia tersenyum senang dalam hati. Ada sedikit perasaan lega di hatinya.

"Iya pak, ibu tunggu disini," kata Bu Lurah mengiyakan suaminya itu mengantar Dhezia.

Bu Lurah terlalu percaya pada suaminya, hingga tidak menyadari jika suaminya itu suka mendaratkan pandangannya kepada gadis gadis cantik.

"Mari Bu Lurah, tunggu di ruang Staff ya bu," kata pak hasan pada Bu Lurah.

Sementara Allen tampak khawatir pada Dhezia begitu mendengar Dhezia akan diantar oleh Pak Lurah. Allen yang juga seorang laki laki, tentu saja langsung mengetahui sifat dan modus modus Pak Lurah.

"Ya sudah yuk, Dhezia. Saya antar kamu pulang," kata pak lurah.

"Iya, terimaksih banyak, Pak." jawab Dhezia sambil tersenyum.

Sesaat sebelum masuk ke mobil Pak Lurah, Allen menahan tangan Dhezia dan berbisik di telinga gadis itu.

"Kalo ada apa apa telfon saya, pak Lurah itu berbahaya!" kata Allen pada telinga kanan Dhezia.

Dhezia hanya diam tidak menjawab Allen, Dhezia menarik tangannya yang ditahan Allen, kemudian masuk kedalam mobil Pak Lurah dan menutup pintunya. Sesaat kemudian Mobil Pak Lurah itu melaju keluar dari Kawasan Balai Desa.

“Ada apa-apa apanya? Berbahaya apanya? Justru Allen lah yang menurut Dhezia lebih berbahaya!” batinnya dalam hati.

"Rumah saya di RT01 RW06, pak. Masuk gang Flamboyan," kata Dhezia pada Pak Lurah yang sedang menyetir.

Tidak seperti saat di balai desa tadi, kini Pak Lurah tampak hanya diam dan menyetir mobilnya. Pak Lurah berfikir mencari tempat yang aman, agar bisa melakukan aksinya yaitu 'mencari kepuasan' pada Dhezia.

“Cantik sekali gadis di sampingku ini, bahkan lebih cantik dari Citra. Ah tentu saja cantik, kalo tidak cantik mana bisa menjadi seorang Puteri Desa 2019. Sayang sekali kalo hanya 'dilewatkan' begitu saja,” batin Pak Lurah terpesona dengan kecantikan Dhezia yang kemudian memunculkan niat jahatnya.

"Gang flamboyan? " Akhirnya pak lurah membuka suara.

"Iya pak," jawab Dhezia.

Mobil Pak Lurah tampak sudah berbelok memasuki Gang flamboyan. Barusaja memasuki Gang Flamboyan, Pak Lurah menghentikan mobilnya ditepi kiri jalan yang lampu penerangannya sedang mati. Gelap.

"Rumah saya masih masuk agak jauh pak," kata Dhezia yang heran kenapa Pak Lurah tiba tiba menghentikan mobilnya.

"Masuk? Dhezia mau masuk tambah jauh?" Pak Lurah mulai berbicara ngelantur.

"Maksud saya, Rumah saya masih jalan ini lurus kedepan lagi, Pak."

"Iya, bapak anterin kamu, tapi beri bapak itu dulu," Pak Lurah dengan tidak sopan menunjuk dada Dhezia yang duduk di kursi depan sebelah nya.

"Pak Lurah, jangan macem macem ya," ucap Dhezia masih berusaha sok tenang dan memperingatkan Pak Lurah.

"Tidak macam macam, hanya sedikit saja, Dhezia. Bapak cuma mau lihat,"

"Tidak pak!" Jawab Dhezia dengan tegas. Ia ingat apa yang dikatakan Allen padanya barusan. Kini Dhezia menyadari jika Pak Lurah itu benar benar berbahaya. Dhezia tampak takut sekarang. Jalanan sepi. Siapa yang akan menolongnya jika terjadi apa apa nanti?

Tetapi, tidak kehabisan pikir, Dhezia yang tampak mencari ide dan cara agar Pak Lurah tidak jadi melakukan sesuatu yang aneh aneh kepadanya. Dengan cepat Dhezia menemukan cara.

“Duh terpaksa pura pura buat jadi cewek murahan! Maafkan aku ya Tuhan,” kata Dhezia dalam hati.

Kemudian ia bernegosiasi dengan Pak Lurah.

***

Episodes
1 1.Corona Virus Mengubah Semuanya!
2 2. Dhezia Frustasi
3 3. Ditolak Gabriel
4 4. Pulangnya Dhezia ke Indonesia
5 5. Pertemuan dengan Allen, Basah Kuyup!
6 6. Cekcok Allen dan Dhezia
7 7. Membeli Obat Demam
8 8. Rusaknya IPhone 14 Allen!
9 9. Bertemu Citra
10 10. First Kiss with Allen
11 11. Allen Tersenyum Licik
12 12. Lurah Jahat
13 13. Menyelamatkan Dhezia
14 14. Telfon dari Allen
15 15. The Bite Kiss
16 16. Dhezia Menangis
17 17. Diantar Pulang Allen
18 18. Pujaan Hati Allen
19 19. Allen Sedih
20 20. Dhezia Sakit
21 21. Kembalinya Allen ke Semarang
22 22. Dhezia ke Semarang
23 23. Perjanjian dengan Yovien
24 24. Kota Lama Semarang
25 25. Stasiun Tawang
26 26. Meremas dan Melempar Katsina Doll
27 27. Allen Menemui Dhezia
28 28. Allen Marah
29 29. Kedatangan Yovien
30 30. Sandal Jepit Maut
31 31. Payung untuk Allen
32 32. Kissing Under Umbrella
33 33. Jatuhnya Selimut Allen
34 34. Makan 10 Detik
35 35. Masa Lalu Allen dan Yovien
36 36. Flash Back in Bali 1
37 37. Flash Back in Bali 2
38 38. Flash Back in Bali 3
39 39. Flash Back in Bali 4
40 40. Flash Back in Bali 5
41 41. Kembali ke Masa Sekarang, 2021
42 42. Perdebatan Tuan Xander dan Nyonya Clarista
43 43. Permintaan Nyonya Clarista
44 44. Melacak Keberadaan Allen
45 45. Tak Mampu Mengungkapkan Perasaan
46 46. Memesan Taxi Online
47 47. Bunga Aster
48 48. Trans Semarang
49 49. Xander Japanesse Food
50 50. Memakai Baju Maid (Pelayan)
51 51. Curhat dengan Rigel
52 52. Membeli Roti untuk Dhezia
53 53. Gold Eksekutif Room
54 54. Allen Terpesona
55 55. Makan dengan Allen
56 56. Hidangan Mahal
57 57. Kejahatan Novia
58 58. Menggendong Dhezia
59 59. Kejadian di Xander Mall
60 60. Rumah Sakit Tentara (RST)
61 61. Menunggui Acre di RST
62 62. Perhatian Sementara
63 63. Kecupan Sekilas Allen & Mengakhiri Perjanjian dengan Yovien
64 64. Pesan dari Brielle
65 65. Menyuapi Dhezia
66 66. Membantu Dhezia Mandi
67 67. Mendekap Erat Allen
68 68. Penjelasan Allen
69 69. Mencubit Pipi Dhezia
70 70. Dhezia Boleh Pulang dari RST
71 71. Kamar Mess Dhezia
72 72. Menciumi Dhezia
73 73. Severius dan Candra
74 74. Simpang Lima Semarang
75 75. Candra dan Severius ke Club
76 76. Mengetahui yang Sebenarnya
77 77. Allen dan Yovien Bertengkar
78 78. Titik Terang Kesalahpahaman
79 79. Tamat (Allen Melamar Dhezia)
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1.Corona Virus Mengubah Semuanya!
2
2. Dhezia Frustasi
3
3. Ditolak Gabriel
4
4. Pulangnya Dhezia ke Indonesia
5
5. Pertemuan dengan Allen, Basah Kuyup!
6
6. Cekcok Allen dan Dhezia
7
7. Membeli Obat Demam
8
8. Rusaknya IPhone 14 Allen!
9
9. Bertemu Citra
10
10. First Kiss with Allen
11
11. Allen Tersenyum Licik
12
12. Lurah Jahat
13
13. Menyelamatkan Dhezia
14
14. Telfon dari Allen
15
15. The Bite Kiss
16
16. Dhezia Menangis
17
17. Diantar Pulang Allen
18
18. Pujaan Hati Allen
19
19. Allen Sedih
20
20. Dhezia Sakit
21
21. Kembalinya Allen ke Semarang
22
22. Dhezia ke Semarang
23
23. Perjanjian dengan Yovien
24
24. Kota Lama Semarang
25
25. Stasiun Tawang
26
26. Meremas dan Melempar Katsina Doll
27
27. Allen Menemui Dhezia
28
28. Allen Marah
29
29. Kedatangan Yovien
30
30. Sandal Jepit Maut
31
31. Payung untuk Allen
32
32. Kissing Under Umbrella
33
33. Jatuhnya Selimut Allen
34
34. Makan 10 Detik
35
35. Masa Lalu Allen dan Yovien
36
36. Flash Back in Bali 1
37
37. Flash Back in Bali 2
38
38. Flash Back in Bali 3
39
39. Flash Back in Bali 4
40
40. Flash Back in Bali 5
41
41. Kembali ke Masa Sekarang, 2021
42
42. Perdebatan Tuan Xander dan Nyonya Clarista
43
43. Permintaan Nyonya Clarista
44
44. Melacak Keberadaan Allen
45
45. Tak Mampu Mengungkapkan Perasaan
46
46. Memesan Taxi Online
47
47. Bunga Aster
48
48. Trans Semarang
49
49. Xander Japanesse Food
50
50. Memakai Baju Maid (Pelayan)
51
51. Curhat dengan Rigel
52
52. Membeli Roti untuk Dhezia
53
53. Gold Eksekutif Room
54
54. Allen Terpesona
55
55. Makan dengan Allen
56
56. Hidangan Mahal
57
57. Kejahatan Novia
58
58. Menggendong Dhezia
59
59. Kejadian di Xander Mall
60
60. Rumah Sakit Tentara (RST)
61
61. Menunggui Acre di RST
62
62. Perhatian Sementara
63
63. Kecupan Sekilas Allen & Mengakhiri Perjanjian dengan Yovien
64
64. Pesan dari Brielle
65
65. Menyuapi Dhezia
66
66. Membantu Dhezia Mandi
67
67. Mendekap Erat Allen
68
68. Penjelasan Allen
69
69. Mencubit Pipi Dhezia
70
70. Dhezia Boleh Pulang dari RST
71
71. Kamar Mess Dhezia
72
72. Menciumi Dhezia
73
73. Severius dan Candra
74
74. Simpang Lima Semarang
75
75. Candra dan Severius ke Club
76
76. Mengetahui yang Sebenarnya
77
77. Allen dan Yovien Bertengkar
78
78. Titik Terang Kesalahpahaman
79
79. Tamat (Allen Melamar Dhezia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!